February 18, 2021

Romantic Movies I Watched this Month

Hello! I'm back to talk about movies. Saya bulan ini nonton empat film yang bertema tentang cinta (kepada pasangan, keluarga, dan negara), yaitu Sweet 20, To All the Boys: Always and Forever, Rudy Habibie (Habibie Ainun 2), dan Hanum & Rangga: Faith and the City. Komentar untuk masing-masing film di postingan ini berdasarkan urutan nonton. Enjoy!

Sweet 20 (2017)
Film ini adalah versi Indonesia dari film Korea berjudul Miss Granny yang rilis tahun 2014. Sweet 20 dibintangi oleh publik figur-publik figur terkenal, jadi saya nggak asing dengan para pemain selama nonton. Seneng gitu rasanya nonton sambil nyeletuk lhoh ini kan si itu, lho bapak itu main di sini juga, lhah ya ampuuun Bang XXX lawak banget, gitu lah pokoknya berasa nyeletukin tetangga sebelah rumah wkwk.

Sebagai film adaptasi, tentunya jalan cerita Sweet 20 tidak berbeda dengan film aslinya. Budaya, nama tokoh, dan latar tempatnya saja yang dilokalkan agar lebih membumi. And I love it! Film ini sangat menghibur, dialog tokoh-tokohnya pas dan nggak lebay. Hmmm...jadi pingin nonton film Bebas (2019) juga ini saya hehehe, tapi nanti aja kalau ini. Dijeda dulu biar nggak gumoh kebanyakan nonton.

Anyway tentang Sweet 20, ada seorang nenek bernama Fatmawati (diperankan oleh Niniek L. Karim) yang sudah berusia 70 tahunan. Beliau ini bertetangga dengan seorang kakek bernama Hamzah (diperankan oleh Slamet Rahardjo). Kakek Hamzah ini menyukai Nenek Fatmawati tapi cintanya nggak kesampaian karena Nenek Fatmawati menikah dengan laki-laki lain dan punya seorang putra.

Putra Nenek Fatmawati ini namanya Aditya (diperankan oleh Lukman Sardi) yang menjadi seorang dosen di sebuah universitas. Ceritanya Nenek Fatmawati ini sangat bangga sekali dengan putra semata wayang yang beliau besarkan sendiri itu. Suami Nenek Fatmawati meninggal ketika Aditya masih bayi. Pokoknya hidup Nenek Fatmawati ini susah dulunya, jadi ketika anaknya tumbuh menjadi orang sukses ya selalu dibangga-banggakan.

Nenek Fatmawati ini orangnya kalau ngomong blak-blakan, bahkan sampai pernah bertengkar di klub menari dengan nenek lain bernama Rahayu (diperankan oleh Widyawati Sophiaan) wkwkwk. Dengan menantunya pun beliau juga kalau ngomong blak-blakan dan cenderung ngatur. Tipikal nenek yang banyak pengalaman dan mengambil alih pekerjaan rumah dari yang lebih muda. Menantunya ini bernama Salma (diperankan oleh Cut Mini), punya dua anak namanya Luna (diperankan oleh Alexa Key) dan Juna (diperankan oleh Kevin Julio).

Suatu hari Bu Salma jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit karena memang ringkih dan stres juga diatur-atur ibu mertuanya. Mulailah keluar topik diskusi tentang membawa Nenek Fatmawati ke panti jompo. Nenek Fatmawati sedih dan memutuskan untuk meninggalkan rumah. Di malam hari ketika sedang merenung di pinggir jalan, Nenek Fatmawati melihat ada kedai foto bertuliskan "Forever Young" (siapa yang baca ini keinget lagu Blackpink? Wkwkwkwk). Kedai foto ini dijaga oleh seorang kakek-kakek yang diperankan oleh Henky Solaiman (yang sering nonton film Warkop pasti nggak asing dengan beliau). Singkat cerita Nenek Fatmawati berfoto di dalam kedai tersebut, niatnya untuk sekalian mendapat foto untuk pemakaman beliau, eh keluar-keluar jadi gadis umur 20 tahunan.

