Kali ini seperti di judul postingan, saya mau membahas satu buku yang saya ikutkan ke JanexLia Reading Challenge. Judulnya adalah 'Chicken Soup for the Soul: Memulai Kembali Hidup' yang disusun oleh Amy Newmark dan Claire Cook. Buku ini merupakan buku terjemahan yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Jumlah halamannya sekitar 494 halaman.
Seperti halnya buku Chicken Soup for the Soul: Kekuatan Bersyukur yang saya baca beberapa waktu yang lalu, buku 'Chicken Soup for the Soul: Memulai Kembali Hidup' berisi 101 cerita dari 101 kontributor dari seluruh penjuru Amerika Serikat. Mereka membagikan penggalan kisah hidup ketika sedang "jatuh", entah itu dalam pekerjaan, hubungan, atau kesehatan. Kisah-kisah tersebut cukup menginspirasi, memotivasi, dan mendorong semangat saya untuk menemukan tujuan hidup dan makna baru dalam kegiatan sehari-hari untuk menuju kebahagiaan. Para kontributor tersebut memiliki keberanian untuk mengambil peluang, mengubah kehidupan yang lebih positif, mengikuti mimpi, dan mengejar passion.
Saya merasa timing membaca buku ini pas sekali dengan keadaan saya waktu itu. Keadaan di mana rasanya ingin meninggoy saja, tapi tidak dengan bundir. Tiga bulan belakangan kemarin, saya merasa seperti sudah nggak punya sesuatu yang perlu dicapai lagi, kayak hidup sekian puluh tahun ini sudah cukup dan sudah lelah. Jujur, dengan memikirkan ingin mati, kok jadi makin sedih dan berdampak buruk ke kesehatan fisik dan mental. :(
Saya merasa timing membaca buku ini pas sekali dengan keadaan saya waktu itu. Keadaan di mana rasanya ingin meninggoy saja, tapi tidak dengan bundir. Tiga bulan belakangan kemarin, saya merasa seperti sudah nggak punya sesuatu yang perlu dicapai lagi, kayak hidup sekian puluh tahun ini sudah cukup dan sudah lelah. Jujur, dengan memikirkan ingin mati, kok jadi makin sedih dan berdampak buruk ke kesehatan fisik dan mental. :(
Hal yang nggak bener ini tentunya nggak bisa dibiarkan berlarut-larut, so I decided to change my perspective on everything. Saya mulai lebih banyak bercerita hal yang berat dan ringan kepada keluarga, keluar dari kamar untuk berinteraksi dan bersilaturahmi dengan orang lain, mendekatkan diri kepada Sang Pencipta melalui beberapa cara yang ada di tuntunan agama, serta membaca artikel dan buku seperti '50 Reasons Why You Should Stay Alive' dan 'Chicken Soup for the Soul: Memulai Kembali Hidup' (I cant' quit reading lol). Hasilnya, puji syukur alhamdulillah ya shay, saya merasa jauh lebih baik dan lebih kuat daripada tiga bulan kemarin.
