July 28, 2020

Summary of Harry Potter Books by Me


Saya pernah seniat ini: membaca buku seri Harry Potter, kemudian segera menuliskan garis besarnya di notes handphone dan dipindah ke blog ini. Sudah lama ada di-draft memang, dan hari ini bersih-bersih draft terus pingin delete aja tapi kok sayang.

Silakan baca tulisan ini bagi yang ingin tahu garis besar cerita buku Harry Potter seperti apa. But as time goes by, the summary becomes shorter and shorter lol.

Harry Potter dan Batu Bertuah
Harry Potter seorang yatim piatu tinggal bersama paman (Vernon Dursley), bibi (Petunia Dursley), dan sepupunya (Duddley Dursley) di Privet Drive nomor 4. Sejak kecil Harry tidak diperlakukan dengan baik oleh keluarga Dursley karena mereka tidak suka dengan dunia sihir (dan menganggap penyihir itu aneh).

Ayah Harry, James Potter, dan ibunya, Lily Potter, adalah dua orang penyihir hebat di dunia sihir. Mereka berdua meninggal dunia sewaktu Harry masih berumur satu tahun. Mereka dibunuh oleh Voldemort, penyihir jahat yang ingin menguasai dunia sihir dengan kegelapan.

Harry berhasil lolos dari kutukan maut Voldemort. Kutukan maut Voldemort hanya meninggalkan bekas luka berbentuk sambaran petir di dahinya. Voldemort sendiri kehilangan kekuatan dan menjadi amat lemah.

Ketika berumur sebelas tahun, Harry mendapat surat dari sekolah sihir Hogwarts untuk menempuh studi di sana. Harry akhirnya tahu sebab tentang beberapa kejadian aneh yang terjadi pada dirinya dulu, DIA SEORANG PENYIHIR! Contoh kejadian aneh yang dialami Harry adalah: ketika bibi Petunia memotong rambutnya menjadi sangat pendek, keesokan harinya rambutnya kembali seperti sebelum dipotong; ketika di kebun binatang, Harry berbicara dengan seekor ular boa dan menghilangkan kaca kandang ular tersebut, ular tersebut lepas dari kandang untuk pergi ke Brasil.

Keluarga Dursley tentu tidak serta merta mengizinkan Harry bersekolah di Hogwarts. Mereka berusaha keras menghalangi Harry. Mereka "jijik" jika harus berurusan dengan dunia sihir. Sampai akhirnya seorang penyihir berbadan raksasa, Rubeus Hagrid, menjemput paksa Harry di rumah keluarga Dusley yang sudah pindah di tengah karang lautan yang sedang diterjang badai.

Hagrid mengajak Harry pergi ke Gringgots, bank para penyihir yang dijaga para goblin, untuk mengambil uang sekolah peninggalan orang tuanya. Uang tersebut digunakan untuk membeli peralatan sekolah dan membiayai sekolah Harry di tahun pertama. Selain menemani Harry mengambil uang, Hagrid juga mengurus sebuah urusan penting dari Albus Dumbledore (kepala sekolah Hogwarts) di Gringgots.

Tahun pertama di Hogwarts berjalan mulus pada awalnya. Topi seleksi memasukkan Harry ke asrama Gryffindor. Dia seasrama dengan Ron Weasley (Harry bertemu dengannya di dalam kereta menuju Hogwarts, ibu Ron membantu Harry menemukan peron 9 3/4) dan Hermione Granger (muggle pintar dan sedikit bossy).

Harry menjadi seeker termuda di permainan Quidditch berkat kepiawaiannya terbang dengan sapu. Harry juga mendapat jubah gaib peninggalan ayahnya, fungsi jubah gaib: si pemakai jubah tidak akan terlihat oleh orang lain. Satu hal yang membuat Harry sebal: kepala asrama Slytherin yang juga pengajar kelas ramuan, Severus Snape, membencinya.

Suatu hari muncul kabar besar kalau Gringgots dibobol pencuri (padahal sistem keamanan Gringgots sangat ketat). Hari pembobolan itu bersamaan dengan hari dimana Harry dan Hagrid berkunjung ke Gringgots. Tidak ada yang hilang dari Gringgots karena sasaran pencuri adalah batu bertuah yang telah diamankan Hagrid. Batu itu disembunyikan oleh Dumbledore di Hogwarts. Rupanya Voldemort yang menginginkan batu itu. Batu bertuah dibuat oleh Dumbledore dan Nicholas Flamel, alkemis hebat di dunia sihir. Batu tersebut dapat membuat pemiliknya hidup abadi. Voldemort menginginkan batu itu untuk mendapatkan kembali kekuatannya.

