August 10, 2021

Jurnal Penonton Olimpiade Tokyo 2020


Seingat saya, pertandingan Olimpiade pertama yang saya tonton adalah Olimpiade Sydney tahun 2000. Waktu itu atlet badminton Hendrawan berhasil mencapai final dan mendapat medali perak. 

Selain cabang olahraga (cabor) bulutangkis, sepertinya saya juga nonton angkat besi dan menyaksikan perjuangan Lisa Rumbewas. Tapi saya nggak yakin dengan ingatan tentang angkat besi ini. Kabur-kabur dengan ingatan tentang Asian Games 2002 di Busan. 

Pertandingan Olimpiade selanjutnya tahun 2004 di Athena, 2008 di Beijing, 2012 di London, dan 2016 di Rio de Janeiro, sepertinya nggak sempat saya tonton sama sekali karena nggak inget. Ingatnya hanya tentang Taufik Hidayat dapat medali emas di Athena dan Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir dapat emas juga di Rio de Janeiro. Kayaknya nggak nonton siaran Olimpiade 2004-2016 ini karena jam siarannya nggak pas, kalau pas di Beijing kayaknya karena nggak tahu informasi dan masih sibuk kuliah semester akhir. 

Nah, tahun ini ada Olimpiade lagi. Harusnya sih tahun kemarin diselenggarakannya, tapi karena pandemi jadinya mundur. Olimpiade tahun 2020 ini tuan rumahnya Tokyo, Jepang. Jam siaran pertandingan-pertandingannya bisa dibilang sangat ramah dengan jam Indonesia karena bedanya nggak jauh-jauh amat. Masih bisa diikuti. 

Jujur saya nggak tahu kalau Olimpiade Tokyo ini "kick-off"-nya tanggal 24 Juli kemarin. Tahu-tahu udah ada the Minions menang babak penyisihan grup di tanggal 26 Juli wkwk. Jadi opening ceremony-nya saya nggak nonton, ponakan saya yang suka Jepang yang sempat nonton. Katanya bagus. Saya sampai detik ini belum ada niatan nonton siaran ulangnya. Nggak terlalu antusias karena bukan negara sendiri yang jadi tuan rumah kali ya. Antusiasnya lebih ke pertandingan-pertandingannya aja. 

Ini nih yang mau saya bahas hari ini. Nggak seperti Asian Games Jakarta-Palembang 2018 lalu yang saya nonton banyak banget cabang olahraga, pertandingan Olimpiade Tokyo ini saya hanya nonton beberapa cabor aja kayak badminton, atletik, voli, basket, balap sepeda, tenis meja, dan tinju. Pokoknya nonton yang ada di televisi swasta deh, nggak langganan streaming. Padahal tahun 2018 dulu streaming gratis lho, karena tuan rumahnya negara sendiri mungkin ya, hehehehe. 

Anyway, cabang badminton menyumbang senewen paling banyak ke saya. Dari mulai the Daddies di perempat final, semifinal, dan perebutan perunggu; Jojo di penyisihan grup; Ginting di semifinal; sampai Grey/Apri di semifinal dan final. Hhhhh...stres banget bawaannya pas nonton hahahaha. Deg-dengan banget, harap-harap cemas wakil Indonesia yang menang. 

Cabang badminton ini juga ngasih surprise paling banyak, karena apa? Karena banyak unggulan atas pada tumbang sebelum final. Contohnya kayak ganda putri Jepang Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, ganda putra tanah air Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, dan tunggal putra Jepang Kento Momota. Ganda campuran China Zheng Siwei/Huang Yaqiong juga dapat perak, bukan emas. 

Surprise cabang badminton lainnya adalah tunggal putra asal Guatemala yang masuk ke semifinal. Atlet ini bernama Kevin Cordon, pemain badminton ranking 59 dunia. Saya baru tahu atlet ini ya di Olimpiade ini. Sungguh merinding dan bikin nangis waktu baca profilnya di website resmi Olimpiade Tokyo 2020 (btw navigasi websitenya jelas, loadingnya ringan, dan sangat update).

