August 9, 2020

The Kissing Booth 2 (2020): Let...Go?


Halo halooo siapa yang dulu pernah nonton film Netflix 'The Kissing Booth'? Tahun ini sekuelnya rilis lho. Ada yang sudah nonton?

Di sekuel ini Elle Evans ceritanya memasuki tahun terakhir sekolah. Artinya tahun depan dia akan jadi anak kuliahan tapi dia lagi gundah. Gundah kenapa? Nah ini yang akan saya komentari di postingan ini sekaligus mereview seperti apa sekuel 'The Kissing Booth 2'.

Happy reading! But...there's kind of spoilers ahead.


Elle dan Noah

They have to deal with long distance relationship. Elle masih sekolah di California sedangkan Noah kuliah di Boston. Hubungan mereka ini memasuki masa-masa di mana tidak bisa menemani setiap saat antara satu sama lain. Ya namanya LDR yhaaa. Kepercayaan mereka diuji di sini.

Komunikasi di antara Elle dan Noah nggak seintens dulu sampai membuat Noah bertanya-tanya Elle kenapa. Elle ini pingin ngasih ruang kebebasan di dalam hubungannya dengan Noah. Dia nggak mau jadi pacar yang terlalu manja ke cowoknya. Padahal ya Noah biasa-biasa aja, malah pinginnya Elle nggak kayak gitu.

Sampai sini saya udah pingin teriak: NOAH AYO SINI PACARAN SAMA AKU AJA!!! 

Noah nggak sekekar seperti di film sebelumnya, jadi pas banget lah ya anggap aja tugas kuliahnya banyak dan mikir terus jadi metabolismenya meningkat akhirnya kurusan. *tipikal indon banget komentar fisik*

Suatu hari Elle terbang ke Boston untuk menemui Noah. Tiket PP dikasih sama Noah semua. Selain main berdua, Elle diajak pacarnya itu untuk bertemu dengan teman-teman kampusnya juga. Di universitas, Noah nggak populer kayak waktu sekolah dulu. Segalanya berbeda, katanya.

Salah satu teman Noah ini cewek namanya Chloe. Elle cemburu sekaligus merasa insecure karena Chloe ini cantik, modis, dan juga seorang model. Elle stalking instagramnya Chloe sebelum terbang ke Boston. Konflik antara Elle dan Noah memanas ketika Elle menemukan anting-anting cewek di bawah tempat tidur Noah. Elle curiga itu punya Chloe tapi dia nggak ngomong terang-terangan malah nyuruh Noah untuk figure it out sendiri sementara dia pulang ke California.

Oh iya waktu dibawa makan malam bareng temen-temennya Noah, Elle nggak dikenalin dong ke Chloe sama Noah hehehehe. Chloe juga habis cipika-cipiki sama Noah langsung duduk. Baru sadar kalau ada Elle waktu dia udah bener-bener bener posisi duduknya. I was like...Noah???

Sebenernya Elle ke Boston nggak hanya buat kangen-kangenan sama Noah sih, dia juga wawancara di Universitas Harvard. Elle pingin nyusul kuliah di sana. Ini nih yang juga menimbulkan konflik Elle dengan Lee, adiknya Noah. Pasalnya di aturan persahabatan Elle dan Lee entah yang nomor berapa saya lupa, ada klausul yang menyebutkan bahwa mereka berdua harus kuliah di tempat yang sama.


Elle dan Lee

Gemes nggak sih sama aturan yang mereka buat sendiri itu??? Kayak yang...hai kalian berdua sepertinya perlu merevisi aturan-aturan dalam persahabatan kalian deh karena zaman terus berganti dan masa depan kalian tuh akan kalian jalani sendiri-sendiri. Nggak mungkin kan berdua terus-terusan sampai tua?

Lee itu...gila ya ini cowok bener-bener the best dalam hal melindungi Elle. Dia bela-belain sampai jumpalitan demi matiin mikrofon broadcast waktu Elle komentar "nakal" tentang Marco (tentang Marco akan saya tulis di bab terpisah).

Lee juga masih terus hang out berdua dengan Elle agar cewek itu nggak kesepian menjalani LDR dengan kakaknya. Padahal posisi Lee saat itu sudah berpacaran dengan Rachel. Rachel sampai marah banget karena nggak ada kesempatan berduaan dengan Lee.