Sadar bahwa ada orang dalam Hogwarts yang jahat akan mencuri batu itu, Harry dan kedua sahabatnya berusaha menemukan batu bertuah tersebut lebih dahulu. Namun, mereka bertiga terlambat satu langkah. Si pencuri sudah berhasil memasuki pertahanan pertama tempat persembunyian batu tersebut: Fluffy, anjing hitam raksasa berkepala tiga yang mengerikan, sudah tertidur pulas akibat alunan harpa yang disihir.

Rintangan kedua Jerat Setan, tanaman sulur yang akan menjerat siapa saja yang terjatuh di atasnya. Tanaman ini akan kalah dengan cahaya.

Rintangan ketiga adalah catur yang telah disihir Profesor McGonnagal. Harry dapat melewati rintangan ini berkat bantuan Ron yang ahli dalam permainan catur.

Rintangan keempat berhasil dilewati dengan bantuan Hermione yang cerdik dengan permainan logikanya mengahadapi botol-botol ramuan beracun. Rintangan ini dirancang oleh Profesor Snape.

Harry akhirnya sampai di tempat persembunyian batu bertuah. Ternyata di dalam tempat itu sudah ada Profesor Quirrel, pengajar pelajaran pertahanan terhadap ilmu hitam. Profesor Quirrel sedang menghadap ke cermin Tarsah. Cermin yang dapat memantulkan keinginan atau hasrat orang yang sedang menghadapnya. 

Harry kaget bukan main karena selama ini dia mengira Snape lah yang akan mencuri batu bertuah tapi ternyata pelakunya adalah Quirrel. Cerdik sekali Quirrel berpura-pura gagap dan lemah di depan penghuni sekolah Hogwarts agar tidak dicurigai.

Kekagetan Harry belum berhenti sampai disitu saja. Harry terbelalak ketika Quirrel membuka turbannya dan menemukan wajah mengerikan di belakang kepala Quirrel, WAJAH VOLDEMORT! Quirrel mengabdi kepada Voldemort dan Voldemort menggunakan kesetiaan Quirrel untuk masuk Hogwarts dan mencari batu bertuah. Voldemort tidak dapat berdiri sendiri, dia harus menempel ke tubuh orang lain. Dia juga sudah minum darah unicorn agar menjadi sedikit kuat. Padahal unicorn adalah hewan yang tidak boleh dibunuh. Hanya orang yang sangat keji lah yang tega membunuh dan meminum darah unicorn.

Voldemort memerintahkan Harry untuk menghadap ke cermin Tarsah, bayangan yang terpantul adalah Harry memasukkan batu bertuah ke dalam sakunya (hanya Harry yang dapat melihat pantulannya di cermin). BATU BERTUAH ITU NYATA ADA DI DALAM SAKU CELANA HARRY SEKARANG! Harry berbohong kepada Voldemort tentang apa yang dilihatnya di cermin Tarsah.

Tahu bahwa Harry berbohong, Voldemort memerintahkan Quirrel untuk membunuh Harry. Quirrel mencoba mencekik Harry namun tangannya melepuh. Harry segera melawan dan mencengkeram wajah Quirrel, seketika lepuhan-lepuhan memenuhi wajah dan tangan Quirrel dan dia mati.

Dumbledore menjelaskan mengapa Quirrel tidak dapat menyentuhnya, itu karena dalam tubuh Harry mengalir cinta dari ibunya. Ketamakan, keserakahan, dan kehausan akan kekuasaan tidak dapat menyentuh raga yang dilindungi oleh cinta. Harry bertanya mengapa batu bertuah itu tiba-tiba ada di dalam sakunya, Dumbledore telah mensetel batu tersebut dapat jatuh hanya ke tangan orang yang ingin melindunginya dan tidak ingin memakainya.