Semangatnya kayak nggak pernah padam. Kabarnya dia latihannya di bangunan gereja di negaranya sana (aka nggak layak buat latihan olahraga). Waktu saya nonton cuplikan dia menang sampai ke semifinal, rasanya mata panas pingin ikutan nangis. Gilaaa gila, di usianya yang ke-35 tahun, di Olimpiadenya yang keempat, akhirnya Kevin Cordon bisa mencapai ranking 4 Olimpiade. Biasanya hanya sampai babak 32 atau 16 besar. 😭😭😭

Waktu pulang ke negaranya sana, dia disambut bak pahlawan. Ya emang pahlawan. Semoga setelah ini Kevin Cordon dapat banyak sponsor dan bisa ikut berpartisipasi di turnamen-turnamen badminton yang ada di Asia dan Eropa. Oh iya pelatih Kevin Cordon ini namanya Muamar Qadafi asal Solo.

Surprise lain di badminton yang paling surprise adalah...GANDA PUTRI INDONESIA DAPAT EMAS!!! FINALLY. 😭😭😭 Lengkap sudah koleksi emas Indonesia di seluruh sektor cabor badminton (tunggal putri, tunggal putra, ganda putri, ganda putra, dan ganda campuran). Momen ini sekaligus menjaga tradisi Indonesia di cabor badminton untuk selalu membawa pulang medali emas dari tahun 1992. 😭😭😭 

Asli sih waktu memantau perjuangan GreyAp menuju semifinal tuh deg-degan banget. Mana pas itu nggak ditayangin di televisi kan. Televisi nayanginnya lapangan ganda putri Korea Selatan karena partai berikutnya Ginting yang main. Sumpah waktu Ginting masuk lapangan dan mulai bermain, saya nggak konsen nonton karena konsentrasi terbagi ke timeline memantau GreyAp wkwkwkwk. Waktu tahu GreyAp menang dan melaju ke semifinal, baru deh bisa full konsen ke Ginting hahahaha. 

Di babak semifinal, GreyAp berhadapan dengan pemain Korea Selatan Lee Sohee/Shin Seungchan. Menang dua set langsung. Di babak final mereka melawan pasangan China Chen Qingchen/Jia Yifan. HADUUUEEEE...beneran initu nontonnya tegang banget hambaaaa huweee. 😭😭😭 Pokoknya kalau tim tanah air lawan China tuh saya bawaannya jantungan kalo nonton, kebawa masa-masa dominasi China yang mereka keseringan menang. HHHHHHH. 

Set pertama paling gila sih senewennya. Kejar-kejaran skornya tipis. Mana Chen Qingchen tiap dapat skor teriak sama senyum lebar mulu. Trik perang mental. 😏 Untung Kak Gel tuh teduh banget wajahnya, selalu tersenyum walaupun nggak dapat skor. Bisa banget gitu nenangin yang nonton dan maybe nenangin Apri juga. Pokoknya lihat GreyAp ini hawanya positif terus di lapangan. 🥰 Saling kasih semangat dan Apri kalau menang salim ke Kak Gel. 😁 

Begitu set pertama menang...saya leganya luar biasa. Tapi kemudian tegang lagi di set kedua wakakakak. Di set kedua ini masih sama kayak set pertama, nontonnya nggak bisa sambil duduk. Berdiri terus sambil ngedoain GreyAp menang. Skor mereka unggul dari pemain China. Pokoknya kalau lawannya China tuh harus banget ninggalin selisih minimal 7 skor HAHAHAHAHA. Kalau masih selisih 5 poin belum lega rasanya, asli deh, secemas itu kalau nonton Indonesia lawan China. 🙂 

And then...they made history. 🎉 GreyAp menang dua set langsung dan dapat medali emas!!! Jadi ganda putri pertama Indonesia yang dapat emas Olimpiade! 🎉🎉🎉😭😭😭😭😭 Tangan saya langsung tremor wkwkwkwk, butuh beberapa menit buat bisa pegang handphone dan ikut merayakan kemenangan mereka di timeline. AKHIRNYA BISA NONTON LAGU INDONESIA RAYA BERKUMANDANG. 😭😭😭 TERIMA KASIH KAK GEL! TERIMA KASIH APRI! 

