October 31, 2022

My Opinion about Goosebumps Original Series


Akhirnya perjuangan membaca buku seri Goosebumps original selesai juga. Seri original totalnya ada 62 judul. Pertama kali baca buku karya penulis R. L. Stine ini waktu masih SD. What a journey. 😭

Kenapa hanya seri originalnya saja yang diselesaikan bacanya? Bukannya Goosebumps ada beberapa seri lagi? Karena seri original ini yang paling nostalgic, bikin mengenang masa kecil dulu. Lagipula kebanyakan kalau harus membaca semua seri selain original, nggak sanggup. 😂

Kagum banget sama R. L. Stine, 62 judul karyanya ini hampiiir seluruhnya menceritakan tokoh, latar keluarga, latar tempat cerita, dan latar waktu yang berbeda-beda. Ada yang anak tunggal, tiga bersaudara, anak kembar, anak dari orangtua tunggal, sampai anak yang salah satu orangtuanya menikah lagi setelah bercerai. 

Tempat terjadinya cerita walaupun kebanyakan di beberapa negara bagian Amerika Serikat, pernah juga di Eropa, Afrika Utara seperti Mesir, dan pedalaman Asia Tenggara. Bentang alamnya tuh kelihatan gitu, dari perkotaan, pedesaan, hutan belantara, tempat bersalju, sampai gurun pasir. Jadi bisa ditebak latar waktu musimnya juga macam-macam, dari musim panas, gugur, dingin, semi, kemarau, dan penghujan.

Cara membuat tokoh seramnya juga macam-macam. Ada yang monster, vampir, manusia serigala, boneka, roh, alien, sampai makhluk atau benda rekaan laboratorium.

Persamaannya ada nggak? Tentu ada. Alur cerita Goosebumps original hampiiir semua diakhiri dengan open ending dan plot twist, hanya sebagian kecil saja yang tidak. Plot twist-nya ini ada yang mulus cara menceritakannya, ada pula yang kasar hehehe...kayak dipaksa jadi plot twist. Semua tokoh utama tiap judul dibuat berusia 12 tahun, usia yang masih tergolong anak-anak. Jadi aslinya cerita ini ya untuk anak-anak, plotnya sederhana dan nggak perlu mikir keras.

Garis besar dan kesan saya ke 62 judul Goosebumps original saya tulis di postingan ini, jadi postingannya akan sangat panjang. Silakan di-skip kalau bosan atau kalau nggak mau kena spoiler. Yang mau loncat baca ke cerita-cerita yang menurut saya meninggalkan kesan khusus bisa langsung ke judul yang ada highlight-nya.


Goosebumps 1: Welcome to Dead House (Selamat Datang di Rumah Mati)
Ceritanya satu keluarga pindah rumah. Rumah ini kabarnya warisan dari paman ayah tokoh utama, tapi si ayah nggak kenal sama pamannya itu. Tetep pindah aja karena seneng dapat rumah. Rumahnya besar dan antik.

Si tokoh utama lama-lama mengalami kejadian aneh di dalam rumah, dia seperti melihat orang lain mengawasinya di dalam rumahnya sendiri. Lingkungan rumah tersebut dan tetangga kanan kiri digambarkan selalu dinaungi bayangan pohon-pohon rindang.

Membaca cerita yang ini, terutama bagian si ayah yang nggak kenal sama pamannya tapi oke-oke aja dapat warisan, udah bikin saya nyinyir. Ya ngapain diambil Pak kalau Bapak nggak kenal sama yang ngasih huhu. #LifeLesson

Penggambaran perubahan hantu-hantu yang ada di dalam cerita, cukup membuat saya agak mual bacanya. Saya merasa keseraman dan ide ceritanya b aja di masa sekarang. Sekarang kan bacaan atau film horor lebih ke tema paganisme, psikopat, atau kesehatan mental ya.


Goosebumps 2: Stay Out of the Basement (Jauhi Ruang Bawah Tanah)
Dua orang kakak beradik penasaran dengan apa yang dilakukan ayahnya di ruang bawah tanah rumah mereka. Ayah kakak beradik ini adalah seorang ilmuwan yang meneliti tentang tanaman. Sang ayah benar-benar keras memperingatkan anak-anaknya untuk nggak datang ke ruang kerjanya, bahkan nggak ragu untuk membentak keduanya jika melanggar peringatannya.

Suatu hari sang kakak, yaitu tokoh utamanya, mendapati ayahnya memakan pupuk untuk tanaman (adegan ini bikin saya pingin hoek kayak tokoh utama). Keanehan lain juga terdapat pada kepribadian sang ayah yang tidak seperti biasanya, seperti selalu memakai topi padaha sebelumnya tidak pernah. Merasa janggal, akhirnya kakak beradik tersebut melanggar larangan sang ayah. Mereka berdua masuk ke ruang bawah tanah dan mendapati ayahnya ada dua orang. 

Walaupun akhir ceritanya nggak sebombastis yang saya kira, ternyata bikin ngeri juga kalau dipikir-dipikir. Baca cerita kedua ini jadi ngingetin saya ke pelajaran bioteknologi tanaman wkwkwk, visioner juga R. L. Stine (plis beliau warga negara maju hahaha).


Goosebumps 3: Monster Blood (Darah Monster)
Seorang anak laki-laki dititipkan oleh ibunya ke kerabatnya yang ada di kota lain karena ibu anak laki-laki tersebut akan ada perjalanan bisnis. Kerabatnya itu sudah berusia senja dan mengalami masalah pendengaran. Anak laki-laki tersebut nggak begitu nyaman ada di dalam rumah bibinya, jadi dia sering pergi bermain sampai waktu makan malam tiba baru deh pulang ke rumah.

Anak laki-laki itu mendapat kenalan anak perempuan tetangga bibinya. Nama anak perempuan tersebut adalah Andrea tapi panggilannya Andy (monmaap hamba lupa nama anak laki-lakinya beb wkwk). Andy dan anak laki-laki tersebut menemukan sebuah kaleng bertuliskan Darah Monster di sebuah toko mainan. 

Kaleng tersebut berisi cairan kental berwarna hijau yang bisa menghangat seperti suhu tubuh manusia. Anjing anak laki-laki tokoh utama tidak sengaja menelan cairan tersebut yang mengakibatkan tubuh mungilnya membesar sebesar seekor kuda. Hal ini tentu membuat Andy dan tokoh utama tersebut repot.

Misteri tentang asal muasal Darah Monster langsung dijabarkan di cerita ini. Kalau menurut saya cerita Darah Monster ini lebih seru daripada dugaan sebelum membaca. Jujur saya agak memandang sebelah mata cerita ini pada awalnya hehehehe.


Goosebumps 4: Say Cheese and Die! (Bergaya Sebelum Mati)
Seorang anak bernama Greg (hafal namanya karena film adaptasinya diperankan oleh Ryan Gosling waktu masih remaja HUHUHUHUHUHU) menemukan sebuah kamera di dalam sebuah rumah tua. Greg masuk ke dalam rumah tua tersebut bersama kawan-kawannya. Mereka ini suka gangguin seorang pria penghuni rumah tua tersebut hanya karena pria itu menurut mereka terlihat seperti laba-laba karena lengan dan kakinya panjang. Ya nakalnya tipikal anak-anak usia 12 tahun pada umumnya.

Kamera tersebut sistemnya mirip polaroid, jepret langsung keluar lembaran kertas hasil fotonya. Anehnya hasil foto yang dihasilkan kamera tersebut berbeda dengan keadaan objek waktu foto diambil. Contoh: Greg mengambil foto seorang temannya di tangga, temannya ini bergaya sumringah. Namun hasil fotonya menunjukkan kalau temannya ini jatuh dari tangga. Nggak lama kemudian, beneran si teman ini beneran jatuh dari tangga.

Kejadian-kejadian buruk akibat kamera tersebut terus terjadi karena kawan-kawan Greg nggak ada yang percaya dengan ucapan Greg yang menjelaskan kamera tersebut menyebabkan kesialan. Hingga akhirnya seorang teman perempuan Greg yang bernama Shari menghilang secara misterius. Setelah Shari menghilang, baru deh kawan-kawan lainnya percaya dengan Greg.

Sampul cerita ini cukup menyeramkan karena menampilkan satu keluarga tengkorak yang sedang pesta barbekyu. Keluarga tersebut merepresentasikan adegan keluarga Greg di suatu sore.


Goosebumps 5: The Curse of the Mummy's Tomb (Kutukan Makam Mumi)
Sebuah keluarga sedang berlibur ke Mesir untuk melihat piramida. Sebetulnya nggak murni liburan, orangtua di keluarga tersebut sedang ada urusan pekerjaan di Mesir. Anak laki-lakinya diajak tapi kemudian dititipkan ke kerabatnya yang seorang ilmuwan peneliti piramida.

Ilmuwan peneliti piramida ini punya seorang anak perempuan yang seusia dengan anak laki-laki tersebut, jadi anak laki-laki itu nggak kesepian ketika pamannya sedang bekerja. Anak perempuan tersebut tergolong pemberani dan bisa memimpin si anak laki-laki. Dua sepupu ini kemudian tersesat di dalam piramida dan menemukan mumi-mumi yang hidup kembali.

Awalnya saya kagum dengan cerita ini karena terkesan paling logis dibanding empat cerita sebelumnya. Namun ujung-ujungnya yha tetap saja imajiner(?).


Goosebumps 6: Let's Get Invisible! (Gara-gara Cermin Ajaib)
Kakak beradik menemukan cermin yang bisa membuat mereka menghilang. Cermin ini terletak di loteng rumah mereka. Konon cermin ini adalah barang tua milik kakek nenek mereka tapi masih tetap misterius dari mana asalnya.

