Seperti yang sudah jelas tertulis di judulnya, hari ini mau bahas film-film yang berhasil saya tonton sampai selesai di rumah. Urutan judul filmnya sesuai dengan urutan nonton. Nontonnya nggak dalam sekali duduk atau ngebut seminggu, tapi dicicil dari awal tahun hehehe.
Nonton 'June dan Kopi' karena teracuni Ci Jane, Lia, dan Kak Eya. π Film ini membuat saya merenung dan membatin "oh jadi begini ya rasanya nonton film buatan bangsa sendiri yang tokoh utamanya hewan, orang Amerika kayak gini juga kali ya waktu nonton 'Air Bud'" hehehehe. Anjing yang ada di film ini lucu bangeeet, si anjing yang jadi June pandai akting! Gemesin banget dia ekspresinya banyak, mulai dari senang, sedih, sampai iseng. Sementara anjing yang jadi Kopi lebih banyak diem dan nurut banget sama June hahahaha.
June di film ini ceritanya anjing jalanan yang dipelihara oleh sebuah keluarga kecil. Keluarga ini awalnya terdiri dari sepasang suami dan istri bernama Ale dan Aya. Ale pada awalnya nggak suka dengan June, tapi June ini gemes banget gitu berusaha menarik hati Ale. >.<
Hidup Ale dan Aya ini kayaknya impian sebagian besar pasangan milenial muda sih hahaha. Karir Ale bagus, Aya kerja dari rumah, rumahnya elit, wah...berkecukupan deh pokoknya. Ketika Ale dan Aya punya anak terus anaknya udah gedean dikit, mereka sekeluarga liburan ke tempat wisata bernuansa alam. Tujuan utamanya untuk mengenalkan anak mereka ke alam sekaligus refreshing. Nah dari sini nih petualangan June ikut dimulai.
June menjadi perekat yang semakin merekatkan hubungan keluarga Ale dan Aya. Ceritanya menghangatkan hati dan membuat menitikkan air mata karena...SEDIH LAH APA LAGI HUWEEE. Huhu June sungguhlah anjing yang sangat baik dan setia kepada pemiliknya.
Susi Susanti: Love All (2019)
Film ini menceritakan salah satu legenda bulutangkis tanah air yang memenangi medali emas di Olimpiade Barcelona 1992. Nggak hanya aspek perjuangan pertandingan saja yang dikulik, lebih dari itu. Film 'Susi Susanti: Love All' ini menyoroti bagaimana seorang atlet bulutangkis bergulat dengan pertandingan demi mengharumkan nama negara dan konflik politik tentang kewarganegaraannya.
Asli sih menrinding waktu nonton adegan Susi bersitegang dengan utusan pemerintah yang membenturkan urusan politik dan prestasi atlet. Melalui film ini saya jadi tau apa status kewarganegaraan Susi Susanti ketika membela Indonesia di Olimpiade Barcelona 1992. Wah...nggak kebayang itu beban mentalnya seperti apa.
Menjadi tau juga perihal Susi yang meraih medali perunggu di Olimpiade setelah Barcelona. Langsung dheg nontonnya karena teringat komentar sebagian masyarakat yang banyak nyinyirnya ketika seorang atlet meraih medali yang nggak sesuai dengan harapannya, tanpa tau dan peduli ada beban apa di balik hidup sang atlet. Ini sih yang dulu bikin saya ilfil sama seorang kakak tingkat waktu dia lomba semacam Cak & Ning sekolah wkwkwkwk, dia bilang kalau prestasi bulutangkis Indonesia malu-maluin hahaha. Udahlah bye mas lol.
Btw film ini kan latar belakangnya tahun 80an ya, kostum-kostum pemainnya cakep-cakep. Apalagi Laura Basuki kan emang udah cantik dari sononya ya, makin cantik dengan baju-baju ala era 80an. Yang jadi Alan Budikusumanya Dion Wiyoko. Kalau kamu pingin nonton film bertema olahraga yang nggak hanya membahas pertandingan, film ini bisa jadi pilihan.
