October 5, 2018

Film-Film yang Belum Sempat Dibahas Sebelumnya

Huhuhu nggak bisa bikin judul yang lebih bagus.

pixabay.com

Akhirnya bisa juga nulis tentang ini. Terakhir ngomentarin film di blog itu bulan Juli. Bulan Agustus dan September cuma sempat nonton tapi nggak sempat nulis. Alasannya sudah pasti karena kedistrak Asian Games dan nonton konser SEVENTEEN. *nyalahin*

Ada dua belas film yang saya komentari secara singkat di postingan ini. Seperti biasa akan saya bahas dari yang tahun rilisnya paling tua.

Deep Blue Sea (1999)
Film ini bertahun-tahun lalu sudah saya tonton di tv nasional tapi nontonnya nggak full. Nonton lagi film ini karena baca sebuah artikel yang membahas film 'The Meg'. Katanya film terbaik yang mengangkat tema ikan hiu vs. manusia masih dipegang sama 'Jaws' dan 'Deep Blue Sea'. 'Jaws' terlalu menjijikkan jadi nggak saya tonton.

Atmosfer 'Deep Blue Sea' dibangun mencekam dari awal film. Alur ceritanya cerdas dan tertata. Ikan hiu di film ini merupakan bahan percobaan ilmiah. Ukuran otaknya dibuat membesar supaya menghasilkan lebih banyak serum untuk mengobati alzheimer. Hewan kalau ukuran otaknya besar kan jadinya semakin cerdas. Nah ini ikan hiunya jadi cerdas gengs. Kebayang nggak tegangnya kayak apa? Udah gitu tempatnya di air dan kedalaman lautan lagi. *nurut ngana?*


The Princess Diaries (2001)
Kalau film ini dibuat di jaman sekarang, sudah pasti standar kecantikannya akan bertentangan dengan norma yang ada. Soalnya Amy digambarkan sebagai seorang siswi berkacamata tebal dan berambut keriting megar. Dalam keadaan seperti ini dia "invisible" di sekolah. Kemudian setelah dikasih tau kalau dia pewaris tahta Ratu Genovia, Amy didandani jadi super cantik berambut lurus dan tanpa kacamata. Dengan dandanan seperti ini dia jadi jauh lebih "kelihatan" di sekolahnya.

Untungnya film ini dirilis di tahun 2001, tahun dimana standar kecantikan masih dipegang oleh rambut lurus dan tanpa kacamata, jadi nggak disalah-salahin. Walaupun ya mau didandanin kayak gembel juga Anne Hathaway nggak mungkin jelek.

Sekuel 'The Princess Diaries' yang rilis di tahun 2004 lebih bagus kalau menurut saya. Yang ini agak bosenin. Meskipun begitu prinsip hidup ibu dan ayah Amy keren. Ayahnya kan anak ratu ya tapi nggak memperlihatkan statusnya ke masyarakat USA, makanya ibu Amy mau aja nikah sama beliau. Terus ibu Amy ini karena seorang seniman jadi ya nggak mau terikat aturan istana. Si ibu ini lebih memilih untuk menjalani apa yang jadi passion-nya, yaitu melukis.


Freaky Friday (2003)
Film ini dibintangi sama Lindsay Lohan. Sayang banget ya dia kebanyakan kasus dan nggak main film lagi. Padahal film-film dia pada masa itu bagus-bagus lho, 'Freaky Friday' salah satunya.

Ceritanya Lindsay ini jadi seorang siswi SMA sekaligus anak band. Dia tinggal dengan ibu dan adiknya. Ibunya single mother betewe. Seperti yang sudah umum terjadi, anak abege gitu suka berselisih paham dengan sang ibu. Tiap hari isinya cek-cok mulut mulu. Pokoknya kedua belah pihak sama-sama merasa pihak lain nggak paham dengan perasaannya.

Suatu malam sebuah kejadian aneh terjadi: mereka bertukar badan. Jadi ibu Lindsay ada di badan Lindsay, Lindsay ada di badan ibunya hahahaha. Biar ngerasain apa yang dirasain masing-masing, biar saling paham satu sama lain. Kocak banget asli. Akting mereka berdua sungguh luar biasa.