Versi muda Nenek Fatmawati ini diperankan oleh Tatjana Saphira. GILA CANTIK BANGET!!! Mirip Audrey Hepburn HUHUHUHU. Tatjana Saphira aktingnya bagus, cablaknya mantep, saya ngakak banget nontonya. πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

Nenek Fatmawati muda ini memakai nama Mieke Wijaya seperti aktris favorit beliau pada masanya (Mieke Wijaya ini ibunda dari aktris Nia Zulkarnaen). Mieke ngekos di rumah Kakek Hamzah karena kalau pulang kan pasti orang rumah nggak mengenali beliau kan, malah dikira orang asing nanti. Pengelola kosan ini tidak lain dan tidak bukan adalah putri Kakek Hamzah sendiri yang bernama Bunga (diperankan oleh Tika Panggabean). Bayangin gimana nggak ngakak coba nonton Mieke sama Bunga cekcok mulut. 😭

Btw satu adegan ketika Mieke dan Kakek Hamzah nonton sinetron yang khas banget zoom in wajah pemainnya (dan bertele-tele mau ngomong apaan padahal ujung-ujungnya bersambung) juga bikin saya ketawa. Soalnya aktor di dalam sinetron tersebut diperankan oleh Joe Project Pop WKWKWKWKWK. Tika Panggabean dan Joe kan satu grup nyanyi ya. Ya ampun plis memori masa kecil hamba tentang mereka memparodikan film Ghostbuster menyeruak kembali ke permukaan. :)))

Lanjut~

Mieke kemudian bertemu dengan Juna (cucunya lol) dan diminta Juna untuk jadi vokalis bandnya. Mieke udah ketar-ketir awalnya takut ditembak hahaha. Ujung-ujungnya memang Juna naksir Mieke sih cuman nggak berani ngomong. Selama bergabung dengan band cucunya itu, Mieke memberi wejangan-wejangan khas orang tua kepada para anak muda personilnya. Dalam pandangan anak-anak muda itu tentu agak aneh dong ya, kan secara penampilan mereka seumuran. πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚ Mieke juga mengubah genre band Juna menjadi retro pop, nggak lagi dead metal rock.

Seorang produser TV yang masih muda dan tengah berada di puncak karir bernama Alan (diperankan oleh Morgan Oey) tertarik dengan band Juna. Band ini ditawari untuk mengisi acara yang dia handle. Tentu saja semuanya bahagia karena mimpi mereka tampil di khalayak publik tercapai. Cita-cita Mieke sebagai penyanyi, yang di waktu muda nggak bisa dia raih karena keterbatasaan keadaan, juga akhirnya menjadi nyata. Singkat cerita Alan jatuh cinta dengan Mieke, Mieke pun kelihatannya juga menaruh ketertarikan kepada Alan. But you know the fact, right? Jadi yaaa gitu deh. Kocak banget adegan mereka waktu di pasar tradisional, asli sih yang belum nonton film ini tontonlah segara. Telat nggak apa-apa, saya temenin. πŸ˜‚

Apakah Mieke selamanya tetap muda? Oh tentu saja tidak. Dia menjadi tua kembali jika darahnya keluar, entah itu terluka atau donor darah. Pertama kali Mieke mengetahui kalau kemudaannya tidak bertahan lama adalah ketika kakinya terkena pecahan gelas di amusement park. Oh iya adegan di amusement park ini termasuk yang berbeda dari versi Koreanya, kalau versi Korea mereka main-mainnya di kolam renang. Waktu di amusement park ini Kakek Hamzah ceritanya ikut dan sudah tau kalau Mieke adalah Nenek Fatmawati pujaan hatinya. πŸ˜‚

Ceritanya sampai sini aja biar nggak spoiler-spoiler amat wkwk. Saya merekomendasikan film ini untuk orang-orang yang sedang mencari film Indonesia berkualitas, menghibur, dan nggak pingin banyak mikir. Oh iya siapin tisu kalau kamu orangnya gampang nangis, just in case.


To All the Boys: Always and Forever (2021)
FILM YANG SAYA TUNGGU-TUNGGU!!!😭 Sebagai akhir dari trilogi To All the Boys I've Loved Before, saya puas banget dengan film terakhir ini. Kayak...ikhlas akhirnya film ini tamat, bukan karena jelek tapi karena gemes dan co cwiiit. 😝

Setelah pura-pura pacaran dan pacaran beneran pada akhirnya dengan Peter Kavinsky di film pertama, serta bertemu dengan cinta masa kecilnya yang lain (yaitu John Ambrose) di film kedua, akhirnya Lara Jean...harus kuliah lol. Dia galau karena dia nggak diterima di satu universitas yang sama dengan Peter.

