Lelaki Harimau adalah novel karya Eka Kurniawan yang diterbitkan pada tahun 2004 [novel yang saya baca merupakan cetakan ketiga (cover baru) Desember 2015 terbitan Gramedia Pustaka Utama]. Novel ini mendapat predikat Book of the Year IKAPI 2015 serta telah diterjemahkan ke bahasa Inggris, Prancis, Italia, Jerman, dan Korea.
Pada lanskap yang sureal, Margio adalah bocah yang menggiring babi ke dalam perangkap. Namun sore ketika seharusnya rehat menanti musim perburuan, ia terperosok dalam tragedi pembunuhan paling brutal. Di balik motif-motif berhamburan, antara cinta dan pengkhianatan, rasa takut dan berahi, bunga dan darah, ia menyangkal dengan tandas. "Bukan aku yang melakukannya," ia berkata dan melanjutkan, "Ada harimau di dalam tubuhku."
KESAN
Lelaki Harimau terdiri dari lima bab. Tragedi pembunuhan yang melibatkan Margio diungkap dengan jelas di bab pertama. Penggambaran pembunuhannya cukup brutal jadi jangan dibaca ketika makan. Dua pihak yang terlibat di pembunuhan diungkapkan di awal, tapi motif apa yang melatarbelakangi peristiwa tersebut dan bagaimana tokoh-tokohnya menjadi seperti sedemikian adanya dijelaskan di bab-bab selanjutnya.
Perlu kesabaran ekstra dalam membaca Lelaki Harimau karena alasan pembunuhan benar-benar disimpan di bab terakhir. Ibaratnya diajak muter-muter dulu oleh Eka Kurniawan. Untung saja cara story telling-nya bagus jadi betah membaca tiap babnya. Jumlah halamannya pun tidak terlalu banyak, hanya 190 halaman.
Tema cerita Lelaki Harimau yang utama adalah cinta. Baik itu cinta terhadap lawan jenis, maupun cinta antara orang tua dan anak. Walaupun begitu, karena ini adalah karya Eka Kurniawan, hati-hati kalau kamu mudah ke-trigger dengan hal-hal berbau KDRT. Bahasa yang dipakai untuk menggambarkannya tidak diperhalus.
Anyway, ketika selesai membaca bab pertama novel ini saya sempat bertanya-tanya begini: jangan-jangan ini seperti Rumah Lebah? Ternyata tidak. Lelaki Harimau ini agak-agak supranatural ceritanya.
*
ada hantunya ya kak
ReplyDeleteNggak ada kok. Adanya pengalaman spiritual dengan sosok hewan yang supranatural.
DeleteSepertinya Eka Kurniawan kalau menulis seringnya brutal-brutal ya, Kak 😂. Overall seru nggak ceritanya, Kak? Ini pacednya slow/medium/fast?
ReplyDeleteIya, Li, tiga novelnya yang udah aku baca brutal semua. Kalau kumcernya lebih halus, dikit, wkwk. Overall ceritanya mayan seru, alurnya medium. Cuman ya itu, karena dari awal aku penasarannya dengan motif pembunuhannya, jadi harus ekstra sabar pas diajak muter-muter dulu ke kisah tokoh-tokoh lainnya, Li.
DeleteLelaki Harimau ini mengingatkan saya sama cerita 'Inyiak' kalau di Minang. Ada kepercayaan orang Minang lkabau tentang manusia yang dalam dirinya ada harimau yang dipanggil Inyiak.
ReplyDeleteTrue mba Endah, untung story telling-nya bagus, jadi nggak bosan dan ngalir aja. Kasian bet sama Margio disini. Aku masih kebayang adegan dia 'ngelepeh' nggak hilang-hilang 😭.
Hooo thank you infonya mba Sovia. Iyaaa Margio ngenes deh kisah hidupnya. 😭😭😭 Wkwkwkwk part yang itu aku bacanya cepet mba biar gak jijik-jijik amat. 🙈
DeleteLelaki harimau jadi mengingatkan tentang cerita rakyat manusia harimau dari bengkulu. Dapat cerita dari temanku yang merupakan orang asli bengkulu ketika aku berada di bengkulu.
ReplyDeletePenggunaan kata-kata brutal, kalau ga terbiasa lebih baik jangan dibaca. Efeknya malah lebih bahaya.
Wah selain dari Minangkabau dari Bengkulu juga ada ya. Thank you mas Vay informasinya! Betul, kalau nggak terbiasa dengan kata-kata brutal mending...dibiasain dulu dengan bacaan yang brutalnya lebih light biar gak terkaget-kaget dengan karya Eka Kurniawan. 😆
DeleteI love this book so much! Menurutku beliau salah satu penulis Indonesia yang perlu dibanggakan. Buku beliau juga sudah dialihbajasakan, kan? Kapan-kapan aku nulis tentang buku beliau juga deh.
ReplyDeleteAgree, buagus banget story tellingnya. Iya, bukunya udah pernah dialihbahasakan ke beberapa bahasa asing. Ayo tulis mba Lina! Udah pernah baca Cantik Itu Luka kan pastinya?
DeleteAku yang tadinya bingung mau nambah bacaan, jadi tertarik buat coba baca buku ini. terima kasih reviewnya mba.
ReplyDeleteSama-sama mbak, semoga cocok dengan bukunya~
DeleteKayaknya saya pernah baca cerita ini pas zaman sekolah, waktu itu bacanya lewat hape dalam bentuk pdf. Tapi saya bener-bener lupa ceritanya gimana😅 padahal belum tua juga...
ReplyDeleteHahaha mungkin ceritanya kurang berkesan buat mba Astria jadinya lupa😁
Deletesudah lama juga saya tidak membaca novel
ReplyDelete😅
Delete