Kakak beradik ini turut mengundang beberapa sahabatnya untuk mencoba sensasi menghilang. Namun semakin lama menghilang sensasi yang timbul menjadi sedikit mengerikan dan di luar dugaan. Anak yang mencoba menghilang dan kemudian kembali tampak lagi akan terkesan sedikit berbeda dengan dirinya sebelum menghilang.

Selain Darah Monster, cerita Gara-gara Cermin Ajaib ini juga merupakan cerita yang saya pandang sebelah mata sebelum membaca hehehe. Akhir cerita ini membuat saya merinding membayangkan menjadi tokoh utama.


Goosebumps 7: Night of the Living Dummy (Boneka Hidup Beraksi)
Sepasang anak kembar menemukan sebuah boneka ventrilokuis di...mana ya? Kok lupa HUHUHUHU. Salah satu dari mereka menjadi ahli ventrilokuis dan mendapat job karenanya. Satunya lagi iri.

Keirian ini dimanfaatkan oleh boneka ventrilokuis itu untuk mengadu domba keduanya. Iya bonekanya hidup karena di dalam sakunya ada sebuah kertas bertuliskan mantra. Mantra ini dibaca oleh salah satu anak kembar tersebut, dia nggak tau kalau itu mantra yang dapat membuat boneka jahat itu hidup. Bonekanya dinamai Slappy btw.

Dulu waktu baca ini pas masih SMP dan jadi ketakutan banget karena pada masa itu film horor kan didominasi oleh tema-tema seperti ini kan. Siapa sih yang dulu nggak takut nonton film Chucky. :(


Goosebumps 8: The Girl Who Cried Monster (Gadis Pencinta Monster)
Seorang anak perempuan mengikuti klub membaca di sebuah perpustakaan di kota tempat tinggalnya untuk mengisi liburan musim panas. Suatu sore, anak perempuan ini mengetahui kalau penjaga perpustakaanya ternyata adalah monster. Pustakawan tersebut berubah menjadi monster pemakan lalat ketika perpustakaan sudah tutup.

Anak perempuan ini ketakutan dan menceritakan kengerian yang disaksikannya kepada kedua orangtuanya. Namun orangtuanya nggak percaya dengan apa yang dia katakan. Kenapa? Karena anak perempuan ini suka iseng ke adiknya dengan menakut-nakuti adiknya tersebut dengan berbagai cerita monster khayalannya.

Orangtua gadis tersebut akhirnya mengundang sang pustakawan ke rumahnya untuk makan malam karena jengah dengan cerita putrinya. Undangan tersebut juga sekaligus untuk membuktikan apakah putri mereka berbohong atau tidak.

Selain Gara-gara Cermin Ajaib, cerita Gadis Pencinta Monster ini juga adalah cerita yang saya pandang sebelah mata namun ending-nya langsung membuat jatuh cinta hahahaha (padahal waktu baca bagian-bagian sebelumnya ngerasa bosan). Rasanya waktu baca ending-nya itu kayak mau standing applause wkwkwkwk.


Goosebumps 9: Welcome to Camp Nightmare (Selamat Datang di Camp Nightmare)
Seorang anak laki-laki dikirim oleh orangtuanya ke sebuah camp musim panas. Hal ini sepertinya lumrah dilakukan oleh orangtua-orangtua dan anak-anak di Amerika Serikat. R. L. Stine beberapa kali memakai tema summer camp untuk cerita-cerita Goosebumps karyanya.

Camp yang diikuti oleh anak ini namanya Camp Nightmare. Dari awal berangkat naik bus sampai camp selesai, rentetan kejadian nggak mengenakkan terjadi. Mulai dari supir bus yang ugal-ugalan nyetir, kepala camp yang memberikan misi berbahaya, sampai dua anak perempuan kenalan anak laki-laki tersebut yang merencanakan untuk melarikan diri saking curiganya mereka ke keanehan di camp.

Selesai membaca cerita ini saya jadi merenung, dunia ini memang penuh dengan manusia yang aneh-aneh. Kayak...kita harus siap sedia menghadapi manusia-manusia seperti itu. Entah itu yang manipulatif, pembohong, atau pengkhianat. Saya sampai mikir, bener juga ya anak-anak harus tau dengan yang seperti ini biar nggak kaget kalau pas gede. Dalam ternyata makna cerita R. L. Stine yang satu ini.


Goosebumps 10: The Ghost Next Door (Tetangga Hantu)
Ceritanya ada seorang anak perempuan yang mengira tetangganya adalah hantu. Tetangganya ini seorang anak laki-laki. Padahal yang hantu adalah dirinya sendiri. Anak perempuan tersebut meninggal di usia 12 tahun karena...kebakaran kalau nggak salah inget.

Cerita ini termasuk yang paling angst sih genrenya kalau saya rasa-rasakan. Yup that is major spoiler. Paragraf pertama itu sudah sekalian ending-nya. Lupa detailnya kayak apa (ya semua juga lupa sih detailnya). :(


Goosebumps 11: The Haunted Mask (Topeng Hantu)
Ada seorang anak perempuan yang mudah sekali ditakut-takuti oleh teman-temannya sehingga jadi bahan guyonan. Suatu hari ketika hendak merayakan Halloween, dia bertekad untuk menjadi seram agar tidak lagi diisengi oleh teman-temannya.

Dia mengambil sebuah topeng bertampang mengerikan di sebuah toko tanpa sepengetahuan pemilik tokonya. Ketika topeng tersebut dipakai, suaranya berubah menjadi bukan suaranya sendiri. Hatinya juga mulai terbiasa dengan tindak-tindak tercela. Anak perempuan tersebut kemudian sadar kalau keputusannya memakai topeng tersebut salah, dia ingin melepas topeng tersebut tapi topengnya sudah terlanjur melekat dengan kulitnya. Dia harus mencari orang dengan cinta kasih yang tulus kepadanya untuk dapat melepas topeng tersebut.

B aja sih cerita ini. Malah kasihan sama anak perempuan tersebut yang yaaa...bisa dibilang di-bully lah ya sama teman-temannya.


Goosebumps 12: Be Careful What You Wish For... (Jangan Sembarangan Mengucapkan Keinginan)
Another anak perempuan korban bullying. Kalau tokoh utama di cerita ini lebih ngenes lagi. Dia posturnya tinggi dan kurus sampai dikatain kayak burung bangau atau apa gitu sama temennya yang kind of primadona kelas.

Tokoh utama anak perempuan ini tuh bener-bener lagi apes aja kayaknya hidupnya. Suatu hari yang gerimis dia sedang bersepeda dan bertemu dengan seseorang yang misterius. Orang misterius itu minta diantar ke sebuah jalan di kompleks seberang. Setelah sampai, orang ini ngotot ingin membalas kebaikan anak perempuan tersebut walaupun sudah ditolak berkali-kali. Membalas kebaikannya degan cara mengabulkan keinginan si penolongnya.

Anak perempuan itu kemudian mengucapkan keinginannya dan keesokan harinya keinginan tersebut terkabul. Namun dengan cara yang tidak menyenangkan. Dia ingin mahir basket, oleh orang misterius itu (entah dengan cara apa) malah teman-teman satu tim basketnya yang dibuat menjadi payah. Bahkan sampai jatuh sakit. Anak perempuan itu mencari lagi orang misterius tersebut untuk mengubah keinginannya, dan yaaa...tetep aja terkabulnya dengan cara yang tidak menyenangkan. Sampai akhirnya temannya yang primadona kelas bertemu dengan sosok misterius itu, dasarnya sudah jengkel dengan tokoh utama ya jelas primadona kelas itu berharap sesuatu yang buruk untuk si tokoh utama.

Selesai membaca cerita yang ini saya langsung diam beberapa saat sambil membatin tokoh utama...ya ampun kamu kok apes banget padahal nggak salah. :(


Goosebumps 13: Piano Lessons Can Be Murder (Piano Hantu)
Sebuah keluarga pindah rumah dan menemukan sebuah piano di loteng rumah baru. Sang ibu kemudian menelepon biro jasa untuk memindahkan piano tersebut ke lantai bawah dan menyuruh anaknya untuk les piano. Sang anak setiap malam selalu mendengar piano tersebut berbunyi sendiri. Beberapa hari kemudian dia melihat hantu yang memainkan piano tersebut. Kedua orangtuanya tentu nggak percaya dengan ucapannya dan terus menyuruh anak laki-laki tersebut untuk melanjutkan les piano.

Di tempat les, anak laki-laki itu lama-lama menyadari ada yang tidak beres dengan keadaan di sekelilingnya. Dia selalu mendengar suara piano-piano dimainkan tetapi tidak pernah sekalipun melihat anak-anak yang les di dalamnya. Selalu saja sepi ketika dia masuk kelas.

Cerita yang satu ini membuat saya mimpi buruk huhuhu. Padahal kalau dipikir-pikir nggak neror banget-bangetan lho, tapi kok kebawa sampai mimpi. Memang tema piano yang berbunyi sendiri di malam hari itu masih menyeramkan buat saya. :(


Goosebumps 14: The Werewolf of Fever Swamp (Manusia Serigala Rawa Demam)
Rawa Demam adalah sebuah nama tempat di mana tokoh utama cerita ini tinggal. Pindah rumah lebih tepatnya, mengikuti orangtuanya yang ada riset di daerah itu (kalau nggak salah). Setiap malam dia mendengar lolongan mirip serigala. Dia dan seorang temannya curiga kalau orang aneh yang tinggal di tengah rawa-rawa adalah manusia serigala.

