November 7, 2022

What I Like About GADIS KRETEK


Sejak Gadis Kretek ramai diperbincangkan di Twitter, saya jadi penasaran dengan novelnya. Jujur saya nggak tahu kalau Gadis Kretek ini novel, hehe, maklum saya nggak update perkara beginian meskipun suka baca buku. Yang saya tahu dari keramaian di Twitter itu adalah kabar tentang Gadis Kretek yang akan dibuat serialnya dan Dian Sastro akan menjadi salah satu pemeran di dalamnya.

Ada yang bilang harus baca novelnya dulu mumpung serialnya belum tayang. Hal ini seingat saya sampai-sampai menyebabkan Gadis Kretek dicetak ulang beberapa kali. Saya sampai ikutan kena euforia-nya tapi nggak sampai beli novelnya, hehehe, karena ternyata di iPusnas ada. Dengan kepopuleran yang sedang meroket, tentu saja peminat Gadis Kretek di iPusnas jadi banyak. Harus antre untuk dapat bukunya.

Suatu hari sepertinya saya sedang beruntung. Saat ngecek wish list ternyata Gadis Kretek sedang available. Waktu itu saya sempet bengong sepersekian milidetik karena kaget. Untung saja bisa kembali sadar dan cepat-cepat pinjam novelnya sebelum keduluan orang lain.

Ternyata novel ini nggak tebel-tebel amat ya, tebalnya kurang dari 290 halaman. Akhir-akhir ini saya lagi males baca buku yang tebal-tebal. Jadi, waktu berhasil pinjam buku di iPusnas, yang pertama kali saya lihat adalah jumlah halamannya. Kalau sekitar 200-an rasanya seneng dan pingin cepat baca, tapi kalau halamannya 300-an...errr kok tebal ya. HAHAHAHA. *ditimpuk*

Anyway, I really like Gadis Kretek. Novel ini saya beri rating 5 dari 5 bintang. Seneng gitu rasanya kalau habis baca buku yang bikin bahagia. Rasanya nggak pingin cepet-cepet move on ke buku lain, tapi harus menyempatkan diri untuk nulis ulasannya dulu sebelum kesan yang didapat darinya tertumpuk kesan dari buku lain.

Ada beberapa hal yang saya sukai dari novel Gadis Kretek. Pertama, bahasa yang digunakan termasuk semiformal dan santai. Kalimat-kalimatnya terasa mengalir lancar sehingga enak dibaca. Istilah-istilah tentang industri kretek juga diberi penjelasan di akhir setiap bab. Kata-kata yang dipakai untuk menjelaskannya juga mudah dimengerti.

Peletakan penjelasan di akhir setiap bab di novel ini menurut saya menjadi satu-satunya kekurangan dari Gadis Kretek. Kalau bisa sih, di cetakan yang lebih baru, penjelasannya langsung ditaruh di bawah halaman yang menyebutkannya saja seperti yang ada di novel ENTROK. Soalnya terjemahan dialog bahasa Jawa juga ikutan dirapel di akhir tiap bab. Kalau pembacanya Javanese native speaker sih nggak masalah, tapi kalau pembacanya nggak ngerti bahasa Jawa kok rasanya agak repot kalau harus bolak-balik halaman.

Back to what I like about Gadis Kretek. Kedua, persaudaraan ketiga tokoh utamanya sangat seru untuk disimak. Jadiii...premis utama novel ini adalah pencarian Jeng Yah oleh Tegar, Karim, dan Lebas. Siapakah gerangan Jeng Yah? Jeng Yah adalah nama yang sering disebut-sebut oleh Pak Soeraja yang sedang sakit stroke. Pak Soeraja adalah pemilik perusahaan rokok Djagad Raja sekaligus romo atau bapak dari Tegar, Karim, dan Lebas.

Tegar adalah anak pertama dari keluarga Soeraja. Karakternya tegas dan kaku, sangat berbanding terbalik dengan si bungsu Lebas yang easy going dan santai. Saking santainya, Lebas kayak nggak gampang tersulut emosi ketika kakaknya sedang marah-marah. Kalau pun marah balik, marahnya Lebas nggak bertahan lama.

Berhubung belum lama ini saya juga baru saja menyelesaikan drama She Was Pretty versi Jepang, jadi kedua tokoh Tegar dan Lebas terbayang seperti sosok Hasebe Sosuke dan Higuchi Takuya karena mirip banget sifatnya! 😂 Nah, Karim sebagai anak tengah memiliki sifat gabungan antara kedua saudaranya itu. Karim sering menjadi penengah saat Tegar dan Lebas bertengkar, wkwk.