Salah satu pelajaran yang bisa diambil dari film ini adalah bahwa kita harus bisa jadi diri sendiri di hadapan gebetan. Nggak perlu jadi orang lain atau pura-pura baik terus karena bisa jadi kepribadian yang kita sembunyikan dari gebetan itu malah sesuatu yang disukai sama doi.


The Princess Diaries 2: Royal Engagement (2004)
I LOVE THIS MOVIE! Menjunjung tinggi girl power. Lebih asik dari sekuel sebelumnya karena yang ini syutingnya di istana, jadi lebih kerasa hawa princess-nya. Karakter Amy juga lebih matang. Jalan ceritanya gampang-gampang susah untuk ditebak. You have to watch this movie (atau jangan-jangan kalian semua sudah nonton dan saya yang ketinggalan tren HAHAHAHAHA).


Mirror Mirror (2012)
Film ini adalah another 'Snow White and the Seven Dwarfs' story dilihat dari sudut pandang ibu tiri. Julia Roberts jadi ibu tiri Snow White wkwkwk sumpah saya nggak nyangka beliau main antagonis. Yang jadi Snow White cantik banget. Pangerannya konyol. Overall film ini dibuat bernuansa komedi. Endingnya agak maksa sih ada joget-joget India gitu soalnya director-nya ada darah Indianya.


Benyamin Biang Kerok (2018)
Sebenarnya film ini sudah saya tonton berbulan-bulan yang lalu. Karena yang main Reza Rahadian dan saya masih dalam pengaruh euforia film remake pasca Warkop Reborn (walaupun tau 'Benyamin Biang Kerok' ini bukan film remake), ya nonton lah ya. Ternyata biasa aja lol. Sekuelnya nggak saya tonton karena film pertamanya ini nggak ngasih kesan yang oke.


Incredibles 2 (2018)
Akhirnya setelah belasan tahun ditunggu keluar juga sekuel 'The Incredibles'. Nggak ada yang baru dalam cerita di film ini, masih tentang keluarga super hero yang melawan musuhnya. Siapa musuhnya udah bisa diterka-terka. Masih lebih seru film sebelumnya.

Sesungguhnya "penyelamat" film ini adalah Jack Jack. Kekuatan Jack Jack diekspos di sekuel ini. Kekuatan yang menyusahkan sekaligus mengagumkan buat papanya yang lagi jadi bapak rumah tangga ketika istrinya dapat misi rahasia wkwkwkw. Saya setuju deh kalau Jack Jack dibuatin film sendiri.


Jurassic World: The Fallen Kingdom (2018)
Nunggu sekuel 'Jurassic World' ini UNTUNG SAJA nggak sampai belasan tahun kayak nunggu 'Incredibles 2'. Bisa gila saya nungguin selama itu. *lebay*

Bagaimana kesan setelah nonton 'Jurassic World: The Fallen Kingdom'? Masih suka sekuel sebelumnya sih HEHEHE. 'Jurassic World' lebih menegangkan aja gitu, lebih wow juga, dan lebih gemes dengan Owen dan Claire hahaha.

Mungkin karena latar tempat 'Jurassic World' masih di hutan-hutan jadi saya lebih suka. Kalau di sekuel keduanya lebih banyak di kota kan. Terus juga kayak lempeng aja nontonnya, malah saya bingung pas nonton itu sambil  mikir 'ini klimaksnya kapan sih' wkwk. Mari menurunkan ekspektasi untuk sekuel terakhir dari 'Jurassic World' franchise ini yang kabarnya rilis tiga tahun mendatang.


The Kissing Booth (2018)
Nonton 'The Kissing Booth' setelah baca rekomendasi dari mbak Noni Khairani. Awalnya saya kira film remaja ini bakal membosankan buat saya yang sudah nggak remaja ini, terus saya kira film ini bakal mellow romantic. EH TENYATA ENGGAK DONG. GEMES BANGET SAMA FILM INI!!!

