February 5, 2021

What I Got from YOLO Podcast


Beberapa bulan belakangan ini, saya lagi rajin banget dengerin podcast YOLO. YOLO di nama podcast ini singkatan dari YOur Life with Ours. Walaupun namanya dalam bahasa Inggris, podcast ini termasuk podcast lokal yang dibawakan oleh tiga presenter kondang Indonesia: Iwet Ramadhan, Novita Angie, dan Dave Hendrik. Yang dulu suka nonton infotainment KiSS pasti nggak asing dengan tiga nama tersebut.

Saya tau podcast ini dari rekomendasi yang ada di surel-berita-langganan, Catch Me Up!. Mau cerita tentang Catch Me Up! dulu in case ada yang belum tau.

Dulu saya sempat ada di masa-masa lelah mengikuti setiap update berita yang berseliweran di timeline Twitter. Kemudian ada seorang teman yang menyarankan untuk subscribe email Catch Me Up!, sebuah layanan yang menyajikan berita-berita terkini dengan bahasa santai sehari-hari. Prinsip mereka: berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan.

Sejauh ini banyak banget manfaat yang saya dapat dari langganan email Catch Me Up!. Baca kontennya itu kesannya seperti baca koran pagi-pagi. Mereka mengirimkan email ke subscribers setiap pukul 6 pagi dari Senin sampai Jumat. Khusus hari Jumat isinya meme dan tips ringan. Sabtu dan Minggu mereka nggak ngirim email karena ya weekend waktunya istirahat dari hiruk-pikuk duniawi agar hidup zen dan tidak overwhelming. Coba deh langganan juga, siapa tau cocok kayak saya hehehe.

Balik lagi ke topik podcast YOLO, karena saya taunya telat maka dengerinnya jadi rapelan. Dua bulan terakhir di tahun kemarin saya dengerin tiga season YOLO. Satu season isinya 10 episode, jadi total ngebut dengerin 30 episode (satu episodenya berdurasi 30-40 menit).

Walaupun rasanya mau gumoh, podcast YOLO ini bikin nagih karena pengisi kontennya seru (plis yaaa mereka public speakers kondang nusantara~). Mereka juga nggak jarang menyelipkan cerita hidup pribadi di sela-sela ngomongin topik utama, cerita yang nggak mungkin bisa didapat kalau misalnya media yang ada hanya televisi semata.

Tahun ini podcast YOLO sudah memasuki season 5. Terakhir dengerin kemarin episode 44 (episode baru keluar setiap hari Selasa) (season 5 episodenya berawalan angka 4 karena season 2 tayangnya di saluran lain yaitu podcast Ruang Siar Juara).

Hal-hal terkait pelajaran dan pengalaman hidup dari podcast YOLO yang saya tulis di tulisan ini hanya 20 poin, soalnya nulisnya yang bener-bener nyangkut dan relate waktu dengerin. Semakin mendekati akhir kepala dua (yang pastinya masih tetep clueless ini) saya jadi suka banget baca, nonton, atau dengerin pengalaman orang-orang yang lebih senior di belantara kehidupan ini. Kayak dulu suka nonton video Sandra Hart, seorang nenek berusia di atas 60 tahun. Beberapa nasihat Sandra Hart sampai saya tulis di buku hehehe. Kalau kata Jae Day6 nih waktu dia sharing cerita sama seorang penulis lagu berdarah Filipina tapi tinggalnya di Amerika (bapak-bapak yang lebih tua tentunya), Jae bilang begini:

"When you with older people, like asking about their experiences, is part of the best thing you can do. Because if I learn anything is that people learn from mistakes but they don't have to be your mistakes".

Terus...terus...mana nih petuah-petuah dari podcast YOLO? Panjang bener nulis prolognya.

