Hai haaaiii~ aku kembali untuk menceritakan kisah Gue dan Jay lagiii. Setelah sebelumnya selesai mengikuti perjalanan mereka di tetralogi The Journey, kali ini hidup mereka sudah bersatu di bawah satu atap di series The Home. Setelah ngikutin The Journey yang panjang, baca The Home yang rilisnya berdekatan dan hanya dua buku kesannya kayak...CEPET AMAT! 😆
Not complaining tho. Justru malah senang karena akhirnya bisa lanjut membaca kisah Gue dan Jay. Di series The Home, fokus utamanya adalah hunian yang nyaman. Aku dapat ilmu baru setelah membaca buku ini. Salah satunya adalah tentang kamar tamu.
Gue dan Jay meletakkan kamar tamu ini tidak berdekatan dengan kamar privasi mereka. Bahkan kamar privasi ini beneran nggak keganggu ruang tamu loh. Ya ampuuun so lovely! Beneran dipikirin banget. Asli ini ilmu yang beneran baru aku dapat. Thank you so much, Kak Eno!
Back to kamar tamu. Sebagai orang yang kalau nginep di rumah temen suka sungkan kalau ketemu keluarganya, aku suka banget dengan konsep Gue dan Jay dalam mempertimbangkan letak kamar tamu di rumah mereka. Gue seolah memahami orang-orang sepertiku sehingga membuat kamar tamu tidak bersinggungan langsung dengan kamar mereka. 💛
Anyway, The Home ada dua series, yaitu Snug dan Cozy. Snug berisi tentang perencanaan dan pembangunan rumah, sedangkan Cozy menceritakan kehidupan Gue dan Jay setelah rumah mereka jadi. 💛 Ada kejadian yang cukup membuat deg-degan juga di Cozy. 🥶
Ada satu diskusi yang menarik antara Gue dan Jay di Snug, yaitu tentang perpisahan dan nasib rumah. Di pernikahan beda kewarganegaraan mereka, Gue sudah mempelajari bagaimana hukum di Korea bekerja ketika pasangan suami dan istri berpisah. Mungkin terdengar seperti business principle, namun Gue dan Jay menyamakan persepsi tentang hal ini.
Relationship cannot be built entirely on love for them. So, there is nothing wrong if they make business principle as one of the foundation of their lives. Using business principles to build their lives does not mean that they do not love each other.
Everything has its calculations. In life, they always make agreements for every decisions. They agree to not take it personally. Not all decisions can be made only by using the heart or based solely on love. They need to adjust their mindset and their way based on the problems they face. They don't use the same mindset all the time. They use different mindsets according to their needs.
(Tulisan berbahasa Inggris, aku sarikan sepenuhnya dari buku The Home: Snug. Bukan kata-kata yang aku susun sendiri.)
Prinsip-prinsip Gue dan Jay di Cozy juga akan aku tuliskan di sini karena too good to be skipped:
- Gue ingin memiliki rumah yang jiwa masing-masing penghuni di dalamnya nggak hilang meski harus beradaptasi kembali dengan kehidupan dan flow baru di dalam rumah. Gue ingin mereka berdua bisa tetap menjadi diri sendiri di dalam rumah, tentu dengan sedikit adaptasi di sana-sini.
- Gue dan Jay memiliki dua schedule intimate session tiap minggunya supaya mereka saling bertanggung jawab. Mereka saling berjanji untuk tidak beralasan sibuk karena jika sibuk dijadikan alasan berarti pasangan nggak terlalu berharga untuk diperjuangkan kebutuhannya.
- Pertanyaan-pertanyaan sederhana menunjukkan kepedulian, itu yang membuat Gue dan Jay bisa bertahan di segala macam fase kehidupan. Bukan lagi tentang kecil atau besar, dan bukan seberapa penting suatu hal untuk ditanyakan. Tapi tentang masih adanya kepedulian dengan cara meluangkan waktu untuk saling bertanya.
