August 31, 2020

Review Rapelan Beberapa Film yang Ditonton Bulan Ini

Udah ga bisa bikin judul yang lebih bagus dari itu.



Selain beberapa film yang sudah saya review secara sendiri-sendiri sebelum postingan ini, di bulan ini saya nonton beberapa film lagi. Lebih tepatnya delapan film, yaitu Grave of the Fireflies (rekomendasi dari Lia), The Kingdom of Dreams and Madness (rekomendasi dari Kak Eya), Kiki's Delivery Service (rekomendasi dari Agista), Forgetting Sarah Marshall, Sing (rekomendasi dari Cikita), We Bare Bears The Movie, Persepolis, dan Semes7a. 


Urutan reviewnya berdasarkan urutan yang saya tulis di paragraf sebelumnya. Let's gooo~~


Grave of the Fireflies (1988)

Film dari Studio Ghibli yang sangat mengundang rasa kasihan sekaligus sebel tapi tetap kasihan karena ya Allah ngenes banget nasib satu keluarga huhu. Filmnya sendiri dibuka dengan narator tokoh yang sudah meninggal, jadi dia menceritakan bagaimana dia bisa sampai meninggal.


Ada sebuah keluarga yang beranggotakan ayah, ibu, anak sulung laki-laki, dan anak bungsu perempuan. Ayah keluarga ini merupakan seorang pasukan angkatan laut yang bertugas perang, latar filmnya sendiri ada di tahun 1945. Ibu keluarga ini tinggal di rumah bersama kedua anaknya. Anak laki-lakinya bernama Seita yang sudah remaja, sedangkan anak perempuannya bernama Setsuko yang masih anak-anak.


Suatu hari tempat tinggal mereka dihujani dengan serangan udara yang mengakibatkan rumah-rumah dan bangunan lain terbakar dan hancur. Seita dan Setsuko selamat sampai tempat penampungan tetapi ibu mereka luka parah dan kemudian meninggal dunia.


Dua anak ini kemudian tinggal bersama bibi mereka di desa sebelah. Awalnya tidak terjadi drama apa-apa, lambat laun bibinya merasa keberatan menampung mereka berdua karena hanya suami dan anaknya saja yang bekerja. Seita kehilangan pekerjaan karena pabrik baja tempatnya bekerja dulu sudah hancur, sedangkan Setsuko masih kecil jadi tidak bisa banyak membantu.


Bibinya ngomel-ngomel tapi Seita ini nggak peka gitu lho. Harusnya kan dia cari kerja kan, atau paling tidak bantu-bantu bibinya cuci piring atau berkebun misalnya. Lhah dia malah pergi dari rumah bibi itu dan tinggal di lumbung yang tidak terpakai. Bahan makanan juga ngambil punya orang kalau uang peninggalan ibunya menipis. Sebel saya nontonnya, kasian adiknya yang masih kecil jadi malnutrisi HUHUHUHUHU.


Mana ayahnya yang diharap-harap masih hidup juga nggak tau nasibnya kayak gimana karena Jepang pada saat itu sudah menyerah tanpa syarat kepada tentara Sekutu. Kabar yang beredar semua kapal laut milik Jepang sudah tenggelam. Makin sedih saya waktu dilihatkan adegan Setsuko bermain sendirian waktu nunggu kakaknya bawa makanan pulang HUHUHUHUHUHU apalagi saya masih punya ponakan kecil balita jadinya makin sedih nonton Setsuko. :(((


The Kingdom of Dreams and Madness (2013)

Film dokumenter tentang pendiri Studio Ghibli yaitu Hayao Miyazaki. Cara menampilkan gambar di film ini mirip dengan cara menampilkan animasi pemandangan di film-film Studio Ghibli. Jadi kesannya kayak nonton live action pemandangan animasi film-film produksi Studio Ghibli.


Secara umum film ini menampilkan cara kerja Pak Hayao dengan staf-stafnya dalam menggarap sebuah film. Mulai dari menggambar, mewarnai, memindahkan menjadi bentuk digital, perekaman para pengisi suara dan musik, sampai dengan penayangan perdana di bioskop. Selain itu juga ditampilkan sisi manajemen ekonomi dan hukum Studio Ghibli yang dihandle oleh rekan Pak Hayao, yaitu Pak Suzuki.