GEMES SAMA NOAH FLYNN!! /yha

Film ini bercerita tentang Elle Evans yang sudah bersahabat dari lahir dengan Lee Flynn. Elle suka sama kakaknya Lee, Noah Flynn. Tapi karena ada aturan yang mereka buat dari kecil yang bunyinya "nggak boleh pacaran sama saudara gue", jadi Elle menahan perasaan biar nggak bablas. Eh lha kok ambrol pas pensi(?) sekolah.

Selain bikin kadar gula darah naik saking manisnya, 'The Kissing Booth' juga bikin saya nangis sedih. Paket komplit deh film ini. Manis ada, gregetan ada, terharu ada, sedih ada, galau juga ada.

Ngomongin soal penampilan hmmm...jangan ditanya. Nggak pingin kedip rasanya waktu lihat Noah Flynn wkwkwk. Udah tinggi, ganteng, badannya bagus huhuhu. Lee Flynn juga manis banget, lucu, adik-adik sekali gitu pembawaannya huhuhu. Padahal irl yang jadi Noah ini setahun lebih muda dari Lee. Elle Evans gileee chubby dan ber-abs gitu gimana olahraganya coba kasih tau kakak ini dek plis.

Btw yang jadi Noah dan Elle ini pacaran beneran di dunia nyata. Cinlok sepertinya. Tinggi badan mereka uwu banget. :')


The Meg (2018)
'The Meg' memang dibuat menegangkan dari awal. Tapi saya nggak terlalu kebawa tegang deh. Kenapa ya? Hmmm...sebentar saya cari alasan dulu.

...

Bisa jadi karena tema hiu pemakan manusia sudah lewat jamannya. Sudah nggak se-wow dulu meskipun hiunya dibuat super duper gede.

Terus bumbu-bumbu romance-nya juga buat saya agak maksa gitu ya. Jason Statham pamer badan juga buat saya agak dipaksain. Nggak perlu buka baju sebenernya karena ya nggak penting juga *dihajar*. Akting para pemainnya kayak nggak luwes. Udah sih itu aja. Intinya film ini biasa aja. Eh tapi kayaknya 'The Meg' secara implisit mempromosikan pariwisata sebuah kawasan pantai di China deh.


To All The Boys I've Loved Before (2018)
Selain 'The Kissing Booth' film teen romance lain dari Netflix yang saya tonton adalah 'To All The Boys I've Loved Before'. Kalau film ini nontonnya gara-gara kak Icha sering ngetwit tentang Lara Jean. Lara Jean ini aktris utama 'To All The Boys I've Loved Before' (outfit-nya bagus-bagus!!).

Film ini pembawaannya lebih kalem daripada 'The Kissing Booth' yang ceria. Ceritanya Lara Jean ini suka nulis surat untuk cowok-cowok yang dia suka tapi suratnya disimpen sendiri. Suatu hari adik bungsunya yang bernama Kitty mengirimkan semua surat yang pernah Lara Jean tulis itu ke orang-orang yang dimaksud. Ketauan deh sama cowok-cowok yang dia suka, salah satunya Peter Kavinsky. Ini cowok manis banget sumpah.

Cerita 'To All The Boys I've Loved Before' termasuk ringan, ya namanya juga film remaja ya. Nonton film ini rasanya pingin balik jadi anak SMA lagi hahahaha. Tapi SMA-nya pas kelas dua aja enak, nggak terlalu lugu dan masih nggak mikir UAN juga wkwk.


Veere Di Wedding (2018)
Film Bollywood yang dibintangi Kareena Kapoor. Tenang saja tidak ada joget-joget di antara pepohonan kok. Joget-joget di ruangan saja.

'Veere Di Wedding' bercerita tentang empat sahabat karib yang berkumpul kembali setelah berpisah pasca lulus SMA. Mereka adalah Kalindi (Kaloo), Avni, Shakshi, dan Meera. Mereka berkumpul karena Kaloo akan segera menikah dengan pacarnya. Sebenarnya Kaloo ini punya trauma dengan pernikahan. Ayah dan ibunya bercerai waktu dia masih kecil. Jadilah Kaloo ini anak broken home.