Nih~

  1. Jack Ma's advices: (1) age 20s: time to make mistakes as many as possible; (2) age 30s: time to learn from your mistakes; (3) age 40s: time to do what you are good at it.
  2. Nothing lasts forever in life. Contoh: lo kerja kantoran gausah bangga berlebihan karena itu bukan kantor lo. Suatu hari lo bisa diberhentikan dari situ dan lo jangan marah-marah "gue udah ngasih segalanya kok gue dibuang?". Jadi, seimbangkan hidup. (ini kalau nggak salah lagi ngomongin work-life balance)
  3. Bitter doesn't make you better; "Kalau ingin menikah jangan mikirin cerai dulu" (by Novita Angie). Being single is not wrong if you choose it with responsibility, be honest to yourself.
  4. Kalau di-bully, lawan! Jangan takut! Kalau punya anak yang di-bully ajari untuk melawan dan tumbuhkan rasa percaya diri mereka.
  5. Everybody needs appreciation and acknowledgement, what makes them different is their way to express themselves; Human needs to adjust whenever and wherever they live to be able to survive.
  6. How to deal with genetic critical illness: (1) Manage your stress with exercise or what else that makes you happy; (2) Accept the uncertainty; (3) Have protection.
  7. Jangan terlalu naif di kantor dan jangan terlalu terlihat kuat di kantor dalam menentang office politic. Nongkrong di pantry dengan kolega itu perlu tapi jangan ikut arus. Jangan jadi pemantik sesuatu yang bersifat rumor di kantor, waspada office politic (office = kantor, politic = suatu cara untuk mendapat kekuasaan). Pahami struktur organisasi kantor, build connection, play along dengan banyak orang, dan paling tidak nggak punya musuh di kantor. Jangan terlibat terlalu dalam dengan suatu pihak. Amati keadaan di kantor, kalau ada tanda-tanda nggak bener udah cabut aja dari tongkrongan dengan membuat alasan.
  8. Stage of stress: (1) Alarm stage: flight or fight with the stress (melarikan diri atau menghadapinya); (2) Resistant stage: susah berkonsentrasi, hilang fokus, mudah tersinggung; (3) Recovery stage: mulai menyerah, bodo amat dengan keadaan, demotivasi, egois (self defense); (4) Adaptation stage: menerima dan berdamai dengan stres, stres menjadi bagian dari hidup (bahaya!!!); (5) Exhausted stage: burn out, kelelahan, depression, anxiety. How to deal with stress: SOS = Stop, Oxygenated (bernapas), Seek information (mencari informasi tentang stressor dan cara mengatasinya atau mencari pertolongan profesional). We can fight if we know what it is, not flight from it.
  9. Ciri-ciri orang dengan energi feminin: tidak suka UNU (unseen/tidak terlihat, not understood/tidak dimengerti, unsafe/tidak aman), sukanya seen, loved, safe. Ciri-ciri orang dengan energi maskulin: tidak suka 3C (critisized/dikritik, closed/dikekang, controlled/dikontrol). Energi-energi ini tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin. Energi ini mana yang lebih dominan dalam diri. Orang yang kelihatannya powerful bisa jadi energinya feminin.
  10. How to deal with lost? Surround yourself with good support system (family and friends) and do healthy habit. Losing people who we love are not easy and can not be avoided, just prepare for it. :(
  11. Please have a good communication about sex with your partner. Human is not a mind reader, you have to tell what you want and listen to your partner. (nulis poin ini buat jaga-jaga😂)