White Tiger (2021)
Film India yang menceritakan seseorang bernama Balram Halwai membangun "kerajaan" bisnisnya dari nol. Literally dari nol tanpa privilege keluarga. Balram ini lahir dari keluarga miskin yang tinggal di suatu daerah kumuh di India. Daerah tempat tinggalnya ini berdebu dan tidak higienis. Masyarakat yang tinggal di daerah itu ya perekonomiannya termasuk kelas bawah.
Balram nggak mau seumur hidup menjalani kehidupan seperti orang-orang yang ada di tempat tinggalnya. Dia kemudian menjadi supir pribadi orang super kaya dari kota. Orang super kaya ini julukannya The Stork. The Stork punya dua orang anak laki-laki bernama Mukesh Shah dan Ashok Shah. Ashok Shah punya istri yang namanya Pinky Shah. Sepasang suami istri ini pola pikirnya sudah campuran antara India dan Amerika Serikat. Seringkali bentrok dengan The Stork.
Balram mendekatkan diri ke Ashok Shah karena dia berpikir Ashok adalah anggota keluarga Shah yang nggak semena-mena ke orang. Balram menjadi saksi bisu permainan kotor The Stork dengan pemerintah tempat The Stork tinggal. The Stork kongkalikong dengan oknum pemerintah untuk menghindari pajak.
Nonton film ini saya jadi inget dengan obrolan podcast YOLO waktu Iwet Ramadhan dan Dave Hendrick bilang bahwa "oh untuk menjadi kaya RAYA itu tuh nggak cuma kerja keras doang, it takes more than just hard work, it takes probably the willingness to get your hands dirty". Merinding...
'White Tiger' ini bukan tipikal film yang menampilkan si ini baik atau si itu jahat. Nggak. Film ini surem, sisi lain manusia yang bersedia menanggung risiko apa pun untuk mencapai standar kesuksesannya, ditampilkan oleh hampir semua tokoh yang ada. Selain itu juga menggambarkan bahwa kesuksesan yang berhasil diraih oleh seseorang yang tanpa privilege keluarga, ya mentok pol sampai di situ, itu sudah pencapaian terbaik yang bisa dia usahakan. Nggak bisa tuh sampai jadi sekaya RAYA kayak keluarga Shah yang entah udah dari moyang ke berapanya yang udah mulai merintis kekayaannya duluan.
More than Family (2020)
Film Korea yang dibintangi oleh Krystal Jung, adiknya Jessica Jung. Krystal memerankan tokoh yang bernama Toil. Seorang tutor yang pacaran dengan seorang mahasiswa bernama Ho Hoon. Pacarannya mereka ini sampai bablas, Toil hamil.
Ho Hoon bukan tipe mahasiswa bad boy, dia ini anaknya penurut sekali. Keluarganya juga harmonis. Ketika dia mengabari orangtuanya bahwa pacarnya hamil, papa dan mama Ho Hoon menyambut dengan suka cita. Berbeda dengan keluarga Toil yang mamanya sangat marah karena anaknya hamil di luar nikah. Apalagi hamilnya dengan seorang mahasiswa yang belum memiliki pekerjaan, masih piyik lah Ho Hoon ini dalam pandangan orangtua Toil.
Mamanya Toil ini aslinya bercerai kemudian menikah lagi dengan pria lain yang akhirnya menjadi papa tiri Toil. Papa tirinya ini termasuk orang baik-baik dan bertanggung jawab, papanya ini sama dengan mamanya yaitu shock dengan kehamilan putrinya. Hal ini menjadikan Toil ingin mengetahui dan bertemu dengan ayah kandungnya, maka dia pergi mencari ayah kandungnya itu.
Film ini mengangkat topik dan permasalahan keluarga yang rumit tapi menyajikannya seringan dan sekocak mungkin. Biar nggak stres juga kali ya yang nonton hehehe. Beberapa kali saya ngakak-ngakak dengan adegan yang ditampilkan di film ini. Krystal tuh emang jago banget memerankan tokoh cewek berwajah jutek. π
Double Patty (2021)
Ini juga film Korea, sama-sama diperankan oleh idol-aktris yang bernaung di bawah manajemen SM Entertainment, beda grup aja mereka. Kalau 'More Than Family' diperankan oleh Krystal dari f(x), kalau 'Double Patty' ini diperankan oleh Irene Red Velvet. Gila ini dua orang pada cantik-cantik amat wajahnya.