Seperti kata salah seorang kontributor bernama Marijo Herndon di halaman 170, menghadapi jalan buntu adalah waktu untuk belajar, berkembang, dan menjadi pribadi yang baru. Kita tidak bisa mengatur situasi-situasi dalam hidup, tapi kita bisa
mengatur sikap kita agar sesuai dengan situasi-situasi itu (Zig Ziglar, hlm. 408). Karena dalam hidup, tak ada yang perlu ditakuti. Semuanya hanya perlu dipahami (Marie Curie, hlm. 318). Kalau kita menghadapi rasa takut dan terus
berjuang, memilih untuk hidup alih-alih menyerah, maka kita bisa bertahan
hidup, bahkan berkembang (Connie Rosser Riddle, hlm. 370). Kalau terus berfokus pada rasa takut, kita akan terus hidup dalam rasa takut. Kalau kita fokus pada jalan, tujuan, dan mungkin sedikit musik era 80-an, kita akan sampai di tempat tujuan (Diana Lynn, hlm. 444). *kalimat terakhir konteksnya penulis sedang bercerita tentang pengalaman menyetir setelah mengalami kecelakaan yang traumatis, kalau direfleksikan ke kehidupan nyata ya bisa juga dipahami dengan perspektif metafora* *ngerti kan ya kalimat mbulet saya ini* *ngerti aja biar cepet* 😝
Selain rasa takut dan tegang yang cenderung terlalu berlebihan, hal yang mengganjal di pikiran saya waktu itu adalah...overthinking terhadap hal-hal yang belum terjadi dan bahkan tidak penting untuk dipikirkan. Ibarat menyelam di laut, saya ini menyelamnya sampai ke Palung Mariana alias kejeron tur kadohan lur. Tahu sendiri kan ya Palung Mariana itu seperti apa, gelap dan tekanan airnya sangat tinggi (in fact, it's impossible for human to dive there). Menyelam lebih baik di kedalaman yang sedang-sedang saja, tidak terlalu dangkal dan tidak terlalu dalam, supaya bisa menikmati keindahan alam bawah laut. Salah satu kontributor di buku ini, yang bernama Edwin Way Teale, di halaman 334 juga menyarankan untuk mengurangi kerumitan hidup dengan mengeliminasi berbagai keinginan tidak penting, dengan begitu beban hidup akan berkurang dengan sendirinya.
All in all, buku 'Chicken Soup for the Soul: Memulai Kembali Hidup' menjadi salah satu perantara saya untuk menyegarkan kembali sikap, menyuntikkan kembali energi dalam diri, dan menginspirasi untuk menemukan keberanian memulai lembaran kehidupan baru. Kutipan yang paling saya favoritkan dari buku ini berbunyi seperti berikut:
Saat kita kehilangan satu karunia, sering kali karunia lain menggantikannya. - C.S. Lewis - (hlm. 311)
Demikianlah review buku plus curhat colongan untuk hari ini. Terima kasih sudah membaca sampai akhir. Sampai jumpa di postingan selanjutnya~~~
*
Kak Endah, I'm so sorry to hear that :( pasti waktu itu kelam sekaliiii :(
ReplyDeleteSemoga sekarang sudah jauh lebih baikkkk! *Kirim peluk*
Apa Kak Endah sekarang suka journaling gituu?
Makasih Liii *PELUK BALIK* Iya dulu aku kayak bermuram durja terus setiap hari, tapi kalau sekarang udah nggak apa-apa. Enggg...kalau journaling tbh udah nggak lagi. xD Aku sekarang lebih banyak main sama ponakan sih bukan rilis stres, sepedaan gitu wkwk. Journaling paling kalau pas lagi baca buku, biar ada bahan buat blog. xD I hope you doing well Li. <3
Deletehai endah..terima kasih untuk curhat colongannya. Aku bacanya ga sampai colong-colong. Beberapa kalimat aku baca ulang agar lebih paham agar pesan yang kamu tulis bisa tersampaikan ke aku. *halaah.....Haahahhaa
ReplyDeleteKalau kata temanku, kalau ada yang ribet, kenapa mesti dipermudah. Yaudah silakan aja kalau maunya itu. paling nanti kamu bakal lelah sendiri dan diabaikan dunia...wkwkkwk
selalu suka dengan kisah-kisah yang ditulis di buku chicken soup.
HAHAHAHAHA monmaap kalau kalimatnya mbulet atau sejenisnya. xD Makasih kembali udah baca dan komen di lapak akyu~
DeleteHIIII nyebelin kalau ada yang mempersulit sesuatu yang mudah. :((( Ini aja aku lagi menyederhanakan pikiran biar nggak rumit-rumit, hnggg.
Iya, cerita-ceritanya dituliskan nggak terlalu panjang tapi seringkali ada pelajaran hidup yang bisa diambil.
