September 30, 2020

How's My September?



Hi from me who run out of idea to write something on this blog. There was too many wtf moments happened on my early September that drained my emotion and mind.

What's the trigger?

Covid-19 things of course.

So on the first week of September, my father was sick. The doctor had no diagnosis but only gave him gastro medicines. I was so scared back then, thank God it was not Covid. There was no Covid symptoms at all at the very beginning, but you know in this kind of circumtances paranoid comes so easily.

I was stress and some people made it worse. That some people are my own relatives. The sister and the wife of my cousin. They spread false rumors about my father's ill. They made as if it's Covid symptoms. Of course other people are smart enough to not believe what they said.

They're so ridiculous, their own nephew were the one who had Covid and their family refused to quarantine themselves. People in neighborhood were so angry because they blamed other people even before my father. Really, this pandemic shows their true color. Beware of snakes. I hope your relatives are all good.

Udah ah capek nulis bahasa Inggris. Untungnya setelah itu mood sudah lebih baik tapi tetap ketar ketir juga mengingat pandemi ini belum selesai-selesai. Yang paling saya khawatirkan ya jelas orangtua, semoga orangtua kita semua dihindarkan dari corona. Aamiin.

Di blog sebelah, saya nulis tentang update 20 hari pertama bulan September. Ternyata saya lupa nulis tentang nonton film 'Peninsula'. Film yang ada embel-embel "sekuel" 'Train to Busan'.

Kalau menurut saya filmnya B aja. Tokoh-tokohnya nggak ada yang berhubungan dengan film 'Train to Busan'. Ini udah dijelasin juga sama sutradaranya sih, bisa di-googling sendiri artikelnya kalau mau tau.

Filmnya banyakan action dan kebut-kebutan mengendarai mobil. Ada gangster juga. CGI-nya kasar. 'Peninsula' menggambarkan kalau sudah tidak ada pemisahan Korea Utara dan Selatan akibat wabah zombi. Kedua negara tersebut sudah menjadi satu semenanjung (peninsula) yang nggak jelas dipimpin oleh siapa.

Selain itu juga nonton 'Mulan (2020)' yang meh...apaan sih huhuhu udah nggak ada Mushu sama Li Shang, ditambah Mulan ini bisa bela diri karena punya chi bukan karena hasil kerja keras latihan. Failed to bring women empowerment. 😑

Mereka bisa lho bawa-bawa Phoenix sama burung yang bisa berubah jadi manusia (diperankan oleh Gong Li), kenapa nggak bisa mewujudkan Mushu dan Li Shang??? Tema yang dibawakan di filmnya jadi serba nanggung. Komedi bukan, action bukan, drama bukan. Setengah-setengah semua gitu lho.

Apa sejelek itu? Ya nggak sih ada beberapa bagian yang saya suka juga, misalnya visualisasi waktu perang di salju dan (surprisingly) hubungan Mulan dengan Honghui. Honghui ini pengganti Li Shang yang punya love interest sama Mulan kalau di film kartunnya. Udah itu aja yang disuka hehehe.

Kalau mau nonton Mulan yang bener-bener film perang dan bagus, coba 'Mulan: Rise of Warrior'. Pemerannya Viki Zhao yang jadi Putri Huan Zhu waktu kita masih SD dulu (kita?).

Mulan di film rilisan tahun 2009 itu nggak perlu ganti nama jadi lebih lakik dan nggak perlu gede-gedein suara tapi udah kelihatan realistis karena ya orang-orang yang akting jadi pasukannya bener-bener sekampung. Banyak banget jadi nggak heran kalau Mulan nggak menarik perhatian dengan fisiknya yang nggak segagah laki-laki. Orang laki-laki yang kecil juga ada. Lagi pula skill bela diri Mulan juga sudah terlatih sejak dia masih kecil.

Ini nih bener-bener women empowerment, Mulan ini tinggal di desa dan dari keluarga yang nggak kaya tapi karena tekun maka dia jadi ahli. Kemudian nemu jalan dan kesempatan hingga akhirnya jadi jenderal perang. Mulan di sini ceritanya udah dua belas tahun nggak pulang.

Ada love interest-nya juga dengan seorang pria bernama Wentai. Mereka berdua sama-sama jadi jenderal. Musuhnya ini adalah sebuah suku yang anak laki-lakinya arogan.

Duh gimana ya pokoknya film ini tuh mengalir dengan bagus, ada strategi perangnya, ada pembelajaran untuk punya hati yang kuat, dan juga...women empowerment luar biasa ketika Mulan bertemu dengan putri musuhnya. Ya memang bukan Disney sih ya, jadi ending-nya pun bukan yang happily ever after gitu. Begitu saya nonton ending-nya jadi mikir...iya ya di dunia nyata juga sering terjadi kayak gitu.

