February 8, 2022

GENOM: Kisah Spesies Manusia dalam 23 Bab


 
Identitas Buku
Judul: GENOM: Kisah Spesies Manusia dalam 23 Bab
Penulis: Matt Ridley
Penerjemah: Alex Tri Kantjono W.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: Keempat, September 2018
ISBN: 978-602-03-3976-4
Jumlah halaman: xxiv + 441 hlm.


Blurp
"Memesona dari awal sampai akhir... Sebuah perpaduan canggih antara sains dan upaya serius untuk mencerdaskan, menghibur, menantang, serta merangsang pembaca umum, termasuk mereka yang paling alergi terhadap teknologi."
-Philadelphia Inquirer

"Sebuah karya yang mudah dipahami, ringan, sekalihus mendebarkan tentang 23 kromosom manusia yang memungkinkan kita mengerti bagaimana faktor pewarisan dan pengasuhan sama-sama berperan dalam kehidupan manusia."
-James Watson

"Ridley mampu menerangkan baik masalah-masalah moral yang pelik, situasi-situasi filosofis yang rumit, maupun biokimia yang teknis dengan gairah yang sama; ia juga membedakan mana fakta mana opini, dan tidak malu ketika harus mengaku tak tahu. Di antara berbagai buku terbaru tentang gen, perilaku, dan evolusi, karya Ridley adalah salah satu yang paling informatif, selain paling menghibur sewaktu dibaca."
-Publisher Weekly

*

Genom manusia, seperangkat lengkap gen yang terdapat dalam dua puluh tiga pasang kromosom, tidak lain adalah autobiografi spesies kita. Dengan telah diumumkannya "draf kasar" genom manusia, berarti kita, generasi yang beruntung ini, menjadi makhluk hidup pertama yang mampu membaca buku pintarnya sendiri, sekaligus memperoleh wawasan paling mendalam tentang makna hidup, arti menjadi manusia, kesadaran, atau fenomena jatuh sakit.

Dengan mengambil satu gen yang baru ditemukan dari tiap pasang kromosom kemudian menyuruhnya bercerita, Matt Ridley mengajak kita menapak tilas sejarah spesies kita sendiri berikut nenek-nenek moyangnya, sejak fajar kehidupan hingga peluang datangnya zaman kedokteran masa depan.

Ia menemukan gen-gen yang mungkin memengaruhi kecerdasan kita, gen-gen yang memungkinkan kita bertata bahasa, gen-gen yang memandu perkembangan tubuh dan otak kita, gen-gen yang memungkinkan kita mengingat, gen-gen yang menunjukkan keistimewaan unsur bawaan dan pengaruh pengasuhan, gen-gen yang membebani kita dengan kecenderungan egois, gen-gen yang saling berperang, juga gen-gen yang merekam sejarah perpindahan penduduk.

Ia menggali berbagai upaya penerapan genetika: untuk memahami penyakit Huntington hingga mengobati kanker. Ia mengupas munculnya kecemasan dan kengerian terhadap eugenika, serta implikasi filosofi dari memahami paradoks kehendak bebas.
 
 
Review
I dedicate this review post to my sister who gave up reading this book when it was only prologue part. 😂

Jadi begini lho sis, prolog tuh isinya dasar-dasar genetika. Biar lebih jelas, mending nonton video-video ilmiah populer ini aja (nontonnya harus semua karena berkesinambungan):

Sodara saya itu anak Bahasa, jadi ya bisa dimaklumi kalau baca prolog aja udah mumet. 😂 Sementara saya yang SMA-nya jurusan IPA, baca prolog tuh rasanya easy peasy banget. *sombong* /PLAK

Begitu juga waktu baca bab satu, dua, dan tiga yang diberi judul Kehidupan, Spesies, dan Sejarah. Rasanya excited karena isinya menceritakan tentang asal-usul kehidupan. Nggak jauh-jauh lah dari Charles Darwin, tapi yang ini versi era ketika DNA sudah diketahui manusia. Selain itu, ada juga kisah hidup biarawan Gregor Mendel yang berhasil memetakan pola pewarisan sifat setelah membiakkan kacang ercis bertahun-tahun. Kisah Gregor Mendel ini dibahas lebih banyak dan lebih personal di buku ini dibandingkan dengan buku-buku pelajaran yang pernah saya baca ketika masih sekolah.

Tapi begitu masuk ke bab empat dan lebih jauh, saya mulai mikir...errr ini buku apa ya kok isinya berat amat. 😅 Kemudian teringat dengan deskripsi yang ada di halaman identitas buku, bunyinya seperti ini:

"Buku ini dipilih sebagai Buku Bermutu oleh Program Pustaka-Yayasan Adikarya Ikapi melalui proses seleksi penilaian kompetitif dan selektif. Program Pustaka merupakan program bantuan penerbitan buku-buku bermutu, hasil kerja sama antara Yayasan Adikarya Ikapi dan The Ford Foundation, tetapi The Ford Foundation tidak terlibat dalam proses seleksi naskah."