Pak Hayao ini tuh orangnya terkesan idealis dan perfeksionis tapi eksentrik dan santai pada saat yang sama. Realistis juga sih kalau menurut saya, karena beliau pernah bilang "kalau kita berhasil meraih sesuatu, pasti ada sesuatu lain yang dilepaskan". I agree with him. Kemudian ada aturan di kantornya yang berbunyi "segera tinggalkan tempat ini jika Anda: (1) tidak tau apa-apa, (2) selalu bergantung pada orang lain, (3) suka melepaskan tanggung jawab, dan (4) tidak antusias.


Kantor Studio Ghibli ini semakin bertambahnya tahun maka interior dan eksteriornya makin bagus. Ada satu taman yang dibuat Pak Hayao bersantai dan letaknya ada di rooftop. Pak Hayao ini imajinasinya luar biasa sekali, misal beliau sedang mengamati gedung-gedung dan kabel listrik gitu ya, nah yang kebayang sama beliau tuh gimana misalnya kalau beliau jalan-jalan atau berlari atau berlompatan di kabel-kabel dan atap-atap gedung tersebut. Nggak heran sih sampai akhirnya film-film Studio Ghibli ada yang ajaibnya sampai ajaib banget kayak Spirited Away gitu.


Terus staf-stafnya Pak Hayao ini nggak ada yang pakai-pakaian resmi semacam jas rapi dan celana kain. Semua pakaiannya cenderung santai dan berbahan katun tapi masih sopan dan rapi. Beberapa menit sekali ada sesi peregangan tubuh biar nggak kaku. Pak Hayao sendiri bahkan bilang "kalian kalau sudah nggak menemukan kesenangan di sini gapapa resign aja, saya juga bakalan gitu kok". LHAH PAK KAN ANDA FOUNDER-NYA HAHAHAHAHA. In the end Pak Hayao sampai pensiun tetap di sana, bahkan masih tetap berkarya (walaupun pernah berkata studio Ghibli ini akan berakhir suatu hari nanti). Di film ini Pak Hayao juga bilang kalau beliau iseng aja ngasih nama Ghibli ke studionya wkwkwkwk.


Kiki's Delivery Service (1989)

I LOVE THIS MOVIE!!! Lucu banget cerita dan gaya animasi di dalamnya. Ceritanya Kiki ini seorang penyihir yang tinggal di desa bersama nenek dan kedua orangtuanya. Di suatu malam Kiki memutuskan pergi merantau ke kota untuk menambah pengalaman. Dia pergi ke kota naik sapu terbang milik ibunya. Rumah Kiki di desa ini idaman saya banget banyak bunganya (info penting).


Sesampainya di kota, dia mengalami sedikit kendala dengan polisi karena tidak terbiasa dengan ramainya kendaraan yang berlalu lalang. Orang-orang kota yang dia temui kebanyakan cuek dan tidak seramah orang-orang di tempat tinggalnya, tapi mereka kagum dengan seorang penyihir. Untungnya nggak rasis dan nggak yang parnoan sama penyihir. Tata kota dan bentuk-bentuk bangunannya cantik bergaya Eropa.


Kiki bertemu dengan seorang anak laki-laki bernama Tombo yang kelihatan tertarik dengannya. Tapi Kiki cuek karena Tombo dianggap tidak sopan hehehehe lucu banget hih cinta monyet.


Kiki sempat bingung akan tinggal di mana mengingat dia tidak punya siapa-siapa di kota, hingga akhirnya dia bertemu dengan wanita baik hati pemilik toko roti. Kiki akhirnya tinggal di sana dan berbisnis jasa pegiriman. Kan dia bisa terbang jadi lebih mudah untuk kirim-kirim barang. Di filmnya diceritakan beberapa kali mengirim barang dengan salah dua cerita yang paling menarik, yaitu mengirim hadiah mainan kucing dan mengirim masakan seorang nenek untuk cucunya.


Mainan kucing ini sempat jatuh di tengah hutan dan mempertemukan Kiki dengan seorang pelukis yang tinggal di dalam hutan. Mereka berdua menjadi sahabat. Sedangkan waktu mengirim masakan seorang nenek, ternyata Kiki mendapati cucu nenek ini arogan dan nggak suka dengan neneknya.


Apakah cerita Kiki berakhir sampai di sini? Tentu saja tidak, ada cerita Kiki dan Tombo yang bersepeda bersama dan kemudian Kiki galau ikutan naik balon udara apa nggak sama Tombo karena yang ngajak Tombo ini cewek-cewek semua HAHAHAHAHA. Cerita film ini ringan, cute, dan menyenangkan. Durasinya juga nggak terlalu panjang, tau-tau tamat aja.