Elle dan Rachel

Rachel merasa Elle ini selalu berada di antara dirinya dan Lee. Sebagai pacar tentu saja dia ingin ada waktu berdua saja dengan Lee. Dia minta Lee untuk ngomong ke Elle tentang hal tersebut tapi Lee nggak tega dan jadilah miskomunikasi di antara mereka bertiga.

Puncaknya ya Rachel marah-marah ke Elle dua kali. Salah satunya waktu di acara makan malam thanksgiving keluarga Flynn. Drama tokoh-tokoh dewasa muda ini terjadi di depan mata kepala orang-orang dewasa wkwkwk. I can't relate at all.


Elle dan Marco

Waktu tokoh Marco diperlihatkan wajahnya saya langsung keinget ke Jonatan Christie HAHAHAHAH. Mirip banget, kayak Jojo versi hispanik. Marco ini tipe-tipe too cool for school, atletis, easy going, dan sukanya nyanyi sambil main alat musik di depan umum kalau lagi ada di weekend festival.

Marco menghampiri Elle setelah dia mendengar ocehan Elle tentang dirinya yang nggak sengaja tersiar ke seantero sekolah. Mereka berdua ini nggak langsung tertarik satu sama lain. Ada proses yang lumayan lama untuk menimbulkan percikan-percikan suka di antara mereka.

Tbh sosok Marco kurang banget digali lebih jauh karakternya di film ini. Hanya ditampilkan permukaan-permukaannya saja sebagai bahan ujian hubungan Elle dan Noah. Nggak ditampilkan dia teman-temannya siapa aja, hobi bermusiknya dimulai kapan, dari keluarga yang seperti apa, nilai-nilai di sekolahnya bagaimana, dsb. Padahal dia ini ceritanya tuh berhubungan langsung dengan tokoh utama kan.

Malah kalau menurut saya Marco ini adalah good looking cast yang disia-siakan huhuhu kayak Chloe. Semoga di sekuel ketiga mereka masih ada dan karakternya lebih dieksplor lagi.


Overall...

Saya cukup menikmati sekuel berdurasi 2 jam 12 menit ini walaupun merasa tema kissing booth-nya hanya jadi pelengkap menjelang akhir film. Nggak ada tokoh yang karakternya seseksi Noah Flynn untuk menjadi bintang utama proyek Kissing Booth Elle dan Lee. Ada sih yang dibujuk banget untuk "melariskan" booth cium-cium ini, dia adalah Marco. Tapi dia karakternya dibuat manusiawi, nggak dewa kayak Noah dulu yang mana udah ganteng, keren, tinggi, pinter lagi.

Konfliknya juga banyak banget, hidup Elle semakin kompleks di tahun akhir masa sekolahnya. Dia sedang galau memikirkan kelanjutan masa depannya akan seperti apa dengan keluarga, sahabat, pacar, dan Marco. Khas anak sekolah yang nggak tau mau jawab apa kalau ada pertanyaan akan jadi apa kamu lima tahun ke depan?

Film ini secara implisit mengatakan kalau komunikasi itu penting! Entah itu dalam hubungan keluarga, sahabat, ataupun pasangan. Kayak...saling percaya aja nggak cukup, harus ada kejujuran dan keterbukaan komunikasi satu sama lain biar nggak ada salah paham.

Selama nonton saya nggak mikir apapun wkwkwk just let go with the flow. Beberapa adegan dan aktingnya dilebih-lebihkan sih, ya seperti sewajarnya film dengan genre remaja dan rom-com (romantic comedy) pada umumnya yang nggak mungkin juga dilakukan di dunia nyata kalau bereaksi terhadap sesuatu.

Sepanjang nonton bloopers film di post credit yang saya kasih perhatian lebih tuh Joey King dan Jacob Elordi, yang jadi Elle dan Noah. Soalnya mereka berdua kan sempet pacaran beneran selama satu setengah tahun. Joey jarang banget senyum bahkan waktu Jacob salah akting. Beda banget kalau pas lagi sama Joel Courtney, yang jadi Lee Flynn, bahagia dan lepas banget ketawanya Joey. But this is just my assumption okay, do not take it seriously.

Will I watch 'The Kissing Booth 3' on 2021? Yes!


