March 14, 2022

#JanexLiaRC: Sayap-Sayap Patah, Wishlist Masa Kanak-Kanak


Kalau nggak salah ingat, waktu itu saya masih SD ketika pertama kali melihat buku Sayap-Sayap Patah milik tetangga yang sudah dewasa. Walaupun sudah tahu dari dulu, nyatanya buku tersebut baru saya baca bulan ini. Dulu waktu masih kecil, tentu saja komik Paman Gober lebih menarik untuk dibaca. 😁 

Di sinopsis cetakan pertama bulan Juni 2016 ini, Sayap-Sayap Patah disebut sebagai karya terindah Kahlil Gibran. Buku ini mengisahkan takdir yang mematahkan sayap-sayap cintanya. Di tiga puluh halaman pertama, penerjemah Sayap-Sayap Patah versi terbitan KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) ini, yaitu M. Ruslan Shiddieq, memaparkan secara garis besar masa kecil Gibran serta kisah kasihnya yang tak sampai pada gadis Perancis dan para pengarang wanita Mesir yang tak pernah dilihat Gibran. Sedangkan sekitar 148 halaman berikutnya, Gibran melukiskan secara rinci dukacita percintaannya dengan seorang gadis Lebanon. 

Gaya tulisan Gibran memang sangat indah. Kemurungannya disampaikan dengan puitis, filosofis, dan menyentuh hati. Nuansa sendu Sayap-Sayap Patah mampu membuat mata basah di penghujung kisahnya. Penggalan paragraf yang paling saya favoritkan dari buku ini adalah: 

Segala sesuatu di alam semesta ini memperlihatkan peran ibu. Matahari adalah ibu sang bumi dan memberinya kenyamanan rasa hangat, tak pernah ia meninggalkan semesta alam raya ini di malam hari sebelum ia menidurkan sang bumi lewat nyanyian laut dan lagu pujian oleh burung-burung, atau lewat alunan alir sungai. Dan sang bumi pun ibu bagi pepohonan dan bunga-bungaan. Ia melahirkannya, mengasuhnya, dan menyapihnya. Pepohonan dan bunga-bungaan pun menjadi ibu yang menyayangi buah dan bebijiannya yang baik. Dan ibu, sang purwa rupa dari segala yang ada, ialah jiwa abadi, penuh keindahan dan cinta kasih. (hlm. 89-90) 

Setelah membaca Sayap-Sayap Patah ini, saya jadi ingin membaca karya-karya Gibran yang lain. Semacam ketagihan dengan keindahan pilihan kata-katanya. Ada yang pernah membaca karya Kahlil Gibran juga?


*

8 comments :

  1. Berarti buku ini isinya semacam kumpulan puisi atau syair gitu, tapi menggambarkan perjalanan hidup Kahlil Gibran yaa kak?πŸ€”

    Aku pun samaa soalnya, udah kenal buku ini dari SMA, karena ada di perpustakaan sekolah. Cuma karena dulu lagi seneng2nya baca metropop dan teenlitπŸ˜‚, jadi cuma dilihat-lihat sekilas terus disimpan lagi di rak (gara-gara belum begitu mengerti kata-katanya yang dalam banget:'). Dan sekarang kayaknya menyesal belum pernah baca satupun karya beliauπŸ˜…πŸ₯Ί

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan kumpulan puisi atau syair sih Awl, ini tuh kayak cerita tapi bahasanya puitis. Nulisnya juga paragraf-paragraf narasi kayak novel. Dan yang diceritakan oleh Gibran sendiri itu hanya satu cerita cintanya dengan seorang perempuan Lebanon. Cerita singkat kehidupan Gibran diceritainnya sama penerjemah edisi ini.

      Setuju kalau kata-katanya dalam banget, aku pun pas masih sekolah dulu nggak nyambung bacanya wkwk. Karya-karya Gibran ada di ipusnas Awl, coba aja baca.

      Delete
  2. Sayap-sayap Patah nih even buat yang belum pernah baca pun kayaknya pasti pernah denger judulnya yaa, saking terkenalnya. Dulu sering liat bukunya ditenteng sama kakak-kakak senior gitu waktu awal-awal kuliah, karena kampusnya FSRD jadi kupikir bukunya ada hubungannya sama seni, eh pas nyobain nengok ternyata yaa enggak juga πŸ˜‚

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak Eya, aku takjub waktu baca artikel tentang betapa tenarnya Sayap-Sayap Patah ini. Wkwkwkwk buku ini malah hubungannya sama patah hati. xD

      Delete
  3. Lama baca Kahlil Gihbran dulu yang puisi-puisi. Ada yang tentang Maria Magdalena. Indah-indah. Lebih indah lagi kalau yang menerjemahkan bagus.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa, sempat aku tengok di ipusnas tapi belum sempat baca semua. u.u Makasih mba Noa infonya, wah fans karya Kahlil Gibran nih kayaknya.

      Delete
  4. Mba Endah, aku salut kamu bisa paham bukunya Kahlil Gibran πŸ˜„πŸ‘. Jujur aku ga bisa. Udah coba berkali2 baca, tapi selalu minta bantuan mantanku akhirnya buat pahamin apa maksudnya. Dulu mantanku kolektor buku2 Kahlil Gibran. Dari dia aku belajar utk baca bukunya. Tapi dasar aku memang ga terlalu paham puisi ataupun kata2 yg ditulis seperti puisi, jadinya banyak nge lag pas baca. Aku bisa bertahan Krn dibantu Ama mantanku dulu utk paham isi bukunya. Kalo ga dibantu, rasanya aku bakal puyeng sendiri πŸ˜…. Berhubung udah ptus, jadinya udah ga pernah baca lagi sih buku2 Gibran.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha baru satu ini mba Fan, yang lain belum sempet baca hihi. Wkwkwkwk genre yang kayak gini kayaknya bukan cup of tea-nya mba Fanny ya, aku seneng bacanya itu karena halamannya dikit mba. xD

      Delete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top