September 6, 2022

#JanexLiaRC: Bagaimana Negara Mengatasi Krisis dan Perubahan


Akhirnya selesai juga membaca buku ini. UPHEAVAL karya Jared Diamond awalnya saya targetkan sebagai challenge warna biru, tapi sampai bulan Juli habis buku ini tidak tersentuh. Karena sampulnya fifty fifty alias ada biru dan ada putih, ketika JanexLiaRC mengumumkan tema bulan Agustus adalah putih maka buku ini saya masukkan ke daftar bacaan. Nyatanya sampai bulan Agustus berakhir, buku ini belum juga selesai dibaca. Untungnya bulan ini temanya bebas, jadi UPHEAVAL bisa dimasukkan lagi. What a journey. 😅

Apa yang menyebabkan buku ini lama untuk diselesaikan?

Ya karena tebel aja sih, wkwk. UPHEAVAL memiliki 548 halaman. Buku yang saya punya adalah cetakan pertama Juli 2019 dan diterbitkan oleh CV Global Indo Kreatif, Manado.


BUKUNYA TENTANG APA?
UPHEAVAL membahas tentang krisis di tujuh negara modern, yaitu Finlandia, Jepang, Chili, Indonesia, Jerman, Australia, dan Amerika Serikat (penulis memiliki banyak pengalaman personal di negara-negara tersebut). Pembahasannya disampaikan secara naratif, komparatif, dan eksploratif. Argumen-argumen penulis dikembangkan melalui penalaran prosa, tanpa persamaan, tabel angka, grafik, atau uji signifikansi statistik, dan hanya sejumlah kecil kasus yang dipelajari. Tujuan memakai lebih dari satu negara adalah supaya negara-negara tersebut dapat dibandingkan. Jared Diamond berharap tulisan eksploratifnya ini akan merangsang pengujian kuantitatif di masa yang akan datang.

UPHEAVAL terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama berisi satu bab yang membahas tentang krisis individu. Dari krisis individu ini terbentuklah kerangka kerja krisis sebanyak 12 faktor yang dapat diproyeksikan dengan beberapa penyesuaian untuk kerangka kerja krisis suatu negara. Krisis individu yang dijadikan contoh adalah kasus kebakaran sebuah klub malam yang ramai bernama Cocoanut Grove di Boston, Amerika Serikat pada tanggal 28 November 1942. Kejadian tersebut menewaskan 492 orang dan mengarahkan korban selamatnya untuk mendapatkan terapi krisis.

Sebelum lanjut ke bagian kedua, definisi krisis yang ada di buku ini dibatasi sebagai berikut:  

"Krisis" adalah realisasi tiba-tiba dari, atau tindakan tiba-tiba terhadap, tekanan yang telah menumpuk sejak lama. (hlm. 8)

Bagian kedua berisi 6 bab yang masing-masing membahas krisis yang sudah tersibak di Finlandia, Jepang, Chili, Indonesia, Jerman, dan Australia. Krisis di Finlandia dan Jepang meledak secara tiba-tiba, dipicu oleh guncangan dari negara lain. Krisis di Chili dan Indonesia juga meledak secara tiba-tiba tapi karena ledakan internal. Krisis di Jerman dan Australia tidak meledak dengan letusan tapi dibuka secara bertahap, terutama karena tekanan oleh Perang Dunia II.

Bagian ketiga terdiri dari 4 bab yang membahas tentang krisis yang sedang berlangsung di Jepang, Amerika Serikat, dan dunia. Seperti yang sudah sering kita dengar, Jepang mengalami krisis yang salah satunya adalah tingkat kelahiran bayi yang rendah. Sementara Amerika Serikat berkutat dengan masalah polarisasi politiknya, kita juga sudah tidak asing dengan hal ini. Nah, krisis yang sedang dihadapi bersama oleh warga dunia termasuk kita adalah tidak lain dan tidak bukan yaitu...senjata nuklir, perubahan iklim, dan sumber energi alternatif (tbh agak terkejut dengan pembahasan ini karena rasanya kok familiar sekali, begitu melihat edisi asli UPHEAVAL ternyata bukunya memang baru, yaitu tahun 2019) (and I love how Jared Diamond did acknowledge the First World has a bigger contribution to climate change).

Buku ini ditutup dengan epilog yang merangkum hal-hal yang bisa dipelajari dari krisis nasional yang telah dibahas sebelumnya. Jared Diamond berpendapat bahwa jika ada orang, atau bahkan pemimpin negara, yang merenungkan krisis di masa lalu maka pemahaman tentang masa lalu dapat membantu untuk menyelesaikan krisis yang terjadi sekarang dan di masa depan.