Forgetting Sarah Marshall (2008)

Nah kalau film ini nih panjang banget durasinya sampai dua jam lebih dikit. Ceritanya ada seorang pria yang berpacaran dengan aktris yang sedang naik daun bernama Sarah Marshall. Sarah memutuskan kekasihnya itu karena berpacaran dengan selebritis lain. Apakah pria yang diputuskan Sarah itu orang biasa? Enggak, dia ini kerjanya komposer musik untuk acara Sarah Marshall.


Diputuskan secara sepihak dan alasan yang kayak gitu, membuat pria ini sangat sedih dan nggak bisa move on. Sampai akhirnya dia disarankan oleh saudara tirinya untuk berlibur ke Hawaii. Eh di Hawaii malah jadi satu hotel sama Sarah yang lagi liburan dengan pacar barunya. Aduh film ini tuh bener-bener kocak tapi gimana ya mau ketawa juga kasian sama tokoh utamanya yang ngenes banget cerita cintanya wkwkwkwk.


Pemandangan Hawaii ditampilkan dengan porsi yang besar di film ini. Sayangnya durasinya kepanjangan terus alurnya lambat jadinya agak bosen. Sarah Marshall diperankan oleh Kristen Bell, CANTIK BANGET IMUT!!! Terus nggak nyangka ternyata ada Mila Kunis juga hehehehe saya nggak lihat castnya siapa aja emang, langsung main tonton karena ada Kristen Bell.


Sing (2016)

Film animasi yang temanya kurang lebih seperti The Greatest Show Man, tentang perusahaan musikal yang hampir bangkrut dan pemiliknya ngadain audisi untuk sebuah kompetisi menyanyi guna menyelamatkan perusahannya. Bedanya di film ini semuanya hewan tokoh-tokohnya. Mirip Zootopia lah ya ada macam-macam hewan dengan berbagai ukuran.


Yang punya perusahaan musikal ini seekor koala dan asistennya berwujud iguana lanjut usia. Perusahaannya udah nunggak biaya macem-macem dan koala ini berusaha membuat sebuah gebrakan untuk mendapatkan uang agar bisnis tetap berjalan. Karena asistennya sudah tua maka ada insiden yang mengakibatkan salah ketik di nominal hadiah kompetisinya. Jadi yang ikutan audisi kompetisi ini buanyaaak banget sampai antreannya mengular.


Hasil akhir audisi menyisakan beberapa binatang dengan suara ciamik, karakter macam-macam, dan latar belakang keluarga yang beragam. Ada anak ketua geng rampok juga. Di sini nih setiap tokoh dieksplor tentang kehidupannya masing-masing. Lumayan seru untuk dinikmati karena heart warming dan tetap mengundang tawa (dan ada lagu Shake It Off-nya Taylor Swift!!!). Kabarnya Sing 2 akan rilis di tahun 2021, semoga pandemi ini segera berakhir biar bisa nonton di bioskop.


We Bare Bears: The Movie (2020)

Nonton film ini biar pernah aja nonton We Bare Bears sampai selesai. Soalnya kalau nonton serialnya di televisi itu suka nggak sampai selesai, cuma sekilas-sekilas aja.


Filmnya menceritakan awal pertemuan Grizzly, Panda, dan Ice Bear. Mereka berdua masih piyik ya ampun lucu banget terus mereka bersahabat sampai dewasa. Di masa dewasanya ini mereka menghadapi masalah perihal kehidupan mereka selama ini di antara manusia-manusia. Lama-lama mereka dianggap mengganggu dan harus dikembalikan ke habitat masing-masing.


Trio bangsa beruang ini akhirnya melakukan perjalanan menuju Kanada agar tidak dipisahkan. Di perjalanan ini lah petualangan mereka dimulai, dari kucing-kucingan dengan petugas perbatasan sampai dengan perang melawan pasukan bersenjata Amerika Serikat.


Film ini kalau menurut saya banyak sekali menampilkan sindiran untuk manusia, ya seperti film The Simpsons cuman kalau We Bare Bears ini lebih sopan. Sindirannya tuh khas Amerika gitu cara menampilkannya imo, beda dengan sindiran yang disampaikan di The Lorax. Kalau The Lorax masih bisa saya terima dengan mudah, mungkin memang dikemasnya biar masyarakat global nyambung. Begitulah. Durasi film ini nggak lama kok, hanya satu jam lebih sedikit.