KAK ENDAHH.. Terima kasih banyak sudah membahas tentang buku ini, beneran mau baca, selalu tertarik membaca kisah hidup dari pengalaman nyata seseorang. Kebetulan juga aku belum pernah baca buku seriesnya Chicken soup for the soul :p, sepertinya buku ini akan jadi buku pertama yg kubaca dari series chicken soup.
ReplyDeleteTerus gimana keadaan Kak Endah sekarang? pantesan aku jarang liat Kak Endah berseliweran di twitter hihi. Btw suka banget dengan saran yang disampaikan oleh Edwin -
"Mengurangi kerumitan hidup dengan mengeliminasi berbagai keinginan tidak penting, dengan begitu beban hidup akan berkurang dengan sendirinya". Terkadang kita butuh decluttering keinginan-keinginan tidak penting juga ya kak :D
Yuhuuu sama-sama mba Reka, cus baca. Di ipusnas ada dua lho, satunya yang kekuatan bersyukur judulnya.
DeleteAlhamdulillah udah membaik, nggak mau sedih lama-lama juga huhu. Thanks for checking on me, hope you're doing fine. <3
Benerrr, banyak banget pikiran nggak penting soalnya hahahha. Harus dihilangkan biar yang bener-bener perlu dipikirin jadi kelihatan. xD
Hiii mba Endah, thank you for sharing mbaa, been there for a while (give you a virtual hug). Dimasa-masa suram itu, hanya diri kita yang benar-benar bida membantu diri sendiri ❣❣.
ReplyDeleteAku belum pernah baca bukunya masih dalam whist list nggak check out -check out 😁😁.
THANK YOU MBA SOVIA <3 PELUK BALIKKK >.< Iya bener mba, sebanyak apapun support dari luar kalau diri sendiri nggak bisa mensupport diri, wah...susah huhu. I'm so grateful i found that light.
DeleteHihihihi baca di ipusnas aja kalau gitu, tapi ya biasanya antre sih. :p
Duuuuh aku kangeeen Ama buku2 chicken soupku di Medan mba Endah 😅. Sukaaaa banget buku2 chicken soup ini Krn memang bikin hati hangat pas tiap baca. Kapanpun aku lagi down, butuh semangat, dengan baca cerita2 di dalam yg sesuai tema, ntah kenapa langsung bikin termotivasi lagi. Dan ngerasa aja kalo masalah yg aku hadapin belum ada apa2nya dibanding yg ditulis para penulis di sana ... Aku udh niat, kalo ntr mudik ke Medan, mau aku bawa bbrp buku chicken soupku 😄.
ReplyDeleteKoleksi Chicken Soup mba Fanny banyak nih kayaknya. Bener, kisah-kisah mereka bisa bikin hati hangat dan cukup memotivasi. Berasa ada temen juga kalau baca.
DeleteTadi sempet bingung sama maksud komennya Mba Fanny diatas.. tak sangka semua buku ttg kehidupan orang disebut Chicken Soup.. tapi pas di cek di Toko Hijau.. ternyata buku ini serinya banyaakk ya.. 😁😁
ReplyDeleteOkee lah. Mulai dari Buku Nba Endah dlu... Terimakasih buat rekomendasinya Mba Endah. 🤗
Btw, Semangat buat Mba Endah.. mari kita jalankan hidup ini dengan sepenuhnya 😊.. Baca ini jadi refleksi aku banget terutama tahun 2021. Ahh tapi kalau diingat, benar kalau "saat kehilan satu karunia, karunia lain datang menggantikannya..." 😊
Wkwkwkwk seri Chicken Soup buanyak banget mas Bayu, bahkan ada yang khusus remaja, khusus ibu-ibu, dll. Aku sendiri baru baca dua buku yang sampai habis. Dulu pas SMP pernah baca tapi lupa seri apa dan nggak sampai habis.
DeleteSama-sama, terima kasih kembali sudah mampir ke sini~
Sip, mas Bayu juga semangat ya. Yup mari kita menjalani masa kini, masa yang sebenar-benarnya kita miliki, tanpa overthinking lol. Betul, aku pun suka banget sama quote itu. :3