Singkat cerita, di suatu malam mereka bergulat dengan manusia serigala dan anak tersebut digigit oleh manusia serigalanya. Ternyata pemirsa manusia serigala tersebut adalah teman si tokoh utama.

Udah gitu aja garis besarnya wkwk monmaap ni major spoiler lagi. Cerita ini agak meh sih kalau menurut saya makanya nggak banyak ingatan yang nyangkut tentangnya.


Goosebumps 15: You Can't Scare Me (Percuma Menakut-nakutiku!)
Sebuah geng. yang terdiri dari dua anak laki-laki dan dua anak perempuan, berusaha membuat seorang teman sekelasnya takut. Teman sekelas mereka ini seorang anak perempuan yang sangat pemberani dan logis. Tidak mudah untuk membuatknya takut. Geng tersebut bahkan harus sampai putar otak memikirkan cara lain setelah cara sebelumnya gagal.

Suatu hari mereka berempat menemukan sebuah ide brilian. Ide ini terkait dengan legenda horor tempat mereka tinggal. Ketika hari-H eksekusi, mereka nggak menyangka kalau mereka sendiri juga ikut terteror dengan legenda tersebut.

Cerita yang ini lumayan oke walaupun sampulnya nggak bikin kita orang Indonesia merasa ngeri.


Goosebumps 16: One Day at HorrorLand (Suatu Hari di HorrorLand)
Sebuah keluarga melakukan perjalanan darat ke suatu tempat wisata. Namun sudah berjam-jam berkendara, mereka belum sampai juga ke tempat yang dimaksud. Malah mereka menemukan sebuah taman hiburan yang bernama HorrorLand. Di HorrorLand ini mereka bertemu dengan sosok-sosok monster yang menjaga wahana bermainnya.

Narasi cerita ini pada awalnya membuat penasaran dan antusias sekaligus merasa sedikit-sedikit ngeri membayangkan kira-kira apa yang akan terjadi dengan keluarga itu. Namun sampai cerita berakhir, antusiasme saya justru drop wkwk. Mungkin karena memakai sosok monster kali ya.


Goosebumps 17: Why I'm Afraid of Bees (Kenapa Aku Takut Lebah)
Seorang anak laki-laki mengunjungi klinik pertukaran jiwa. Di tengah proses pertukaran tersebut terjadi kesalahan sehingga tubuhnya tertukar dengan seekor lebah. Selama beberapa waktu dia menjadi seekor lebah yang memiliki pikiran seorang manusia.

Tubuh manusianya sendiri dimasuki jiwa temannya yang suka mem-bully. Sedangkan tubuh gempal temannya itu dimasuki jiwa lebah (cmiiw ya ini bacanya udah lama). Isi ceritanya berkisah tentang anak laki-laki itu yang ingin kembali ke tubuh asalnya. Udah.


Goosebumps 18: Monster Blood II (Darah Monster II)
Sekuel dari cerita Darah Monster. Kali ini yang jadi korban makan darah monster adalah seekor hamster di laboratorium sekolah. Hamster tersebut tumbuh menjadi sebesar gorila. Errr...nggak terlalu antusias sih sama cerita ini hehe. Btw tokoh-tokohnya masih sama dengan sekuel pertama, yaitu anak laki-laki dan teman perempuannya yang bernama Andy.


Goosebumps 19: Deep Trouble (Masalah Besar)
Sepasang kakak beradik berada di dekat perairan tempat pamannya bekerja. Pamannya ini adalah seorang ilmuwan peneliti lautan yang bergelar doktor. Suatu hari sang kakak yang merupakan tokoh utama bertemu dengan putri duyung. Putri duyung yang wujudnya kurang lebih seperti The Little Mermaid.

Putri duyung ini menjadi incaran suatu pihak yang ingin mengeksploitasinya menjadi komoditas keuangan. Kakak beradik dalam cerita ini beserta paman mereka ingin menyelamatkan makhluk yang hanya ada dalam mitologi namun nyata di depan mata mereka itu agar hidup bebas di lautan.

Sampul cerita ini cukup membuat ngeri karena bergambar seorang anak laki-laki yang sedang berenang di samping ikan hiu martil super besar. Walaupun saya nggak tau apakah hiu martil ini akan menyerang manusia layaknya ikan hiu putih, tetap saja bergidik. Eh cerita di dalamnya malah mayoritas tentang putri duyung wkwk. Ikan hiu martilnya kalau nggak salah ingat hanya muncul di beberapa bab awal.


Goosebumps 20: The Scarecrow Walks at Midnight (Teror Orang-orangan Sawah)
Sepasang kakak adik pergi ke desa tempat kakek neneknya tinggal saat liburan musim panas. Salah satu dari mereka melihat orang-orangan sawah di kebun jagung berjalan di malam hari.

Orang-orangan sawah kok di kebun jagung, bukan di sawah? Nggak usah dipikirin beb nanti u pucing. /g

Awalnya dia dikira membual, sampai akhirnya memang orang-orangan sawah tersebut hidup. Kenapa bisa hidup? Karena paman mereka mencoba sebuah mantra.

Waktu SMP baca ini saya dan sodara saya sampai merinding (sampulnya serem pula), tapi kalau dipikirin sekarang kayak...errr really? Lol. Narasinya memang bisa membuat tercekam, but the ending is not that scary for adult.


Goosebumps 21: Go Eat Worms! (Si Raja Cacing)
Seorang anak laki-laki dari sebuah keluarga tergila-gila akan cacing tanah. Dia mempunyai banyak sekali koleksi cacing tanah hidup untuk diteliti. Dari sekian banyak buku Goosebumps original yang saya baca yang menceritakan tentang kehidupan sekolah, saya sampai pada pemikiran bahwa sistem pendidikan di sana keren. Lebih practical kalau dibandingkan dengan sekolah di sini pada saat saya masih setara 6th grade. Hehe yaiya, negara maju kan beda sama negara berkembang.

Anyway balik lagi ke cerita. Suatu hari anak laki-laki ini membunuh atau menyiksa seekor cacingnya saya lupa, kemudian cacing-cacing lainnya terlihat seolah menatap ke arahnya setelah kejadian itu. Dalam pikirannya, cacing-cacing lainnya sedang membuat rencana balas dendam.

Hari-hari berikutnya, cacing-cacing selalu muncul di benda-benda yang dia pegang. Baik itu di dalam buku, di dalam pakaian, dan bahkan di dalam sandwhich makan siangnya. Yuck! Kalau kamu jijik dengan cacing tanah sebaiknya jangan baca cerita yang ini. Anak laki-laki ini mencurigai adiknya yang berulah memasukkan cacing-cacing tersebut. Namun seiring berjalannya waktu, adiknya terlihat tidak tau apa-apa. Jangan-jangan memang cacing-cacing itu balas dendam?

Wkwkwkwkwk sok banget kalimat terakhirnya pakai kalimat tanya segala kayak blurp buku. 😂


Goosebumps 22: Ghost Beach (Pantai Hantu)
Seorang kakak dan seorang adik liburan di rumah paman dan bibinya. Rumah tersebut berada di dekat pantai. Kakak beradik itu kemudian bertemu dengan tiga bersaudara yang memberitahu mereka kalau ada seorang hantu berbahaya di dalam gua yang sebenarnya tidak boleh mereka dekati. Larangan ini sudah disampaikan oleh paman dan bibinya. Namun yang namanya anak-anak dengan rasa penasaran yang tinggi, tentu saja melanggar~

Oh iya adik dari tokoh utama gemar sekali membaca tulisan-tulisan yang ada di nisan di pekuburan yang ada di sekitar sana. Suatu hari adik itu membaca tulisan nama yang semuanya adalah nama-nama tiga teman barunya dan juga paman-bibinya. Tiga bersaudara itu membantah kalau itu kuburan mereka, mereka tetap kekeuh percaya orang di dalam guanya lah yang hantu. Sementara paman dan bibi mereka memilih untuk tutup mulut. Ini lho yang bikin saya bertanya-tanya, biasanya jarang begini karena ya okelah saya telen aja semua yang dijabarkan di buku, tapi yang ini ganggu banget. Pertanyaan saya adalah: apakah orangtua dua anak tersebut nggak tau asal usul sepupu mereka? Nggak ada jawabannya sampai akhir hahaha. Judul ini biasa aja menurut saya.


Goosebumps 23: Return of the Mummy (Kembalinya sang Mumi)
Sekuel dari Kutukan Makam Mumi, tokoh-tokohnya tetap sama. Ini tuh ceritanya gimana ya sampai lupa saking banyaknya buku dan film mumi yang saya baca dan tonton. Malah yang keingat film The Mummy. :)))

Saya ingatnya ending-nya sih, "Aduh!" gitu tulisannya. Seruan itu terucap setelah tokoh utama dan sepupunya ngomongin tentang serangga kuno Mesir yang kalau menggigit bisa fatal akibatnya. 


Goosebumps 24: Phantom of the Auditorium (Hantu Auditorium)
Ini ceritanya yang murid baru apa bukan ya, lupa wkwk. Bingung sama cerita yang judulnya Hantu Penunggu Sekolah. Kayaknya yang di cerita ini bukan murid baru deh. Auk ah.

Intinya cerita ini tentang pentas drama yang sudah lama sekali tidak dilakukan oleh suatu sekolah karena sebuah trauma. Tujuh puluh lima tahun yang lalu, murid yang mendapat peran utama sebagai phantom menghilang secara misterius. Cerita ini sudah jadi turun temurun di sekolah tersebut tapi seiring dengan berjalannya waktu banyak yang menganggap ceritanya hanya legenda yang belum tentu benar.