Persepolis (2007)

Film animasi tapi topik yang diangkat berat banget ampun deh tentang politik Iran. Ceritanya ada seorang perempuan bernama Marjane yang dari kecil terpapar berita kerusuhan politik negaranya. Dia sempat dikirim oleh orangtuanya untuk ke Eropa namun kembali lagi ketika menginjak usia 21 tahun.


Marjane ini sebenarnya tidak diperbolehkan ibunya untuk kembali ke Iran, ibunya pingin dia di Eropa aja biar masa depannya lebih baik. Tapi hidup di Eropa juga nggak mudah untuk seorang warga Iran. Latar waktunya dari akhir tahun 1970an sampai awal 1990an.


Semes7a (2018)

Film dokumenter tentang kisah dari tujuh provinsi di Indonesia dengan keragaman agama, budaya, dan alamnya untuk menyikapi perubahan iklim. Ketujuh provinsi tersebut adalah Bali, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Aceh, Yogyakarta, dan DKI Jakarta.


Di Bali yang masyarakatnya mayoritas beragam Hindu, di hari-hari menjelang Nyepi masyarakat Bali menjalankan upacara pembersihan di seluruh Bali. Selama Nyepi, semua orang di Bali tidak diizinkan beraktivitas di luar rumah. Mereka juga tidak boleh menyalakan lampu selama 24 jam. Bahkan bandara pun ditutup pada hari itu. Nyepi menghemat 30.000 ton karbon bagi atmmosfer bumi, mengurangi emisi harian di Bali sampai sepertiga.


Masyarakat adat di Kalimantan Barat mengelola hutan-hutan terbaik di dunia. Mereka memanfaatkan hasil hutan dengan tidak semena-mena, hanya mengambil yang dibutuhkan dan melindungi satwa-satwa langka seperti rangkong dan orangutan. Masyarakat ini menjadi harapan terbesar kita terhadap perlindungan hutan di tengah cepatnya laju deforestrasi. Dalam satu abad terakhir, 50% hutan Kalimantan telah hilang akibat deforestrasi. Secara global, proses ini, menyumbang 15% emisi penyebab perubahan iklim.


Di Nusa Tenggara Timur, masyarakatnya memanfaatkan aliran air alami sebagai pembangkit tenaga listrik ramah lingkungan. Sistem ini dikenal dengan nama mikro hidro. Bagi 1,6 juta keluarga di Indonesia yang belum memiliki akses listrik, mikro hidro adalah solusi yang lebih berpihak kepada alam.


Raja Ampat di Papua Barat menjadi rumah bagi 75% jenis terumbu karang dunia dan 1.400 spesies ikan. Tempat ini menjadi salah satu wilayah di dunia yang vital untuk tempat berkembang biak biota laut. Wilayah laut di dunia yang termasuk kawasan lindung hanya sekitar 7%. Adanya kenaikan suhu air laut dan semakin banyak kerusakan habitat terumbu karang karena pemutihan karang, menjaga kawasan tersebut adalah usaha kita untuk memberi biota laut kesempatan beregenerasi. Masyarakat di kepulauan Raja Ampat memiliki cara untuk menjaga wilayah pesisir yang merupakan sumber kehidupan mereka di tengah ancaman kenaikan permukaan laut dan penangkapan ikan berlebih. Cara tersebut bernama Sasi. Sasi adalah adat di kepulauan bagian timur Indonesia yang melarang masyarakat mengambil hasil laut di daerah tertentu dalam jangka waktu yang disepakati. Pada tahun 2010, untuk pertama kalinya desa ini mengadakan Sasi yang seluruhnya dilakukan oleh perempuan dengan dukungan pihak gereja.


Gajah Sumatra kehilangan 50% populasi dan 70% habitatnya dalam SATU generasi. Hal ini berakibat pada masuknya gajah ke desa, menakuti warga, dan merusak tanaman kampung. Sejak 1990, hampir separuh dari hutan primer Sumatra telah dibabat habis yang sebagian besarnya digunakan untuk kepentingan industri. Gajah Sumatra adalah spesies kunci yang berperan penting dalam memelihara keseimbangan ekosistem hutan Sumatra. Hutan-hutan harus dilindungi untuk menyelamatkan gajah Sumatra dan menghambat perubahan iklim.


Di Yogyakarta ada sebuah keluarga yang menjalankan pelatihan permakultur, sebuah model pertanian yang meniru ekosistem alami. Pelatihan ini menekankan pada hubungan timbal balik antara manusia dengan alam. Industri makanan dunia menyumbangkan sepertiga dari seluruh emisi rumah kaca. Emisi ini dapat lebih banyak kita kurangi dengan menggunakan sistem bercocok tanam yang bersifat lokal dan berpihak kepada alam.