Next, nonton film 'Little Women' tapi yang tahun 1994 di mana Jo March diperankan oleh Winona Ryder dan versi kecilnya Amy March diperankan oleh Kirsten Dunts. Mungkin karena saya habis baca bukunya terus nonton film ini, jadi yang versi 1994 kayak lebih ngena daripada versi 2019. Perkembangan karakternya lebih bisa saya tangkap, lebih menguras air mata waktu Beth meninggal, dan latar tempat-tempatnya lebih cantik untuk ukuran film yang diangkat dari novel klasik.

Sebenarnya saya nggak baca novelnya dalam bentuk buku sih, tapi dengerin audiobook yang sudah public domain. Sekalian najamin listening skill. Ternyata asik juga dengerin audiobook, berasa didongengin hehehe.

Selain baca dan nonton film, kegiatan lainnya adalah...main game hahaha. Mainnya di salah satu aplikasi belanja yang maskotnya ayam. Tau kan? Pasti tau.🤪

Seru juga mainnya, ini gara-gara ponakan saya yang pertama nih jadinya saya tau kalau aplikasi belanja itu ada games-nya. Sebelumnya ya mana tau. Praktis lah ya bisa main game tanpa install aplikasi lagi hehehe.

Saya mainnya ambisius banget pokoknya harus sampai level tertinggi!! Untungnya dua minggu terakhir selalu ada promo hujan nyawa. Nyawanya bisa nge-charge lebih cepat di hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Udah deh itu saya geber terus sampai akhirnya mencapai level terakhir sebelum lima level baru dirilis.🤣

Apa lagi ya hmmm...oh iya saya lagi baca-baca buku fiksi 'Goosebumps' yang ternyata kalau dibaca sekarang nggak serem-serem amat hehehe. Nggak kayak baca pas SMP dulu yang rasanya mencekam banget. Tema horornya udah beda kali ya jadi kayak mudah ditebak ceritanya 'Goosebumps'. Ending-nya sejauh ini selalu dibikin menggantung, kalau nggak menggantung artinya masih ada sekuelnya di seri berikutnya. Saya baca yang original aja karena adanya yang itu. Kan banyak tuh versi-versi lain, nggak sanggup ngikutin semua. Mana masih banyak ini buku-buku lain yang ngantri woy. 😭😭😭🤣

Oh iya akhirnya saya keluar kandang bulan ini. Keluar kandang dalam artian keluar yang bukan pergi-pulang kantor, yaitu mengurus pajak tahunan sepeda motor ke Samsat. Ngurusnya sekarang jauh lebih simpel, nggak ribet kayak dulu.

Dulu itu pernah ada masa di mana harus ngisi formulir dulu dan fotokopi berkas-berkas. Terus ganti lagi nggak usah isi formulir tapi langsung ke petugasnya di dalam ruangan dan duduk nunggunya kayak nunggu dipanggil sama teller bank. Yang terbaru nih ganti udah ada di luar ngurusnya. Udah didata pakai komputer sama petugasnya dan tinggal bayar ke loket yang antreannya rapi, jadi hanya dua tahap aja yeay!!

Di masa pandemi ini protokol kesehatan diterapkan dengan cukup baik waktu saya ke sana. Kalau ada yang berdirinya nggak sesuai garis, sama petugasnya ditegur.❤

Bulan ini juga mulai gambar-gambar lagi. Akhirnya nemu style juga setelah sekian lama huhuhu. Kemarin sempat ikutan ngirim karya ke om Pinot. Kalau mau tau beliau siapa, silakan cek twitter @pinotski atau instagram @pinot. Yang jelas sejak follow beliau, saya jadi makin pede untuk menggambar hoho.

Baiklah sampai di sini saja update-nya. Semoga kita semua sehat dan bahagia selalu. Sampai jumpa di postingan selanjutnya! 