Nonton lagu kebangsaan bergema di upacara pengalungan medali tuh favorit banget nggak sih. 😭😭😭 Rasanya nasionalisme kembali bergelora di tengah kondisi negara yang kayak gini, di tengah kondisi yang emosi mulu baca berita beberapa pejabat negara yang nggak becus kerja dan cuma makan uang rakyat. Momen GreyAp menang bener-bener ngasih semangat hidup di negara ini. 😭😭😭 Mana menangnya pas banget bulan Agustus kan. Saya inget banget pas nonton final ini kan siang-siang ya, waktu nutup pintu toko dan melihat bendera depan rumah berkibar rasanya pingin banget bendera Indonesia terpasang paling tinggi di podium. Alhamdulillah terkabul. 😭😭😭 

Kak Gel tuh gila sih perjuangannya. Kayak...udah senior banget, dari saya masih suka guntingin majalah Bola sampai sekarang udah kerja, Kak Gel masih berjuang di badminton. Kabar yang saya pantau dari akun Twitter Badminton Talk, Kak Gel dulu hampir menyerah waktu pasangannya, Nitya Krishinda, cedera. Tapi nggak boleh, katanya harus membimbing junior-juniornya. Hingga akhirnya tahun 2017 dipasangkanlah Kak Gel dengan Apri, and the rest is history. 😍 Merinding banget ngetik ini btw. 

Kak Gel tuh gambaran nyata dari istilah "terima kasih untuk terus berjuang", "thank you for not giving up", dan "age is just a number". Kesabaran dan komitmennya berbuah manis. 😭😭😭

Selain Kevin Cordon, Kak Gel, dan the Daddies yang menunjukkan bahwa usia hanyalah angka, atlet-atlet di cabor voli dan senam lantai juga seperti itu. Di voli ada beberapa atlet yang usianya di atas 30 tahun tapi tetap berjuang di lapangan. Perenang Jepang Ryosuke Irie yang kelahiran 1990 juga gitu, masih semangat buat Paris 2024. Terus ada atlet senam lantai bernama Oksana Chusovitina yang dari Olimpiade Barcelona 1992 sampai Tokyo 2020 ini masih ikutan terus. Gilaaa gila di usia yang hampir setengah abad, tepatnya 46 tahun, beliau masih lincah banget. Buset, gila pokoknya! Respect! 
 

Yang kayak begini-begini nih bikin saya semangat lagi di tengah-tengah dunia fangirling K-Pop yang umur 25 tahun aja udah mengklaim diri jompo. 😅 Ya serah mereka sih, tapi kalau saya nggak mau ikut-ikutan begitu. 😁 Gapapa dibilang nenek-nenek di dunia fangirl yang penting diri sendiri ngerasa forever young~~~ tet teetet teretetet teet tet forever young~~~ (lagunya BLACKPINK btw ngahahaha). 

Back to the Olympic. 

Momen yang berhasil saya tangkap lagi, ada di cabang atletik. Akhirnya ada atlet Indonesia yang bersaing dengan pelari-pelari dari seluruh dunia. Dia adalah Lalu Muhammad Zohri yang di Asian Games 2018 lalu berhasil menyabet medali. 

