October 23, 2019

My Opinion about "Maleficent: Mistress of Evil"


Kayaknya ini adalah kedua kalinya saya bilang kalau dulu saya nggak ada minat sama sekali nonton film 'Maleficent'. Nggak minat karena film itu dikatakan sebagai versi live action dari film animasi 'Sleeping Beauty' tapi mengambil sudut pandang villain, yang artinya nggak sama persis dengan versi animasinya.

Kemudian ada trailer 'Maleficent: Mistress of Evil' yang lewat di timeline twitter. Bagian yang akhirnya menarik perhatian saya yaitu ketika Maleficent berada di sebuah tempat yang isinya adalah peri-peri yang sejenis dengan dirinya. Wah langsung deh saya cus nonton film 'Maleficent' dan saya review di postingan ini. Biar nyambung kalau nonton sekuelnya.

Minggu lalu akhirnya saya pergi ke bioskop nonton 'Maleficent: Mistress of Evil' dan hari ini akan saya posting opini pribadi tentang film tersebut. Postingan ini mengandung seratus persen spoiler. Yang nggak suka spoiler dan belum nonton filmnya, sebaiknya tonton dulu aja. Habis itu balik lagi ke sini hahaha.

Film dibuka dengan pemandangan negara manusia dan negara peri, disertai dengan penjelasan bahwa Maleficent masih tetap dipandang sebagai peri jahat. Memang sebaiknya nonton film pertamanya dulu sih sebelum nonton 'Maleficent: Mistress of Evil' biar lebih paham. Soalnya narasi dan dialog yang ada di film ini pada waktu tertentu menyiratkan apa yang terjadi di film sebelumnya. Salah satunya ketika Maleficent marah dan khawatir ketika mengetahui Aurora akan menikah dengan Prince Phillip.

Yup...dari awal sudah ditampilkan Phillip melamar Aurora di salah satu sudut cantik negara Moors (dunia para peri dan makhluk-makhluk ajaib lainnya). Penggambaran Moors ini cantik banget, lebih indah daripada film pendahulunya. Elle Fanning yang jadi Aurora makin cantik HUHUHUHU. Kulitnya bersih banget astagaaa, rona pipinya pas, matanya indah bersinar, rambutnya pirang dan kelihatan manusiawi. Errr...pokoknya kalau berantakan ya kelihatan berantakan gitu nggak yang paripurna anti badai. Baju-bajunya lucu sekali huweee.

Sementara aktor yang jadi Prince Phillip berbeda dengan aktor yang ada di film pertama, Brenton Thwaites. Branton nggak bisa main di sekuel kedua karena jadwalnya sudah penuh. Jadi yang memerankan Phillip di 'Maleficent: Mistress of Evil' adalah Harris Dickinson. Menurut saya dia ini mirip sama George McKay yang jadi Bodevan Cash di film 'Captain Fantastic'. Wajahnya nggak ganteng tapi charming.

Apakah lamaran Phillip diterima oleh Aurora? YA TENTU SAJA. Pernikahan mereka nantinya diharapkan dapat menyatukan negara Moors dan negara Ulstead. Aurora sudah didapuk menjadi ratu Moors oleh ibu angkatnya, Maleficent. Sedangkan Phillip adalah putra dari raja Ulstead.

Maleficent yang diperankan oleh Angelina Jolie berhasil membuat saya dan beberapa penonton pada saat itu terhibur dengan ekspresi wajah dan dialog-dialognya dengan Diaval. Diaval ini adalah seekor gagak yang disihir jadi manusia oleh Maleficent untuk menjadi sidekick-nya. Kenapa begitu? Tonton aja di film pertama.

Singkat cerita Maleficent dan Aurora diundang makan malam oleh raja dan ratu negara Ulstead alias orangtuanya Phillip. Di sinilah keributan bermula. Ibunya Phillip sudah merencanakan hal jahat untuk Maleficent (bahkan rela mengorbankan suaminya). Beliau ini ceritanya dendam dengan Maleficent dan penduduk Moors karena cerita masa lalu yang dianggapnya kelam. Ibu Phillip jugalah yang menebar gosip kalau Maleficent adalah peri jahat. Bisa membayangkan gimana pusingnya Phillip dan Aurora melihat calon ibu mertua mereka bertengkar? Wkwk.