Ketiga, penggabungan beberapa tema seperti keluarga, cinta, bisnis, dan politik di novel Gadis Kretek dituturkan dengan runut dan jelas. Asal-usul bagaimana perusahaan rokok Djagad Raja bisa sampai ada dan sukses besar dijelaskan dari awal masanya, yaitu dari zaman penjajahan Belanda. Rasanya seru menyimak bagaimana kisah tersebut diceritakan. Lika-liku bisnis dan cinta saling tumpang tindih dengan rapi.

Awalnya saya mengira novel ini akan banyak membahas tentang rasa-rasa rokok, jadi isinya tentang orang merokok sambil nongkrong. Ternyata tidak (alhamdulillah!). Hal yang sering dibicarakan adalah tentang behind the scene pembuatan rokok. Berhubung dulu ibuk saya pernah kerja di pabrik rokok B dan S sebagai buruh, bude saya juga bahkan dari buruh sampai jadi mandor di pabrik rokok S, serta sodara saya pernah jadi staf pajak di perusahaan rokok yang lebih kecil dari dua perusahaan besar tersebut, maka saya familiar dengan kosakata-kosakata seperti buruh linting, buruh bathil, dan saus rokok.

Oh iya, saya tadi kan menyebutkan tentang perjalanan bisnis rokok dari mulai zaman penjajahan Belanda ya. Nah, perjalanan tersebut terus dilakukan ketika Jepang menjajah Indonesia dan bahkan sampai tahun 1965 di mana politik Indonesia pada masa itu bisa sangat kejam terhadap orang-orang yang dianggap kiri (tanpa mendengar penjelasannya terlebih dahulu). Buat kamu yang nggak terlalu into politics, tenang saja pembahasan tersebut tidak sampai mendalam kok. Cuman yaaa bikin kesel dan sedih aja.

Hal yang saya sukai dari novel Gadis Kretek yang keempat adalah aspek humornya dimunculkan secara tidak terduga. Saya beberapa kali tertawa ngakak dengan kalimat-kalimat lucu dan kocak di dalamnya. Entah  itu dari orang di masa lalu maupun di masa ketika Tegar, Karim, dan Lebas pergi mencari Jeng Yah.

Kelima, ada gambar-gambar ilustrasi bungkus rokok yang sedang diceritakan. Jadi, pembaca tidak perlu susah-susah berimajinasi sendiri karena sudah disediakan. Gambar-gambar ini makin memperjelas cerita yang sedang dituturkan. Berhubung sedang membicarakan gambar, saya baru sadar setelah memberi rating novel ini Goodreads. Ternyata gambar sebatang rokok beserta asapnya di tangan perempuan yang menjadi sampul novel Gadis Kretek di iPusnas dihilangkan, sedangkan di Goodreads rokok dan asapnya tetap ada. WKWKWK.

Setelah membaca novel ini, rasanya makin penasaran dengan serial yang nanti dibuat. Tapi rasa penasaran ini juga diiringi dengan kekhawatiran: Bagaimana kalau serialnya ternyata tidak lebih seru daripada novelnya? Hal ini mengingat film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas, menurut saya, tidak seseru novelnya. 😅

Terakhir, ternyata penulis novel Gadis Kretek yaitu Ratih Kumala ini istrinya Eka Kurniawan penulis novel Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas. Baru tahu! Bisa gitu ya, suami istri bisa sama-sama nulis novel yang bagus seperti ini. Kereeen, keren! 👏👏👏


*

16 comments :

  1. masih belum sempet baca nih buku, padahal mbak jane dan Lia cukup sering nye-pill juga.
    Dulu aku mikir, pas baca judulnya, pasti nih cerita identik dengan dunia rokok, ternyata iya juga ya, dari sini paling nggak pembaca jadi sedikit tahu istilah dalam bisnis rokok.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba Ainun, buku ini tentang bisnis rokok mulai dari zaman penjajahan Belanda. Kalau ada kesempatan baca, baca aja. Bagus. Atau nanti nunggu serialnya aja tayang, semoga sama bagusnya dengan bukunya.