Di Tokyo 2020 ini dia bertanding di nomor putra 100 m...dan finish di posisi kelima. Walaupun nggak lolos ke final, Zohri udah hebat banget bisa ada di posisi itu. Lawannya dari Afrika Selatan, China, Saint Kitts and Navis, Jepang, Gambia, Cayman Island, dan Fiji. Gila nggak tuh monster semua, mana Zohri paling muda usianya. Well done Zohri, well done. Semoga di Paris 2024 bisa sampai final. 💪 

Oh iya catatan waktu Zohri ini 10.26 detik. Atlet Afrika Selatan yang finish pertama catatan waktunya 10.04 detik. Bayangin lari 100 meter cuma 10 detik. Berarti dalam 1 detik, jarak yang ditempuh adalah 10 meter. 🙃🙃🙃 

Another moment di atletik adalah cabang lompat tinggi. Ada dua emas. Atlet Qatar dan Italia berada di posisi seri. Ketika diberitahu oleh juri, atlet Qatar bertanya "bisa nggak ada dua emas?". Dan ternyata bisa. Udah deh lagu kebangsaan Qatar dan Italia bergantian bergema.

Kemudian di cabang voli...ehehehe nemu yang bening. 🙏 Thanks to Cyn penulis Atuy Galon di Twitter yang sering banget ngetwit tentang tim voli Jepang, jadi saya tahu ada pemain namanya Ran Takahashi. Wajahnya mirip Nicsap waktu meranin Rangga di AADC, dicampur sama Huening Kai txt. Bayangin. 🙂
 
Nggak usah dibayangin deng, saya kasih fotonya aja sekalian hahahaha.

 
Pesan sponsor: buat kamu yang generasi 90-an, utamanya yang kelahiran 1990an awal, nggak usah kepoin profil Ran di website Olimpiade daripada hasrat bakar KTP berkobar. 😂 

Curhat.

Sayang banget tim voli Jepang langkahnya terhenti di perempat final. Jadi nggak bisa lihat Ran dkk bertanding di televisi huhu. Yang ditayangin di televisi tuh tim selain Jepang. Bisa aja sih bwank yang isinya Ran ditaruh di streaming berbayar. 🙂 

Anyway, di pertandingan voli ini saya sempat lihat ada pemain yang pakai kacamata dan pemain yang berbrewok lebat dan panjang. Yang pakai kacamata itu dari tim voli putri USA, sedangkan yang berbrewok lebat nan panjang dari tim voli putra Iran. Asli sih baru pertama ini lihat pemain yang seperti Marouf ini. Sayangnya Tokyo 2020 ini adalah pertandingan terakhir beliau, mau pensiun eh dikalahin timnya Ran. ☹

Apa lagi ya? Oooh dari cabor angkat besi. Ya ampun hampir lupa sama olahraga yang paling banyak menyumbang medali buat Indonesia ini. Ada Windy Cantika Aisah, Rahmat Erwin Abdullah, dan Eko Yuli Irawan yang berhasil menyabet medali perunggu, perunggu, dan perak berturut-turut. Ada juga Nurul Akmal di kelas 86 kg, belum berhasil dapat medali tapi ada di ranking ke-5. Semoga para lifter tanah air ini makin menanjak prestasinya di Paris 2024! Aamiin! 

Sampai dengan penutupan tanggal 8 Agustus kemarin, Indonesia berada di peringkat 55 dengan 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu. Menjadi peringkat kedua se-ASEAN, peringkat pertama Filipina. Di bawah Indonesia ada Thailand dan Malaysia. Juara umum Summer Olympic Tokyo 2020 kali ini adalah Amerika Serikat dengan raihan 39 emas. Hanya selisih satu emas dengan China. Woohoo selamat Team USA!

Btw saya baru tahu lho kalau ternyata medali maraton itu diberikannya pas di upacara penutupan. Peraih medali emas atletik cabang maraton baik putra maupun putri adalah atlet-atlet dari Kenya. Gila sih orang Afrika emang jago banget olahraga lari.

Ngomong-ngomong soal upacara penutupan, ada yang sempat lihat nggak? Saya enggak. ☹ Cuma nonton potongan video yang lewat di timeline, yang ada cahaya emas kayak bentuk air terjun habis itu naik naik naik dan membentuk cincin Olimpiade. Wah gila sih indah banget! Jepang keren!

