Long Time No Talk About Movies #2

Halo! Ini adalah bagian kedua dari tulisan Long Time No Talk About Movies dua minggu yang lalu. Masih sama dengan di bagian pertama, film-film yang ada di bagian kedua ini saya kategorikan berdasarkan genrenya. Happy reading!

Film Animasi

Thumbelina (1994)

Nama Thumbelina sudah sering saya dengar waktu kecil, tapi baru nonton kemarin. 😂 Akhirnya tau gimana ending-nya si princess yang ukurannya cuma sejempol orang dewasa ini. 

Sebelum lived happily ever after dengan pangeran yang seukuran dengannya, Thumbelina harus melewati berbagai mara bahaya terlebih dahulu. Mulai dari akan dinikahi oleh pangeran kodok (literally kodok) sampai nyaris kawin dengan tikus tanah. 😭 Ajaib deh pokoknya petualangan Thumbelina sejak terpisah dengan pangerannya.

Anastasia (1997)

Kalau yang ini saya nontonnya karena punya tekad harus nonton semua film Disney Princess. Padahal kan Anastasia nggak termasuk geng Disney Princess dengan Cinderella dkk ya. Tapi tetep aja ditonton. 🙂 

Anastasia ini adalah putri raja yang berada di tanah Rusia. Waktu terjadi pemberontakan di istana, Anatasia kecil terpisah dari keluarganya dan dirawat di panti asuhan. Keluarganya yang sudah ada di Perancis tidak mengetahui kalau Anastasia masih hidup. 

Singkat cerita, Anastasia bertemu dengan seorang laki-laki. 

... 

Tbh saya lupa mereka ketemunya di mana dan karena apa. 😭 Yaudahlah ya pokoknya endingnya Anastasia bisa kembali bersatu dengan keluarganya yang ada di Perancis.

The Hunchback of Notre Dame II (2002)

Sekuel ini lebih ceria nuansananya dibanding film pertamanya. Kalau di film pertama Quasimodo jatuh cinta kepada Esmeralda, di film kedua ini dia jatuh cinta dengan seorang gadis sirkus bernama Madellaine. Esmeralda sudah menikah dengan Phoebus dan mempunyai seorang anak laki-laki pemberani. 

Madellaine ini sejak kecil sudah hidup di jalanan, dia kemudian dimanfaatkan oleh Sarousch untuk mencari uang melalui sirkus. Madellaine sebenarnya mempunyai impian sendiri, dia ingin menjadi pemain utama sirkus tetapi keadaan tidak memungkinkan. Meski begitu, dia tetap rajin berlatih. 

Sarousch menginginkan lonceng bertahtakan berlian dari Notre Dame. Dia menyuruh Madellaine untuk menyambilnya dengan menipu Quasimodo. Quasimodo tentu saja marah ketika mengetahui bahwa gadis yang ia sukai malah took him for granted. Namun pada akhirnya Madellaine kembali menjadi dirinya sendiri yang orang baik, dia membantu menangkap Sarousch dengan keahlian sirkusnya. Quasimodo dan Madellaine kemudian menyatakan cinta satu sama lain.

Tarzan II (2005)

Karena sudah pernah nonton Tarzan (1999) dan Tarzan & Jane (2002), rasanya kurang afdol kalau nggak nonton film ketiganya hehehe. Film Tarzan II bukan menceritakan kelanjutan kehidupan Tarzan dan Jane di hutan, tetapi flashback ketika Tarzan masih kecil. 

Di film ini diceritakan bagaimana Tarzan kecil berjuang agar bisa memiliki skill seperti para gorila. Dia ingin diakui kalau dirinya juga "gorila" yang hebat, padahal kan spesies aja udah beda ya huhu. Tarzan kecil akhirnya menemukan skill berayun dari satu pohon ke pohon lain dengan bantuan sulur-sulur(?) pohon yang kokoh di hutan. Kasih sayang ibu gorila Tarzan juga semakin diperlihatkan di film ini.