  12. Punya mimpi itu setinggi langit aja, namanya juga mimpi, suka-suka aja nggak apa-apa nggak dilogika tapi ingat perwujudannya itu terserah Tuhan. Jangan marah kalau mimpinya nggak terwujud, Tuhan Mahatahu apa yang terbaik untuk makhluk-Nya. Punya mimpi juga sebaiknya selain bermanfaat untuk diri sendiri juga bermanfaat bagi orang lain. Contoh: Ya Allah saya mau ingin tetap berkarya tapi terserah Engkau jalannya seperti apa. Nggak apa-apa mimpi divisualisasikan, disebut dalam doa terus-menerus secara spesifik, dan diusahakan dengan segenap daya dan upaya. Namun sekali lagi ingat, rencana Tuhan adalah yang terbaik. Manusia ini makhluk lemah dan terbatas. Bisa jadi mimpi kita tidak terwujud di dunia, tapi akan terwujud di akhirat nanti.
  13. The art of forgiving: (1) Acknowledge what you feel; (2) What did make that thing; (3) Forgive yourself because you also the cause why that thing happened.
  14. Menurut Jack Ma: (1) usia 20-30: bekerja dengan bos yang baik dan perusahaan yang baik untuk belajar etos kerja; (2) usia 30-40: do what you wanna do, apakah ini yang benar-benar ingin aku lakukan?; (3) usia 40-50: lakukan apa yang kamu mahir di bidang itu; (4) usia 50-60: menjadi mentor untuk mempersiapkan generasi selanjutnya; (5) usia 60-dst: yaudah main aja sama cucu. (penjabaran yang lebih detil dari poin nomor 1)
  15. Seni berteman: (1) Tulus dan toleransi; (2) Tanpa ekspektasi; (3) Jangan terlalu cepat menilai.
  16. Amerika itu pinter banget dalam mempromosikan sesuatu termasuk barang-barang yang dilabeli dengan embel-embel must have items for midlife crisis people, must have items for teenagers, dll dll yang aslinya istilah midlife crisis itu diciptakan untuk menjual produk dan menguntungkan pihaknya. Kalau dipikir-pikir kita ini hidup di dalam propaganda, hati-hati.
  17. Social climbing sah-sah aja ketika win-win solution dalam hal positif seperti memperluas network dan belajar dari pengalaman orang lain. But if you don't want to do social climbing then it's okay. (istilah pansos alias panjat sosial alias social climbing ini masih berkonotasi negatif nggak sih? Waktu dengerin episode Social Climber saya ngerasa berintrik dengan diri sendiri, semacam bertanya-tanya "apa aku selama ini pansos? aku nggak pansos kok aku maunya menjalin pertemanan" gitu.  What do you think?)
  18. "Accept yourself, accept your family like what they are, accept that life is not perfect. Count your blessing, your life is beautiful." - Novita Angie -
  19. Walk the talk berkaitan erat dengan integritas diri. Orang yang berintegritas akan bertanggung jawab terhadap apa yang dia ucapkan baik di depan orang lain, media sosial, maupun ketika tidak ada yang melihat. Mulailah segala sesuatu dari hati, nggak hanya karena ingin membangun citra diri di mata orang lain. Pencitraan di sosial media bisa dilakukan oleh siapapun entah itu politisi, selebritis, orang biasa, dll. Remember they are human too just like us, jangan kagum berlebihan karena apa yang mereka tunjukan di sosial media hanya sedikit dari bagian hidupnya. Jangan sampai berantem gara-gara politisi atau selebritis.
  20. Being grateful can boost your happiness hormones like dopamine, serotonin, oxytocin, and endorphine. Being grateful is underrated. Count your blessings, count things what you have, don't count things you don't have. But if you feel like you can't be grateful, see professional. Not everyone can find silver lining in their lives. If you are exhausted, take a rest for a moment before start it again.