Menunggu pengumuman diterima atau enggaknya ini sebenarnya juga sudah bikin dia galau ketika liburan ke Seoul. Yes, the Coveys traveled to South Korea mengunjungi negara nenek moyang sang ibu. Di Korea, Kitty bertemu dengan cowok lokal yang membuatnya jatuh cinta. πŸ˜‚ Oh iya pembuka film ini langsung lagu Gee-nya SNSD yang langsung bikin saya ikutan nyanyi (dan nge-dance seadanya) dan teringat ke seorang S♡NE bernama...Jane Reggievia. πŸ˜† Selain itu ada lagu Q&A-nya Cherry Bullet yang dipakai sebagai back sound waktu mereka pulang lagi ke Amerika. Ada juga potongan lagu Pretty Savage-nya BLACKPINK tapi saya lupa di scene apa yang jelas agak di tengah film.

Di film ini Lara Jean traveling-nya dua kali lho, selain ke Seoul juga ke New York. Di New York dia menemukan daya tarik kota tersebut, seolah-olah hatinya belonged to that city. New York berbeda dengan kota tempat tinggalnya yang tidak hiruk pikuk. Tau sendiri kan ya New York sibuknya kayak apa. Btw hidup di lingkungan perumahan tempat keluarga Lara Jean enak kayaknya ya hahahaha, nggak terlalu ramai dan rumah-rumahnya teratur.

Ngomong-ngomong tentang keluarga Lara Jean, papa mereka akhirnya melabuhkan hatinya ke tetangga depan rumah mereka yang bernama Trina Rothschild. 🎊🎊🎊 Pesta pernikahannya digelar di halaman rumah The Coveys, sungguh keluarga ini digambarkan sebagai keluarga yang harmonis. Di halaman rumah inilah nantinya akan terjadi adegan yang sangat indah antara Lara Jean dan Peter. 😍 Jadi nggak hanya latar tempatnya aja yang cantik guise😍

The most important thing in this movie is...Lara Jean chose her own decision about her education over her love, and still found love thing that she still could do within her choice (her last dialogue blown my mind). Jadi nggak ada tuh ceritanya saya maki-maki tokoh cewek yang lebih milih pacarnya daripada kuliah dan masa depannya, atau marah-marah dan ilfil ke cowok cakep yang mengungkung hidup pacarnya. Good job! Bisa jadi panutan untuk anak-anak seumuran Lara Jean dan Peter karena perjalanan hidupmu masih panjang kawan~

Favorite quotes from this movie (all by Lara Jean):
"I guess that’s what happens when you grow up. Everything gets all mixed up together."
"Life is beautiful, and messy, and never goes according to plan. I do know that love, real love, is choosing each other through all of it, every single day. Beginning and middle and end."


Rudy Habibie (Habibie Ainun 2) (2016)
Film ini menceritakan hidup Pak Habibie sebelum bertemu dengan Bu Ainun. Pak Habibie kecil ceritanya hidup di masa peperangan, jadi sewaktu kecil sudah tidak asing dengan serangan pesawat Jepang. :(

Pak Habibie tumbuh di dalam keluarga yang taat beragama dan menghormati ilmu pengetahuan. Ayah beliau selalu berpesan agar Pak Habibie tumbuh menjadi orang bermanfaatkan untuk sekitarnya. Perumpamaan yang dipakai oleh ayah Pak Habibie adalah air, kalau airnya jernih maka akan membawa manfaat tapi jika airnya keruh maka akan merusak sekitarnya. Prinsip ini dipegang oleh Pak Habibie sepanjang hidupnya.

Ketika berkuliah di Jerman, Pak Habibie menghadapi berbagai tantangan terutama yang berkaitan dengan cita-citanya memajukan negara. Banyak oknum-oknum yang berusaha menjegal Pak Habibie, mereka membawa berbagai kepentingan politik pribadi dan golongan. Mereka tidak suka dengan cara berpikir Pak Habibie yang memang berdasarkan fakta dan solusi untuk memecahkan masalah yang ada. Beliau adalah contoh nyata bagaimana orang cerdas yang mencintai tanah airnya melebihi cintanya pada seorang gadis Eropa, dan kecerdasan beliau disia-siakan oleh sekelompok orang-orang egois gemar korupsi. 