Wilayah urban hanya seluas 2% dari luas daratan bumi tapi menyumbang lebih dari 70% emisi gas rumah kaca. Jakarta termasuk dalam wilayah urban ini. Perilaku warga kota berdampak besar bagi kualitas hidup di kota. Sepasang suami istri generasi milenial di Jakarta membangun kebun yang diberi nama Kebun Kumara guna membangun hubungan antara masyarakat urban dengan alam untuk mengurangi emisi karbon. Pemilik Kebun Kumara tersebut mengadakan pelatihan bercocok tanam sayuran untuk berbagai kalangan dari yang satu generasi hingga yang masih anak-anak. Kebun Kumara menjadi bukti bahwa tidak ada halangan bagi masyarakat urban untuk ikut serta menjaga kelestarian lingkungan.


Film dokumenter ini disajikan dengan visualisasi yang indah dan tidak banyak narasi yang diucapkan, tapi lebih menampilkan tulisan inti topik dalam paragraf-paragraf pendek (seperti yang sudah saya tulis di paragraf-paragraf di atas). Narasumber yang menjadi tokoh-tokoh di dalam film ini turut menjelaskan kegiatan yang mereka lakukan. Disajikan dengan musik yang kalem, membuat film ini dapat menenangkan penontonnya sehingga dapat menyerap informasi yang disampaikan. Topiknya tentang emisi karbon dan cara menjaga bumi agar tetap lestari tapi disampaikan dengan cara sederhana dan mudah dipahami. Hal ini penting karena negara yang memiliki hutan hujan tropis terbesar ketiga dan garis pantai terpanjang kedua di dunia ini memiliki peran penting bagi perubahan iklim sekaligus yang akan merasakan dampaknya. Indonesia menargetkan untuk mengurangi emisi karbon sebanyak 29% di tahun 2030.


Habis nonton film ini saya jadi makin semangat untuk bercocok tanam di rumah. Udah ada bibit melon dan daun mint tapi masih belum eksekusi juga hehehehehe.


Anyway...di tahun 2021 nanti ada banyak film-film yang saya nanti-nantikan perilisannya, yaitu:

  1. A Quiet Place Part II
  2. Fantastic Beast 3
  3. Jurassic World Dominion
  4. Kissing Booth 3
  5. Minions: Rise of the Guru
  6. Sing 2
  7. To All The Boys: Always and Forever Lara Jean
  8. Pirates of the Caribbean 6
  9. The Adams Family 2

...apalagi yang rilisnya nggak di Netflix gitu ya, saya berharapnya semoga kondisi segera kondusif aamiin.


*

13 comments :

  1. Sedih sekali ya kak di bagian ending The Grave of Fireflies :(
    Astaga, aku kalau ingat rasanya masih aja ingin nangis karena sedih. Terutama bagian pas si adik lagi main dan saking laparnya, dia makan bola-bola tanah yang dia buat 😭😭😭😭.

    Nah, kalau film lainnya yang kak Endah nonton, aku belum pernah tonton 😂. Tapi, aku jadi tertarik nonton We Bare Bears sama The Kingdom of Dream and Madness 😆.

    Aaah, 2021 banyak film bagus ya! Banyak juga yang aku tunggu dari list kak Endah, terutama Lara Jean dan Pirate dong 😍. Btw, aku baru tahu Pirate akan keluar seri baru lagi. Apakah masih Johnny Depp yang main? Langsung Googling ah habis ini 🤭. Terima kasih kak Endah atas rekomendasi film-filmnya 😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sedih banget asli satu keluarga meninggal semua T.T IYAAA ya ampun ngenes banget Setsuko T.T
      Wkwk ayo tonton segera, lucu yang We Bare Bears dilihatin pas macih kicik :3 The Kingdom of Dream and Madness juga aku jadi ngefans sama Pak Hayao Miyazaki, karakternya aku suka.
      IYAAA PLIS PLIS AKU UDAH KANGEN SAMA LARA-PETER T.T Aku juga baru tau Pirates mau ada seri keenamnya hahaha, nah itu aku belum cari kabar apa Johnny Depp ikutan lagi apa nggak :) yang pasti kabarnya Margot Robbie ikutan.
      Sama-sama Lia <3