Berbeda dengan 'More Than Family', 'Double Patty' ini nggak kocak. Cenderung kalem dan bergenre drama. Ceritanya ada anak manusia yang sama-sama berjuang meraih mimpi, namanya Lee Hyunji dan Kang Wooram. Kang Wooram diperankan oleh aktor Shin Seungho yang pernah bermain di webdrama 'A-Teen'.
Lee Hyunji ini punya mimpi untuk menjadi penyiar berita tapi perjuangannya nggak mudah dan nggak langsung one shot diterima kerja. Dia harus melalui beberapa kali penolakan. Di sela-sela perjuangannya itu dia bekerja sambilan di sebuah restoran makanan cepat saji. Restoran tempatnya bekerja menyediakan menu burger yang dinamai Double Patty.
Nah menu ini nih yang selalu dipesan oleh Kang Wooram setiap malam agar bisa berlama-lama bertemu dengan Lee Hyunji. Kang Wooram ini seorang pegulat yang sedang di masa hiatus pasca kematian pelatihnya. Dia kayak takut bertanding lagi. Akhirnya dia gonta-ganti pekerjaan, salah satunya menjadi guard di sebuah kelab malam.
I don't know exactly apa yang ingin ditampilkan oleh film ini, kayak serba nanggung gitu. Perjuangan mencapai impian nanggung, romance nanggung, dan judulnya maksa. Peran Double Patty yang ada di film ini kayak dipaksa masuk agar bisa nyambung dengan judulnya. Apa ya hmmm...b aja pokoknya film ini tuh. Alurnya juga lambat, mungkin kalau kamu fans Irene akan punya opini yang berbeda.
The Mitchells vs. the Machines (2021)
Film animasi yang agak membosankan di awal tetapi begitu masuk ke perang dengan robot-robot menjadi seru sampai akhir film. Ceritanya ada satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak perempuan, dan anak laki-laki. Berturut-turut namanya adalah Rick Mitchell, Linda Mitchell, Katie Mitchell, dan Aaron Mitchell.
Katie ini adalah seorang anak yang punya passion di bidang film. Dia selalu membuat karya film bikinan sendiri dan diunggah ke YouTube. Katie ini tipikal gen Z yang sangat akrab dengan teknologi. Sedangkan orangtuanya adalah angkatan generasi X (atau milenial awal?) yang nggak begitu paham dengan teknologi.
Konflik dimulai dari awal film lol, film ini bentuknya flashback gitu. Ceritanya Katie diterima kuliah di California. Dia ingin berangkat naik pesawat tetapi ayahnya ingin mengantarkan dia lewat jalur darat dari Michigan. Sekalian road trip sekeluarga. Katie dan ayahnya ini banyak crash-nya karena selain beda generasi juga beda sifat. Di tengah-tengah road trip inilah bencana serangan robot tiba-tiba muncul. The Mitchells berusaha sekuat tenaga dan dengan daya yang mereka punya untuk menghindari tertangkap oleh robot-robot itu.
Film ini sangat menghibur. Hal-hal yang relevan dengan masa sekarang ada semua di film ini, mulai dari obsesi dengan keluarga sebelah yang postingan instagramnya terlihat sangat goals, seorang anak yang ingin meraih mimpinya dengan mengharapkan dukungan keluarga, orangtua yang ingin membahagiakan anaknya dengan cara-cara yang mereka usahakan sesuai dengan generasi anaknya (at least menurut mereka sendiri wkwk), sampai dengan artificial intelligent (AI).
Ngeri sih melihat apa yang bisa dilakukan oleh AI kalau memang itu adalah kenyataannya. Selama ini kan kita sangat akrab ya dengan smartphone dan teknologi, sampai-sampai membagikan apa pun yang dialami ke media sosial dll. Nah internet ini juga ada penjahatnya, yaitu hacker yang nggak segan-segan mencuri data pribadi kita. AI ini bisa membaca data-data pribadi tersebut dan mengendalikan manusia ceritanya di film ini. :(((
*langsung ingat kebocoran data kapan hari sjdhdsjfkjdgdkfj*
Film ini paket lengkap menampilkan cerita dari sisi teknologi dan keluarga. Cara penyajiannya unik dan sangat masa kini. Tonton sendiri deh, saya nggak mau ngasih bocoran banyak-banyak.