KESAN
I really like the second part of this book! Dari bagian kedua tersebut saya jadi mengetahui bahwa Finlandia dulunya adalah negara miskin yang kemudian menjadi kaya karena memiliki krisis dengan Uni Soviet. Ganti rugi perjanjian damai mengharuskan Finlandia membayar denda yang tidak sedikit jumlahnya. Hal itu mendorong Finlandia untuk berubah dari negara pertanian menjadi negara industri. Industrialisasi tersebut berkontribusi kepada perekonomian Finlandia setelah berperang dengan Uni Soviet. Sumber daya manusia unggul Finlandia untuk menggerakkan industri juga tidak lepas dari sistem pendidikannya yang luar biasa. Pemerintah Finlandia pada masa itu berinvestasi besar dalam penelitian dan pengembangan pendidikan. 

Dari bagian kedua ini pula, saya mengetahui mengapa Jepang menjadi Jepang yang seperti sekarang. Bab ini seolah menjawab pertanyaan saya tentang mengapa Jepang sangat maju dari segi teknologi tapi juga sangat memegang teguh nilai-nilai budaya tradisional pada saat yang sama.

Sebelum Restorasi Meiji, penguasa Jepang yang sebenarnya adalah seorang diktator militer turun termurun yang disebut shogun. Sementara kaisar adalah seorang figur boneka tanpa kekuatan nyata. Para shogun membatasi kontak Jepang dengan orang asing pada tahun 1639-1853. Hal ini melanjutkan sejarah panjang Jepang yang memang terisolasi karena efek geografis pulau mereka.

Kekuasaan shogun berakhir pada tanggal 3 Januari 1868 dengan peristiwa yang disebut dengan restorasi Meiji. Restorasi ini mengembalikan tanggung jawab untuk memerintah Jepang kepada kaisar. Tujuan Meiji adalah untuk mengadopsi banyak fitur Barat dengan modifikasi agar sesuai dengan keadaan Jepang (untuk memperkuat kekuatan militer dan ekonominya) sambil tetap mempertahankan tradisi Jepang (salah satu contohnya adalah tetap menggunakan aksara Jepang, mereka tidak mengadopsi huruf latin Barat). Meiji Jepang tidak ingin negaranya seperti negara Cina pada masa itu: diduduki dan dikuasai Barat.

Hal menarik lain dari bagian kedua UPHEAVAL adalah tentang Indonesia. Saya mengira buku ini akan membahas krisis ekonomi tahun 1998, tapi ternyata yang dibahas adalah upaya kudeta tahun 1965. Selama ini saya mencari-cari mengapa nama PKI dihapuskan dari Gerakan 30 September. Jawaban dari pertanyaan itu saya dapatkan dari buku ini. Saya tidak akan menuliskannya di sini, yang ingin tahu silakan baca sendiri.

Sejauh ini saya sudah membaca 4 buku karya Jared Diamond, yaitu Guns, Germs, and Steel; Collapse; The World Until Yesterday; dan UPHEAVAL ini. Yang saya sukai dari tulisan beliau adalah kerangka tulisan yang disusun sangat sistematis. Arah tulisannya jelas dan pembahasannya tidak loncat-loncat sehingga memudahkan saya untuk menangkap penjelasan yang ada di dalam buku. Selesai membaca bukunya, rasanya ada diagram di dalam kepala untuk menuliskan apa yang harus ditulis untuk ulasan dari buku-buku tersebut. 


KUTIPAN FAVORIT
  1. Tanah beriklim sedang pada umumnya lebih subur daripada tanah tropis, sebagian karena warisan gletser Zaman Es lintang tinggi yang berulang kali maju dan mundur di atas lanskap, menggiling batu dan menghasilkan atau mengekspos tanah segar. (hlm. 354)
  2. Satu tema set dari perilaku yang telah membantu tujuh negara kita menghadapi krisis meliputi: mengakui ketika suatu bangsa sedang dalam krisis; menerima tanggung jawab untuk perubahan, bukan hanya menyalahkan negara lain dan mundur menjadi korban; membangun pagar untuk mengidentifikasi fitur nasional yang perlu diubah, agar tidak kewalahan dengan perasaan bahwa tidak ada sesuatu pun tentang negara seseorang yang bekerja secara memadai; mengidentifikasi negara lain dari mana mereka dapat mencari bantuan; mengidentifikasi model negara lain yang telah memecahkan masalah yang serupa dengan masalah yang sekarang dihadapi negara mereka sendiri; bersabar dan mengakui bahwa solusi pertama yang dicoba mungkin tidak berhasil dan bahwa beberapa upaya berturut-turut mungkin diperlukan; merefleksikan nilai inti mana yang terus sesuai dan mana yang tidak lagi sesuai; dan mempraktikan penilaian diri yang jujur. (hlm. 495-496) 


*

No comments :

Post a Comment

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top