Maleficent dapat berjumpa dengan peri-peri sejenisnya setelah diserang di acara makan malam ini. Dia ditembak dengan besi oleh anak buah ratu Ulstead dan terluka parah (kenapa besi bisa melemahkan Maleficent pernah diceritakan di film pertama). Untungnya ada peri yang menyelamatkannya dan membawanya ke tempat tinggal mereka. Oh iya nama "spesies" peri yang sejenis dengan Maleficent adalah dark fey. Di tempat tinggal para dark fey itu Maleficent diberi tahu bahwa dia memiliki darah phoenix, jadi dia sakti dan bisa sihir. Dark fey lainnya nggak bisa.

Dark fey yang menyelamatkan Maleficent ingin berdamai dengan manusia, sedangkan dark fey satunya lagi ingin berperang dengan manusia agar kaumnya tidak perlu bersembunyi lagi. Raja Ulstead juga ingin berdamai dengan para peri, sementara ratu Ulstead ingin membasmi para peri dan makhluk-makhluk yang bukan manusia lainnya.

Peperangan pun pecah dan terjadi kekacauan di negeri Ulstead di hari pernikahan Aurora dan Phillip. Ratu Ulstead sesungguhnya mensetting hari itu sebagai hari pembantaian peri-peri Moors, tapi pakai kedok pernikahan putranya. Jahat banget kan. Kayaknya film ini lebih tepat diberi judul 'Ulstead's Queen: Mistress of Evil' deh.

Banyak peri dan dark fey yang jadi korban di hari itu. Mereka diserang dengan bubuk bunga Tomb Blooms. Bunga yang tumbuh di atas tanah makam para peri di negeri Moors. Ratu Ulstead memerintahkan pasukannya untuk membabat habis kebun Tomb Blooms. Luar biasa...tidak ada respectnya sama sekali dengan mahkluk yang sudah mati.

Salah satu korbannya adalah Flittle, peri berwarna biru yang mengasuh Aurora sewaktu masih bayi. Flittle berkorban agar peri-peri lainnya bisa menyelamatkan diri dari pembantaian.

Di tengah peperangan itu Phillip akhirnya sadar kalau ibunya jahat. Kesadarannya itu muncul dengan instan kalau menurut saya. Mungkin karena memang keterbatasan durasi ya. Jadi kurang dalam gitu mengolahnya. Phillip diberi tahu oleh orang lain atau Aurora saya lupa, pokoknya bukan keluarganya sendiri dan dia langsung percaya. Yaudahlah saya oke aja anggap dia percaya karena memang juga menyaksikan kekacauan di hari yang seharusnya jadi hari bahagianya.

Ibu Phillip berhasil membunuh Maleficent tapi surprise bitch she's a descendant of the phoenix so she can reborn from her ash lol. Asli dah ratu Ulstead ini tuh zonk banget akhir-akhirnya hahaha. Mana disihir jadi kambing wkwk. Terus suaminya alias raja Ulstead bangun dari kutukan jarum pintal. Iya jadi beliau ditusuk dengan jarum pintal oleh istinya sendiri terus tidur deh. Ini nih yang saya nggak paham, jadi raja juga punya kutukan sleeping beauty juga gitu? Kok imut. /g

Yeay...happy ending for Phillip and Aurora. Setelah pertempuran usai mereka menikah dengan riasan dan wedding venue yang sangat indah HUHUHUHUHU. Maleficent is not only a fairy but also a great wedding organizer. Gaun Aurora simpel tapi cantik dan bisa berubah-ubah warna dari kuning ke pink karena mantra peri Knotgrass dan Thistlewit. Mereka berdua punya selera masing-masing jadinya berantem. Namun akhirnya gaun Aurora berubah jadi biru dengan sihir bunga Flittle. Pergantian warna gaun ini seperti adegan Aurora berdansa dengan Phillip di film animasi 'Sleeping Beauty'. Saya sendiri sih suka gaun Aurora warn pink hehehe nggak ada yang nanya hehehe.

Inti dari tulisan panjang lebar ini adalah saya cukup puas dan senang dengan film 'Maleficent: Mistress of Evil'. Nontonnya nggak perlu mikir, CGI-nya bikin saya kagum, dan kecantikan Elle Fanning sungguh subhanallah sekali. Saya berharapnya film ini udahan sih, nggak perlu sekuel ketiga. Biarkan Aurora, Phillip, rakyat Ulstead, penduduk Moors, dan Maleficent sendiri lived happily ever after just like the ending of this movie.


*

No comments :

Post a Comment

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top