Harry Potter dan Kamar Rahasia
Harry Potter sudah tidak tahan ingin kembali ke Hogwarts. Dia tidak betah berlama-lama tinggal bersama keluarga Dursley sepanjang libur musim panas meskipun mereka tidak lagi mengganggunya seperti dulu. Setiap kali keluarga Dursley macam-macam dengan Harry, dia mengancam mereka dengan akan melakukan sihir. Padahal penyihir di bawah umur dilarang menggunakan sihir di luar sekolah. Harry sengaja tidak memberitahu keluarga Dursley mengenai hal ini.

Suatu hari keluarga Dusley kedatangan tamu penting yang berhubungan dengan pekerjaan paman Vernon, Mr. dan Mrs. Mason. Tentu saja Harry harus berdiam diri di dalam kamarnya dan berpura-pura tidak pernah ada selama tamu tersebut masih berada di rumah keluarga Dursley.

Harry masuk ke kamarnya dan kaget melihat makhluk bertelinga lebar, bermata sebesar bola tenis, dan berbaju karung lusuh berada di atas tempat tidurnya. Rupanya makhluk itu adalah peri rumah bernama Dobby. Dobby melarang Harry kembali ke Hogwarts demi keselamatannya. Dobby mengatakan bahwa akan terjadi hal mengerikan di Hogwarts.

Keberadaan Dobby menimbulkan suara-suara berisik sehingga memaksa paman Vernon naik ke kamar Harry dan memarahinya. Perbuatan Dobby semakin nekat ketika Harry bersikeras tetap ingin ke Hogwarts, dia turun ke ruang tamu dan menjatuhkan puding buah bibi Petunia ke lantai (pudding itu rencananya akan disuguhkan kepada Mr. dan Mrs. Mason).

Keonaran diperparah dengan masuknya Hedwig ke ruang tamu keluarga Dursley (Mrs. Mason takut segala macam burung, suami istri Mason itu meninggalkan rumah keluarga Dursley dengan kesal). Setelah itu Dobby menghilang dengan kekuatan sihir, menyisakan Harry Potter dan kemurkaan paman Vernon. Akibat ulah Dobby, Harry mendapat surat peringatan tentang sihir di luar sekolah, sejak saat itu keluarga Dursley tahu Harry tidak boleh menggunakan sihir di luar sekolah.

Harry dikurung dalam kamar dan tak boleh keluar. Bibi Petunia memberinya makan lewat celah kucing di pintu kamarnya. Harry semakin bosan karena tak menerima satu pun surat dari teman-teman sekolahnya. Dia merasa terkucil. 

Sampai suatu malam ada deruman mobil dari luar jendela kamar Harry. Ron dan si kembar Weasley (Fred dan George) datang menjemputnya dengan mobil terbang Mr. Weasley. Harry tak menyia-nyiakan kesempatan kabur dari rumah keluarga Dursley, dia beserta perlengkapan sekolahnya diangkut oleh mobil terbang. Tidak peduli dengan Paman Vernon yang tangannya menggapai-gapai marah dari jendela kamar Harry.

Mereka berlima sampai di The Burrow, tempat tinggal keluarga Weasley yang bertingkat-tingkat miring terbuat dari kayu dan berada di tengah hamparan padang ilalang. Ron, Fred, dan George kena semprot Mrs. Weasley begitu mereka turun dari mobil terbang. Mrs. Weasley sangat mengkhawatirkan keselamatan mereka, khawatir kalau sampai mereka terlihat oleh muggle, khawatir kalau Mr. Weasley kehilangan pekerjaannya sebagai pengawas penyalahgunaan barang-barang muggle akibat ulah ceroboh anak mereka. Mobil terbang tersebut sebelumnya adalah milik muggle yang disihir Mr. Weasley agar bisa terbang.

Harry sangat terkesan dengan suasana kekeluargaan keluarga Weasley. Harry dianggap sebagai anak kandung oleh Mr. dan Mrs. Weasley. Jauh berbeda dengan perlakuan paman Vernon dan bibi Petunia. Ginny Weasley, anak bungsu di keluarga Weasley, menunjukkan ketertarikan kepada Harry tapi dia malu jika harus berhadapan dengan Harry. Ginny masuk Hogwarts tahun ini.

Keluarga Weasley pergi ke stasiun King's Cross dengan bubuk Floo yang tidak pernah dicoba Harry sebelumnya. Bubuk Floo ditaburkan ketika Harry berada di dalam cerobong asap, nanti akan muncul jilatan api hijau yang membawanya menghilang menuju tempat tujuannya. Sayangnya karena gugup, Harry tidak jelas mengucapkan Diagon Alley. Dia mendarat di Knockturn Alley di sebuah toko bernama Borgin and Burkes.