Film ini nuansanya lebih berat daripada film Habibie & Ainun (2012). Banyak dialog berbahasa Jerman yang dipakai, tokoh-tokohnya banyak yang orang asing sungguhan dan bukan orang Indonesia yang diasing-asingkan. Latar tempatnya pun di Eropa. Adegan terakhir film ini membuat saya ingin nonton film Surat dari Praha (2016).


Hanum & Rangga: Faith and the City (2018)
Nah kalau film ini kebalikan dari film sebelumnya dalam hal penokohan. Aktor dan aktris Indonesia dikondisikan sebagai orang asing. Mungkin agar dialognya bisa lancar diucapkan dalam bahasa Indonesia.

Bagi yang mengikuti film 99 Cahaya di Langit Eropa dan Bulan Terbelah di Langit Amerika, akan sadar beberapa pergantian aktor/aktris yang memerankan tokoh-tokoh utama di dalam film ini. Perbedaan yang sangat jelas terlihat pada pemeran Rangga yang sebelumnya diperankan oleh Abimana, di film ini ganti dimainkan oleh Rio Dewanto. Azima Hussein yang sebelumnya diperankan oleh Rianti Cartwright, di film ini digantikan Titi Kamal. Anak Azima juga diperankan oleh aktris cilik yang berbeda dengan film Bulan Terbelah di Langit Amerika. Aktor pemeran Filipus Brown juga tidak sama dengan film sebelumnya.

Film ini lebih berfokus pada hubungan Hanum dan Rangga. Saya pernah sih baca novel Hanum Salsabiela yang berjudul Faith and the City tapi saya lupa ceritanya bagaimana detailnya. Mungkin garis besar cerita di buku dan film sama, cmiiw.

Ceritanya di film ini Hanum ditawari magang di sebuah stasiun TV di kota New York, yaitu GNTV. Pekerjaan ini sudah Hanum idam-idamkan sejak lama, namun di saat yang sama sang suami juga harus kembali ke Wina untuk menyelesaikan disertasi doktoralnya. Rangga ngalah dulu demi Hanum, jadi mereka tinggal di New York lebih lama.

Bos yang mengangkat Hanum sebagai karyawan magang ini bernama Andy Cooper (diperankan oleh Arifin Putra). Andy Cooper orangnya sangat ambisius dan rela melakukan apa saja demi rating. Budak rating lah istilahnya dan Hanum ini ceritanya diperalat sama dia. Hanum berada di persimpangan sebagai istri dan seorang wanita karir, jadi pada akhirnya sering cekcok dengan Rangga. Ini juga karena ada dugaan perselingkuhan.

Saya nggak berani komentar tentang hubungan suami istri ini ya hehe nggak ada kapasitas di situ. Mau komentar tentang filmnya saja. Film ini banyak adegan marah-marahnya Andy Cooper wkwkwk. Karena aktornya lokal dan marah-marahnya ke bule, saya jadi aneh sendiri lihatnya walaupun sudah mencoba mengondisikan untuk menganggap Arifin Putra ini bule.

Konflik yang ada di film ini lebih mirip konflik lokal sinetron, misalnya banyak teriak maramara-nya di kantor dan ada tukang gosip yang suka ngurusin urusan tetangga kayak di sini (tokohnya diperankan oleh Ayu DewiπŸ˜…). ✌ Sepanjang nonton saya mikir, ini beneran terjadi di dunia nyata nggak ya? Maksudnya media Amerika di sana itu apa kayak yang ada di film ini gambarannya? Bisa jadi sih ada yang seperti itu (nggak semua pastinya), karena di film Little (2019) juga gitu bosnya perfeksionis dan galak.



That's it. Semoga membantu dan sampai jumpa di postingan selanjutnya!


*

14 comments :

  1. Kak Endahhh, sumpah ya seru banget baca ulasan film Sweet 20nya πŸ˜‚πŸ˜‚. Fix aku mau nonton! Temenin aku, oke? Wkwkwk. Aku pernah lihat trailernya sih, tapi belum pernah nonton 😭😭.

    Yeehaw! Ada yang udah nonton To All The Boys juga πŸ™ˆ. Ini tontonan wajib menjelang valentine nggak sih? Wkwkwk. Aku malah sedih karena film ini habis, kan aku jadi nggak ada tontonan lagi di tahun depan πŸ˜‚. Peter mah ya romantis banget nggak sih 🀣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cus tonton Li aku temenin, gas! xD Seru filmnya aku suka, menghibur banget di saat yang tepat.