Sebenarnya ada dua episode lagi yang saya nggak bisa nulis intinya secara singkat karena semua percakapannya menurut saya adalah inti itu sendiri wkwk gimana dah. Dua episode itu adalah F*ck Personal Branding dan Arti Kejujuranmu Kasih.

Btw kalo dengerin podcast, saya biasanya sambil lipet baju atau nyetrika wkwk biar nggak kerasa beratnya. Pernah juga sambil main game, main game yang ringan macam syopi candy atau syopi bubble gitu. Lagian kapan juga saya main game berat hahaha.

Kamu gimana? Ada podcast yang secara reguler didengerin nggak? Kalau ada, dengerinnya sambil ngapain biasanya?


*

8 comments :

  1. Bagus bangeettt!!
    Dari sekian banyak poin yang kamu jabarin, yang paling relate dan ngena adalah keadaan kantor.

    Aku lupa pastinya karena apa, cuman semenjak bekerja, dari awal aku wanti-wanti diri sendiri, jangan terlalu dekat (have emotional something) dengan orang kantor, secukupnya saja. Alasannya, aku nggak mau ketika bekerja lalu hal buruk terjadi terus akhirnya g bisa profesional lagi.

    Beberapa officemate yang memutuskan berteman akrab mulai terlihat hasilnya:
    1. Kalau lengket banget jadi susah bergaul sama officemate yang lain. Pernah ada satu keadaan, kita jahit baju batik kantor. Pas mau ke penjahitnya, dia g mau satu mobil sama kita-kita, pokoknya harus sama temen deketnya doang. 🤷‍♀️
    2. Udah deket banget, eh ada intrik dalam pertemanannya. Terus berakhir dengan blok no.hp, pas ada kerjaan jadi makin runyam. Sesuai dugaanku yang bagian ini.

    So, sampai sekarang akika nyaman dengan cara ini. Main sama semua orang oke, tapi masih ada batasnya, profesionalnya masih dapet.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Widih serem juga kalo ngegeng sama orang kantor kalo berantem bisa mempengaruhi pekerjaan. Pipit kamu keren dari awal udah pasang batas, I was too naive back then karena kebiasaan di bangku kuliah kan solid sama temen-temen. Aku kira dunia kerja juga gitu, EH ENGGAK HEHEHEHEHEHE. Setelah berjalan beberapa waktu baru deh tuh pasang batas. Makasih Pipit udah sharing cerita, bisa jadi tambahan pengetahuan tentang...balada persahabatan di kantor. :)

      Delete
  2. Suka nih aama kalimat ini

    "Mulailah segala sesuatu dari hati, nggak hanya karena ingin membangun citra diri di mata orang lain"

    Kalimat dibawahnya mengingatkanku dengan kehidupan seleb korea yang kayaknya masih dikekang sama penilaian netijen dan orang2 disekitarnya..

    Sepertinya berisi" sekali podcast YOLO ini. Aeniwey aku jarang dengerin podcast, podcast yang aku dengerin masih seputar buku sama film aja hahaha. Dengerinnya nyambi kegiatan lain juga, sama kayak kak Endah 😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup sebenarnya kasian idol-idol itu ya hidupnya nggak bebas, cuman ya risiko kerjaannya kayak gitu. Cuman sekarang udah nggak strict kayak dulu, beberapa idol apalagi yang Korean-American gitu udah lebih lepas kelakuannya menunjukkan diri yang sebenernya. Walaupun memang kadang sama manajemennya dimarahi hehehe.

      Berisi banget mba Reka aku suka sama konten-kontennya yang ngomongin tentang kehidupan sehari-hari, malah kalau podcast buku dan film aku belum pernah denger wkwk. Iya kan jadi nggak kerasa kalau dengerinnya sambil melakukan suatu kegiatan. Kalau dengerin sambil nggak ngapa-ngapain rasanya nggak enak. :p

      Delete
  3. Kak!! Kutipan-kutipannya jleb banget 😂 aku paling suka dengan no.2 dan no.12, suka dalam artian setuju dengan pernyataannya. Khusus untuk no.12, kadang ketika manusia udah bermimpi terlalu tinggi dan nggak kesampaian, yang terjadi malah menghujat Tuhan, padahal pada dasarnya semua berjalan memang sesuai kehendak Tuhan 😂.