I Care A Lot (2020)
I really enjoyed this black comedy movie. Ceritanya ada seorang perempuan bernama Marla Grayson yang menjalankan bisnisnya menjadi guardian para manula yang telah ditetapkan oleh negara tidak bisa mengurus dirinya sendiri.
Marla menyediakan semua kebutuhan para manula tersebut di panti jompo dan memutus hubungan manula ybs dengan dunia luar termasuk keluarganya. Bisnis ini kayak abu-abu gitu, baik juga enggak, jahat sepenuhnya juga enggak. Kayak...pasti ada deh model bisnis semacam ini di dunia nyata walaupun bidangnya lain.
Nah terus salah satu targetnya ini ternyata memiliki jaringan keluarga yang lain daripada yang lain. Marla hampir kehilangan nyawa ketika mempertahankan manula satu ini. Dia harus berhubungan dengan dunia mafia. Asli sih waktu nonton film ini rasanya saya pingin rajin-rajin work out tiap hari biar fisik bisa setangguh Marla Grayson HAHAHAHAHAHAHA.
Habibie Ainun 3 (2019)
'Habibie Ainun 3' berfokus pada cerita Bu Ainun yang kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Bu Ainun masa kuliah ini diperankan oleh Maudy Ayunda, sedangkan Pak Habibie tetap diperankan oleh Reza Rahadian.
Nonton 'Habibie Ainun', 'Rudy Habibie', sampai 'Habibie Ainun 3' ini udah paket komplit. Film pertamanya menceritakan kisah hidup Pak Habibie dan Bu Ainun ketika Pak Habibie menjabat sebagai presiden Republik Indonesia, film kedua berkisah tentang masa kecil sampai masa kuliah Pak Habibie, dan film ketiga giliran kisah hidup Bu Ainun yang ditampilkan.
Maudy Ayunda cocok banget lah ya jadi Bu Ainun di film ini karena di dunia nyata juga Maudy prestasinya di bidang akademik nggak kaleng-kaleng. Bu Ainun sangat populer sewaktu menjadi mahasiswa, beliau ini dikagumi banyak orang (apalagi cowok-cowok) karena selain cantik juga pintar luar biasa. Seorang anak dosen killer yang mengajar Bu Ainun jatuh cinta ke beliau. Tokoh ini diperankan oleh Jefri Nichol. Kaget juga sih ternyata film ini bertabur aktor-aktor yang sering diomongkan di timeline Twitter hahahaha. Ada juga mas Al 'Ikatan Cinta' yang memerankan tokoh mahasiswa senior nyebelin dan patriarki. π
Nonton film tentang Pak Habibie dan Bu Ainun tuh nggak bisa nggak nangis. Selalu aja nangis sewaktu ditampilkan cuplikan asli Pak Habibie dan Bu Ainun HUHUHUHUHUHU. Nangisnya nggak melulu karena sedih mereka berdua udah meninggal tapi juga nangis karena orang-orang berotak brilian seperti beliau berdua ini kayak disia-siakan oknum pemerintah. Padahal mereka sangat niat ingin memajukan bangsa dan negara ini. πππ
Oalah planet Namec...planet Namec.
Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar (2014)
Merry Riana adalah seorang motivator dan pengusaha berdarah Tionghoa-Indonesia. Di film yang mengangkat satu bagian kisah hidupnya ini, tokoh Merry diperankan oleh Chelsea Islan.
Ceritanya Merry dan keluarga terpaksa pergi dari rumahnya di Jakarta ketika kerusuhan 1998 terjadi. Merry dibelikan tiket ke Singapura oleh orangtuanya agar aman di sana. Sedangkan keluarganya tetap di tanah air dan pada akhirnya tinggal sementara di Semarang.