      Wkwkwk sengaja kayaknya dari sononya dirilis tanggal 12. Hahahaha kira-kira nanti gantinya slot film ini apa ya di bulan Februari tahun depan? Mau berekspektasi kok males kalau nanti nggak se-sweet To All The Boys. xD Banget Liii astagaaa mana ganteng. xD Ini kalau diterusin akan menjadi puji-pujian kepada Peter Kavinsky wekekek.

      Delete
  2. Pas nonton Miss Granny dulu, wacana adaptasi Indonesia belum ada. Saya nonton hampir semua remake dari berbagai negara sampai bosan sendiri sama ceritanya. Pas nonton Sweet 20, sudah ngga mood karena sudah tau hapal ceritanya.

    Kalo TATB sendiri belum sempat saya nonton. Mungkin karena efek pas nonton Perfect Date, romance Netflix, jadi kecewa.

    Oh, jadi Hanum dan Rangga itu lanjutan film, saya kira film stand alone. Saya ikutin film 99 Cahaya tapi belum nonton Hanum dan Rangga. Itu nonton dimana yak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahahaha gumoh nonton itu Mas Rahul kayaknya, jadinya anyep waktu nonton Sweet 20. xD

      Perfect Date menurut aku nggak sebagus To All The Boys trilogi Mas Rahul, aku juga nggak suka sama film itu. Tapi kalau Lara Jean-Peter aku sampai termehek-mehek. T_____T

      Iya lanjutan dari film Bulan Terbelah di Langit Amerika, nontonnya bisa di iflix.

      Delete
  3. Ihiiy Endah valentinan nonton film-film romantis niiih wkwkwkwk

    Aku juga suka Sweet 20, tapi malah belum nonton film aslinya wkwk adaptasinya ada dari Korea, Jepang sama Thailand juga kalau ga salah yaa?

    Tatjana Saphira cantek bangeeeet buseeet terus iyaa cablaknya dapet banget apalagi pas ngomelin preman di bus itu πŸ˜‚πŸ˜‚ di balik fantasinya, cerita aslinya justru sederhana dan heartwarming yaa huhuhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kebetulan aja lagi mood, efek dari Sweet 20. xD

      Yang dari Korea, ending-nya mengejutkan Kak, coba tonton deh. Sesungguhnya yang aku nanti-natikan di Sweet 20 ini ending-nya, bakal jadi siapa ya? Kan di versi Korea tuh si oppa yang keren ituh HAHAHAHA. Di versi Korea juga, tokoh Bunga nggak sekocak di Sweet 20.

      IYAAAA aku sampe ngakak kalau dia lagi marah-marah ke cowok. xD Fisiknya sih 20 tahunan tapi sifatnya ya nenek-nenek yang kenyang asam garam kehidupan. xD Oh iya hahahah sampai dijewer wkwkwk, mampus. Iya bener Kak, ceritanya bikin hati hangat karena temanya keluarga juga kan. T_____T

      Delete
  4. OKEE ABIS INI NONTON SWEET 20!

    Ulasan kamu as always lengkaaaap banget dan aku ngerasa beneran kocak ngebayangin jalan cerita Sweet 20 wkwkwk akutu malah pernah nontonnya yang versi China, gara-garanya ada si Luhan (waktu itu belum cabut dari EXO) yang main jadi Juna. Seingetku waktu itu nontonnya juga ketawa-ketawa sih, jadi kira-kira udah ada bayangan versi Indonesianya kayak apa, mana ada Tika Project Pop wkwwk πŸ˜†

    TOSS! Kita sependapat yaa soal TATB sekuel terakhir. Mamak Josh siap-siap ngoceh kalau LJ sampai beneran ngikut PK daripada ke NYC 😝 *padahal udah baca bukunya juga bahahaha*. Tapi yang kusenang kegalauannya LJ tuh cukup real sih, kayak dia takut Peter ngambek, tapi dia juga nggak mau putus, tapi yaa mau ngejer mimpi juga huhuhu

    And part GEE di awal itu sumpah yaa. Aku langsung auto nyanyi "my first love story" kenceng-kenceng begitu lagu diputar, sampai Josh nanya "Mama kenapa?" 🀣 iya kaaan, lagunya cucok gitu lhoo buat pembuka cerita LJ di Seoul huhuhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. CUS!

