March 11, 2019

I Change My Thoughts on 'Kung Fu Panda'


Di postingan '30 Days Movie Challenge' dua tahun yang lalu (wow), di pertanyaan ketigabelas "a movie that you used to love but now hate" saya jawabnya "Kung Fu Panda (all series, sorry not sorry). Dulu suka karena unik ya kan ada belalangnya yang jago kung fu. Lama-lama nggak suka karena yaaa nggak suka aja lol. Nggak paham ceritanya dibawa kemana."

Well...saya nggak nyangka bisa nulis kayak gitu padahal setelah nonton semua seri film 'Kung Fu Panda' minggu kemarin, saya malah pingin ada sekuel keempatnya. *karma does exist*

Beberapa minggu lalu secara nggak sengaja, saya dan sodara saya nonton opening film 'Kung Fu Panda 3' di televisi. Sodara saya bilang filmnya bagus dan saya hanya "oh really?". Songong banget astaga, heran.

Film 'Kung Fu Panda' pertama yang dirilis tahun 2008. Inti ceritanya ada seekor Panda bernama Po yang ditunjuk menjadi ksatria naga oleh seorang master kung fu bernama Master Oogway, Po nantinya harus melawan seekor harimau putih sakti yang kabur dari penjara untuk balas dendam ke istana Giok (kediaman master Oogway dan murid-muridnya).

Master Oogway ini wujudnya kura-kura yang sudah tuaaa sekali sampai kalau ngomong sudah gemetaran tapi ilmunya sangat tinggi sundul langit. Muridnya adalah Master Shifu (berwujud rakun) yang punya murid-murid lagi. Master Shifu ini orangnya sangat perfeksionis sampai kadang lupa kalau setiap individu dilahirkan dengan kemahiran sendiri-sendiri.

Murid-murid Master Shifu ini ada lima ekor, yaitu Tigress (harimau), Viper (ular), Monkey (monyet), Crane (burung bangau), dan Mantis (belalang sembah). Kelima hewan ini jago kung fu dan diberi nama Furious Five. Po sangat-sangat mengidolakan Furious Five sampai punya action figures mereka berlima. Fanboy banget kan.

Film 'Kung Fu Panda' ini sarat filosofi (semua serinya juga begitu sih), dua filosofi dari Master Oogway yang nempel di ingatan saya: (1) kemarin adalah masa lalu, besok adalah misteri, dan hari ini adalah anugerah; (2) tidak ada yang kebetulan di dunia ini.

Lanjut ke film pendek yang dirilis tahun 2010 berjudul 'Kung Fu Panda Holiday'. Garis besar ceritanya Po diutus menjadi tuan rumah acara penyambutan para master dari seluruh daratan China. Yang ngutus siapa? Master Shifu (Master Oogway sudah meninggal, huhuhu). Menjadi tuan rumah otomatis menjadikan Po tidak bisa menghabiskan waktu liburan dengan ayahnya di kedai mie mereka.

Ayahnya Po ini wujudnya angsa bernama Mr. Ping. Mr. Ping kepribadiannya kocak, baperan, dan cenderung over protective ke Po, hahahaha pingin ketawa kalau ingat Mr. Ping. Mr. Ping juga punya harapan besar ke Po agar menjadi koki seperti dirinya tapi Po punya jalan sendiri di bidang kung fu.

Di tengah penyambutan yang sedang berlangsung, Po meninggalkan acara untuk pergi menghabiskan malam liburan bersama ayahnya. Ayahnya bersikeras membuka kedai mie di hari libur karena menyediakan tempat bagi orang-orang yang memerlukan keluarga. So sweet bukan Mr. Ping.

Lanjut ke sekuel kedua yang dirilis tahun 2011, 'Kung Fu Panda 2'. Musuh Po di film kedua ini adalah burung merak bernama Shen. Shen diusir oleh orangtuanya karena punya niat jahat walaupun sudah diperingkatkan kalau tetap jahat akan hancur. Orangtuanya ini bukan sembarang orang, mereka berdua adalah raja dan ratu sebuah wilayah.