Di sana ada Draco Malfoy dan ayahnya, Lucius Malfoy, sedang bertransaksi barang-barang (yang sepertinya terlarang) dengan Borgin. Harry keluar dari persembunyiannya di sebuah lemari saat Draco dan ayahnya keluar dari toko. 

Knockturn Alley bukan tempat yang menyenangkan, disana gelap, lembab, dan penuh dengan orang-orang menyeramkan. Untung Hagrid segera menemukan Harry dan membawanya ke Diagon Alley. Harry bertemu lagi dengan keluarga Weasley di toko Flourish and Blotts untuk membeli perlengkapan sekolah. Di sana mereka bertemu dengan seorang penyihir flamboyan bernama Gilderoy Lockhart yang sudah banyak menulis buku (buku pelajaran untuk digunakan di Hogwarts). 

Gilderoy Lockhart akan mengajar pelajaran Pertahan terhadap Ilmu Hitam di Hogwarts. Profesor Lockhart sangat gemar memuji dirinya sendiri dan sok penting, padahal sebenarnya dia tidak tahu banyak tentang ilmu sihir. Banyak penyihir wanita yang menjadi penggemar Profesor Lockhart, di antaranya adalah Mrs. Weasley dan Hermione Granger.

Usai belanja mereka segera ke stasiun naik mobil terbang Mr. Weasley, semua berhasil menembus portal menuju peron 9 3/4 kecuali Harry dan Ron. Portal itu mendadak terkunci dan tidak bisa ditembus. Harry dan Ron akhirnya terpaksa naik mobil terbang menuju kastil Hogwarts dan mendarat di pohon Dedalu Perkasa karena mobil itu mesinnya bermasalah. Segera saja dahan-dahan kokoh pohon itu menghantam mobil yang mengakibatkan mobil itu ngambek dan melempar Harry dan Ron (beserta bawaan mereka) ke tanah. Mobil itu lari menuju hutan terlarang.

Beberapa hari kemudian Ron menerima howler, yaitu amplop yang bisa bicara mengirimkan kemarahan Mrs. Weasley karena ternyata ada beberapa muggle yang melihat mobil terbang dan ayah Ron diinterogasi Kementerian Sihir. Errol, burung hantu tua milik keluarga Weasley, mengirimkan howler itu kepada Ron.

Suatu hari ketika pelajaran selesai, Harry mendengar bisikan tanpa tubuh di dinding-dinding sekolah. Bisikan untuk membunuh. Hanya Harry yang bisa mendengarnya.

Beberapa hari kemudian Mrs. Norris (kucing penjaga sekolah milik Argus Filch) ditemukan membatu di samping genangan air di salah satu koridor Hogwarts. Ada tulisan di dinding koridor itu yang mengatakan bahwa "kamar rahasia telah dibuka, musuh sang pewaris waspadalah". Menurut penjelasan dari Profesor Binns (satu-satunya profesor hantu di Hogwarts dan mengajar pelajaran Sejarah Sihir yang membosankan) kamar rahasia adalah kamar yang dibangun oleh Salazar Slytherin yang hanya bisa dibuka oleh keturunannya. Di dalamnya terdapat seekor makhluk mengerikan yang siap membunuh darah lumpur (penyihir kelahiran muggle) karena Slytherin hanya menghendaki Hogwarts dimasuki oleh orang yang memiliki darah penyihir.

Korban berikutnya yang membatu adalah Colin Creevey (anak kelas satu yang suka memotret Harry) ketika Harry dirawat di rumah sakit Madam Pomfrey karena tulangnya hilang setelah dimantrai matra kesembuhan oleh Profesor Lockhart. Tulang tangan Harry patah karena hantaman Blugder yang telah dimantrai jahat oleh seseorang.

Korban berikutnya lagi adalah hantu Sir Nicholas si Kepala-Nyaris-Putus, dan Justin Finch-Fletchey (siswa Hufflepuff, darah lumpur, satu kelompok dengan Harry dan Ron di pelajaran Herbologi). Seluruh siswa mencurigai Harry sebagai keturunan Slytherin karena dia seorang parselmouth (seseorang yang bisa bahasa ular). Kemampuan ini diketahui di program klub duel bentukan Profesor Lockhart sebelum Justin membatu.