Wall-E (2008)

Akhirnyaaa bisa nonton Wall-E! Sejak mengerjakan kuis dari website Zimbio beberapa tahun yang lalu, saya penasaran banget bagaimana karakter Wall-E karena hasil kuis menyatakan kalau saya mirip Wall-E karakternya WKWKWKWKWK. 

Wall-E ini sebuah robot yang kerjanya bersih-bersih sampah besi di Bumi. Latar waktu film Wall-E ceritanya udah tahun 2300-an. Manusia-manusia udah tinggal di planet lain karena planet Bumi sudah tidak layak huni. Nggak ada pohon sama sekali, adanya hanya tumpukan sampah besi. 

Para manusia di film ini digambarkan memiliki fisik gemuk, tidak pernah berjalan, dan pergerakannya ditopang oleh tempat duduk yang bisa berjalan. Mereka hidup di planet yang serba canggih. Semuanya dilayani oleh robot-robot. Malah bisa dibilang sebenarnya mereka dikendalikan oleh robot. 

Film Wall-E ini kalau menurut saya adalah bentuk imajinasi orang pada masanya terhadap masa depan. Tahun 2008 kan teknologi belum seperti sekarang ya, jadi gambaran mereka tentang masa depan ya robot-robot canggih. Zaman sekarang ternyata lebih canggih lagi, pamor robot udah nggak sementereng dulu nggak sih? Sekarang seringnya orang-orang pada ngomongin AI dan jadilah film macam The Mitchells vs the Machines. 

Seru sih film Wall-E ini, robotnya lucu gitu innocent huhuhu. Film ini juga memberikan pesan kalau menjaga tumbuhan untuk terus ada di muka Bumi itu sangat penting. 🌲🌴🌵💚

Encanto (2021)

I LOVE THIS MOVIE! Nonton pertama pakai bahasa Inggris, nonton kedua pakai audio bahasa Indonesia hahaha, biar puas. Encanto sungguh sangat enchanted dari segi visualisasi (SO COLORFUL!), soundtrack (semua lagunya saya suka huhu), emosi yang ditampilkan, kekuatan-kekuatan ajaib para anggota keluarganya, dan juga konflik keluarga yang ada. Sangat imajinatif sih ide super power dan asalnya dari mana di film ini. Aduh pokoknya film ini bagus dan kamu harus nonton! 😍 

Saya sampai niat ngehapalin siapa punya kekuatan apa lho waktu nonton hehehe. Saking sukanya jadi waktu ngapalin tuh nggak ngerasa terbebani. Tapi ada satu orang yang nggak punya kekuatan, namanya Mirabel huhu. Saya sampai nangis waktu nonton dia buka pintu tapi pintunya hilang. 😭 Di scene masa muda Abuela (nenek Mirabel) juga saya berlelehan air mata soalnya sedih banget astagaaa. Abuela masih baru punya anak, kembar tiga dan masih bayi, eh suaminya dibunuh. 😭 

Anak Abuela ini namanya Pepa, Julieta, dan Bruno Madrigal. Pepa punya kekuatan bisa mengubah cuaca sesuai dengan moodnya. Kalau lagi sedih, langitnya mendung. Kalau lagi ceria, langitnya cerah. Kalau lagi marah, langitnya ada petirnya wkwkwk. Julieta punya kekuatan healing melalui masakannya. Sedangkan Bruno bisa melihat masa depan. Kekuatan inilah yang membuat Bruno disalahpahami oleh orang-orang yang meminta bantuannya. Bruno hanya mengutarakan apa yang dilihat di masa depan, tetapi orang-orang menganggap Bruno sebagai pembawa sial. Hal inilah yang membuat Bruno "kabur" dari rumah. 

