February 1, 2022

Chicken Soup for the Soul: Kekuatan Bersyukur


Identitas Buku
Judul: Chicken Soup for the Soul: Kekuatan Bersyukur
Penyusun: Amy Newmark dan Deborah Norville
Penerjemah: Maria Elvire Sundah
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: Keempat, Maret 2020
ISBN: 978-602-03-8103-9
Jumlah halaman: xvii + 504 hlm.


Blurp
Berterima kasih atau bersyukur merupakan rahasia hidup yang bahagia dan berhasil. Daftar konsekuensi yang mengikuti rasa syukur begitu panjang dan menakjubkan, seperti usia lebih panjang, semangat dan optimisme yang lebih tinggi, sistem imun yang lebih tinggi, dan toleransi yang lebih besar.

Kisah-kisah dalam buku ini semuanya memperlihatkan saat-saat penuh rasa syukur. Ada hal yang luar biasa--tetapi sebagian besar merupakan bagian dari hidup sehari-hari. Sesungguhnya hal-hal kecillah yang berperan penting. Kita akan secara alami terbiasa "memandang segala sesuatu dari sisi terangnya."

Mensyukuri berkat yang kita peroleh juga membuat suasana hati semakin baik, yang dapat mengurangi dampak dari stres, dan menghadirkan kehidupan yang lebih bahagia dan bermakna. Itulah ajaibnya rasa syukur.


Review
Buku ini berisi 101 cerita dari 101 orang yang mensyukuri berbagai kejadian dalam hidup mereka. Seratus satu cerita tersebut dikategorikan menjadi 10 subbab, yaitu Mensyukuri Nikmat, Penyadaran, Berlatih Bersyukur, Perubahan Cara Pandang, Kata Pilihan, Bersyukur atas Hidup, Kesenangan Sederhana, Berkas Keperakan, Membalas Budi, dan Tidak Pernah Terlalu Terlambat untuk Mengucapkan Terima Kasih.

Perbedaan cerita di tiap-tiap subbab menurut saya nggak terlalu signifikan dan nggak terlalu terasa kecuali untuk subbab Membalas Budi, karena cerita-cerita yang ada di dalam buku ini ya fokusnya ke rasa syukur. Beberapa cerita memang cobaannya sangat luar biasa, entah itu tentang penyakit kritis, kecelakaan, atau kehilangan orang tercinta. Namun nggak sedikit juga yang menceritakan tentang momen sehari-hari yang sederhana.

Saya punya bad review dan good review untuk buku ini. Mulai dari bad review dulu ya. Pertama, ada tulisan yang salah di sampul buku, tulisannya "100 Kisah tentang Berterima Kasih yang Dapat Mengubah Hidup", seharusnya bukan 100 tapi 101 karena judul aslinya tertulis "101 Stories about How Being Thankful Can Change Your Life". Kedua, penyusunan profil singkat para kontributor cerita yang acak banget. Menurut saya akan lebih baik dan lebih mudah untuk pembaca dalam mencari profil mereka jika ditulisnya berdasarkan urutan tulisan atau urutan abjad.

Oke sekarang ke good review. Mulai dari sampulnya, terlepas dari adanya kesalahan penulisan angka, saya suka dengan gambar bunga matahari di desain sampul yang sangat sederhana itu. Bunga mataharinya dikelilingi oleh beberapa manfaat beryukur, yaitu lebih bijak, optimisme tinggi, toleransi besar, sistem imun membaik, kreativitas tinggi, dan berani menghadapi tantangan.

Lanjut ke isi buku. Menyenangkan sekali membaca buku ini karena tiap ceritanya nggak terlalu panjang, maksimal 1200 kata atau hanya 2-3 halaman. Saya membaca buku ini ketika mental sedang nggak baik-baik saja. Lumayan lah buku ini jadi suplemen setelah konsultasi dari psikolog. Saya makin ngerasa nggak sendirian karena selain ada orang-orang di sekitar, ada juga orang-orang di luar sana yang letaknya di seberang samudera juga sama-sama berjuang untuk terus tetap bersyukur atas hidup yang dijalani (fokus pada apa yang dimiliki, bukan pada apa yang tidak dimiliki; berbuat baik kepada orang lain selagi bisa; membiarkan orang lain membantu kita dan kemudian mengucapkan terima kasih atas bantuan mereka; dan memusatkan perhatian pada apa yang bisa dilakukan dan melakukannya dengan baik).