      Delete
  2. Waaah banyak rekomendasi film animasi! Kalo hasil produksinya Ghibli, aku tuh baru nonton Totoro dan Spirited Away, dan SETUJU banget! Spirited Away itu salah satu film animasi yang imajinasinya keren banget. Heran akutu dengan orang-orang seperti Hayao Miyazaki yang punya daya imajinasi sedalam itu T_T

    Lagi-lagi film dokumenter Semes7a dibahas nih hihi kasihaaaan populasi gajah di Indonesia semakin gawat T_T aku jaranggg banget nonton dokumenter tentang alam semesta, sepertinya harus mulai nonton deh. Katanya, dengan nonton dokumenter kayak gini bikin manusia sering-sering bersyukur. Pada dasarnya masalah kita nggak ada apa-apanya ketika melihat bagaimana alam semesta ini bekerja ya *lah kok jadi deep*

    THANK YOUU ENDAAH! ❤

    ReplyDelete
    Replies
    1. Spirited Away bener-bener bikin aku berdecak kagum sama imajinasi pembuatnya, Totoro aku takut nontonnya wakakakak. Yang Kiki's Delivery Service itu bagus ci Jane coba deh tonton.
      Wkwk lagi rame soalnya ada di Netflix juga kan filmnya haha. BENAR SEKALI masalah kita jadi terlihat nggak ada apa-apanya kalau dibandingin sama alam semesta ini bekerjanya kayak apa, ayo ci Jane tonton go go!!

      Delete
  3. Pengen kerja di Studio Ghibli :(( *dateng2 ngayal*

    Akuu kok ga tau ada We Bare Bears The Movie hahaha aku gemes banget sama tiga beruang iniii biasanya nonton sambil siap-siap berangkat kerja biar ceria selalu hahaha apaan sih

    Btw Persepolis itu adaptasi dari komik (atau graphic novel gitu ya) dulu pernah mau beli tapi ga jadi karena cukup mahal dan akhirnya milih yang lain hahaha nonton filmnya capek mikir ga Endah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. WKWKWKWKWK aku juga...TAPI AKU GABISA GAMBAR HAHAHAHHAA.
      Sama Kak aku juga baru tau bulan ini ada the movie-nya, oalaaah kak Eya emang fans berat tiga beruang ini toh. Tonton segera kak kalo gitu.
      Iya benar, berangkat dari buku awalnya. HADUH KAK YA CAPEK BANGET HAHA. Saking capeknya mikir aku sampe nyerah udah ga sanggup mikir lagi aku nikmatin aja jalan ceritanya kayak apa wkwk.

      Delete
  4. Hi mba Endah :D

    Saya termasuk suka film-film Ghibli, dan dengarkan scoring music-nya. Bagus-bagus soalnya :)) nah film Spirited Away sama The Grave itu most 2 favorite saya, yang saya rasa juga most 2 paling terkenal :D soalnya pasti kalau ditanya film Ghibli kesukaan apa, kebanyakan orang akan rekomendasikan 2 film di atas :D

    Eniho, habis baca review soal Kiki, saya jadi penasaran mau menonton. Mumpung ada di Netflix. Terima kasih rekomendasinya, mba :3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah aku gatau kalau Grave of the Fireflies lebih populer daripada My Neighbor Totoro, soalnya orang-orang di sekitarku rekomennya Totoro😂
      Oke mba Eno sama-sama

      Delete
    2. Iya mba, kalau di circle saya dan teman-teman Korea pun lebih sering jawab Grave of the Fireflies compare to Totoro, mungkin karena ceritanya lebih deep meski nggak bisa dipungkiri si Totoro famous sebab ada action figure dan merch-nya :))

      Delete
  5. Cukup banyak juga membahas beberapa film dalam satu artikel.

    Dari semua film di atas, aku sudah nonton film semes7a. Sebelum ke netflix, film ini memang tayang terbatas di beberapa bioskop. Film dokumenternya sangat menarik dan bagus. Cerita yang paling aku suka tentang perayaan nyepi di bali

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas ngide review rapelan begini dari tahun 2017, pingin ngurangin sebenernya karena pingin banyakin baca buku hehe.
      Iyak bener, aku dulu ga sempet nonton di bioskop😭 yang di Bali itu aku gak nyangka bisa hemat listrik segitu banyak dalam satu hari, kalau aku paling suka yang di Jogja sampai cita-cita punya rumah kayak keluarga bapak siapa ya itu lupa nama marganya😅

      Delete
  6. Grave of the Fireflies (1988 filmnya sedih banget, dulu dengan rekom teman skrg saya rekom keorng saking feel nya dapat

    ReplyDelete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top