Harry, Ron, dan Hermione mencurigai Draco sebagai keturunan Slytherin. Mereka mencoba mengorek keterangan dari Draco (ketika liburan Natal) dengan minum ramuan Polijus buatan Hermoine. Hanya Harry dan Ron yang berhasil berubah menjadi Goyle dan Crabe, sedangkan Hermione malah berubah mengerikan menjadi setengah kucing (salah ambil rambut untuk dicampurkan ke dalam ramuan). Ternyata Draco bukan keturunan Slytherin.

Harry menemukan buku harian yang sangat rahasia di toilet perempuan (mereka mambuat ramuan Polijus di toilet perempuan yang rusak). Buku harian itu dilempar ke dalam toilet oleh seseorang sehingga Mytle Merana, hantu toilet perempuan, menangis meratap-ratap.

Harry menemukan keganjilan dalam buku harian kosong itu, buku itu menyerap tinta. Harry menulis perkenalan di atas kertas buku harian itu dan Tom Marvollo Riddle, pemilik buku harian itu membalasnya dengan tulisan yang secara ajaib muncul di kertas itu juga. Harry dibawa masuk ke dalam buku untuk melihat memori Tom lima puluh tahun yang lalu ketika dia masih berumur enam belas tahun dan masih bersekolah di Hogwarts. Kamar rahasia pernah dibuka lima puluh tahun yang lalu dan seorang darah lumpur meninggal, siswa perempuan. 

Profesor Dippet, kepala sekolah Hogwarts pada masa itu, menutupi kejadian tersebut dengan memberikan Tom piala penghargaan sebagai Prefek terbaik karena berhasil "menemukan" pelaku pembuka kamar rahasia. Tom menyuruh Rubeus Hagrid untuk melepaskan laba-laba raksasa peliharaannya dengan tuduhan makhluk dari kamar rahasia yang telah membunuh seorang siswi. Hagrid bersikeras bukan Aragog, nama laba-laba peliharaannya, pelakunya. Namun seluruh sekolah lebih percaya Tom dan mengeluarkan Hagrid dari Hogwarts dan menahannya di Azkaban.

Harry tercengang mengetahui bahwa, menurutnya, Hagrid adalah keturunan Slytherin yang membuka kembali kamar rahasia. Ternyata Kementerian Sihir juga mencurigai Hagrid. Menteri Sihir, Cornelius Fudge, bersama Lucius Malfoy membawa Dumbledore dan Hagrid ke Kementerian untuk ditahan dan dimintai keterangan.

Hagrid memberi petunjuk kepada Harry (yang saat itu berada di pondoknya mengenakan jubah ghaib bersama Ron) untuk mengikuti laba-laba jika ingin mengetahui kebenaran. Malam hari mereka dan Fang (anjing hitam milik Hagrid) pergi mengikuti arah laba-laba menuju hutan terlarang. Para laba-laba itu bermuara di sebuah sarang induknya, Aragog dan Mosag. Aragog memberitahu Harry kalau dia dan Hagrid bukan pelaku pembuka kamar rahasia. Aragog juga memberitahu Harry di mana korban terakhir meninggal (di toilet perempuan) namun menolak mengatakan makhluk apa yang ada di dalam kamar rahasia. 

Aragog kemudian memerintahkan anak-anaknya (laba-laba berukuran raksasa sepertinya) untuk memakan Harry dan Ron. Langsung saja mereka lari tunggang langgang dan dijemput mobil terbang Mr. Weasley keluar dari hutan terlarang. Ron marah sekali dengan Hagrid karena menyarankan dirinya dan Harry mengikuti laba-laba. Ron takut laba-laba karena waktu kecil dikerjai Fred dan George, boneka beruang Ron disihir menjadi laba-laba hitam oleh kedua kakak kembarnya itu.

Hermione menyadari kalau bisikan-bisikan itu datang dari pipa air Hogwarts, dia tahu bahwa ada seekor ular raksasa bermata kuning bernama Basilisk-lah yang membuat bisikan-bisikan yang hanya dapat didengar Harry. Basilisk ular mengerikan yang dapat membunuh siapapun yang melihat langsung ke mata kuning besarnya.