*


12 comments :

  1. Endahhh, semoga papa sekarang udah sehat, yaa. Memang jatuh sakit di tengah situasi kayak gini bawaannya parnoan hiks tapi biar cepat sembuh, harus mikir yang baik-baik. Btw tentang mereka yang ngomong jahat, screw them lah, Ndah! Hahaha

    Kalau ngomongin games, aku sempat ambisius main Bubble Witch, eh sekarang malah udah nggak main samsek 😆 sibuk baca buku ihiy! Terus, aku udah denger "Where The Sea Sleeps" lhoo *eh ini harusnya komen di lapak sebelah ya?*. Lagunya harus didenger berkali-kali sampai bener-bener enak di telinga. Vokalnya kusuka deh ❤

    Stay healthy yaa kamu dan keluarga!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huhu makasih Ci Jane, udah sehat sekarang dan yes screw them capek kalo ngeladenin terus💆‍♀️
      Main games semacam itu euforianya cuma di awal-awal nggak sih? Lama-lama bosen🤣 gamesnya setipe tuh sama sopi bubble, good ci Jane lebih milih buku daripada games hahahaha!!
      Waaah dapat insight baru ini dari orang luar fandom, temponya lambat emang dan yes vokalnya Day6 nggak ada yang ngecewain huhu.
      Btw Ci aku kemarin-kemarin nonton video unboxing Map of Soul 7 yang lengkap semua versi...terus takjub gitu wow konsep baru nih album nggak pake jilidan, katanya biar eco friendly ya? Jenis kertasnya juga kayaknya beda sama album-album yang aku tau selama ini. *malah fangirlingan*
      Iya makasih, Ci Jane dan keluarga juga stay safe and healthy di sana🥰🥰🥰

      Delete
  2. Endaaaah huhuhu sini aku kirim pelukan jarak jauh 😘 Bener kata Jane, screw them aja yang nyebelin-nyebelin itu huhu..

    Hahaha soal game, aku lagi suka main Among Us, game fitnah-fitnahan wkwkwk.. Tapi mainnya harus online dan ga bisa sendirian jadi nunggu kalo ada temen-temennya deh 😂

    Aku malah belum gambar-gambar lagiii baik buat kerjaan atau sendiri :( Beneer Endah, setuju follow Om Pinot tuh positif bangeeeet aku suka liat kesehariannya kalo udah bebikinan segala macem, sekeluarga keren banget dah 💕

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih kak eya😭 PELUKKK🥰🥰 iya udah males banget juga aku sama orang-orang kayak gitu.
      Aaahhh aku tau hahaha tapi belum pernah main sama sekali, jae day6 tuh suka banget main itu sampe fans juga pada ikutan🤣
      Kak eya kan podcaster sibuk sekarang, saya maklum kalau tidak sempat gambar-gambar wkwkwk, keren bangeeet apalagi mamin tuh istrinya om pinot kayak tangannya kreatif banget gambar iya jahit juga iya, jago jualan juga👏👏👏

      Delete
  3. pandemi ini memang bikin sedih ya mbak
    semoga mbak sekeluarga sehat sehat terus

    iya sih sekarang lagi booming maen gim di ol shop yang ngumpulin koin
    berasa seru aja apalagi klo dapat poin bisa buat beli ini itu
    sama mbak kujuga merasa ghoosbums engga sehoror dulu
    entah apa karena faktor usia juga
    dulu kayak penasaraan banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih mas, doa baik kembali juga ke yang mendoakan aamiin.
      Iya bener hahaha lumayan koinnya buat nambal checkoutan yang numpuk😆
      Bener, sekarang kalo dibaca kayak...oalah cuma gini doang. Tapi ini tadi aku baca yang The Girl Who Cried Monster lumayan meninggalkan kesan yang baik sih plot twistnya aku suka.

      Delete
  4. Wahhh produktif sekali kegiatan selama sebulan, mulai dari nonton film yang aneka ragam juga melakukan kegiatan diluar rumah (yah walaupun cuma ke samsat) tapi setidaknya keluar rumah lah hha.. Saya masih berkutik di otak atik blog dan beberapa mengunjungi teman yang sudah lama tidak bertemu.. huhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pengalihan isu dari tetangga toksik jadinya produktif😂

      Delete
  5. Tahun 2020 ini memang gampang banget buat kita deg-degan, terutama yang berhubungan dengan covid.. semangat mbak <3

    Aku belum nonton Mulan, pengen liat sih tapi kemarin masih takut ke Bioskop, jadi belum ketonton. Duh jadi pengen nonton huhu..Kalau Little women aku juga udah liat, castingnya memang keren-keren disitu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih, mba Aqmarina juga semangat!!❤
      Mulan ada di Disney+ dan yes Little Women baik versi 1994 atau 2019 pada kece semua casts-nya

      Delete
  6. Jadi pengin nonton film Mulan 2020 dari Disney, apa seperti itu ya? Kalo lihat review di internet sih memang katanya kurang memuaskan.

    Cari ah situs download an.😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas kalo aku jujur nggak terlalu suka sama Mulan live action dari Disney, masih lebih suka versi kartunnya.

      Delete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top