      HAH ADA LUHAN??? Aku gatau padahal dulu ngikutin EXO sebelum dia out T_____T Filmnya komedi emang kan hahahaha, Tika itu lawak dialognya mana ekspresinya suka sambil nyureng marah-marah gitu xD

      WKWKWKWKWKWK untung LJ pinter jadi nggak jadi digas mama Josh xD eh aku bukunya belum baca sama sekali Ci, katanya beda ya universitasnya di buku sama film? Aku sempet hampir impulsif habis nonton kemarin pingin beli bukunya, tapi kok yang ketiga belum ada sampul LJ versi film jadi nggak jadi beli deh. ;p

      Eh ternyata terus Peter nggak ngambek malah kuatir sama LJ karena nggak keterima di Stanfors HUHUHUHUHUHU <3

      HAHAHAHAHAHHAAHAH YA AMPUUUUN JOSH KAMU GEMESHHHH xD sama wajahnya lempeng gitu nggak Ci? xD Bangeeetttt kalau pakai lagu-lagunya Blackpink terlalu sangar.

      Delete
  5. Dari semua yg direkomendasikan, aku lgs cari Sweet20 di Netflix. Aaahhh seneng, filmnya ada. Baru baca review aja aku udah senyum2 sendiri, kebayang ini kocak :D. Apalagi ada Tika Panggabean :D.

    Tema ceritanya aku juga suka yang rada imaginasi gini :D.

    Kalo film lainnya, LBH karena buka genre fav ku aja sih mba. Jadi lebih milih sweet 20 untuk tontonan hiburan :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba Fanny Sweet 20 ada di Netflix, Disney plus, sama iflix. Coba tonton mba siapa tau terhibur juga kayak aku~~~ mba Fanny suka yang kocak-kocak nih pasti :P

      Delete
  6. Saya baru tau Miss Granny ada versi Indonesianya, jadi penasaran mau lihat. Habis baca review mba Endah, kok saya jadi kebayang kocaknya. Apalagi ada Tika Pangabean πŸ˜‚ Secara dulu pernah beberapa kali lihat film Indonesia dan ada Tika di sana, kok rasanya kocak-kocak 🀣 Wk.

    Eniho, saya sudah lihat semua series related to Pak Habibie dan Bu Ainun, dan over all suka. Meski yang paling membekas sampai membuat saya termehek-mehek masih series pertama-nya yang bombatis kalau itu dan saya tonton ulang dua kali hahaha. Oh, si kesayangan juga menonton series pertamanya. The only one Indonesian movie yang dia tonton (seingat saya) πŸ˜†

    Thank you mba Endah untuk rekomendasinya 😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Coba tonton Kak Eno siapa tau bisa ketawa-ketawa nontonnya kayak aku pas nonton kemarin langsung terhibur dan mood jadi bagus seketika. xD

      Oh yang film pertamanya itu bikin nangis banget Kak Eno ya ampun aku pas ke bioskop itu sebioskop pada nangis semua coba xD termasuk aku xD aku belum nonton yang ketiga tapi :( masih masuk wishlist.

      Widih kesayangannya Kak Eno coba diajak nonton Sweet 20 juga Kak biar tercentang nonton film Indonesia satu lagi selain Habibie Ainun hehehehehe.

      Sama-sama Kak Eno makasih sudah mampir <3

      Delete
  7. i love Rudy Habibie, gilakkk nih film keren abis, nangis sedih seneng semua ada.acungin 5 jempol
    trus film series nya Hanum & Rangga juga bagus, aku suka, cuman yang judul Faith & the city ini aku lupa udah nonton apa belum hahaha
    dan yang bikin penasaran adalah sweet 20, kalau film yang lucu lucu begini jelas bikin ketawa ngakak ya, ga bikin stress juga yang nonton.
    noted dulu ah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mba Ainun aku belum nonton Habibie Ainun 3😭😭😭 wkwkwkwk hayo mba diinget-inget lagi, yang Faith and the City ini ada tokoh pria yang agak halus gitu asistennya Andy Cooper. Mba Ainun harus nonton Sweet 20! I recommend it for you.

      Delete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top