Saya langung, "OOOHHH pantesan diriku nggak nyambung, kayaknya bukan target market-nya". *ditimpuk*😂 Nggak semua bab bisa saya pahami kalimat-kalimatnya. Malah bisa dibilang kalau tiap bab itu nggak bisa dikerucutkan ke satu kesimpulan umum karena semua kalimat dan paragrafnya adalah inti topik.

Genetika emang susah sih kalau menurut saya, makanya dulu pas kuliah nggak mau ambil konsentrasi yang ada unsur genetikanya wkwk curhat teros. 😁

Walaupun banyak diterpa dengan bertanya-tanya sepanjang proses membaca, saya bertekad untuk harus menyelesaikan semua bab. Siapa tahu di akhir bab, semua kebingungan-kebingungan ini terpecahkan. 

Nyatanya ya...enggak juga, lol. Sampai bukunya selesai saya baca, saya tetap nggak nemu satu kesimpulan besar. Bisa jadi karena memang tujuan penulisannya bukan seperti itu. Tujuannya bukan untuk sampai pada satu kesimpulan, tapi memang untuk menjelaskan detail-detail setiap satu gen yang ada di kromosom-kromosom manusia. Gen kan banyak banget ya, nggak mungkin juga bahas semuanya. Bisa nggak selesai-selesai bukunya.

Ada beberapa kalimat menarik yang saya temukan di dalam buku ini. Saya nulisnya pakai format numerik. Nulisnya langsung mentah-mentah tanpa dielaborasi ke dalam paragraf yang padu ya karena nggak bisa. 😂 Jadi kalau kamu belum baca bukunya dan waktu membaca tiga belas poin ini nggak nyambung, harap maklum. 🙏 Setelah saya baca ulang kutipan-kutipan ini, mayan filosofis juga kesannya.

  1. Kebenaran sederhana yang dapat kita baca dari buku yang kita sebut genom adalah: semua kehidupan pada dasarnya satu, peran penting RNA, senyawa kimia pada kehidupan paling awal di planet, kenyataan bahwa makhluk besar bersel tunggal mungkin merupakan nenek moyang bakteri, bukan sebaliknya. Kita tidak mempunyai catatan fosil tentang kehidupan empat miliar tahun silam. Akan tetapi kita mempunyai buku tentang kehidupan yang besar, yaitu genom. ... Jika genom manusia dapat bercerita tentang apa pun yang terjadi pada awal Zaman Purba, betapa banyak yang dapat diceritakan kepada kita tentang kejadian-kejadian selama empat juta milenia berikutnya. Inilah rekaman sejarah kita yang kalimat-kalimatnya ditulis dalam kata-kata sandi. (hlm. 16-17)
  2. Manusia dengan segala sifat mulia yang dimilikinya masih menyimpan unsur-unsur primitif dalam tubuhnya yang diwarisi dari leluhurnya yang sederhana. -Charles Darwin. (hlm. 18)
  3. Gen-gen adalah resep baik untuk anatomi maupun perilaku. (hlm. 38)
  4. Genom sama rumit dan sama tidak pasti dengan kehidupan biasa, karena genom memang kehidupan yang biasa. (hlm. 91)
  5. Gen mungkin menciptakan selera, bukan bakat. Bagaimanapun, tingginya daya pewarisan rabun jauh disebabkan tidak hanya oleh sifat keturunan bentuk mata, tetapi juga oleh diturunkannya kebiasaan membaca. Dengan demikian pewarisan kecerdasan mungkin selain terkait dengan genetika pengasuhan juga terkait dengan genetika bawaan. (hlm. 112)
  6. Genom adalah sebuah kitab berisi cerita tentang sejarah wabah penyakit masa lampau. (hlm. 188)
  7. Perilaku sosial bukan sekadar beberapa rangkaian peristiwa luar yang mendadak mempengaruhi pikiran dan tubuh kita. Ia sudah menjadi bagian yang akrab sejak awal mula, dan gen-gen kita diprogram tidak hanya untuk menghasilkan perilaku sosial, namun juga cara menanggapi pengaruh-pengaruh sosial dari luar. (hlm. 222)
  8. Perilaku jantan secara sistematik berbeda dari perilaku betina pada kebanyakan spesies dan perbedaan itu merupakan komponen bawaan. (hlm. 286)
  9. Otak diciptakan oleh gen. Sebaik apa pun tetap dibuat berdasarkan rancangan bersifat bawaan. Kenyataan yang tak dapat disangkal adalah bahwa otak sebuah mesin yang dirancang dan diubah-ubah melalui pengalaman, dan ini tertulis dalam gen. (hlm. 302)
  10. Genom tahu kapan harus mendelegasikan tugas. (hlm. 303)
  11. Ingat: GEN TIDAK HADIR UNTUK MENIMBULKAN PENYAKIT. (hlm. 348)
  12. Saya akan berhati-hati untuk tidak memberikan kode genetik saya kepada pihak asuransi; sebaliknya, saya akan memberikannya kepada dokter untuk dimanfaatkan, tetapi dengan kesadaran penuh bahwa itu keputusan saya. Genom saya adalah milik saya sendiri, bukan milik pemerintah. Bukan pemerintah yang berhak memutuskan dengan siapa saya akan berbagi soal isi gen-gen saya. Bukan pemerintah yang berhak memutuskan apakah saya akan menjalani uji atau tidak. (hlm. 357)
  13. Obsesi satu-satunya para gen untuk menjalankan fungsi penentu dalam tubuh sendiri merupakan dinding pertahanan kita yang paling kuat terhadap hilangnya kebebasan oleh faktor-faktor penyebab dari luar. Apakah Anda mulai memahami mengapa saya sengaja berkelakar soal gen pengatur kehendak bebas? Satu gen untuk kehendak bebas tidak akan menjadi paradoks sedemikian rupa karena ia akan menempatkan sumber-sumber perilaku kita dalam diri kita sendiri, yang tidak dapat dijangkau oleh orang lain. Tentu saja, mungkin bukan karena gen saja, melainkan sesuatu yang jauh lebih menggugah dan lebih perkasa: manusia seutuhnya, yang telah diprogram secara luwes dalam kromosom-kromosom kita namun khas bagi tiap individu. Setiap orang mempunyai sifat unik dan berbeda yang berasal dari dalam. Sosok pribadi. (hal. 417-418)