Sebelum memberitahu Harry dan Ron tentang hal ini, Hermione keburu membatu. Penelope Clearwater juga ikut membatu bersama Hermione di perpustakaan, mereka berdua membawa cermin. Untung saja Harry dan Ron menemukan sobekan kertas keterangan Basilisk di tangan Hermione yang membatu.

Mereka berdua menuju ke toilet perempuan untuk menanyai Myrtle tentang kematiannya. Myrtle adalah siswi yang meninggal lima puluh tahun lalu karena melihat langsung mata Basilisk. Basilisk keluar dari wastafel di tengah-tangah toilet perempuan, letak pintu kamar rahasia pun terbongkar.

Ron bersemangat untuk masuk kamar rahasia karena adiknya, Ginny, dibawa oleh pembuka kamar tersebut ke dalamnya. Mereka berdua mengajak paksa Profesor Lockhart masuk bersama karena dia adalah guru Pertahanan terhadap Ilmu Hitam (dan diperintahkan oleh dewan pengajar masuk ke kamar rahasia). Sebelumnya Lockhart hendak melarikan diri. Di dalam lorong pipa kamar rahasia inilah Lockhart membuka rahasianya kalau dia hanya menulis cerita penyihir lain diatasnamakan dirinya supaya terkenal dan terlihat hebat.

Satu-satunya keahlian Lockhart adalah mantra penghapus memori. Dia menggunakan itu kepada penyihir yang kisahnya diambil. Lockhart merebut tongkat Ron yang sudah patah tetapi masih menyambung karena diselotip. Dia mengucapkan mantra penghapus memori dan timbul ledakan dari tongkat sihir Ron (yang memang rusak), mantra itu mengenai dirinya sendiri. Lockhart kehilangan memorinya.

Harry terpisah dengan Ron dan Lockhart karena dinding ruang bawah tanah kamar rahasia runtuh dan menutup jalan. Harry sendirian menyelamatkan Ginny. Di salam kamar rahasia dia bertemu dengan Tom. Tom ternyata adalah masa muda Voldemort.

Lucius Malfoy menyelipkan buku harian Tom ke dalam buku Ginny ketika di Flourish and Blotts dulu. Ginny mencurahkan isi hatinya ke dalam buku itu, dia senang karena ada yang mengerti keluh kesahnya. Lama-lama melalui buku harian itu, Tom mempengaruhi Ginny agar membuka kamar rahasia dan membebaskan Basilisk. Ginny merasa bersalah dan membuang buku harian itu ke dalam toilet.

Rencana Tom berjalan mulus karena pemegang buku selanjutnya adalah Harry Potter sendiri. Tom adalah keturunan Slytherin yang masih tersisa. Ibunya seorang penyihir dan ayahnya seorang muggle. Ibu Tom meninggal setelah melahirkannya namun masih sempat memberikan nama Tom (nama kakeknya) dan Marvollo (nama buyutnya). Ayah Tom meninggalkan ibu Tom ketika Tom belum lahir, alasannya karena ibu Tom seorang penyihir. Sejak saat itu Tom membenci muggle dan berubah nama menjadi Lord Voldemort.

Tom kecil hidup di panti asuhan bersama muggle. Dia adalah siswa cerdas di Hogwarts. Setelah meninggalkan sekolah dia berkelana ke tempat-tempat jauh, terbenam begitu dalam di dunia sihir hitam, bergaul dengan yang terburuk dari bangsa penyihir, menjalani berbagai transformasi sihir yang membahayakan, sehingga ketika muncul kembali sebagai Lord Voldemort, dia nyaris tak dikenali lagi. Hampir tidak ada yang menghubungkan Lord Voldemort dengan anak pandai dan tampan yang dulu pernah menjadi Ketua Murid di Hogwarts.

Tom melepaskan Basilisk dari patung wajah raksasa Slytherin dan memerintahkannya membunuh Harry. Fawkes, burung phoenix Dumbledore, datang membawa Topi Seleksi membantu Harry. Fawkes mematuk-matuk mata Basilisk sampai buta supaya Harry bisa melihatnya secara langsung. Harry mengambil pedang dari dalam Topi Seleksi (hanya Gryffindor sejati yang mampu melakukan ini) dan menghujamkannya ke dinding mulut atas Basilisk sampai tembus kepalanya. Basilisk mati namun tangan Harry juga terluka karena tertusuk taring berbisa Basilisk. Fawkes datang meneteskan air matanya ke luka Harry, air mata phoenix dapat menyembuhkan.