Seorang anak laki-laki sahabat tokoh utama terpilih menjadi phantom. Anak ini suka iseng, jadi dia kadang-kadang menggoda guru dan teman-temannya dengan pura-pura menghilang. Ada anak baru lagi yang namanya Brian (ingat karena namanya sama dengan nama Inggris Kang Younghyun wkwkwkwk) yang ikut serta dalam pentas drama tersebut. Brian ini anaknya pendiam tapi dia sebenarnya adalah kunci dari kejadian hilangnya pemeran phantom di masa lalu.


Goosebumps 25: Attack of the Mutant (Serangan Mutan Bertopeng)
Tema cerita ini adalah lawan kata dari super hero. Apakah bisa disebut sebagai super villain? Karena yang dihadapi tokoh utama adalah sosok yang mirip pemeran jahat di film-film super hero.

Genrenya lebih ke sci-fi malah daripada horor. Tokoh utamanya masuk ke sebuah gedung dan di dalamnya ada Mutan Bertopeng. Saya lupa detailnya bagaimana, yang jelas ada seorang anak perempuan juga yang menemani tokoh utama ini dalam berkelana di dalam gedung (gedung atau tower ya?). Waktu baca saya merasa seru sih, tapi kok lupa ya cerita rincinya bagaimana wkwk.


Goosebumps 26: My Hairiest Adventure (Rambut Setan)
Judulnya aja yang serem, ceritanya nggak serem-serem amat. Mungkin untuk yang takut anjing liar cerita ini akan membuat rasa nggak nyaman, tapi nggak ada penyerangan brutal kok. Goosebumps bebas dari adegan-adegan kejam.

Seorang anak laki-laki berteman dengan dua anak tetangga sebelah. Salah satunya anak perempuan yang memiliki warna iris berbeda, satunya biru satunya hijau atau kuning saya lupa. Suatu hari satu geng ini menemukan sebuah kaleng berisi krim sunscreen. Mereka berempat mencobanya dan keesokan harinya kulit punggung tangan di tokoh utama ditumbuhi rambut hitam yang tebal dan kasar. Dia mengira itu akibat krim tersebut dan melapor kepada kedua orangtuanya untuk dibawa ke dokter.

Anak laki-laki ini memang rutin setiap bulan menerima suntikan dari seorang dokter. Ketika memeriksa rambut yang tumbuh itu, sang dokter menenangkan si anak laki-laki bahwa dirinya baik-baik saja. Namun yang namanya anak 12 tahun kan masih peduli dengan apa kata orang ya (jangankan anak 12 tahun, yang dewasa saja juga masih suka begitu), dia merasa insecure dan sebal dengan rambut yang kasar dan tebal itu. Setiap pagi dia mencukur rambut-rambut tersebut, hingga suatu hari dia tidak bisa menolak lagi karena rambut tersebut adalah bagian dari dirinya.

Menurut saya ide cerita ini terlalu jauh khayalnya hehehe jadi jatuhnya malah terkesan aneh dan nggak masuk akal.


Goosebumps 27: A Night in Terror Tower (Semalam di Menara Teror)
Latar tempat cerita ini ada di negara Inggris. Dua bersaudara, kakak perempuan dan adik laki-laki, memutuskan untuk mengikuti tur ke Menara Teror karena bosan kalau harus di hotel menunggu orangtuanya selesai bekerja. Keluarga ini datang dari Amerika Serikat.

Di dalam Menara Teror mereka seperti tersedot ke masa lalu dan dikejar-kejar oleh seorang...gladiator? Saya yakin bukan gladiator sih karena Menara Teror termasuk kastil kerajaan Inggris dan bukan kekaisaran Romawi. Penjaga tower apa ya? Kostum yang dikenakan itu ada topeng besinya.

Nah, dua bersaudara ini ketakutan dan kembali lagi ke hotel untuk melapor ke kedua orangtuanya. Namun mereka berdua ketika ditanya siapa last name-nya oleh resepsionis hotel, mereka nggak inget. Bener-bener nggak inget sama sekali. Kemudian muncul seseorang yang menceritakan kenapa mereka bisa seperti itu. Ini ada hubungannya dengan masa lalu sih, semacam time traveler gitu. Kisah keluarga dua bersaudara ini agak-agak miris makanya seseorang itu menolong mereka berdua.


Goosebumps 28: The Cuckoo Clock of Doom (Jam Antik Pembawa Bencana)
Ayah dari sebuah keluarga membeli sebuah jam antik yang ada burung-burungannya yang bisa keluar ketika jam menunjukkan pukul tertentu. Ayah ini sangat protektif terhadap jam antik tersebut. Suatu hari anak bungsu keluarga ini iseng ke kakaknya, dia berbuat sesuatu yang nakal dan menuduh kakaknya yang melakukan itu. Orangtuanya tentu memarahi kakaknya itu.

Si kakak merasa jengkel karena nggak hanya sekali atau dua kali adiknya berbuat seperti itu. Suatu malam, dia mendekati jam antik dan memutar kepala burung-burungannya sehingga kepala burung mainan itu menghadap ke belakang. Dia tidak tau kalau keesokan harinya hidupnya berubah.

Kalau biasanya perjalanan waktu itu maju ke depan, di cerita ini waktu menjadi mundur ke belakang. Anak sulung keluarga ini (yang sekaligus tokoh utama) ketika bangun tidur selalu dalam kondisi yang lebih muda tapi pikirannya tetap anak 12 tahun. Kejadian waktu mundur ini bahkan sampai dia menjadi bayi, dia khawatir kalau tidak segera teratasi maka dia akan hilang dari dunia karena waktu berjalan mundur terus.

Singkat cerita dia berhasil mengembalikan diri ke masa sekarang (maksudnya masa di mana dia berusia benar-benar 12 tahun), tapi ada satu kejadian yang ke-skip dari hidupnya yang mengakibatnya adiknya tidak pernah lahir ke dunia. Yang sadar hanya dia sendiri, orangtuanya tidak. Lumayan seru sih cerita ini, horor juga kalau waktu berjalan mundur setiap bangun tidur.


Goosebumps 29: Monster Blood III (Darah Monster III)
Sekuel ketiga dari cerita Darah Monster. Kalau di sekuel pertama yang membesar adalah anak anjing, di sekuel kedua adalah seekor hamster, maka di sekuel ketiga ini si tokoh utamalah yang menjadi raksasa karena tidak sengaja menelan Darah Monster. Di sekuel ini dia menjadi pengasuh sepupunya yang kecil-kecil cabe rawit. Sepupunya ini tergila-gila dengan sains dan suka iseng terhadap si tokoh utama.

Tokoh utama ketika menjadi raksasa akhirnya bisa balas dendam dengan anak yang nakal kepadanya. Jujur cerita Darah Monster ini nggak terlalu menarik tapi kenapa oh kenapa sampai ada empat sekuel? Wkwkwkwk. Yang sekuel keempat malah lebih absurd lagi. 


Goosebumps 30: It Came from Beneath the Sink! (Makhluk Mungil Pembawa Bencana)
Makhluk mungin ini ditemukan oleh tokoh utama di bawah tempat cuci piring rumah baru mereka. Makhluk ini awalnya dikira spons cuci piring tapi lama-lama makhluk ini menunjukkan tanda-tanda kalau dia hidup. Bahkan sampai muncul mata di permukaannya.

Makhluk mungil ini membawa sial kepada pemiliknya. Namun kalau dibuang, sang pemilik akan meninggal dunia keesokan harinya. Tokoh utama dan temannya berusaha sekuat tenaga untuk mencari tau apa sebenarnya makhluk mungil ini. Akhirnya mereka tau dari membaca ensiklopedia makhluk mitologi. Ada lagi makhluk mitologi yang lebih mengerikan efeknya dari makhluk mungil ini, dan makhluk itu ditemukan oleh adik di tokoh utama.


Goosebumps 31: Night of the Living Dummy II (Boneka Hidup Beraksi II)
Petualangan Slappy masih belum selesai guise. Di sekuel kedua ini Slappy berganti kepemilikan. Namun jiwa jahatnya tetap tidak hilang. Dia mengakibatkan keonaran juga ke pemilik barunya. Pemilik barunya ini sama-sama anak perempuan tapi bukan anak kembar seperti di sekuel pertama.

Pemilik Slappy di cerita ini sampai dipermalukan di pertunjukan unjuk bakat di sekolahnya oleh Slappy. Ada hal yang menjijikkan yang terjadi malah di sekuel kedua ini. Slappy makin evil lah intinya sampai menyakiti tangan anak balita.

Kalau nggak salah ingat, Slappy sampai dikubur di dalam tanah oleh pemiliknya namun tetap bisa kembali ke dalam rumah. Orangtua pemilik Slappy lagi-lagi nggak percaya dengan cerita anaknya tentang boneka ventrilokuis yang bisa berjalan dan berbicara sendiri. Mohon maaf saya nggak inget tokoh utama di sekuel ini mendapatkan Slappy dari mana, apakah sang ayah membelinya dari toko antik atau bagaimana. Atau yang dapat dari toko antik ini cerita di sekuel ketiga? Lupa, huhuhu.


Goosebumps 32: The Barking Ghost (Misteri Anjing Hantu)
Nggak terlalu suka dengan cerita yang ini tapi harus tetap nulis garis besarnya apa supaya memori tetap ada di blog wkwk. Intinya iya memang lawan tokoh utamanya adalah dua ekor anjing hantu. Anjing hantu ini aslinya adalah dua manusia yang kena kutukan selama sekian ratus tahun. Nah dua ekor anjing hantu ini sedang mencari pengganti mereka. Ketemulah dengan si tokoh utama dan adiknya.

