Dua bulan terakhir ini aku banyak nonton tontonan dalam negeri karena nggak mau rugi karena sudah langganan OTT. π Film dan serial yang aku tonton tersebut aku bahas di postingan ini.
Film ini terinspirasi oleh kejadian nyata yang dialami oleh Norma, seorang wanita muda yang dikhianati oleh suami dan ibu kandungnya sendiri. Norma di film ini diperankan oleh Tissa Biani yang imut itu, sedangkan suami dan ibu kandungnya diperankan oleh Yusuf Mahardika dan Wulan Guritno, berturut-turut.
Awalnya aku agak gimana gitu ketika ibu kandung Norma diperankan oleh Wulan Guritno. Khawatir nanti perselingkuhan akan dimaklumi ketika orang yang diajak berselingkuh berparas cantik seperti Wulan Guritno. Namun, ketika aku nonton filmnya, kecantikan Wulan Guritno tidak menjadi fokus utama. Which is good.
Nonton film ini bukannya emosi, malah trenyuh banget dengan kisah hidup Norma. Dia adalah korban dari peliknya masalah keluarga. Suaminya juga bikin gedek sih, aku males banget dengan orang yang agamis tapi kelakuannya tidak berakhlak.  
Kang Mak (2024)
Kang Mak adalah film horor komedi Indonesia yang terinspirasi dari Pee Mak (film Thailand yang diperankan oleh Mario Maurer dan Davikah). Karena sudah pernah nonton Pee Mak duluan, jadi aku tinggal menanti-nanti gimana visualisasinya ketika diadaptasi di tanah air. Sama-sama bikin ketawa.
Kang Mak menceritakan tentang sepasang suami istri bernama Makmur dan Sari. Sari ditinggal pergi berperang oleh suaminya. Ketika Makmur pulang, warga sekitar pada buru-buru masuk rumah dengan ketakutan. Makmur dan keempat temannya bertanya-tanya ada apa gerangan. Makmur ini orangnya bucin banget ke Sari.
Aku berasumsi semua pembaca di sini sudah tau ending film Pee Mak, jadi aku akan spoiler ending Kang Mak. Ending-nya adalah Jirayut membawa rombongan turis ke rumah Makmur lalu mereka berfoto di sana. Di fotonya tampak Makmur, Sari, anak mereka, dan keempat teman Makmur dengan usia yang sama dengan ketika mereka diceritakan di dalam film. Jadi ceritanya mereka semua pada akhirnya, pada saat itu, meninggal dong??? SEDIH BANGET. π
1 Kakak 7 Ponakan (2025)
PINGIN PELUK MOKO! π Ya ampuuun Chicco Kurniawan bagus banget aktingnyaaa. Ekspresi wajahnya sebagai Moko itu lho keliatan campuran antara lelah tapi harus bertanggung jawab. π Let's protect Moko from people like Kak Eka! π
1 Kakak 7 Ponakan ini menceritakan tentang Moko yang harus menjadi tulang punggung keluarga segera setelah lulus kuliah. Dia harus menghidupi tujuh orang di dalam keluarganya (KAK EKA YA LO BENER-BENER!). Dia harus melepaskan mimpinya kuliah S2 bersama Maurin, kekasihnya.
Film ini menggambarkan kelas menengah kejepit sih. Untung saja film ini pembawaannya tuh heart warming. Kalau enggak kayaknya aku bakal mental breakdown habis nonton 1 Kakak 7 Ponakan.
Ipar Adalah Maut (2024)
Aris dan Rani mending lu berdua tobat deh udah nyakitin banyak pihak, termasuk orang terdekat kalian sendiri, yaitu Anisa. Astagaaa...emosi banget nonton film ini sumpah. Seperti halnya nonton Norma: Antara Mertua dan Menantu (2025), nonton Ipar Adalah Maut juga gedek banget lihat Aris yang agamis tapi nggak berakhlak.
Film ini juga terinspirasi dari kisah viral di dunia nyata. Anisa aku doakan hidupmu dan anakmu habis ini bahagia terus ya. Udah gila emang dunia. Kalau ada yang bilang, "Salah sendiri ngizinin adiknya tinggal serumah." No, Anisa nggak salah karena dia nggak tau kalau akan terjadi perselingkuhan antara adik kandungnya dengan suaminya. Di sini yang salah adalah Aris dan Rani. No debat. Bye.
Sayap-Sayap Patah (2022)
Nonton ini karena ada Nicholas Saputra dan Ariel Tatum. Gila cantik banget Ariel Tatum! π Ternyata film ini terinspirasi dari kisah nyata, yaitu kerusuhan berdarah di Mako Brimob tahun 2018.
Sayap-Sayap Patah menceritakan tentang hidup Adji dan Nani. Adji adalah personel kepolisian. Suatu hari dia bertugas untuk menangkap gerombolan teroris. Pemimpin gerombolan itu adalah Leong (diperankan oleh Iwa K). Logika berpikirnya rusak, kasian orang-orang dengan pendidikan nggak tinggi yang terkena tipu dayanya. ☹
Pendidikan adalah hak setiap warga negara. Siapa yang bertanggung jawab agar pendidikan bisa merata di Indonesia?
Anyway, singkat cerita sel di Mako Brimob jebol dan terjadilah tragedi berdarah dan mencekam. Ending-nya tonton sendiri ya.
Gadis Kretek (2023)
Akhirnya nonton juga serial ini. Dulu sudah pernah baca novel Gadis Kretek, jadi aku bisa mendeteksi perbedaan di novel dan serialnya. Secara umum novel Gadis Kretek lebih menekankan tentang aspek bisnis, sedangkan di serialnya tentang girl power.
Perbedaan lainnya adalah perihal sakitnya Pak Soeraja. Di novel sakit stroke, di serialnya sakit kanker. Jeng Yah juga lebih serius di serial. 
Tegar galak banget astaga di serial. Anak sulung Pak Soeraja tersebut diperankan oleh Winky Wiryawan, Karim oleh Dimas Aditya, dan Lebas oleh Arya Saloka. Ibu mereka bertiga, yaitu Purwanti, sepertinya lebih ramah di serial daripada di novel. Kalau di novel langsung marah-marah soalnya begitu suaminya menyebut nama Jeng Yah.
Sepertinya penemuan jejak Jeng Yah juga beda nggak sih di serial dan novel? Seingatku nggak ada keluarga Jeng Yah yang menjadi dokter di novelnya, di serialnya diceritakan ada yang menjadi dokter. Seingatku keluarga Jeng Yah di novel menjadi miskin pasca kepala keluarga mereka ditangkap oleh pemerintah di tahun 1965 (kenapa sik sukanya nangkap-nangkap orang tanpa menyelidiki dulu??? Hadeeeeh). Cmiiw.
πΏππ₯
Kamu sudah pernah nonton yang mana aja?
*
No comments :
Post a Comment
Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.