Harry menusukkan taring Basilisk tersebut ke buku harian Tom. Tinta hitam keluar dari bekas tusukannya, mengakibatkan tubuh Tom rusak mengerikan dan lenyap. Ginny terbangun dan segera Harry bawa keluar. Ron dan Lockhart masih di sana, mereka berempat keluar dari kamar rahasia di bawah tanah itu dengan bantuan Fawkes.

Dumbledore telah kembali ke Hogwarts dan Lucius Malfoy memprotesnya. Dia mendatangi Dumbledore bersama Dobby ke ruangannya (Harry juga berada di sana). Tindakan licik Lucius Malfoy diketahui Dumbledore, dia mengancam penyihir lain untuk menandatangani petisi pemecatan Dumbledore.

Lucius Malfoy geram bukan main karena kalah, dia keluar dari ruangan mengajak Dobby. Dobby ditendang-tendangnya sepanjang jalan. Harry bergegas menemui Lucius dan memberikan buku harian Tom kepadanya (kaos kaki bau Harry terselip di dalamnya). Lucius melemparkan kaos kaki yang sudah kusam dan berlendir itu, tak disangka Dobby menangkapnya. Seketika peri rumah itu bebas karena diberi kaos kaki oleh tuannya. Dobby gembira sekali dan meminta maaf kepada Harry karena dialah penyebab portal peron 9 3/4 menutup dan menyihir Bludger untuk melukai Harry supaya Harry terluka parah dan dipulangkan dari Hogwarts.

Oh iya ada yang terlewat, Harry mendapatkan kemampuan parseltongue karena Voldemort dengan tidak sadar mentransfer ilmunya kepada Harry saat menyerangnya setelah membunuh Lily. Harry Potter bukan keturunan Salazar Slytherin.

Quote favorit:
"Pilihan kitalah, Harry, yang menunjukkan orang seperti apa sebenarnya kita, lebih dari kemampuan kita." (Albus Dumbledore)


Harry Potter dan Tawanan Azkaban
Sirius Black kabur dari penjara mengerikan Azkaban. Dia berhasil melewati para Dementor yang menjaga penjara itu. Dementor adalah makhluk berjubah hitam penghisap kebahagiaan manusia, melayang-layang, tangannya hitam, busuk, dan berkeropeng, napasnya berkeretak, menciptakan hawa dingin dan suram ketika mereka datang. Dementor menghisap jiwa manusia dengan kecupannya, siapa pun yang mendapat kecupan Dementor akan menjadi sesosok manusia hidup tetapi kosong melompong tanpa jiwa.

Sirius Black adalah seorang Animagus, penyihir yang memiliki kemampuan mengubah dirinya menjadi hewan. Sirius Black beranimagi menjadi seekor Grim, anjing hitam besar. Karena itu, Dementor tidak dapat menangkapnya karena hewan tidak memiliki emosi seperti manusia. Sirius menunggu dua belas tahun untuk kabur dari Azkaban untuk menemui Harry Potter. Semua orang menduga Sirius akan membunuh Harry dan membuat Pangeran Kegelapan (Voldemort) bangkit memiliki kekuatan lagi. Sirius ditahan di Azkaban dengan tuduhan membunuh seorang penyihir dan dua belas muggle dengan satu kutukan.

Kenyataannya, Sirius tidak membunuh siapapun. Seorang penyihir yang diduga dibunuh Sirius bernama Peter Pettigrew. Dia memalsukan kematiannya sendiri. Pada hari di saat dia "dibunuh" Sirius, Pettigrew beranimagi menjadi seekor tikus dengan meledakkan jalanan sehingga membunuh dua belas muggle, Pettigrew menyisakan satu jari tangannya agar meyakinkan orang-orang bahwa dia hancur berkeping-keping akibat kutukan Sirius dan jari tersebut adalah potongan tubuhnya yang terbesar yang tersisa. Pettigrew hidup sebagai seekor tikus peliharaan Ron (dulunya milik Percy), bernama Scabbers.