Suatu malam kakak beradik ini digeret paksa oleh dua ekor anjing hantu tersebut ke sarang mereka. Ritual pergantian jiwa pun dilakukan. Ritualnya nggak seseram adegan di film paganisme sih. Seingat saya cuma dibawa ke ruangan gelap kemudian ditutupi selimut dan voila tertukarlah jiwa mereka.

Dua anak ini tentu nggak terima dong, mereka berusaha membalik keadaan lagi dan melakukan ritual tersebut kembali beberapa malam kemudian. Eh lha kok jiwa anak-anak tadi malah masuk ke tupai. Jadi keinget Chip and Dale lho beneran. 😂


Goosebumps 33: The Horror at Camp Jellyjam (Horror di Camp Jelly Jam)
Camp Jelly Jam ini memiliki agenda penghargaan untuk juara-juara setiap pertandingan yang mereka adakan. Hanya yang menang urutan pertama yang diberi koin kemenangan. Jika bisa mengumpulkan sampai enam keping koin, para jawara ini akan dipanggil untuk berjalan di atas panggung kemenangan. Namun keesokan harinya mereka sudah tidak terlihat lagi di camp.

Tokoh utama merasa curiga dengan kejanggalan ini, dia ingin segera keluar dari Camp Jelly Jam. Namun adiknya tidak mau diajak pulang karena masih ambisius mengumpulkan koin. Pertandingan-pertandingan yang diikuti oleh adik tokoh utama ini macam-macam, ada berenang, lari, dll.

Hingga akhirnya mereka berdua secara tidak sengaja menemukan bahwa para jawara yang menghilang ini menjadi budak Raja Jelly Jam di bawah tanah. Raja ini penampilan fisiknya digambarkan menjijikkan dan harus selalu dalam keadaan lembab dan bersih. Makanya para jawara ini harus bekerja keras menyiramkan air dan menggosok badan Raja Jelly Jam. Raja Jelly Jam nggak segan untuk memakan anak yang kedapatan malas atau kelelahan melayaninya. Baca cerita ini saya eneg sih, jijik beneran.


Goosebumps 34: Revenge of the Lawn Gnomes (Pembalasan Kurcaci Ajaib)
Cerita yang dapat menakuti anak-anak SD dan SMP pada zamannya. Kurcaci hiasan taman yang bisa hidup dan menuntut balas kepada orang-orang yang membawa mereka ke kota. Kalau nggak salah ingat, kurcaci-kurcaci taman ini sesungguhnya ada suatu suku di sebuah pedalaman. Nggak ingat kenapa bisa sampai dijadikan hiasan taman.

Tokoh utama dalam cerita ini dan saudaranya dimintai tolong oleh kurcaci-kurcaci tersebut untuk kembali ke tempat tinggal mereka di pedalaman. Namun kumpulan kurcaci ini kayak...nggg...nggak ramah gitu. Jadinya dua bersaudara tadi agak-agak takut buat nolong.


Goosebumps 35: A Shocker on Shock Street (Kejutan di Shock Street)
Cerita ini kalau menurut saya plot twist-nya mulus. Cukup enjoy waktu baca. Genrenya sci-fi.

Dua orang anak ternyata dijadikan bahan percobaan untuk menguji apakah proyek manusia buatan sebuah lembaga penelitian berhasil. Nggak hanya fisik yang diuji tapi juga emosinya. Makanya dua anak itu dimasukkan ke dalam tempat percobaan yang di-setting seperti amusement park berisi monster-monster.


Goosebumps 36: The Haunted Mask II (Topeng Hantu II)
Sekuel terakhir dari cerita Topeng Hantu. Tokoh-tokohnya masih sama tapi yang menjadi pemakai topeng hantu di cerita ini adalah adik si tokoh utama. Dia memakai topeng hantu berwujud orang sepuh. Suaranya jadi seperti kakek-kakek dan tubuhnya pun menjadi renta. Sang kakak berusaha untuk menyelamatkan adiknya, caranya kalau nggak salah ingat masih sama sih kayak yang ada di sekuel pertama.


Goosebumps 37: The Headless Ghost (Misteri Hantu Tanpa Kepala)
Hantu tanpa kepalanya memang ada, tapi si hantu ini nggak ngapa-ngapain. Hanya muncul di menjelang akhir cerita kemudian menghilang. Hantu tanpa kepala ini konon adalah seorang anak laki-laki sombong yang dibunuh oleh arwah penghuni rumahnya. Arwah ini asalnya dari seorang kapten yang ditinggal oleh calon istrinya. Kenapa ditinggal? Karena dikira sudah meninggal. Berlayar bertahun-tahun tapi tidak kembali. Kejadian meninggalnya anak laki-laki sombong itu ceritanya sudah ratusan tahun yang lalu.

Rumah angker tersebut bentuknya seperti kastil dan di masa sekarangnya cerita ini, rumah tersebut menjadi objek wisata horor. Ada seorang penjaga dan seorang pemandu wisata yang sudah sangat familiar dengan tokoh utama dan sahabatnya. Tokoh utama dan sahabatnya ini berniat untuk memecahkan misteri hantu tanpa kepala untuk proyek pelajaran di sekolah.

Waktu membaca cerita ini sampai selesai, saya rasanya kayak...lhoh? Apa sih? Ya ampun kok maksa ya twist-nya. Begitu. Hehehe.


Goosebumps 38: The Abominable Snowman of Pasadena (Misteri Manusia Salju)
Seorang ayah yang berprofesi sebagai fotografer, mengajak kedua anaknya untuk ikut dalam perjalanan ke Alaska. Perjalanan ini dalam rangka mencari foto manusia salju dan membuktikannya ke dunia bahwa manusia salju itu benar adanya. Ayah ini adalah single parent. Kedua anaknya diajak karena tidak ada orang yang dapat mengawasi mereka selagi dirinya pergi.

Di suatu daerah bersalju di Alaska, tidak ada transportasi yang mudah dijangkau. Semuanya dijalani dengan jalan kaki atau naik sleigh yang ditarik oleh beberapa anjing terlatih. Pendamping mereka bertiga adalah warga Alaska yang tidak mau bermasalah dengan manusia salju karena konon manusia salju ini makhluk berbahaya.

Dua anak tersebut malah tanpa sengaja menemukan manusia salju tersebut ketika terperosok ke lubang salju. Manusia salju ini wujudnya seperti yeti kalau dilihat dari sampulnya. Singkat cerita, manusia salju ini dibawa ke kota tempat mereka tinggal, yaitu sebuah kota di California. Daerah yang seperti musim panas sepanjang tahun, jadi manusia saljunya dikemas sedemikian rupa sehingga tetap dingin.

Suatu hari anak laki-lakinya melakukan tindakan yang mengakibatkan salju tersebar ke sekitar tempat tinggalnya. Salju ini tidak bisa meleleh dengan cahaya matahari, hanya bisa hilang jika dihilangkan oleh manusia salju. Singkat cerita lagi, manusia salju ini kabur (mungkin kembali ke tempat tinggalnya). Ketika ayah dari dua anak tersebut melihat foto-foto yang dia ambil, tidak ada sosok manusia salju pun di dalam fotonya.

Membaca cerita ini waktu latar tempatnya masih di Alaska, rasanya ikut merasakan dingin wkwk padahal ya memang bacanya waktu udara dingin. Cukup menarik karena yeti dalam cerita ini sosoknya masih tetap sebagai sebuah misteri.


Goosebumps 39: How I Got My Shrunken Head (Rahasia Kepala Terpenggal)
Kalau yang ini, tokoh utamanya adalah anak tunggal dari single mother. Bibi anak tersebut adalah ilmuwan yang meneliti daerah-daerah pedalaman di Asia Tenggara. Suatu hari datang seorang wanita yang mengenalkan dirinya sebagai asisten bibi dari anak itu. Wanita tersebut meminta izin ibu si anak agar mengizinkan anaknya dibawa menemui bibinya di daerah pedalaman.

Wanita tersebut juga membawa sebuah benda berbentuk kepala yang sudah dibuat kisut mengkerut. Benda itu adalah titipan bibi untuk keponakannya. Keesokan harinya si anak dibawa terbang ke pedalaman. Waktu bacanya saya kayak...orang Amerika ya, nggak khawatir berlebihan anaknya naik pesawat sendirian. Warga negara maju memang beda, mungkin budaya di sana seperti itu.

Ketika sampai di pedalaman yang dimaksud, bibi anak tersebut ternyata sudah lama menghilang. Anak tersebut dibawa adalah dengan tujuan disuruh menemukan bibinya dengan bantuan jimat kepala kisut itu. Jadi gengs, ceritanya walaupun seorang ilmuwan bibi anak tersebut punya kekuatan magis yang disalurkan ke anak tersebut wkwkwkwk.

Bisa ditebak, musuh di cerita ini adalah si wanita asisten dan seorang ilmuwan lagi di sana. Ilmuwan ini punya anak perempuan, pada awalnya anak perempuan ini terlihat seperti penolong anak laki-laki si tokoh utama tapi ternyata ya dia pembela ayahnya dong tentu saja.


Goosebumps 40: Night of the Living Dummy III (Boneka Hidup Beraksi III)
Slappy lagi-lagi jatuh ke tangan anak baru. Anak ini seorang anak perempuan yang mempunyai adik laki-laki. Ayah dari dua bersaudara ini punya beberapa boneka ventrilokuis di loteng rumah. Suatu hari, keponakannya datang ke rumah karena dititipkan. Keponakan ini selalu diisengi oleh kedua anaknya sampai ketakutan. Oleh karena itu, sang ayah mewanti-wanti agar kedua anaknya jangan lagi iseng ke sepupunya itu. Kasihan.