Terakhir, mari ngomongin yang bau-bau. Paling nggak, ada dua momen nggak banget yang terjadi di sela-sela perjuangan pahlawan olahraga kita, yaitu: (1) pejabat norak yang memanfaatkan momen GreyAp menang dengan bikin poster ucapan selamat yang isinya gedean fotonya dia daripada atletnya, dan (2) body shaming Nurul Akmal. Mari dikupas satu-satu. 

... 

Eh...tapi males deng HAHAHAHAHA. Cukstaw aja nama pejabat-pejabatnya. Dan untuk yang body shaming Nurul Akmal, HHHHHHH mulutnya tolong dijaga kalau prestasi Anda nggak setinggi prestasi yang ditorehkan Nurul Akmal. Coba sini angkat barbel yang diangkat sama Nurul Akmal, bisa nggak? Kalau nggak bisa mending situ diem aja. Belajar yang banyak sana kenapa atlet angkat besi kelas 86 kg harus punya fisik yang kuat. Capek banget deh udah 2021 lho ini. 😒 

Nggak enak banget nutup tulisan pakai hal-hal nggak penting. 🙂 Saya kasih ini aja untuk belajar geografi. 😁
 

Oh iya, setelah Olympic masih ada Paralympic Games yang diselenggarakan tanggal 24 Agustus-5 September 2021. Indonesia juga mengirimkan 23 atlet untuk berlaga di 7 cabang olahraga. Semoga dapat banyak emas, aamiin!

Satu lagi deh, hahahaha. Kan saya nontonnya di televisi ya, otomatis ada iklannya dong. Iklan yang paling sering muncul adalah Toyota. Jargonnya bagus: START YOUR IMPOSSIBLE. Terus ada bintang iklannya juga yang ngomong, "You don't need to be amazing to start but you need to start to be amazing". Luv!

Kamu nonton Olimpiade Tokyo 2020 juga nggak? Ceritain momen paling menarik buat kamu dong. 😉

That's all from me. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di postingan selanjutnya!


*

18 comments :

  1. Kalo ada yang ngehype badminton rasanya aku mau ikutaaan hahahaha
    Emang Olympic ini luar biasa banget ya Mba, bener-bener enggak terprediksi sama sekali. Apalagi di badminton ini juara 1 dunianya udah tumbang semua jadi pas final tiap sektor deg-degan siapa yang bisa menang.

    Btw, aku juga baca tentang Kevin Cordon, dia hebat banget sih emang dan pantang menyerah banget. Pas lawan Ginting rasanya pengen dia aja yang menang supaya dapet medali tapi kok pengennya ya Indonesia juga yang menang ahahaha labil banget 😆

    Pas GreyAp entah kenapa aku ngikutin banget dari awal sejak penyisihan grup kecuali yang enggak ada live nya. Nontonin mereka main terus dan keliatan emang disini mereka sangar banget. Seneng akhirnya Greysia khususnya berhasil dapet medali setelah sebelum-sebelumnya dia bahkan mau nyerah sama badminton. Bener-bener bikin nangis banget pas kemenangan mereka tuh 😭

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah mba Tika juga suka badminton, asik nih nambah topik yang bisa dibahas. Yes, apalagi buat tim Jepang yang sebenernya unggul di bagian putri kan, bisa nggak ada sama sekali wakilnya. Bener-bener di luar dugaan.

      IHHHH SAMA BANGEEEET WKWKWKWKWK aku pas nonton Cordon vs Ginting itu agak sedih kalau Ginting dapat poin tapi juga pingin Ginting bawa medali. 😅 Terus berharap pas itu bisa nggak sih yang dapat perunggu tuh dua orang??? Soalnya Cordon tuh layak dapat medali huhu.

      Wih keren nonton terus perjuangan GreyAp. Mereka mainnya juga kayak enjoy nggak sih? Enjoy tapi ganas. 😂 Gila sih Kak Gel tuh kayak udah ratusan kali jatuh bangun dengan pasangan yang beda-beda, sampai akhirnya kesabaran dan perjuangannya berbuah manis. 😭 Iyaaa pas mereka berkalung medali emas tuh udah basah aja ini mata nontonnya. 😭

      Delete
  2. Endah seru banget sih ini bacanyaaa hahaha..