Di Singapura, Merry tidak kenal siapa-siapa. Harapan satu-satunya, yaitu kenalan ayahnya, ternyata sudah lama pindah dari tempat tinggalnya. Merry terlunta-lunta hingga akhirnya menemukan seorang teman yang kuliah di Singapura, Irene Lee. Irene ini diperankan oleh Kimberly Ryder.
Niatnya hanya tinggal sementara di Singapura sampai orangtuanya menyusul, namun karena satu dan lain hal Merry tidak punya pilihan selain kuliah di Universitas Teknologi Nanyang. Perjuangannya penuh dengan kerja keras dan air mata. Merry harus bekerja sambilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di Singapura yang tidak disokong siapa pun selain student loan.
Dari student loan ini dia dikenalkan oleh Irene dengan seorang mahasiswa senior yang menjadi penjaminnya, Alva. Irene sebenarnya naksir Alva, tapi karena Alva ini orangnya lempeng, jadi jalan Irene nggak mulus dalam menunjukkan rasa sukanya. Alva lebih banyak bersama Merry untuk membantu cewek itu mendapatkan uang untuk biaya hidup. Alva juga mengenalkan Merry ke dunia saham ketika mereka masih sama-sama berstatus mahasiswa.
Kisah hidup Merry di film ini terbantu banyak dengan adanya dukungan orangtua baik itu moral dan finansial (walaupun nggak banyak pada awalnya), adanya teman yang mampu secara finansial yang menolongnya di Singapura, kegigihannya dalam mencari pekerjaan sambilan, kecerdasan dan niat kuatnya belajar hal baru, dan kebaikan hatinya membantu sesama.
Merry sempat tertipu investasi bodong di Singapura, kejadian itu membuatnya sangat terpukul. Belum lagi dengan investasi sahamnya yang juga merugi di kemudian hari, lagi-lagi dia terpukul. Tapi Merry nggak menyerah begitu saja, dia mengambil langkah apa pun selama itu baik hingga akhirnya mendapatkan satu juta dolar pertamanya di usia 26 tahun.
Kucumbu Tubuh Indahku (2018)
Film ini hampir seluruh dialognya dituturkan dalam bahasa Jawa, dialek Tegal kayaknya cmiiw. Bercerita tentang seorang penari yang mencari jati dirinya. Latar tempatnya itu sangat sangat sangat ndeso. Latar waktunya nggak tau tepatnya kapan, kayaknya waktu Orba, cmiiw (lagi).
Level seni saya kayaknya nggak nyampe deh untuk memahami film ini wkwkwkwk. Film ini tuh kayak...apa ya kata-kata yang pas untuk menggambarkannya. Hmmm...kayak tipe-tipe seninya Sudjiwo Tedjo gitu lah. Saya kesulitan mengambil bagusnya film ini apa hehehe. Sinematografinya memang bagus. Latar tempatnya itu sangat-sangat pas dan konsisten ndeso-nya gitu. Tapi ya itu tadi, saya nggak ngerti-ngerti amat tujuan utamanya apa.
Malah takut karena tembang Jawanya HAHAHAHAHAHA. Sebagai orang Jawa yang bisa dibilang kurang Jawa karena nggak hafal aksara Jawa dan bisanya bahasa ngoko dengan sedikit krama madya dan inggil yang pas-pasan, suara penyanyi lagu Jawa yang ada di film ini malah bikin saya merinding karena merasa kok tiba-tiba mistis gini. Padahal nggak ada makhluk halus yang ditampilkan.
Ada yang pernah nonton film ini terus merasa nyambung dengan isinya nggak? Bagi ceritanya dong hehe.
Itu tadi film-film yang sudah saya tonton belakangan ini. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di postingan selanjutnya~~~
P.S.
bete bats hampir semingguan gabisa lancar blog walking karena Reading List blog gangguan kalau diakses dari browser di hp dan pc, ada yang samaan nggak? :((( kemarin-kemarin curhat sama haloreka dan kak eya huhuhu.