Seperti yang sudah-sudah, Slappy ini menyebabkan keonaran. Namun keonaran di sekuel ini nggak hanya ulah Slappy sendiri, sepupu tokoh utama juga terlibat di dalamnya. Namun si sepupu ini nggak tau kalau Slappy bisa hidup. Yang tau adalah dua bersaudara tadi. Saya suka banget ending cerita ini karena kengeriannya masih terasa gitu lho dan jadi mikir wah nanti nasib sepupu itu gimana ya. Gitu.


Goosebumps 41: Bad Hare Day (Rahasia Tukang Sulap)
Seorang anak laki-laki tergila-gila dengan dunia sulap dan suatu malam dia dan adiknya mengendap-endap keluar rumah untuk nonton pertunjukan sulap dari pesulap favoritnya. Tanpa dia sangka pesulap yang selama ini dia kagumi ternyata punya kepribadian yang membuatnya ilfil. Ya mirip dengan kehidupan asli lah ya, kalau kagum dengan seseorang memang sebaiknya cukup mengagumi dari jauh saja nggak usah kenal dekat uhukcowokkipopuhuk. *dijitak*

Sejujurnya bab-bab sebelum semua rahasia pesulap itu terkuak, narasinya membosankan. Alurnya berjalan lambat. Sampai akhirnya di akhir cerita saya merasa...ya ampun ini tokoh utamanya terlalu polos atau memang berdedikasi tinggi ke dunia sulap ya bisa sampai rela memutuskan demikian.


Goosebumps 42: Egg Monsters from Mars (Monster Telur Dari Mars)
Bermula dari pesta ulang tahun adiknya yang mana ada misi mencari telur-telur yang disembunyikan di halaman belakang, seorang anak laki-laki menemukan sebutir telur yang beda dari telur-telur lainnya. Telur ini memiliki urat-urat pembuluh darah yang terlihat di cangkangnya. Anak laki-laki ini kemudian menyimpan telur tersebut di dalam laci meja belajarnya hingga menetas.

Sebagai seorang anak yang antusias dengan sains, dia membawa mahkluk berwujud seperti putih telur bermata itu ke laboratorium sains di dekat tempat tinggalnya. Salah seorang ilmuwan di sana justru mengurung anak laki-laki itu setelah dia menceritakan asal usul dan perlakuannya terhadap makhluk yang dibawanya tersebut. Si ilmuwan ingin meneliti efek apa yang timbul pada manusia setelah kontak dengan makhluk asing tersebut.

Di dalam laboratoriumnya ada banyak sekali makhluk serupa. Anak laki-laki tersebut dikurung bersama makhluk-makhluk tersebut sampai berganti hari. Anak laki-laki itu semalaman diselimuti oleh makhluk-makhluk asing itu. Dia kemudian melarikan diri dari laboratorium keesokan harinya karena sejak awal sudah merasa aneh dengan si ilmuwan. Ilmuwan tersebut tidak ramah dengan anak-anak.

Hidup anak laki-laki itu kembali normal setelah kabur dari laboratorium. Namun ketika dia ingin bermain ke rumah tetangganya, tiba-tiba dia berjongkok dan mengeluarkan sebutir telur. Yuck! The ending is so gross for me lol. It tickles my imagination but I appreciate this story.


Goosebumps 43: The Beast from the East (Monster Dari Timur)
Tiga orang kakak beradik sedang pergi liburan ke alam bersama kedua orangtuanya. Sesampainya di tempat liburan, mereka pergi jalan-jalan melihat-lihat pemandangan hutan yang ada di tempat tersebut. Kedua orangtunya sibuk menata tenda kalau tidak salah ingat.

Tiga orang ini terdiri dari satu kakak perempuan dan dua orang adik laki-laki kembar. Adik-adiknya ini memiliki sifat yang bertolak belakang, satunya aktif dan suka memanjat pohon sedangkan satunya lagi lebih pendiam dan suka membaca buku. Mereka bertiga secara kebetulan bertemu dengan sosok-sosok besar yang wujudnya aneh seperti monster berbulu.

Monster-monster ini sedang memainkan sebuah permainan yang aturannya tidak dimengerti oleh tiga bersaudara tadi. Namun kawanan monster tersebut tetap bersikukuh bahwa tiga manusia tadi sudah pernah memainkan permainan itu sebelumnya. Kakaknya si kembar harus memenangkan permainan tersebut sebelum matahari terbenam. Kalau tidak mereka akan dijadikan santapan makan malam oleh monster-monster tersebut.

Frustrasi banget bacanya karena ikutan bingung dengan tokoh utama. Ending-nya apa lagi, kayak...ya ampun ini tuh mereka harus ngulang main games nggak jelas dan mengancam keselamatan mereka lagi gitu???


Goosebumps 44: Say Cheese and Die - Again! (Bergaya Sebelum Mati II)
Greg menceritakan pengalaman nggak mengenakan yang dia alami di sekuel pertama: Bergaya Sebelum Mati. Dia menceritakan ini di depan kelas sebagai tugas bahasa Inggris. Gurunya menyuruh para murid untuk menceritakan kegiatan mereka selama liburan.

Mendengar cerita Greg tentu saja gurunya tidak percaya, malah menertawakannya. Begitu pula dengan teman-teman sekelas. Hanya geng Greg yang percaya dengan cerita itu, ya karena mereka ikutan mengalaminya. Sayangnya teman satu geng Greg beda-beda kelas.

Greg berencana untuk membawa kamera berbahaya itu ke gurunya agar nilai F-nya dicabut sang guru. Namun kamera tersebut sudah kembali ke rumah tua tempat benda itu berasal. Greg segera menuju lokasi rumah tersebut tapi didapatinya rumah itu sudah menjadi puing-puing. Seseorang telah membeli rumah tersebut dan meruntuhkannya untuk dibangun sebagai bangunan baru. Untung saja kameranya masih ada di tumpukan tempat sampah.

Kamera tersebut masih tetap membawa sial seperti sebelumnya. Namun Greg tidak peduli, dia ingin membuktikan ke gurunya bahwa dia tidak membual. Malah Greg juga berencana untuk mengambil potret gurunya dengan kamera itu untuk balas dendam atas nilai F yang dia dapat.

Tidak disangka dia dan Shari mengambil foto masing-masing secara tidak sengaja. Di dalam foto tersebut Greg memiliki badan yang super gembul, sedangkan Shari kurus kering. Sudah bisa ditebak kan apa yang terjadi keesokan harinya. Cerita kedua ini nggak beda sama sekali konsepnya dengan cerita pertamanya, tidak ada yang baru.


Goosebumps 45: Ghost Camp (Perkemahan Hantu)
Harapan saya terlalu tinggi untuk cerita ini hehehehe. Sampulnya tidak mencerminkan jalan ceritanya.

Dua orang saudara mengikuti kegiatan di sebuah camp. Camp ini diadakan di tengah-tengah pepohonan. Di malam hari, ketua camp menceritakan beberapa kisah horor terkait dengan camp tersebut. Salah duanya adalah cerita tentang lantai hutan yang berdetak dan kabut malam.

Dikisahkan ada sekelompok anak yang berjalan masuk ke dalam hutan. Ketika sampai di tempat yang dituju, anak-anak tersebut mendengar bunyi seperti detak jantung yang keras. Ternyata mereka sedang berkemah di atas dada monster. Mereka berteriak ketakutan. Sejak saat itu sekelompok anak tersebut tidak pernah kelihatan lagi.

Cerita kedua tentang kabut malam yang mengubah sekelompok anak menjadi hantu. Kabut tersebut turun secara misterius di malam hari. Keesokan harinya mereka sudah bukan manusia lagi. Dan kisah ini adalah kisah nyata camp yang diikuti oleh dua saudara tokoh utama cerita ini. Mereka berdua berusaha lari sekuat tenaga dari camp tersebut. Berhasil sih tapi ada yang aneh dengan suara sang adik. Sebelumnya dia punya suara yang merdu, tapi ketika keluar dari camp itu dia bersuara seperti salah satu hantu camp tersebut. Artinya...???


Goosebumps 46: How to Kill a Monster (Berburu Monster)
Saya jadi teringat dengan film The Visit sewaktu membaca cerita ini karena tema yang diangkat sama, yaitu cucu yang mengunjungi kakek dan neneknya di desa. Bedanya yang dikunjungi oleh tokoh-tokoh di Goosebumps ini memang kakek dan nenek mereka sendiri, bukan lansia yang menyamar.

Cucu-cucu ini melihat keanehan sejak sarapan. Neneknya memasak banyak sekali panekuk padahal isi rumah hanya empat orang. Rumah mereka pun jauh dari tetangga-tetangga. Malah rumah tersebut dikelilingi oleh rawa-rawa. Konon ada monster di rawa-rawa tersebut.

Kakek dari cucu-cucu ini melarang mereka untuk membuka pintu sebuah ruangan yang ada di lantai atas. Lagi-lagi yang namanya anak-anak ketika dilarang justru makin penasaran. Ketika kakeknya selesai membawa masuk panekuk ke ruangan tersebut dan sudah pergi, pintunya sedikit terbuka. Salah seorang cucu melihat monster mengerikan sedang melahap panekuk tersebut. Dia langsung berteriak ketakutan dan mengakibatkan monster tersebut keluar dari ruangan itu.