    Bener yaa entah kenapa nonton badminton tuh tegangnya kayak berasa berkali2 lipat hahaha apalagi habis Minions, Daddies sama Jojo pada kalah, kayak makin-makin tegangnya nontonin GreyAp sama Ginting 😂😂

    Eeh ada Adek Ran wkwkwk 😂😂 aku tuh ngikutin voli Jepang sejak Haikyuu terus kalau jagoan aku di voli Jepang sih Nishida Yuji yang emang cukup jadi pentolannya voli Jepang. Lebih tua setahun doang dia dari Ran wkwkwkwk

    Aku ngakak banget kenapa sih pejabat2 tuh kalau mau ngucapin sesuatu harus ada foto mereka?? Kayak apa pentingnya sih foto mereka nangkring di situ?? Wkwkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwkwk makasih Kak Eya, keseruan ini harus diabadikan. 😁

      BENER BANGET!!! Udah kayak...ya Allah plis ini tolong dimenangkan yang perempuan dua ini. 😭 TERUS MENANG. 😭

      Hahahahaha adik Ran terlalu sayang untuk dilewatkan. 😝 Oh iya aku denger juga tuh yang Yuji Nishida, anak kelahiran 2000 wkwkwkwk. Kak Eya aku habis baca komen kak Eya jadi pingin nonton Haikyuu. 😂😂😂

      MAKANYA ITUUUU😤😤😤 kayak...ngapain coba??? Kalau modalin dari awal sih gapapa ya majang fotonya lebih gede. Lha ini nggak ada keterangannya pernah support eh tau-tau pas mereka menang malah fotonya dia sendiri ikutan nampang. Lebih gede, lebih di depan, dan lebih jelas lagi. Hiyuuuh.

      Delete
  3. Endah, ini judulnya salah. Daripada pakai kata "jurnal", lebih cocok pake curhatan penggemar olahraga pada gelaran olimpade tokyo 2020...hahahaha 🤣🤣

    Ga nyangka kalau kamu mengikuti banyak cabang olahraga. Bahkan sampai atletik segala. Kalau aku seringnya nunggu pertandingan voli, bulutangkis, angkat besi. Kalau sekiranya cabornya seru, pasti aku tonton. Kebetulan aku nonton streaming via pc. Banyak pilihan cabor yang bisa dilihat.

    Di bola voli putra itu kekuatan sangat merata. Jadi sangat seru. Aku jagoin italia sih, tapi ternyata kalah jga..hahaha
    Kalau jepang yang menarik itu si nishida. Pemain kidal yg lompatan tinggi dan smashnya bagus..hahahaa

    Kalau bulutangkis, kejutannya di tuan rumah. Unggulannya banyak yg kalah sebelum semifinal. Kayaknya yg dapat mendali perunggu si ganda campuran. Si watanabe dan pasangannya. Kento momota kalah duluan. Belum sempat nonton dia main, eh malah kalah duluan..wkwkwk
    Pas ginting dan antonsen juga seru. Sama-sama tipikil pemain cepat. Kejar-kejaran angka. Yang nonton juga ikutan capek..wkwkwkk

    Kamu nonton di tv swasta?
    Gimana rasanya dengerin komentator olahraga yang suka heboh sendiri...?bikin nonton pertandingan jadi ga nyaman karena berisik banget...hahahhaa.
    Kalau aku sih mending nonton tvri. Komentatornya lebih mendidik dan masuk akal.

    ReplyDelete
    Replies
    1. AKU GA KEPIKIRAN PAKE KATA CURHAT MASAAA WKWKWKWKWK. 😂😂😂 Iya juga ini tuh isinya curhatan semua nggak ada analisa pertandingan. 😂😂😂

      Aku suka banget mas Vay sama acara-acara olahraga kayak gini, apalagi atletik soalnya selesainya cepet dan aku sendiri suka lari hahaha. Huhu enak banget bisa streaming, renang tuh aku yang selalu ketinggalan. Pagi soalnya di televisi. Tapi sekarang untungnya diupload di Youtubenya Olympics lho, jadi yaaa mayan lah nonton siaran ulang beberapa cabor kayak triathlon, voli pantai, gymnastics, lompat indah, dll.