*
Endaaaah, demi apa kok aku juga nonton filmnya Susi Susanti juga bulan lalu. Dalam rangka menyambut olimpiade Tokyo. Gilak yaa perjuangan atlet itu. Mereka latihan sejak kecil di asrama, belum tentu bisa main juga, cuma bisa latian terus sampe lengan betis segede apa tauk ): terus makin nangis gara-gara kemarin nonton ganda putri dapet emas! Cry TT_______TT
ReplyDeleteBtw, kamu udah nonton Terbang belum, Ndah? Yang main Laura Bas sama Dion jugak. Cantiknya Laura Bas ampun dehhh. Terus ya kok dia cucok banget sama Dion kalo main film hahahahaha
Ehhhh kamu nonton More Than Family di manaaaa?
Ci Janeee aku mau cerita tentang Olimpiade Tokyo tapi minggu depan aja!!! Wkwkwkwkwk. Banget astagaaa perjuangannya berat banget banget banget, bahkan pas udah di pelatnas aja kadang bisa terdepak huhu. Gak kebayang itu kayak apa mereka mentalnya, udah kalau kalah dihujat orang-orang yang kurang kerjaan. :(((
DeleteAKU JUGA NANGIS KEMARIN HAHAHAHAHAH akhirnyaaa ganda putri Indonesia pecah telor dapat medali di Olimpiadeπ waktu nonton pertandingannya aku sampe nggak bisa duduk Ci saking tegangnya, mana lawan negara China lagi hhhhh tegang sepanjang pertandingan.
Eh belum tuh, aku baru denger ada film Terbang wkwkwkwk. Masukin watch list dulu. :p
Di iQiyi ada More than Family~~~
yg Korea ada di netflix kah, boljug tuh, aku suka White Tiger yg ternyata di India tuh yaaaa... kmrn ntn film India Mimi tapi msh ada jogetnyanyi nya hehe, Mom juga bagus tuh cuma biasa ya kalo indihe teh durasi nyaaa gak kuatt euy pegel :D, Pagglait juga bagus tuh kak
DeleteNggak ada, yang Double Patty ada di Viu, yang More than Family di iQiyi. Iya White Tiger ini kayak realistis gitu filmnya, yang kaya ada dan yang miskin juga ada. Nggak kayak sinetron yang biasanya siang-siang tayang di televisi wkwk.
DeleteOh Mimi yang tentang sewa kandungan itu ya? Aku belum nonton yang itu. Bagus nggak? Hahahahaha suka dua jam lebih ya, kayak film Jepang. Harus ekstra sabar nontonnya. xD Wow mba Puti referensi film Indianya banyak juga ya, makasih rekomendasinya~
Iya reading list blogger udah hampir 1 minggu nih bikin bete π. Aku jadi beralih pakai app Feedly Kak untuk reading list blog~ Kak Endah coba deh, lebih up-to-date di sini hahaha.
ReplyDeleteJune&Kopi bagus ya Kak π oalah inget endingnya bikin ingin menangis ππ apalagi part naik time lapse naik tangga... ππ Bocor air mata... Pinter banget sih June & Kopi iniii. Kalau nggak salah, mereka ditrain di Amrik sana untuk syuting film ini, jadi nggak heran kalau bisa sepintar ini untuk bisa main film ya π
Aku tertarik untuk nonton Habibie Ainun yang Maudy Ayunda tapi belum kesampaian dari awal rilis sampai sekarang π€£π€£. Tapi Maudy emang cantik beut dah!! Nggak bosan lihatnya ππ
Eh Kak Eya kemarin juga ngomongin tentang aplikasi Feedly Li hahahaha, makasih sarannya. Aku kemarin nulis juga di forum Blogger, sejauh ini responnya diduga karena bug.
DeleteBagus banget! Aku menikmati sepanjang film, gemes banget June huhuhuhu. Iyaaa itu udah banjir banget air mata nggak bisa ditahan. :( Oalah pantesssaaan bisa sampai akting gitu anjingnya wkwkwkwkwk.
Hahahaha semoga habis ini kesampean Li. xD Cantik dan manis gitu lho dia, mana aktingnya juga bagus.