Di beberapa bab, saya jadi nostalgia dengan materi-materi pelajaran Biologi waktu masih SMA. Contohnya seperti homolog tulang-tulang pada tangan dan sayap burung, serta pada embrio beberapa spesies termasuk manusia. Hal ini dibahas di materi pelajaran Teori Evolusi. Kemudian ada juga bab yang membuat saya memanggil kembali gambaran memori tentang fenotip pada makhluk hidup dihasilkan dari interaksi antara unsur genetik dengan lingkungan.

Oh iya ada satu hal yang menarik lagi, kalimatnya menjawab pertanyaan terbesar yang menari-nari di kepala sepanjang membaca buku ini. Apa itu? Pernyataan tentang bahwa sejauh ini manusia telah hadir lima juta tahun dan belum melahirkan spesies baru barang satu pun (hlm. 255).

Untuk kamu yang tertarik dengan review yang lebih berkualitas dari tulisan ini (😂), saya beri rekomendasi untuk nonton video dari channel Booktuber abookolive (American accent) dan tolu duckworth (British accent).

Sampai jumpa di postingan selanjutnya. Bye!


*

4 comments :

  1. Endah tau ga sih, aku pernah lho mau beli buku ini gara-gara naksir covernya, menurutku covernya cakep bangeeet padahal yaa warnanya monokrom aja gitu kan?

    Terus untung direview sama Endah yaa, sepertinya (tentu saja, bukan sepertinya lagi wkwk) aku bukan target market dari buku ini juga hahahaha... Tapi memang baca buku yang berhubungan dengan pelajaran kayaknya lebih menarik setelah kita ga sekolah ga sih? Itu terjadi di aku dengan sejarah hahaha...

    Thanks for the review Endaah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha Kak Eya ini kayak sodaraku, kalau nggak salah inget ya dia beli buku ini juga karena covernya. xD

      Wkwkwkwk hadeu isinya sungguh sangat wow mantuliti Kak, ini kayaknya kalau aku pinteran dikit bakal nyambung semua sih isinya. xD

      IYA BENEEERRRR aku juga gitu Kak Eya, baca buku tentang sejarah jadi lebih mengasyikkan setelah udah nggak sekolah. xD Mungkin karena udah nggak banyak hafalan pelajaran lain kali ya jadi lebih nyambung aja gitu sama sejarah.

      Sama-sama Kak Eya~~ makasih udah mampir kemari~~

      Delete
  2. Mba Endahh bacaan mu..Amazing bangettt 😱😱😱😱 Aku jelas juga sama kaya Mba Eya, bukan target market buku ini.. wkwkw

    Sbnernya dulu zaman SMP suka banget IPA. Bahkan pernah bikin hiasan buat mading yg isinya ttg persilangan kromosom yg XX XY itu... Wkwk 😂

    Btw, Mba Endah JanexLia bulan ini ikutan lagi kan yaa..??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwkwk aku juga bukan target marketnya mas Bay, berat isinya huhu, sodaraku minta aku baca jadi yaudah deh aku baca soalnya kasian dia beli tapi nggak nyambung bacanya. xD

      Ooohhh iyaaa, asik kan ya bikin-bikin persilangan itu. Kadang juga dikasih simbol untuk penyakit genetik yang cuma ada di salah satu kromosom, terus disuruh ngitung persentase keturunan dengan penyakit seperti itu berapa. :D

      Ikut dong mas Bay~~~ demi menghabiskan tumpukan buku di rumah. xD

      Delete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top