      Hahaha Italia pernah lawan Jepang nggak sih? Yuji Nishida bisa bahasa Italia yang akhirnya ngebuat pemain sama pelatih Italia ngomongnya ditutup-tutupin takut Yuji ngerti. 😂

      SETUJU!!! Jepang nggak ada yang dapat emas di badminton. Paling kaget sih pas Kento Momota kalah. Kalau nggak salah itu masih perempat final bukan? Waktu itu entah Jojo atau Ginting atau the Daddies gitu pas disiarin eh ada Momota di lapangan sebelah wkwk.

      Aduuuhhh sumpah Ginting vs Antonsen tuh bikin stressss. 😭 Mana habis stres kemarin-kemarinnya nonton Jojo sama the Daddies kalah. 😭 Alhamdulillah GreyAp menang jadinya ikhlas wakakakakakak.

      TVRI tuh bukan televisi swasta ya sekarang? HAHAHAHAHAHAH kirain jadi tv swasta makanya aku nyebutnya tv swasta. 😂😅😅😅 Aku nontonnya di TVRI kok yang badminton. Pernah nonton di Indosiar pas Cordon vs Antonsen...hadeuh komentarnya nggak nyambung, langsung ganti ke TVRI.

      Delete
    2. Hahaha karena isinya curhatan Mba endah sebagai penonton olimpiade yaa 😁 Tp seru ngikutin ceritanya mba endah, apalagi buat aku yg ngikutinn olimpiade sebanyak itu 😆😁

      Delete
    3. wkwkwkwk iya mba Thessa, dari awal sampai akhir isinya curhat dan nggak ada analisis pertandingan xD haha makasih mba Thessa, next mau cerita tentang Paralimpiade juga :p

      Delete
  4. Ya ampun jadi inget kemaren nonton APG di GBK...kangen bangett kak.

    AH kesel..aku kemarin gak sempat nonton banyak olimpiade 2020. Cuman di cabor badminton, itu pun gak semua nya T__T. Tapi GreyApri keren banget emang kak..aku agak hopeless pas tau Ginting kalah dari Chen long eh alhamdulillah Wakil ganda puteri menang!!

    Samaan kayak Kak Eya..semenjak nonton Haikyuu aku jadi suka nonton pertandingan Voli 😂, sensasinya itu lho gregetan, apalagi kalo spikernya udah ngespike (halah bahasanya) deg-degan nontoninnya. Oh! Aku liat itu yang namanya Ran lewat instagram, kayaknya doi blasteran ya gak sih Kak. Mukanya cakep iya mirip sama niscap 😆

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huhuhu masa-masa indah sebelum negara api menyerang. 😭

      Sekarang ada tayangan ulangnya di Youtube Olympics, siapa tau pingin nonton cabor yang kemarin kelewatan. Aku beberapa hari terakhir ini nontonin video-video itu. 😂😂😂 Benerrr...pas Ginting kalah dari Chen Long udah kayak...ini gimana nih ada nggak yang bisa bawa emas. Tbh ngedoain GreyAp jadi makin kenceng biar dapat medali, alhamdulillah doa kita dikabulkan. 😭

      Wkwkwkwkwkw voli seru banget sih biarpun nggak ada negara kita main di sana. Satisfying nontonnya. Hahahaha iya Ran blasteran Jerman atau mana gitu pokoknya ada darah bulenya. Nicsap muda tuh Ran banget. 😝😂😂😂

