April 21, 2022

#JanexLiaRC: Menjadi Penulis Ketiga di 1 cm Diving


I become a writer. FINALLY!!!
 
I become a writer along with all the people who own and write their life experience in this book. 😂😂😂
 
Buku terbitan Haru Media setebal 258 halaman ini memang dirancang oleh kedua penulisnya, yaitu Taesoo dan Munjeong, sebagai sebuah proyek menulis untuk pembacanya. Mereka berdua menjadikan pembaca buku mereka sebagai penulis ketiga. Jadi, di dalam buku ini terdapat halaman-halaman kosong untuk kita isi sendiri.
 
[TMI: Buku yang saya punya adalah cetakan pertama, April 2021.]
 
Buku 1 cm Diving mengajak pembacanya untuk sedikit melebarkan mata, telinga, dan indera lainnya untuk mendefinisikan ulang kebahagiaan dalam skala yang paling kecil. Mengapa begitu? Karena menurut Taesoo dan Munjeong, kebahagiaan tidak perlu besar. Kebahagiaan bisa datang dalam hal yang paling kecil sekali pun, bahkan di kejadian yang paling sepele. Ibaratnya, kita tidak perlu menyelam ke laut dalam untuk menemukan kebahagiaan, mencelupkan wajah sedalam 1 cm di bak mandi saja sudah cukup.

Apa benar?

Honestly speaking, yes.

Dengan mengikuti proyek menulis di buku ini, saya jadi tersadar dengan hal-hal kecil yang selama ini saya alami ternyata membawa kebahagiaan. Hal-hal tersebut sering terlewat sangking kecilnya. Padahal hal-hal tersebut begitu berarti dan membuat hati saya bahagia ketika mengingatnya kembali.

I'm so grateful bisa menuliskan hal-hal kecil yang terlewat itu di dalam buku 1 cm Diving. Saya tersadar bahwa hidup yang saya anggap malang ini ternyata adalah hidup yang penuh dengan hal-hal menyenangkan yang saya inginkan ketika masih kanak-kanak dan masih sekolah dulu. My point of view has changed, saya nggak merasa malang lagi karena ternyata I've been living in a life that I wanted. Sounds exaggerated but it's true. 😆

Tbh saya nggak terlalu ingat dengan kisah-kisah hidup Taesoo dan Munjeong yang ditulis di dalam buku ini, hehehe. Fokus saya lebih ke mengkorek-korek ingatan tentang hal-hal yang menjadi jawaban atas pertanyaan yang diajukan Taesoo dan Munjeong. Walaupun begitu, tetep yang namanya Endah sudah pasti meng-highlight kalimat-kalimat yang dianggapnya penting dan relate ketika membacanya. :) Kalimat-kalimat tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Ketika mendengar musik lawas, aku teringat masa kecilku; masa-masa ketika aku tidak bergaya pakaian bagus, tidak punya uang, tapi bisa mentertawakan apa pun dengan bebas. - Taesoo - (hlm. 37-38)
  2. Mungkin kita tidak bisa banyak mengubah kondisi. Namun setidaknya, kita bisa mengubah suasana hati kita sendiri. Mungkin solusi termudah bagi orang biasa seperti kita adalah hidup berdampingan dengan masalah. - Taesoo - (hlm. 119)
  3. Aku bisa mengusir kemalangan kecil dengan kebahagiaan kecil. - Taesoo - (hlm. 163)
  4. Menurutku, ada dua alasan mengapa kata mimpi memiliki dua makna--bunga tidur dan cita-cita. Tidak ada yang akan mengkritikmu jika kau tidak bermimpi saat tidur. Lebih baik tidak bermimpi jika mimpi itu mengganggu tidur kita. Mirip dengan hidup, kan? Jika kita bisa hidup tanpa mimpi, apalagi jika mimpi itu cuma akan jadi penghalang, bukankah lebih baik kita tidak memilikinya? - Taesoo - (hlm. 171)
  5. Semakin bertambahnya usiaku, aku semakin merasakan bahwa momen bodoh sekalipun bisa menjadi sebuah kenangan. - Taesoo - (hlm. 255)

Oh iya, Taesoo adalah seorang pria berumur 30 tahunan yang mengklaim dirinya belum dewasa. Sedangkan Munjeong (bukan Jeong Moon Jeong) adalah wanita berumur 20 tahunan yang rasanya sudah hidup lebih lama dari usianya yang sebenarnya. Kedua orang ini sama-sama menyebut diri mereka bukan penulis profesional.

Bagaimana dengan penulis ketiga?

Penulis ketiga adalah seorang penulis blog, juga bukan penulis profesional. 😆


*

4 comments :

  1. Tau nggak, Ndahh. Aku sampe bolak balik baca tulisan kamu ini karena bingung soal kamu menjadi penulis ketiga. Terus aku hampir suudzon kan, "Ini si Endah jadi penulisnya juga kenapa nggak ditulis juga namanya di cover??". Begitu baca lagi dan ke Goodreads liat review, OH EMANG KONSEPNYA NGAJAK PEMBACA JADI PENULIS 🤣

    Tapi aku aminkan ahhh kamu bakal nulis buku sendiri juga, hihi.

    Bukunya lucuk yaa, relate sama buku Chicken Soup Menemukan Kebahagiaan yang kubaca. Dan bener sih, kadang tuh kita nunggu moment yang wah banget untuk bisa bersyukur. Padahal hari-hari biasa juga banyak yang bisa disyukuri <3

    ReplyDelete
    Replies
    1. HAHAHAHAHA AKU NULIS BUKU SENDIRI??? AAMIIN, CI JANEEE MAKASIH DOANYA. xD Iya aku suka dalamnya itu ada halaman kosong buat aku tulisin sendiri jawaban atas pertanyaan Munjeong dan Taesoo. Betulll, banyak banget hal-hal yang harus disyukuri tiap harinya dan buku ini ngasih clue ke arah itu. <3 Terkadang kita ini butuh buku-buku yang kayak ini dan Chicken Soup emang ya biar keinget lagi sama hal-hal kecil di hidup ehari-hari, soalnya kadang banyak lupanya. xD

      Delete
  2. Ampun mbak aku kira mba di kolabs sama penulis Korea..konsepnya bagus ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. WKWKWKWKWKWK setiap orang bisa jadi penulis ketiga asal punya buku ini. xD Iya, ngajak pembacanya ikutan nulis di dalamnya. <3

      Delete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top