Kakek dan nenek mereka pergi mencari bantuan tapi dengan cara mengunci pintu rumah, jadi kedua cucu mereka terjebak bersama monster yang mengamuk di dalam rumah. Mungkin kakek-nenek tersebut mengira monsternya tetap di dalam ruangan. Beliau berdua masih meninggalkan catatan juga kok untuk pedoman keselamatan cucu-cucunya. Menegangkan sih perjuangan dua anak-anak ini menyelamatkan diri biar nggak ditangkap monsternya. Dan perjuangan mereka belum berakhir karena setelah lepas dari monster di dalam rumah, mereka harus berhadapan lagi dengan monster yang keluar dari rawa-rawa di luar rumah.


Goosebumps 47: Legend of the Lost Legend (Legenda Yang Hilang)
Dari sampulnya aja saya dulu udah nggak tertarik tapi tetep dibaca aja karena penasaran. Beneran isinya nggak seimpresif itu huhuhu.

Latar tempatnya mengambil salah satu hutan di benua Eropa. Ayah mereka adalah seorang penulis dan tengah melakukan riset legenda yang hilang untuk proyek cerita berikutnya. Kalau nggak salah ingat, anak-anaknya ini menemukan legenda yang hilang pada akhirnya. Menemukannya bersamaan dengan sang ayah. Tapi ya gitu deh~ Goosebumps kan sukanya open ending yang nggak happy ending ya hohoho.


Goosebumps 48: Attack of the Jack-O'-Lanterns (Pembalasan di Malam Halloween)
Sampulnya membuat saya dan sodara saya takut waktu itu dan ceritanya juga ngeri sih. Jadi ceritanya ada empat orang kawan yang ingin balas dendam ke dua temannya yang sudah merusak Halloween mereka dua kali berturut-turut. Ketika hari-H datang, dua orang (tokoh utama dan teman laki-lakinya) dan dua teman pengganggunya bertemu dengan dua sosok berkepala labu. Labunya berbentuk Jack O' Lantern. Dua teman pengganggunya ini sudah curiga kalau anak-anak di balik kepala labu ini adalah teman kembar tokoh utama dan kawannya. Namun seiring berjalannya waktu mereka ragu dengan dugaannya sendiri karena terlalu real.

Dua sosok kepala labu ini membawa mereka ke sebuah permukiman yang lumayan jauh dari perumahan tempat mereka tinggal. Tokoh utama, temannya, dan dua teman penganggunya dipaksa untuk terus berkunjung ke rumah-rumah yang ada di permukiman tersebut. Ketika sudah lelah tapi tidak boleh berhenti oleh dua sosok kepala labu itu, mereka memanfaatkan kesempatan untuk bertanya ke orang yang baru saja pulang kerja yang kebetulan lewat di dekat mereka. Pria yang baru pulang kerja itu merasa aneh karena tidak ada sosok kepala labu di sana, anak-anak itu justru disuruh pulang olehnya karena hari sudah larut dan orangtua mereka pasti khawatir.

Kalau sudah tidak ada orang asing di dekat mereka, sosok kepala labu itu muncul kembali. Plot twist-nya adalah dua anak kembar memang ada di balik kepala labu, tapi mereka ini benar-benar alien berwujud manusia yang menunggu anak-anak untuk gemuk dan kemudian mereka makan.


Goosebumps 49: Vampire Breath (Nafas Vampir)
Tipe alur cerita dan plot twist-nya mirip cerita Gadis Pencinta Monster. Bedanya tentu di jenis makhluk yang dihadapi, untuk cerita ini sudah jelas makhluknya adalah vampir.

Dua orang sahabat, kalau tidak salah ingat, tidak sengaja menemukan pintu rahasia di dalam rumah salah seorang di antara mereka. Pintu ini mengantarkan mereka ke dalam sebuah ruangan yang mirip ruang misterius sebuah kastil kerajaan. Di dalam ruangan ini mereka menemukan botol yang berlabel nafas vampir.

Salah seorang dari mereka membuka botol tersebut sehingga membuat isinya (yang berupa nafas vampir, ew) menguap ke udara. Seorang vampir yang lama terbaring di dalam ruangan itu marah karena nafas dalam botol tersebut habis.


Goosebumps 50: Calling All Creeps! (Komplotan Makhluk Kadal)
Dulu waktu melihat sampul buku ini yang menampilkan makhluk berkepala kadal tapi bisa berdiri dan berpakaian seperti manusia, saya jijik setengah mati huhuhu. Saya nggak suka reptil, tapi setelah membaca ceritanya kok bagus hahaha.

Seorang anak laki-laki ingin membalas dendam ke kakak kelasnya dengan menyebarkan nomor telepon kakak kelas tersebut dan memerintahkan menelepon nomor tersebut di atas jam tidur. Tidak disangka ada seseorang yang mengubah nomor telepon tersebut menjadi nomor telepon anak laki-laki itu.

Setiap malam menjelang tidur, telepon di rumahnya berbunyi. Seseorang di seberang telepon tersebut mengatakan hal yang aneh perihal misi rahasia membuat semua anak-anak di sekolah menjadi komplotan makhluk kadal. Anak laki-laki tersebut disebut sebagai komandan misi rahasia. Tentu dia bingung dong dan keesokan harinya beneran ada komplotan makhluk kadal yang nyamperin dia sepulang sekolah dan menyuruhnya cepat-cepat menjalankan misi rahasia.


Goosebumps 51: Beware, the Snowman (Teror Monster Salju)
Seorang anak perempuan yang hidup bersama bibinya pindah rumah ke suatu daerah bersalju. Di daerah tersebut banyak sekali boneka salju-boneka salju yang dibuat serupa di sepanjang jalan. Anak perempuan tersebut merasa ngeri sekaligus penasaran kenapa dibuat demikian.

Anak perempuan itu mendapat jawaban lebih dari yang dia inginkan. Dia mendapat jawaban tentang ayah dan ibunya yang selama ini tidak bersamanya. Cerita ini biasa aja, malah kalau bagi saya sedikit membosankan dan ending-nya itu membuat berpikir "apa sih" gitu.


Goosebumps 52: How I Learned to Fly (Ramuan Ajaib)
Membaca buku ini rasanya lamaaa banget baru bisa selesai. Narasinya agak membosankan tapi begitu tau ending-nya jadi tepuk tangan sendiri. Hahahaha. Kalau menurut saya malah inti dari cerita ini tuh ending-nya aja. Karena tokoh utamanya sungguh sangat dewasa sekali dalam berpikir padahal dia masih berusia 12 tahun.

Anak laki-laki tersebut menemukan sebuah buku yang mengajari membuat ramuan untuk terbang. Dan ya memang pada akhirnya dia bisa terbang dan terkenal. Kemudian seorang temannya yang selalu ingin bersaing dengannya mencuri dengar resep tersebut, dan ya teman itu berhasil juga. Sampai pada akhirnya mereka berdua dilombakan siapa yang lebih hebat.


Goosebumps 53: Chicken, Chicken (Kutukan Ayam)
Mungkin R. L. Stine bermaksud untuk mengajari anak-anak bersopan santun melalui buku ini. Karena tokoh utama di buku ini menjadi ayam setelah berperilaku tidak sopan kepada seseorang yang dianggap aneh di kampung. Kalau tidak salah ingat, nama orang aneh ini Vanessa. Vanessa selalu berpakaian serba hitam.

Pesan yang bisa didapat dari buku ini di antaranya: (1) jangan mengganggu orang yang menurut kita aneh, just let them live their life as long as they don't bother us first; (2) minta maaf kalau sudah melakukan kesalahan ke orang, sengaja atau tidak sengaja; (3) bersopan santun kepada orang yang lebih tua, paling tidak ya kita menyopani orang duluan lah ya, baru kalau orang itu nggak bisa disopanin ya udah bye cukup tau.


Goosebumps 54: Don't Go to Sleep! (Kamar Hantu)
Seorang anak laki-laki yang menginginkan kamar tamu di rumahnya untuk dia tempati karena sudah bosan dengan kamarnya yang sempit. Suatu hari dia diam-diam tidur di dalam kamar tamu itu dan besoknya hidupnya kacau.

Setiap bangun dari tidur, dia selalu menjadi orang yang berbeda-beda, entah itu menjadi anak SMA, anak kelas 3 SD, monster, sampai binatang seperti tupai (kalau nggak salah ingat). Dan no matter dia jadi apa, selalu ada komplotan anak laki-laki yang lebih besar dari dia yang mengejarnya. Anak ini jelas ketakutan karena tidak mau dihajar orang asing. Ternyata yang mengejar dia ini semacam polisi di dalam alam orang-orang yang bangun tidur dari kamar hantu. Meh banget nggak sih? Wkwkwk. Cerita ini nggak terlalu meninggalkan kesan khusus setelah membaca. Cuman ending-nya berhasil membuat ngeri juga sih, karena ceritanya anak laki-laki itu berhasil kembali ke hidup normalnya tapi sama ibunya dikasih hadiah boleh pindah ke kamar tamu tersebut. Wkwkwkwk.


Goosebumps 55: The Blob That Ate Everyone (Mesin Tik Hantu)
Ceritanya ada gumpalan berwarna merah muda yang memakan apa saja yang ada di depannya. Mau itu benda tak hidup atau makhluk hidup dilahap aja sama dia. Manusia-manusia di sekitarnya ya jelas panik lah ya takut dimakan. But it has a happy ending, gumpalan ini akhirnya lenyap dan manusia yang menang.

Sesingkat itu? Enggak hahahaha. Itu ending yang diketik oleh gumpalan itu sendiri. Ceritanya kayak dia ini alien gitu lho yang juga tau kehidupan manusia. Terus ada gumpalan lain menghampiri dia dan bilang, kenapa nggak dibalik aja jadi manusianya yang kalah? Pesan dari cerita ini mirip-mirip sama cerita Selamat Datang di Camp Nightmare.