Kak Endah, berkat Kak Endah nulis di forum Blogger, hari ini reading list blog sudah sembuh!! YAAAY! Terima kasih Kak Endah π
DeleteGemess! Pengin punya June 1 di rumah π€£
Pengin nonton hiksss. Semoga segera ketemu waktunya soalnya sekarang lagi ngejar banyak TBR buku #plakk π
LIIII aku seneng banget pas reload Reading List terus balik normal HUHUHUHU. Ternyata orang luar negeri juga banyak yang kayak kita kemarin haha, puji syukur udah nulis di forum jadi diwaro sama Blogger. Sama-sama Li~ <3
DeleteWkwkwkwkwkwk siapa tau nanti kucing-kucing kamu diajak berpetualang juga kalau ada yang kayak June di rumah. xD
Hahahahahah I feel you~~~~ kejar setoran ya TBR-nya. xD
HUUUU TERIMA KASIH KAK ENDAH <3
DeleteBerarti kemarin bug-nya internasional ya alias seluruh server blogger π. Coba Kak, laporan lagi di forum supaya aplikasi blogger di-upgrade, siapa tahu terjadi mukjizat karena Kakak yang angkat bicara π
Awwww! Kebayang pasti lucu sekaliiii sih π€£ Nanti aku bisa nggak mau keluar rumah karena di dalam rumah aja udah penuh hiburan π€£
Kecepatan menambah TBR lebiih cepat dibanding membacanya π€£π€£
Sama-sama Liπ₯° Hahahaha iya juga ya bug skala internasional, kirain cuma di sini aja soalnya gak ada yang protes, taunya...
DeleteWah boleh juga tuh Li ide kamu wakakakak, kacrut banget aplikasinya hhhh. Aku harus install lagi ini biar tau isinya sekarang kayak apa.
Hahahaha tingkah hewan peliharaan suka gemesin ya, aku kadang kucing liar aku godain juga untung nggak dicakar. π
SHSLDHDKDH BETOL SEKALEEE, ini tadi aku udah bikin TBR 2022 masa. πππ
Kak Endah kalo nonton film lokal biasanya dimana? aku mau nonton susi susanti dari kemarin kelupaan mulu.
ReplyDeletedari list Kak Endah diatas.....belum ada film yang aku tonton wkwkwkwk. I care a Lot udah masuk watchlist tapi selalu keduluan yang lain. Kak, tertarik nonton Sweet & sour gak? atau udah nonton? katanya film ini twistnya bikin geleng-geleng kepala XDD
Film lokal di Viu, Disney+ sama iflix banyak. Tinggal pilih.
DeleteHahahaha semoga habis ini I Care A Lot ketonton, bagus banget aku suka. Nontonnya nggak kerasa. OH IYA ADA SWEET AND SOUR WKWKWKKWKWKW, belum nonton nih soalnya lupa. xD Makasih mba Reka udah ngingetin. xD
Banyak banget film-film yang Mba Endah sebutin pengen aku tonton tapi belom kesampean sampe sekarang hahaha
ReplyDeleteFilm Susi Susanti tuh pengen banget aku tonton, dulu malah mau ikutan yang nonton bareng atlit tapi gak kedapetan terus tiketnya eh tiba-tiba gak tayang lagi hahaha kelamaan sih jadi gak sempet nonton. Untung filmnya ada di Disney jadi bisa ditonton. Btw, ini rekomendasinya menarik-menarik banget Mba jadi makin banyak nih PR buat ditonton hahaha
Hahahahaha apa aja tuh? Semoga habis ini bisa ketonton semua~~~
DeleteSama kasusnya kayak aku dulu pas pingin nonton Aruna dan Lidahnya di bioskop sama artisnya (kalau nggak salah inget dari poster yang ada) tapi terus kelewatan tanggalnya. :(((
Iya untung sekarang film Indonesia udah lebih mudah diakses, mau yang agak lama juga ada. Yuhuuu senang sekali~~~
Hahahaha tambah panjang dong ini ceritanya watch list mba Tika. :p
ENdah aku tadi mau komen gilee Endah nontonnya banyak bangeeet tapi terus inget di awal dibahas tontonan dari awal tahun ahaha yaa wajar banyak π