Kaloo ingin pesta pernikahannya biasa saja, tapi keluarga calon suaminya menghendaki pesta besar-besaran sampai dibela-belain hutang (ini ketahuan belakangan sih hehe maaf spoiler). Kaloo agak pusing juga dengan segala keribetan ini tapi dia iya-iya saja daripada tambah ribet. Drama menjelang pernikahan Kaloo ini sangat dekat dengan drama pernikahan yang banyak terjadi di tanah air.

Avni adalah seorang wanita karir yang sukses namun belum juga menikah. Sama ibunya udah disuruh nikah terus, dijodoh-jodohin juga. Namun kalau belum jodoh ya apa boleh buat. Jodoh akan datang di saat yang tepat dengan caranya sendiri.

Shakshi sering digunjing sama tante-tantenya soal status pernikahannya. Shakshi sudah menikah dengan pacar semasa SMA-nya. Rumah tangganya makin bermasalah karena ternyata dia dan suaminya beda prinsip hidup. Pernikahannya berada di zona bahaya.

Meera juga sudah menikah. Dia menikah dengan John, warga negara AS. Mereka kawin lari karena ayah Meera nggak mau menerima John. Meera dan John sudah punya seorang anak. Nah pada waktu mereka berempat liburan ke Thailand, pada curhat nih satu-satu. Meera cerita kalau udah setahun nggak anuan sama John karena sibuk ngurus anak. Setelah pulang lagi ke India, mereka siap menghadapi dan menyelesaikan masalah masing-masing.

Topik yang diangkat di film 'Veere Di Wedding' ini bisa saya katakan nggak jauh-jauh dari topik yang ada di Indonesia. Bagi yang masih berusia awal 20 tahun mungkin nggak bakal terlalu ngerasa greget ya kalau nonton film ini. Tapi kalau yang 25 tahun ke atas sih saya yakin bisa relate.


Okeee lunas ya dua belas film sudah semua. Mari nonton lagi~

Hahahahaha.

See you on my next post.


*

5 comments :

  1. Meteor Garden manaaaaa? Hahahahaha *itu serial kali*

    Kok aku terbalik ya, lebih suka Princess Diaries yang pertama daripada yang kedua. Tapi selama yang main Anne Hathaway sih bagus-bagus aja, hihi.

    Aku rekomen nonton Freedom Writers, itu film lama juga tapi bagusss. Message-nya cukup kuat. Siapa tau suka :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh, kelupaan komen Kissing Booth. Aku juga gemes setengah mati nontonnya! Palagi mereka berdua beneran pacaran ya? Masih nggak ya? Cuma terlalu sweet, sih, too good too be true bisa jadian sama gebetan impian dari kecil hahahaha.

      Delete
    2. HAHAHAHAHAHA meteor gardennya senin akan naik cetak✌ freedom writers oke akan masuk list nonton, IYA KAN YA EMANG BIKIN GEMES HUHUHU masih kok di instagram masih foto berdua😂 wkwk drama too good to be true adalah obat dari pahitnya kehidupan /apaaa

      Delete
  2. Mirror Mirror itu film yang bikin aku naksir banget sama Lily Collins (si pemeran Snow White) walaupun yaa memang sih endingnya rada geje bagian joget-jogetnya wkwk.. Tapi ini termasuk retelling Snow White yang asik sih, aku malah lebih suka Mirror Mirror dibanding Snow White yang dibintangin Kristen Stewart wkwk kalo ga salah tayangnya deketan dulu

    ReplyDelete
    Replies
    1. LILY COLLINS CANTIK BANGET KAK HUHUHU, aku langsung '??????' gitu waktu endingnya joget-joget india xD yang kristen stewart itu aku nggak pernah nonton sih kak eya, serius ya filmnya? hahaha *ngejudge sekenanya karena kstew yang main*

      Delete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top