Goosebumps 56: The Curse of Camp Cold Lake (Arwah Penasaran)
SAMPULNYA NGERI BANGET PLS. T__________T

Ceritanya lumayan lah nggak zonk. Ada seorang anak perempuan yang mengikuti sebuah camp musim panas. Camp ini memiliki kegiatan yang sebagian besar dilakukan di dalam air, seperti berenang dan canoeing. Anak perempuan ini termasuk anak yang kalau nggak suka sesuatu, dia akan bilang langsung. Mana pas berangkat dia kayak setengah hati juga jadinya begitu sampai di sana malah dapat musuh teman-teman sekamarnya.

Suatu hari dia ingin balas dendam ke teman-teman sekamarnya karena dia telah dipermalukan oleh mereka. Dia pura-pura tenggelam sampai dia hampir meninggal. Hampir meninggalnya ini dia mimpi bertemu dengan hantu anak perempuan yang meninggal di camp tersebut. Karena ternyata meninggal itu mengerikan, dia melarikan diri dari mimpi tersebut dan memaksa dirinya bangun. Nggak jadi meninggal pada akhirnya.

Setelah kejadian mimpi itu dia selalu diikuti dan dihantui oleh hantu anak perempuan di dalam mimpinya tadi. Dia sampai ingin melarikan diri dari camp tersebut karena sudah merasa sangat terganggu dan tak ada seorang pun yang percaya dengan ceritanya.


Goosebumps 57: My Best Friend Is Invisible (Manusia Siluman)
Plot twist-nya maksa banget huhuhu. Jadi waktu baca itu saya nggak kepikiran sama bentuk tokoh utama kayak gimana, saya bayanginnya ya bentuknya manusia biasa. Ternyata mereka monster dan manusia siluman yang nggak kelihatan wujudnya tersebut manusia biasa. Kayak dibalik gitu lho, selama membaca kayak mikir yang berwujud monster justru yang nggak kelihatan.


Goosebumps 58: Deep Trouble II (Masalah Besar II)
Lanjutan dari cerita Masalah Besar, tokoh-tokohnya masih sama dan latar tempatnya juga masih sama yaitu di lautan. Bedanya adalah makhluk ajaib yang ada. Kalau di sekuel pertama mereka bertemu dengan putri duyung, di sekuel kedua mereka menghadapi hewan-hewan super besar. Hewan-hewan ini ceritanya makan makanan yang sudah direkayasa sehingga jadi membesar.

Siapa yang merekayasa makanannya? Kelompok ilmuwan lain. Jenis musuhnya tetep, orang-orang greedy. Di cerita ini tokoh utama, saudara, dan pamannya sampai terdampai di pulau terpencil.


Goosebumps 59: The Haunted School (Hantu Penunggu Sekolah)
Ceritanya ada seorang murid baru yang ikut menjadi panitia persiapan drama sekolah atau apa ya saya lupa, agar dia mendapat teman banyak. Di suatu malam dia dan beberapa temannya masih mengerjakan poster acara tersebut. Ketika cat yang harus dipakai habis, dia mengajukan diri untuk mengambilnya di ruangan kesenian di lantai atas. Perjalanannya ini mengantarkan dia bertemu dengan kepala sekolahnya yang menceritakan bahwa bertahun-tahun lalu ada kejadian aneh. Anak-anak yang sekolah di situ semuanya menghilang secara misterius dan tidak ditemukan sampai sekarang.

Di hari-H tokoh utama ini dan seorang teman laki-lakinya terjebak di sebuah ruangan yang serba hitam putih. Mereka berdua bertemu dengan anak-anak yang hilang pada masa lalu. Dari mereka inilah, si tokoh utama mendapat cerita lengkap bagaimana mereka menghilang. Ternyata gara-gara seorang fotografer, dan fotografer ini di akhir ceritanya diceritakan memotret teman-teman si tokoh utama. Entahlah kepala sekolahnya sepertinya tau tentang hal ini tapi ya gitu deh ending-nya Goosebumps kan dibuat menggantung.


Goosebumps 60: Werewolf Skin (Kulit Manusia Serigala)
Seorang anak laki-laki dititipkan ke paman dan bibinya karena kedua orangtuanya ada pekerjaan di luar kota. Rumah paman dan bibinya ini dekat dengan hutan yang berbahaya ketika malam tiba. Ada manusia serigala berkeliaran. Manusia-manusia serigala ini tidak segan-segan memakan apa yang sedang mereka temui.

Suatu malam dia penasaran atau kameranya tertinggal di hutan gitu (saya lupa, maafkaeun wqwq), dia memergoki dua manusia serigala berubah dan mengoyak seekor kelinci. Anak laki-laki ini sebenarnya juga penasaran dengan tetangga sebelah rumah paman dan bibinya. Tetangga ini tidak pernah kelihatan, tapi dia selalu dilarang keras oleh paman dan bibinya untuk mendekati rumah tersebut.

Ternyata rumah itu adalah rumah kosong tempat paman dan bibinya menyimpan kulit serigala mereka untuk digunakan di malam bulan purnama. Agak kocak nggak sih ada werewolf yang ganti kulit dulu untuk menjadi manusia serigala wkwkwkwk. Kok sempet. 😂


Goosebumps 61: I Live in Your Basement! (Teror Di Ruang Bawah Tanah)
I love this story! Tema ceritanya mirip film Inception tapi versi lebih sederhana. Mimpi di dalam mimpi gitu. Sepanjang membaca, saya menebak-nebak ini kira-kira yang sedang bercerita siapa ya? Akhir ceritanya juga dituturkan secara mulus, plot twist-nya nggak gradakan. Sengaja cerita cuma segini biar ada yang penasaran? Ada nggak yang penasaran? 😝


Goosebumps 62: Monster Blood IV (Darah Monster IV)
Kalau menurut saya, cerita yang lebih baik untuk dijadikan penutup Goosebumps original series ini yang nomor 61. Cerita nomor 62 absurd, nggak serem, dan nggak menegangkan

Di cerita Darah Monster IV ini monsternya kayak yang ada di sampul bukunya, berwarna biru dan bentuknya kayak lintah. Tokoh utama, bersama sepupunya dan Andy masih repot aja ngejar-ngejar Darah Monster biar nggak jadi makin banyak. Musuhnya tetep anak tetangga sepupunya si tokoh utama, anak yang badannya gede dan nggak segan memukul tokoh utama kalau dia merasa terganggu.

🎃👻👽

Fiuh~~~ selesai juga akhirnya walaupun banyak lupanya hehehe. Sengaja nggak ngintip banyak-banyak baca plot yang ada di internet karena ingin membuat tulisan ini bersifat personal. Halah. WKWKWKWK. 

Semoga membantu dan sampai jumpa di postingan selanjutnya!


4 comments :

  1. Wuaaah ini terniiaatttt😁
    Keren banget bisa nulis ringkasan 62 buku Goosebumps. Ini bacanya dimana berarti mbak Endah? Langsung marathon gitu ya? 😁

    Btw, buku Goosebumps ini juga jadi koleksi saya yang berharga di rumah, ngumpulinnya butuh waktu bertahun2 sampe bisa lengkap semua.

    Selain Goosebumps yang 62 buku ini, ada lagi Goosebumps 2000, Goosebumps Seri Petualangan Maut, Goosebumps 10 cerita Horor, Nigtmare Hour, terus ada juga Nigtmare Room (sama kayak Goosebumps). Pokoknya banyak banget karya R.L. Stine, yang horor buat remaja dan dewasa juga ada judulnya Fear Street (ini banyak banget judulnya)

    Btw, postingannya saya bookmark ya, siapa tahu kapan2 saya mau inget2 lagi cerita Goosebumps-nya bisa baca lagi disini😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Enggaaak, hahaha gak sanggup baca segini banyak kalau marathon. Ini bacanya udah dari SD tahun awal 2000-an dulu mas Edot. Makanya sambil ngintip-ngintip wesbite juga nulisnya. Bisa baca semuanya ini pinjam sana-sini, ya tetangga, sodara, temen sekolah, temen kuliah. xD

      Wehhh mas Edot punya semua?? KEREEEN!!

      Naaah itu, buanyak banget setelah yang original ini. Sampe gak sanggup ngikutin lagi. Mas Edot ngikutin semua kah? Betuuul banyak banget! Kok bisa ya gitu itu. Pernah denger kabar kalau beliau pakai co-writer, tapi gatau bener apa enggak wkwk. Eh iyaaa, Fear Street juga aku pernah baca segelintir aja, lebih sadis ceritanya. T_T

      Silakan mas Edot, thank you apresiasinya~~~

      Delete
  2. Kak Endahhh, salut banget dengan postingan Kakak kali ini karena 62 judul buku ditulis dengan ringkasannya juga!! 😭👏 niat sekaliiii!! Beneran ngebantu banget untukku yang belum pernah baca Goosebumps, jadi bisa langsung comot aja judul yang direkomendasiin oleh Kak Endah 🤣.

    Kak Endah terakhir baca di tahun berapa? Dan apakah feel yang dirasakan ketika membaca buku ini masih sama seperti pada awal tahun 2000-an waktu pertama kali Kakak baca?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha senang bisa membantu, Liii. 😍

      Terakhir baca tahun kemarin wkwk, jadi ini adalah scheduled post dari beberapa bulan yang lalu. 😆 Feel-nya bedaaaa😂 kalau baca pas udah dewasa tuh jadinya yang dulu aku anggap gak seru malah jadi seru. Yang bener-bener sampulnya terlihat seram malah kayak...oh gini ceritanya, kayak cuma gitu Liii jadinya. 😂

      Delete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top