Pepa punya tiga anak yang bernama Dolores, Camilo, dan Antonio Madrigal. Dolores punya kemampuan mendengar suara dan bunyi dari kejauhan aka bisa nguping. Camilo bisa berubah bentuk menjadi orang lain alias bisa menyamar. Sedangkan Antonio bisa berbahasa binatang, kamarnya sangat luas seperti hutan Amazon yang lengkap dengan aneka satwa. 

Julieta punya tiga anak perempuan, yaitu Luisa, Isabela, dan Mirabel Madrigal. Luisa sangat kuat, dia bisa mengangkat barang-barang super berat dengan tangan kosong. Dia sering dimintai tolong oleh warga sekitar untuk membenahi apa pun, kasihan tekanan hidupnya sangat berat huhu. Isabela bisa menumbuhkan bunga-bunga, dia ini orangnya cantik, anggun, dan perfeksionis tapi sesungguhnya dia tertekan juga harus selalu tampil sempurna. Sedangkan Mirabel, seperti yang sudah saya tulis di awal, dia nggak punya kekuatan. Dan ke-nggak punya-an kekuatannya ini justru menjadikan dia kuat, kuat menghadapi stereotip sebagai beban keluarga.

Film Musikal

The Sound of Music (1965)

Terakhir nonton film ini waktu masih SMP,  waktu pelajaran bahasa Inggris. Baru bisa nonton lengkapnya ya tahun ini. 😅 Panjang banget emang durasinya, sekitar tiga jam. Topik yang diangkat juga ternyata nggak hanya nyanyi-nyanyi bersama keluarga aja tapi juga ada unsur politiknya di bagian akhir. 

Dulu saya kira pemandangan di film ini editan HAHAHAHA. 😭😭😭 Ternyata sungguhan huhu, indah banget Swiss. Swiss kan ya? Hehehe males googling. *plak* 

Film ini kan film lama ya, jadi waktu saya lihat-lihat profil pemainnya, ada beberapa yang udah meninggal. Aktris yang memerankan anak-anak perempuan kapten, dua orang sudah tiada. 😢 Aktor pemeran kaptennya juga sudah dipanggil Tuhan. Aktris utamanya masih sehat walafiat alhamdulillah, ternyata beliau ini yang jadi neneknya Princess Mia di Princess Diaries ya hehehe, cantik banget masa mudanya. 😍

Film Sci-Fi

Avatar (2009)

Dulu waktu Yonghwa dan Seohyun masih di acara We Got Married dan nonton film ini, saya nggak begitu tertarik malah. Baru setelah tau fakta bahwa film ini pernah jadi ranking satu perihal jumlah penonton cmiiw (baru saja dikalahkan Spider-Man: No Way Home beberapa waktu lalu), saya jadi pingin nonton. Setelah nonton, jadi nggak heran kenapa bisa peringkat pertama dulu. 

Filmnya memang tergolong bagus dari segi jalan cerita dan efek visualnya untuk ukuran tahun 2009. Tema ceritanya itu ada unsur sains, politik, perang, dan cinta. Kebetulan waktu nonton film ini pas saya masih on going baca buku Sapiens. Jadi kesannya kayak punya gambaran nenek moyang yang masih pemburu pengumpul hehehe (walaupun tentunya nggak seratus persen plek ketiplek tentu saja). 

Sinopsis singkatnya saya kutipkan langsung dari website Rotten Tomatoes, seperti ini: "On the lush alien world of Pandora live the Na'vi, beings who appear primitive but are highly evolved. Because the planet's environment is poisonous, human/Na'vi hybrids, called Avatars, must link to human minds to allow for free movement on Pandora. Jake Sully (Sam Worthington), a paralyzed former Marine, becomes mobile again through one such Avatar and falls in love with a Na'vi woman (Zoe Saldana). As a bond with her grows, he is drawn into a battle for the survival of her world."

📽🎞🎬

That's it for today. Thank you for reading. Bye and see you on my next post!

*