ReplyDeleteAku mau coba jelasin soal Kucumbu Tubuh Indahku yaa.. Menurut aku ini film membahas tentang struggling masyarakat kecil minoritas di desa. Kan si (aduh aku lupa namanya si pemeran utama) ini termasuknya 'beda' yaa dari orang kebanyakan di desanya. Dia punya trauma (yang cowok yang dia suka dibunuh) terus pas gabung sama kelompok penari dia kayak nemuin dunia baru, tapi ternyata tetep aja trauma masa lalunya dateng lagi gitu.. Aku rada ga mudeng juga sama adegan ganti-gantian sama penari itu lho, tapi ya begitulah film yang seninya tinggi kadang cuma perlu dinikmati aja karena agak bikin kepala muter kalau mau coba mengerti seluruhnya hahaha
Btw aku mau nonton Susi Susanti Love All lupa melulu hauuu~ Aku suka lihat Laura Basuki kalau dipasangin sama Dion Wiyoko, kayak lucu aja gitu cocok hahaha
Wkwkwkwk sekarang udah nggak mood nonton banyak film di satu waktu yang pendek kak, lagi gumoh. xD
DeleteAkhirnya ada temen yang pernah nonton film Kucumbu Tubuh Indahku juga, oalah gitu. Soalnya yang aku baca sinopsisnya itu jelasinnya cuma film ini menceritakan biografi penari, gitu aja Kak kan aku bingung ya jadinya. xD Nah itu dia aku juga gak mudeng kenapa gonta ganti begitu wkwk. Kirain cowok yang dia suka yang diambil ginjalnya itu hidup lho ternyata meninggal. :((( Hahahaha iya sih cukup nonton, nikmati, lupakan kalau nonton film yang bikin kepala muter tuh, harap segera move on ke film lain. xD
Hayooo tonton lah segera mumpung euforia GreyAp masih ada Kak. Iya cocok banget mereka kayak pasangan beneran.
Tontonan kak Endah cukup beragam. Dari beberapa film yang disebutkan, ada beberapa yang sudah saya tonton dan rata-rata sudah tau judulnya. Saya tertarik nonton Susi Susanti gara-gara kemenangan duo Greysia/Apriyani lagi hangat-hangatnya.
ReplyDeleteSelain itu, tertarik dengan White Tiger yang masih nganggur di watchlist dan The Mitchells vs. the Machines yang sejak perilisan perdananya komentarnya bagus-bagus
Mas Rahul pasti udah nonton I Care A Lot aku yakin. :D Ayooo segera tonton Susi Susanti mumpung euforianya masih ada!! xD
DeleteWah nonton The Mitchells vs The Machines nggak rugi sih, bagus. White Tiger juga. Recommended.
Hahah.. Aku pas tahu kalau Jepang mau ngadain Olimpiade Tokyo. nonton film Susi Susanti juga bareng temen. padahal ya udah nonton ini film pas awal-awal muncul tahun 2019 lalu. hehe. Acara olimpiade kemarin fix bikin kita jadi satu si ya Mba. Punya dukungan yang sama. Ini kalau nggak lagi corona mungkin nobar di cafe2 jadi pilihan banyak orang. Sayangnya corona. jadi cuma bisa nonton lewat TV.
ReplyDeleteBtw, Tontonannya Mba Endah banyak banget.. yang aku tahu cuma beberapa. Mostly film Indonesia. Soal Film June and Kopi.. ahhh nggak tahu harus ngasih saran apa sama ini film karena memang filmnya baguuusss banget..
The Mitchells juga.. hahaha Kocak banget.. btw, kalau mba Endah suka kartun. Film Vivo di netflix juga bagus tuh mba.. Musikal sih, tapi keren... dan Lucu. Studionya juga sama dari Sony.
Yup, badminton menyatukan Indonesiaπ bisa jadi sih, kemungkinan besar bakal ada yang nobar soalnya jarang-jarang ini ganda putri masuk final. Corona ga kelar-kelar sayangnya~~~ π
DeleteJune dan Kopi bikin tenang yang nonton. π Seneng deh sekarang banyak film Indonesia yang bagus-bagus. Hahaha kebetulan nontonnya dari awal tahun, jadi bisa banyak.
Mataku jadi makin terbuka mas Bay sama kengerian kalau ada AI habis nonton The Mitchells vs the Machines wkwk. Okesip Vivo masuk watchlist, makasih rekomendasinya~