Di bulan Februari kemarin, selain membaca Honest World, saya juga membaca dua buku lain yang setipe yaitu Journal of Gratitude dan Happiness is Home Made. Ketiga buku ini memiliki kesamaan: sama-sama buku self-development yang kaya ilustrasi dan sedikit tulisan. Jika diranking dari the most to the least according to my preferences, urutannya seperti ini: Journal of Gratitude > Happiness is Home Made > Honest World.
Saya cinta banget dengan buku ini, cinta sampai level beli buku fisiknya setelah baca versi digitalnya di iPusnas.
Kenapa bisa sampai secinta itu dengan Journal of Gratitude?
Because of its super cute illustrations dan kalimat-kalimatnya yang mengambil sudut pandang positif in almost every things even the worst one. Jujur hayati sudah lelah membaca apa pun yang bisa dibaca di sosmed yang isinya banyakan negatif dan it drained my energy so this book is like an oasis in the desert.
Sarah Amijo, penulis buku Journal of Gratitude, saya kira orang Eropa karena gambar-gambar di bukunya itu gayanya sering saya temukan di karya seniman-seniman Eropa. Ternyata orang Indonesia sendiri. 😍 Supaya tahu selucu dan segemes apa gambarnya, saya kasih contoh satu:
Buku fisiknya sendiri ternyata travel size alias kiciw banget ukurannya. 🥰 It is smaller and cuter than I thought. Lebih tebal juga dari yang saya bayangkan. Jilidannya pakai jahitan jadi nggak khawatir lepas di kemudian hari. See? Now you know why I really love this book. 😆
Happiness is Home Made
Happiness is Home Made adalah karya kedua Puty Puar yang saya baca setelah Komik Persatuan Ibu-Ibu. Happiness is Home Made berisi keseharian seseorang yang diungkapkan dengan gambar dan kata-kata dari bangun tidur sampai tidur lagi.
Setelah membaca buku ini, saya jadi merasa keseharian yang saya lakukan ternyata nggak monoton-monotoan amat. Keseharian ini ternyata masih bisa dan worthy untuk dibuat menjadi ✨a day in my life video✨. 😂😂😂 Yaaa nggak video juga sih bentuknya, haha. Paling tidak bisa dibuat journaling tanpa mikir keras ngapain aja hari ini. Menulis tentang hal sederhana seperti "hari ini pulang nggak kehujanan karena hujannya baru turun pas nyampe rumah" aja sudah cukup. Sumpah itu tuh bener-bener nikmat yang tidak boleh didustakan sih.
Kereeen keren mba Puty memang panutan! 👏👏👏
😇😇😇
Kedua buku tersebut bisa dibaca secara gratis di iPusnas. Karena isinya banyakan gambar dan tulisannya nggak full satu halaman-satu halaman, dua buku tersebut bisa selesai dibaca dalam sekali duduk. Kecuali mungkin kamu tipenya pengamat teknik menggambar dan mewarnai gitu mungkin bisa berhari-hari bacanya karena kedistrak dengan ilustrasinya (terutama di buku Journal of Gratitude).
See you on my next post!
*
Kak Endah, akhirnyaa beli juga buku fisiknyaa! WKWK. Aku juga secinta itu sama buku Journal of Gratitude! Meski isinya cuma 1 baris per halaman, tapi kok ngena banget dan bikin refleksi diri buat lebih bersyukur atas hal-hal kecil yang sering luput dari kesadaran kita 😂. Ilustrasinya sih nggak usah diomong, cantik dan hangat sekali vibesnyaaa!! Salah satu buku yang paling sering aku reread untuk ingetin diri dan memandangi ilustrasinya yang hangat >.<
ReplyDeleteIya Liii HAHAHAHAHA terlalu sayang untuk tidak memiliki buku fisiknya. :p Betuuul baca buku ini tuh jadi makin bisa bersyukur nggak sih. Makanya cinta banget sampe bela-belain beli buku fisiknya padahal udah baca di iPusnas. xD Liii komen kamu ini bagus deh pemilihan kata-katanya, jadi kaya mini review di komentar. <3
DeleteUntungnya buku ini dicetak ulang lagi!! Soalnya sempet susah banget carinya karena nggak dicetak ulang, kan sayang kalau nggak dicetak ulang padahal isi dan gambarnya bagus sekali 🫠. Nggak nyesel kan punya buku fisiknya, Kak? 🤣
DeleteWehhh...buku kayak gini dicetak ulang terus aja sih, kan bagus banget. Sayang kalo gak semua orang tau buku ini Li. GAK NYESEL SAMA SEKALI HAHAHAHAHA.
DeleteBuku kalau sudah ditambahi ilustrasi jadi makin betah untuk dibaca. Apalagi untuk buku-buku self development. Hal-hal yang ingin disampaikan dan diterima dengan baik.
ReplyDeleteJadi endah sudah mulai bikin journal harian..? Sebetulnya banyak hal unik yang sering kita lewatkan. Hal-hal itu bisa dijadikan bahan untuk cerita. Misalnya kayak pas di simpabg lima, khan banyak hal yang kamu lihat. :D
BETUL! Kalau cuma tulisan aja kadang bosen tbh, wkwk. Kalau jurnal harian sih belum ya mas Vay. :p Tapi kalau ngetwit dengan mode circle (yang mana yang ada di circle itu hanya 2nd account-ku aja) udah wkwk. Bener juga, dari perjalanan Solo-Semarang kapan hari ada banyak hal yang bisa aku tulis pakai satu kalimat-satu kalimat kayak di bukunya Puty Puar.
Delete