“You can't really hold onto someone. 'Cause the tighter you hold onto them, the more they wanna slip away. All you can do is love them and make sure they know that you're never gonna slip away.” -Marco Valentin Peña


*

8 comments :

  1. Aku nonton yang pertamaaa wkwkwk tapi ga terlalu gimana gitu sama cerita cintanya, aku lebih suka cerita persahabatannya Elle sama Lee hahaha gemes aja gitu sahabatan dari bayi terus malah pacaran sama abang sahabatnya... Tapi bener sih, mereka punya aturan2 yang kadang ga masuk akal kayak yang perarturan Elle ga boleh naksir Noah itu juga rada ga masuk akal emang wkwkwk tapi ya namanya romcom yaa buat lucu-lucu gemes aja nontonnya :D Nanti nonton ah yang kedua hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah kalo gitu kak Eya harus nonton sekuelnya ini soalnya persabahatan Elle dan Lee makin gemesin >.< Bahkan aku sampe mikir, ini kenapa Elle nggak dibuat sama Lee aja sih pacarannya? HAHAHAHAHA. Benar sekali romcom adalah genre too good to be true untuk sejenak lepas dari kepenatan dunia nyata xD

      Delete
  2. Aku juga nonton nih yang pertamanya! Tapi udah agak lupa-lupa ingat sama kisahnya sih :(
    Dan, belum sempat nonton yang kedua padahal udah rilis dari kemarin-marin kan ya kak. Hiks.
    Tapi, terima kasih banyak atas review-nya kak Endah! Aku jadi ada gambaran isi film ini seperti apa dan sepertinya konfliknya lebih banyak dan lebih menarik, iya nggak sih? Huahaha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku ingetin lagi, jadi ceritanya ada dua orang sahabat dari bayi sampe gede namanya elle dan lee, mereka membuat aturan-aturan persahabatan yang salah satunya berisi "nggak boleh pacaran sama saudara sahabat", nah si elle ini akhirnya pacaran sama noah kakaknya lee, terus lee ngambek merasa dikhianati sebagai sahabat, begitulah garis besarnya.

      baru rilis bulan kemarin kok, belum terlalu lama~~

      sama-sama lia! yes lebih menarik apalagi persahabatan elle dan lee, makin seru :D

      Delete
  3. Akhirnyaaa kamu bikin review-nya jugaa! Aku pengen nonton tapi maju mundur, karena sejujurnya pas nonton yang pertama aku cringe banget wkwkwwk

    Ngomong-ngomong soal Noah, aku mah masih tim Noah Centineo nih *loh salah lapak, jen!* 😝

    Aku idem nih sama Eya, gemes dengan persahabatan Elle dan Lee. Hanya aku sebel aja sama si Lee yang kayaknya protektif banget sama sahabatnya sampai bikin peraturan yang nggak masuk akal untuk remaja seusia mereka. Aku kira plot twist-nya mereka bakal jadian, ternyata nggak juga ahahahahaha

    Makasih review-nya, Ndah! Nanti siang nonton deh :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkwkwk baru selesai nonton kemarin malem langsung aku tulis biar nggak lupa xD wkwkwkwk yang kedua ini nggak se-cringe yang pertama karena persahabatan elle dan lee lebih banyak disorot

      HAHAHAHAHHA YHA KALO NOAH CENTINEO AKU PUN MASUK TIMSESNYA xD

      nah itulah bukti dari pemikiran remaja yang masih labil lol lol akhirnya susah sendiri kan gara-gara aturan yang dibuat sendiri udah waktunya amandemen aturan tuh elle sama lee, NGGAAAK HAHAHAHA bakalan aneh kalau mereka yang jadian, aneh buat segalanya masa habis dapat abang dapat adiknya xD

      yuhuuu sama-sama ci jane <3

      Delete
    2. Udah nonton nihhh. Aku kena second lead syndrome nih sama Marco 😭

      Btw, menurutku dia lebih mirip Reza Darmawangsa yang Youtuber itu lho, tapi ini versi latin dan gantengnya berkali lipat yak 🤣

      Delete
    3. HAHAHAHA AKU JUGA😭 tapi sengaja gak aku tulis biar jadi...SURPRISE~~~🤣 JUSTICE FOR MARCO!!

      Oh iya bener juga miripnya, aktor yang jadi Marco is the next Noah Centineo harusnya dibuatin film yang dia jadi leadnya dan gak dibikin ngenes😭😭

      Delete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top