Shen ini diramalkan akan kalah di tangan pendekar yin dan yang. Tanda yin dan yang kan hitam dan putih ya, jadi dia membasmi semua panda yang ada di wilayahnya karena khawatir dikalahkan oleh makhluk berbulu hitam dan putih ini. Masa lalu Po sedikit demi sedikit mulai terkuak dari sekuel kedua ini.

Lanjut ke film pendek yang rilis tahun 2016 berjudul 'Kung Fu Panda Secret Scroll'. Film ini menceritakan asal usul terbentuknya Furious Five dan bagaimana Po bertemu kelimanya. Pertemuan yang menyebabkan Po menemukan passion dalam hidupnya, yaitu kung fu. Sebenarnya terbentuknya Furious Five ini juga ada campur tangan Po walaupun nggak sengaja. Ketidaksengajaan juga sebuah suratan takdir bukan? *ikutan berfilosofi*

Film terakhir yaitu 'Kung Fu Panda 3' yang rilis di tahun yang sama dengan 'Kung Fu Panda Secret Scroll'. Musuh di film ini adalah seekor kerbau (atau banteng?) bernama Kai yang ingin menguasai dunia fana setelah menjadikan semua master di dunia roh sebagai batu gioknya. Batu giok ini melambangkan kalau chi dari para master sudah diserap oleh Kai. Chi Master Oogway pun nggak luput dari incaran Kai.

Kai ini makhluk yang sangat serakah sampai dinasehati oleh Master Oogway pun nggak mempan. Nasehatnya begini, "the more you take, the least you'll get". Mereka berdua ini dulunya adalah sahabat karib, Kai dikirim ke dunia roh oleh Master Oogway karena punya niat jahat ke para panda yang telah membantu kesembuhan Master Oogway. Keinginan Kai untuk kembali ke dunia fana berhasil dan misi selanjutnya adalah mengambil chi murid-murid Master Oogway dan semua kaum panda.

Di film ketiga ini Po berhasil berkumpul kembali dengan ayah kandung dan saudara-saudara pandanya. Ya ampuuun lucu banget fluffy semua gitu pingin melukin satu-satu huhuhu. Mana pas nonton film ketiga ini udara di kamar saya dingin banget.

Tokoh-tokoh keseluruhan film 'Kung Fu Panda' sangat beragam seperti di 'Zootopia'. Semua hewan berbagai ukuran ada, entah itu herbivora maupun karnivora. Semuanya yang nggak ada niat jahat hidupnya rukun dan nggak ada saling mangsa, wkwkwk. Humornya juga dapet banget di setiap adegan ataupun dialog tokoh-tokohnya, bikin saya ketawa terhibur selama nonton. Penampilan visual alamnya sangat indah, kalau nonton fokuslah juga ke pemandangan alamnya.

Banyak banget pelajaran hidup yang bisa saya ambil dari semua film 'Kung Fu Panda' ini, misalnya pengendalian emosi untuk mencapai inner peace, percaya diri karena sesungguhnya we are more than we are when we believe in ourselves, dan setiap individu punya sifat unik sendiri-sendiri yang nggak bisa disamaratakan.

Buat yang belum nonton, saran saya sebagai orang yang kena karma dari nggak suka sampai akhirnya suka semua film 'Kung Fu Panda' (HAHAHAHAHAHAHAHA), tontonlah sampai kredit film selesai. Soalnya tampilan kredit ini nggak berlatar hitam tapi berlatar animasi yang juga memuat cerita.


*

2 comments :

  1. Bener ternyata kayaknya film kedua ke-skip hahaha aku belum nonton :)) mungkin aku akan nonton ulang dari awal berikut film-film pendeknya deh nanti, thank you Endah atas pencerahan ini :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha pantesan kak eya nggak nyambung pas aku ngomongin burung merak, yuhuuu sama-sama~

      Delete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top