    Anyway, Kak Endah nggak main shopee mancing? Itu nagih banget 🤣 tapi jari cepat sakit karena nembakin ikannya kadang terlalu bersemangat wkwkwkwk.
    Aku belakangan ini lagi jarang dengar podcast, tapi biasanya aku dengerin podcast sambil cuci baju soalnya itu momen dimana nggak butuh konsentrasi tinggi, jadi apa yang didengar bisa agak lebih masuk ke otak 🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. That's why Li aku tulis di sini semua biar nggak lupa. xD Iya bener, poin nomor 12 itu juga aku jadiin pengingat diri kalau ngerasa hidup lagi berat dan nggak sesuai dengan keinginan. Kemarin nonton Youtube yang Dave Hendrik dan Sophie Navita ngobrol Brunch di Bazaar Indonesia juga makin ngebantu support semangat hidup.

      PERNAAAAAHHHH terus ogah main lagi wkwkwkwkwkw aku kalau lagi main Shopee Mancing itu kepikiran kasihan sama layar handphone Li. xD

      Samaaa-samaaa itu prinsipnya, dengerin sambil berkegiatan yang nggak terlalu membutuhkan konsentrasi tinggi biar podcastnya masuk. Kalau sambil sibuk sesuatu yang serius malah bingung hahaha, atau salah satunya nggak bisa maksimal ngerjainnya.

      Delete
  4. Catch Me Up ini sejenis kayak 5.45-nya Asumsi.co yaa kayaknya? Kayak langganan koran harian, dapet berita-berita yang udah dikurasi dan bahasanya lebih santai jadi enggak terlalu terkesan "berita banget".

    Podcast YOLO ini pernah muncul di rekomendasi tapi belum sempat nyoba dengerin udah hilang duluan rekomendasinya wkwk, mungkin karena aku jarang banget dengerin tema begini. Kalau lihat dari ringkasan yang Endah buat sih isinya baguuss, dan kebayang dibawain sama Novita Angie, Dave Hendrik dan Iwet Ramadhan pasti rame banget obrolannya 😆

    Poin nomer 12 jadi inget nasehat dosenku dulu. Katanya kalau berdoa sama Tuhan itu yang spesifik cobain, biar jelas kamu maunya apa. Tapi inget juga yang menurut kamu butuh, belum tentu menurut Tuhan kamu butuh itu, jadi pasti ada missed-nya. Jangan kecewa berlebihan. Mirip banget yaa?

    Poin nomer 19 itu harus diberitahu ke para penghuni timeline yang suka ribut karena politik dan artis! Wkwkwkwk

    Thank you for sharing Endaah, bagus banget ini!

    Aku biasanya dengerin podcast pagi-pagi, sambil siap-siap ngantor terus dilanjut di jalan, soalnya memang yang didengerin biasanya bahasan ringan kayak ngomongin komik hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Barusan googling 5.45 WKWKWKWKWK kayaknya sebelas dua belas Kak. Kak Eya langganan yang 5.45? Iya bahasanya santai jadi lebih masuk juga ke otak isinya. Apalagi kadang ada materi singkat yang menjelaskan istilah-istilah rumit dengan bahasa yang mudah.

      Coba dengerin Kak, pilih yang episodenya paling menggoda untuk didengerin wkwkwkwk. Enak banget Kak kalau beliau bertiga yang jadi host-nya, obrolannya ngalir dan tektokannya oke. Udah sahabatan juga sih katanya.

      AAHHH IYAAAA mirip banget! Emang ya manusia berpengalaman asam garam kehidupan itu beda kalau ngomong. Lebih realistis hahahaha.

      IYAAAA duh sekarang apa-apa dibikin ribut padahal politisinya noh di atas bagi-bagi kue. Rasain u semua yang kemarin ribut bela ini-itu sampe bertengkar sama keluarga sama teman. :)))

      Obrolan ringan memang dibutuhkan untuk menjadi penyemangat di pagi hari, aku gabisa dengerin podcast kalau di jalan soalnya nyetir takut hilang fokus. xD

      Sama-sama Kak Eya makasih juga udah baca. <3

      Delete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top