Ada sepuluh cerita yang saya favoritkan dari buku ini, yaitu:
  1. Tugas di Tengah Malam (Thom Schwraz), menceritakan tentang pekerjaan penulis yang sebelumnya dia keluhkan namun ternyata banyak membantu orang.
  2. Diriku yang Lebih Bijaksana (Dorann Weber), menceritakan penulis yang melakukan refleksi diri terhadap catatan harian di masa sekolahnya.
  3. Bawa Aku Terbang ke Bulan (Anita Daswani), menceritakan tentang kebangkitan penulis ketika diremehkan oleh orang lain.
  4. Setiap Hari Sebenarnya Hari Baik (Trisha Faye), menceritakan penulis yang mengomel tentang pekerjaannya lalu mengubah sudut pandang ke arah bersyukur karena penulis merasa percuma mengomel tidak mengubah keadaan, yang ada malah memperburuk hari.
  5. Laki-Laki yang Tak Punya Apa-Apa (Elizabeth Atwater), menceritakan kakek penulis yang selalu berbuat baik kepada orang-orang di sekitarnya.
  6. Rahmat Terselubung (Jill Burns), menceritakan hal-hal yang disyukuri penulis sesudah kehilangan pekerjaan.
  7. Pahlawan Gagah Perkasa (Luanne Tovey Zuccari), menceritakan bagaimana penulis berdamai atas kehilangan putranya.
  8. Panggilan Penyadar (Ann Morrow), menceritakan hal-hal yang disyukuri penulis sesudah dipecat dari pekerjaan.
  9. Bersyukur Atas Sup (Shawna Troke-Leukert), menceritakan betapa bersyukurnya penulis atas sup buatan ibunya walaupun tidak semewah masakan orang tua teman-temannya.
  10. Buku Rasa Syukur (Carrie O'Malaey Voliva), menceritakan ibu penulis yang selalu membuat daftar rasa syukur sebelum meninggal karena penyakit kritis.

Beberapa halaman buku ini sudah saya tandai karena mengandung kata-kata bagus dan patut untuk diingat. Kutipan paling favorit dari halaman-halaman yang saya tandai itu berbunyi begini, "Sadarkah kau betapa banyaknya tenaga yang tersita karena merasa marah? Tidak sepadan dengan hasilnya." (hlm. 181). Kutipan ini membuat saya berpikir dua kali sebelum marah-marah sehingga membuat hidup lebih chill~

Terima kasih untuk Ci Jane, lagi-lagi racunnya mantap!

Sampai jumpa di postingan selanjutnya!


*

2 comments :

  1. Duuuuh udah lamaaaaa banget trakhir baca chicken soup. Pas zaman SMU. Aku baca buku ttg orang2 yg kena penyakit parah dan tinggal nunggu waktu. Apa yg mereka lakuin dll. Ya ampuuun abis baca itu, rasanya yaaa segala beban, masalah yg aku hadapin, ga ada artinya ...

    Aku suka buku chicken soup ini Krn efeknya positif banget buat mood. Lagi down, sedih, marah, trus langsung membaik aja abis baca bukunya. Jadi pengen mulai beli lagi 😄. Harus punya minimal 1 di rumah buat ngebaikin mood mba 👍😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di buku yang ini juga ada yang cerita kayak gitu mba Fanny, mereka bener-bener kuat dan sabar banget ya. T_____T

      Iyaaa, habis baca berasa ada temennya hehehe. Setuju mba Fan, kalau lagi down bisa langsung baca buku ini. <3

      Delete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top