      Delete
  2. Mbaaa aku juga akhirnya memutuskan baca ini karena rame di twitter mau dijadiin film Netflix. Beneran seru karena emang dia gak cinta2an doang tapi ada unsur keluarga, politik, bisnis dan kondisi Indonesia masa lalu ya. Gak nyangka seru juga dan gak bertele-tele, aku harap filmnya bakal bagus sih dan gak menyimpang jauh dari bukunya ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahahaha FOMO gak sih kita? xD Betuuullll, gak bertele-tele nyeritainnya walaupun isinya banyak banget unsur-unsur seperti keluarga, politik, cinta, bisnis, dll. Sat set tapi jelas. Aamiin aamiin semoga serialnya sebagus bukunya.

      Delete
  3. Mbaaaa aku sukaaaaa novel iniiii, udh aku review tahun lalu. Tapi dulu covernya masih biru langit , skr udh orens yaaa.

    Gara2 baca ini jujur sempet terlintas pengen ngerokok lagi wkwkwkwjwk. Dulu aku perokok berat soalnya, tapi stop sejak nikah Krn dilarang suami 😄. Cuma bener2 godaan pas baca bagian saus kretek dll, Duuh LGS kebayang wanginya tembakau 🤣. Rokok Indonesia itu memang aku akuin paling enak dibanding rokok LN yg hambar 😄. Kenapa aku JD bahas rokoknya Sik 😅

    Dan ga nyangka Yaa endingnya begitu hahahahha. Buku ini komplit, kocaknya ada, bikin gemesnya ada. Itu pasangan suami istri memang gila sih, piawai bangetttt 😄👍. Kenalannya di mana mereka . Hahahaha

    Aku pun nyeseeel nonton film seprti dendam rindu hrs dibayar tuntas. Opooo itu filmnya, jauuuuh lebih BGS buku 😔. Makanya aku ga terlalu tertarik nonton gadis kretek, Krn udh kebayang banyak adegan BGS diilangin yg ada malah bingung aku nontonnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh cover yang ini lebih baru ya mba Fan? Ini kayaknya lebih dominan merah sih, haha.

      Wkwkwkwk stoooppp merokok demi kesehatan mba Fannyyy. >.< Wow thank you infonya mba Fan, aku gak kepikiran rasa rokok di luar negeri. Wkwkwkwk.

      Makanya ituuu, bisa gitu suami-istri menghasilkan karya-karya bagus kayak gini. Unik. Betuuul, aku suka endingnya si mba Fan, hahahaha.

      Hahahaha samaaa. Aku ngerasa filmnya gak seseru bukunya. Gadis Kretek ini formatnya serial mba Fan, jadi semoga adegan-adegannya nggak banyak dipangkas soalnya berepisode-episode kabarnya.

      Delete
  4. Cuss Ipusnas.. Ahh smenjak Tablet minggat. Aku tuh jadi jarang baca buku2 online. Soalnya kalau baca di Hape bikin mataku keder.. wkwkw 🤣

    Jujur, abis baca reviewnya Mba Endah, terus baca komenannya Mba Fan.. Jadi makin penasaran sikk sama buku ini..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha iya emang kecil banget kalo di hp, mas Bay. Cuss silakan antre di iPusnas, semoga cepet dapetnya soalnya ceritanya emang bagusss. >.<

      Delete
  5. eehh tadi aku komen udah masuk belum ya mba.. wkwk 🤣

    ReplyDelete
  6. Kekhawatiran ttg buku yg dijadikan film ga cuma kamu aja yang mengalami. Banyam yang mengalami hal yang sama. Bahakn sudah sejak sekian tahun yang lalu..wkwkwk

    Pabrik B itu bentoel, sdangkan pabrik S itu sampoerna..? *penting untuk dibahas..wkwkwk

    Buruh bathil itu kerjaannya apa...? Sdangakn saus rokok itu sperti apa..? Aku baru dengar dua istilah ini..wkwkwk
    Kalau crita tentnag rokokx sekaramg di rumahku ga ada yang merokok. Setelah bapak meninggal, generasi perokok sudah ga ada. Saudara ipar juga gada yg merokok. Meskipun begitu masih sedia asbak, buat jaga² kalau ada tamu. Tpi rokoknya tetap di luar rumah.

    Terakhir liat twitter, pemerannya dian sastro dan putri marino. Entah siapa lagi. Aku cuma tahu mereka berdua

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha sebelum nonton film Seperti Dendam aku nggak terlalu khawatir lho mas Vay, baru setelah nonton film itu aku jadi khawatir. 🤣

      Betuuul Bentoel dan Sampoerna, wkwk. Dulu kata ibukku kerja di dua pabrik itu dan pindah-pindah antar pabrik masih mudah. Sekarang...boro-boro.