- Gue always wants them to try something new to make their lives not flat plus boring. She periodically look for new ideas that they can both explore to find out what they like the most.
- "Gue ingin punya hubungan dan kehidupan bersama Jay yang indah seperti bunga dan daun cantik di halaman yang tumbuh sehat dan meski ada kemungkinan 'bunga dan daun' ini mati suatu hari ~ gue harap yang mati adalah sifat atau sikap buruk di antara kami berdua."
- "Gue rasa, nggak perlu gue terlalu kesal untuk hal sederhana, Jadi jika bisa tertawa, maka tertawa saja daripada kesal-kesalan♡" (Konteks: Gue disiram Jay dengan air keran sampai basah ketika mereka membersikan halaman rumah😂)
- "So don't feel bad just because we are evolving into the best version of ourselves. Though in the process, we have to change our perspective♡ It will be better than being stuck at the same point while we know it will not take us anywhere."
- "I don't understand the concept of why men should always look strong, should not look weak, let alone cry, sad, disappointed, and various other forms of feelings♡ While we all know, every human being, both men and women, has feelings. So I can't imagine how hard it is to live life having to suppress all the feelings that exist without expressing." (bacanya serasa dipeluk banget, soalnya ini berkaitan dengan regulasi feeling, aku can relate dengan Jay ketika sedih atau kecewa ujungnya marah, karena nggak tau caranya mengekspresikan feelings ☹)
- "Kenapa 'rasa' perlu diidentifikasi dan diregulasikan? Karena cara menangani setiap 'rasa' itu berbeda dan enggak bisa dipukul rata. [...] penting untuk melalui proses identifikasi 'rasa'. This way, bisa membantu memahami diri sendiri juga♡" (Gue nge-'lead' Jay untuk pelan-pelan terbuka, memahami apa yang dirasa untuk kemudian diekspresikan. Hal ini dilakukan Gue karena Jay nggak paham cara mengekspresikan feelings.)
- Cara gue merawat tangan dan kuku: mengaplikasikan hand cream atau lotion ke tangan dan memijat-mijat dengan lembut, lanjut mengaplikasikan almond oil di sisi kuku terutama di area kutikula. Kutikula berperan penting untuk melindungi kuku yang baru tumbuh dari bakteri dan kotoran yang dapat menyebabkan infeksi.
Ada satu cerita lucu di Cozy. Ketika Gue pindah sekolah dan teman sebangkunya memasang buku untuk menutupi pekerjaannya, Gue sedih dan bertanya-tanya apakah teman tersebut membencinya. Tampaknya, temen Gue itu tidak membenci dan tidak takut Gue akan mencontek pekerjaannya. Itu adalah cara teman Gue bersikap mau dengan siapa pun dia duduk.
Astagaaa sama banget! Aku dulu waktu SMP juga pernah mengalami hal seperti ini. Aku ngambek dan kasak-kusuk dengan temanku yang lain. Aku bilang, "Dih siapa juga yang mau nyontek!" Padahal temanku itu bersikap seperti itu mau teman sebangkunya aku atau bukan. 🤣
Aku sampai bertekad untuk punya ranking lebih tinggi dari dia. Dan memang kejadian sih tapi ya temenku itu chill aja soalnya nggak ada masalah personal dengan aku. Akunya yang terlalu baper duluan. Sadarnya baru sekarang. 🤣 Thank you, Kak Eno, atas pencerahannya. 🤣
Percakapan antara Gue dan Jay seperti di The Journey series lebih banyak terjadi di Cozy daripada Snug karena rumah mereka sudah jadi dan ditempati di seri Cozy. Seri Snug berfokus lebih banyak ke aspek perencanaan ruang, pemilihan material furnitur, dan hal-hal lain seputar membangun hunian yang membuat penghuninya tenang. 💛
*
No comments :
Post a Comment
Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.