      Delete
  5. Kalo saya, cabor yang saya tonton hanya Badminton, angkat besi, lompat jauh, voli putera, lomba lari dan panahan.
    Tapi emang sih badminton yang paling juara.
    Sampai sempat2in nonton di kantor hahaha.
    Seru apalagi pas final ganda puteri.
    Mereka yang main, tapi saya yang dag dig dug wkwkwkw.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wih banyak mas Hans nontonnya. Haduuuh deg-degannya nonton badminton tuh nggak ada duanya karena cabor kebanggaan negeri wkwkwkw. Kalo aku WFO pas final ganda putri, aku juga bakal kayak mas Hans sih nyempetin nonton di kantor. 😁

      Delete
  6. Jujur olimpiade kemarin. aku cuma ngikutin Cabor badminton aja si.. Apalagi sewaktu momen Final GreyAp. Nontonnku berasa kaya lagi pacuan kuda. DagDigDug serr... Udah mana mereka yang main. yang gelisah siapa. wkwk. Alhamdulillah mereka menang ya.. Senang dan terharu banget.. Bangga aku tuh sama mereka, seluruh atlit yg terlibat dalam olimpiade. Kalian luar biasa.

    Soal Body Shamming. Ya Allah aku ya geram juga bacanya. Ternyata masih ada ya orang2 kaya gitu.. Padahal neriakin negara lain yang kasus Rasis aja paling banter. koo bisa2nya ini ringan amat itu mulut yang notabenenya satu bangsa dan negara.

    ReplyDelete
    Replies
    1. WKWKWKWKKWK TOS MAS BAY! Nonton GreyAp sampai nggak bisa duduk saking tegangnya. Udah berasa kayak didenger aja sama GreyAp pas ngomong dari rumah,"sabar, sabar, pelan-pelan, jangan keburu-buru". 😂😂😂 Gak keitung juga ngomong plis plis plis ayo satu poin lagi, plis tinggalin yang jauh poinnya. 😂😂😂 Gila pokoknya kemarin tuh terharu sama bangganya ke mereka. Akhirnya sejarah tercipta. 😭😭😭

      Nah makanya itu mas Bay, aku juga nggak habis pikir. Kok ya nggak mikir gitu lho, atlet angkat besi kelas 86 kg ya emang harus besar dan kuat biar mampu ngangkat barbel ratusan kg. Hadeeeh.

      Delete
  7. Olimpiade 2020 Tokyo, di tengah segala kontroversinya, banyak hal keren yang muncul..

    yang sangat berkesan buatku adalah momen saat atlet lompat tinggi Qatar dan Italia berbagi emas karena mendapat poin yang sama.. alih-alih berkompetisi, mereka justru memutuskan untuk menjadi juara semua..

    selain itu juga beberapa kabar orang Indonesia yang jadi wasit di beberapa pertandingan.. menurutku ini juga menarik..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas Zam, atlet Qatar dan Italia itu juga sahabatan kan emang. Atlet Qatar juga tau kalau temennya itu pernah cedera lama. Terus dia bener-bener nyalain semangat kebersamaan. Mungkin juga udah capek kali ya disuruh berkompetisi terus sama temennya hihihi. Kalau emas bisa diraih dua orang, kenapa enggak.

      Iya bener, pelatih ganda putra Malaysia yang dapat perunggu juga kayaknya Flandy Limpele ya.

      Delete
  8. hiks, aku mah apa
    nggak bisa ngikutin full pertandingannya. Malah temen kantor liat di jam jam kantor, aku ga sempet.
    aku taunya ya waktu liat potongan potongan video di timeline aja. TErus pas final Apri Greysia, gilakkk aku sampe nangisss, tiap kali liat video netizen selalu mewekkk, auranya kebawa sampe sini soalnya
    bangga sama mereka, karena aku sendiri ga bisa kasih sesuatu buat negara

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sekarang sama Olympicsnya udah diupload mba Ainun, jadi pertandingan-pertandingan yang kelewat bisa langsung cus ditonton di Youtube. Hitungannya jadi nggak live sih hehe.

      Benerrr, emang momen GreyAp kemarin itu sangat mempersatukan bangsa dalam air mata dan rasa nasionalisme. :)

      Delete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top