      Buruh bathil kerjanya ngerapihin rokok yang udah dilinting sama buruh linting biar penampakannya kayak rokok yang udah dikemas. Kalau saus rokok itu semacam ramuan yang disemprotkan ke tembakau biar rokoknya ada rasanya.

      Wehhh tos dulu kitaaa, di rumah juga gak ada yang merokok. Kakak sama bapakku bukan perokok. 🎉 Tapi ya gitu mas Vay tetep sedia asbak juga buat tamu wkwk. Ih enak ngerokoknya di luar, kadang tamu di rumah ngerokoknya di dalem huhu. Aku sampe batuk-batuk, kalo udah gitu aku tutup pintu kamar atau kalo gak gitu sekalian keluar rumah aja. :(

      Katanya ada Arya Saloka sama Ario Bayu juga pemerannya.

      Delete
  7. Saya juga suka banget novel ini mbk, sekian lama nggak baca novel dan novel gadis kretek yang pertama saya baca lagi. Bacanya di ipusnas juga dunk😁
    Suka banget sama moment ketika menceritakan masa lalu. Tokoh yang paling saya ingat adalah roemaisa. Saking sukanya sama roemaisa saya pengen kasih nama anak saya roemaisa, eh tapi pas lahir cowok😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. All hail iPusnas! Wkwkwkwk. Wah seneng pasti ya mba kalau lama gak baca novel tapi sekali baca langsung dapat yang bagus. <3

      Betuuul, story telling-nya penulis bagus baget. Bikin gak bosen bacanya karena mengalir lancar. Ah iya Roemaisa ini karakternya bagus, dia bisa bangkit dari keterpurukan. Hahahaha jadi batal ya namain anaknya Roemaisa. xD

      Delete
  8. Kenapa aku sangat relate dengan pernyataan Kak Endah soal 290 hal terasa sedikit, tapi 300 hal terasa tebal 🤣. Aku juga merasakan hal yang sama!! Kok bisa gitu ya, Kak 🤣 mungkin karena masih kepala 2 jadi rasanya masih pas porsinya? Kalau udah kepala 3 jadi berasa "tebal" wkwk

    Btw, waktu pertama aku tahu Ratih Kumala adalah istrinya Eka Kurniawan, aku heboh sendiri dong, Kak(?) Soalnya aku jadi kagum karena kok bisa yaa suami dan istri, dua-duanya penulis dan best seller? 🤣.

    Untuk cerita Gadis Kretek sendiri, aku udah agak lupa ceritanya karena udah agak lama bacanya, tapi ikutan excited juga waktu tahu akan dijadiin serial Netflix apalagi ada Dian Sastro kan! Penasaran hasilnya bakal seperti apaa!! Untuk film Seperti Dendam, aku juga nggak sreg sama filmnyaa 😂 terlalu vulgar dan sadis ternyata kalau dijadiin film wkwk vibesnya aku kurang suka, padahal waktu baca bukunya, aku masih fine aja 😂

    Anyway, lewat buku Gadis Kretek ini aku jadi tahu banyak soal rokok wkwk soalnya di rumahku juga sama seperti Kakak dan Kak Rivai, nggak ada yang merokok, jadi agak asing sama istilah-istilah rokok. Tapi setelah baca buku ini, aku jadi familiar sama istilah melinting 😂. Oiyaa, aku nggak tahu lho pabrik S dan pabrik B itu beneran ada wkwk aku pikir ini pabrik fiksi 🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. IYAAAA HAHAHAHAHA lihat depannya 2 walaupun belakang 299 tetep anggepannya tipis. kalau udah kepalanya 3 walaupun lanjutannya 01 gitu berasa tebel. xD

      AKU JUGA LIII HUHUHUHU kok bisa ini suami istri karyanya bagus-bagus dan best seller. Ketemunya gimana. T_____T

      Betul aku juga penasaran, semoga Gadis Kretek sememuaskan novelnya. Terus kurang seru Liii filmnya Seperti Dendam kalau menurutku. xD

      The real power of book ya jadi nambah pengetahuan kita. <3 BENERAAAN ADAAAA B DAN S!!! HAHAHAHAHA.

      Delete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top