Sirius akhirnya bertemu secara langsung dengan Harry di sebuah rumah tua yang dianggap berhantu oleh penduduk Hogsmeade, Shrieking Shack. Sirius dalam bentuk Grim memancing Harry dengan cara menyeret Ron ke dalam lubang di bawah pohon Dedalu Perkasa dan membawanya melalui terowongan rahasia menuju Shrieking Shack.

Harry yang dulu mendengar obrolan Professor McGonnagal, Hagrid, dan Menteri Sihir Fudge di Three Broomsticks (rumah bir di Hogsmeade), meyakini bahwa Sirius adalah mata-mata Voldemort dan membocorkan persembunyian orangtuanya di hari kematian mereka. Harry sudah hampir membunuh Sirius ketika Professor Remus Lupin, guru Pertahanan terhadap Ilmu Hitamnya muncul di belakangnya. Ternyata Sirius dan Lupin bersahabat.

Harry, Ron, dan Hermione tak percaya dengan kenyataan itu. Mereka menganggap Lupin yang selama ini mereka percaya ternyata telah berkhianat dan memasukkan Sirius ke dalam Hogwarts yang sudah dijaga beberapa Dementor sejak hari Sirius kabur dari Azkaban. Lupin menjelaskan dia tidak membantu Sirius masuk Hogwarts, Sirius beranimagi menjadi Grim agar bisa masuk Hogwarts. Sirius berteman dengan Crookshanks, kucing berbulu jingga dan berekor sikat botol milik Hermione. Sirius meminta bantuan Crookshanks untuk memburu Scabbers.

Harry meminta penjelasan Lupin tentang persahabatannya dengan Sirius. Lupin, Sirius, dan Pettigrew adalah teman sekolah James Potter, ayah Harry, di Hogwatrs. Lupin ternyata seorang manusia serigala yang setiap malam bulan purnama berubah. Ketika menjadi manusia serigala, dia akan menyerang siapa pun yang ada di depannya, tidak ingat lagi siapa dirinya. Hanya Dumbledore yang mau menerima Lupin bersekolah di Hogwarts di saat semua sekolah sihir menolaknya.

Shrieking Shack dibangun untuk menyembunyikan Lupin yang berubah menjadi manusia serigala supaya tidak menyerang teman-temannya di Hogwarts. Penduduk Hogsmeade mengira lolongan dan teriakan Lupin di dalam Shrieking Shack adalah suara hantu yang mengerikan. Pohon Dedalu Perkasa dibuat untuk melindungi lubang terowongan menuju Shreking Shack. Dedalu Perkasa memiliki sebuah tonjolan yang ketika ditekan, pohon itu akan diam dan tidak menyerang.

James, Sirius, dan Pettigrew belajar Animagus secara ilegal supaya tetap bisa menemani Lupin saat masa transformasinya. James menjadi rusa jantan dengan julukan Prongs, Sirius menjadi Grim dengan julukan Padfoot, Pettigrew (tubuhnya paling kecil di antara mereka) menjadi tikus dengan julukan Wormtail, sedangkan Lupin memiliki julukan Moony. Harry akhirnya tahu siapa pembuat peta perampok pemberian Fred dan George (si kembar Weasley mencurinya dari laci Filch).

Peta perampok menampilkan seluruh denah Hogwarts beserta lorong-lorong rahasianya, menampilkan posisi setiap orang di dalamnya, dan hanya bisa ditampilkan dan dilenyapkan isinya dengan mantra khusus. Peta perampok yang berupa perkamen tua itu adalah buatan Moony, Wormtail, Padfoot, dan Prongs.

Di malam penyerangan Voldemort (dua belas tahun yang lalu), Sirius menyuruh James dan Lily agar menyerahkan rahasia persembunyian mereka berdua kepada Pettigrew. Hal ini karena Sirius pasti dikejar Voldemort sehingga rahasia mereka tidak aman di tangannya. Sirius tidak menyarankan Lupin menjaga rahasia James dan Lily karena Sirius mencurigai Lupin sebagai mata-mata Voldemort. Di lain pihak, Lupin juga mencurigai Sirius sebagai mata-mata Voldemort. Kenyataan yang sebenarnya terjadi, Pettigrew lah mata-mata Voldemort. Dia membocorkan rahasia James dan Lily sehingga keduanya berhasil dibunuh Voldemort. Pettigrew terpaksa membocorkan rahasia sahabatnya sendiri karena dia takut dibunuh Voldemort.

Harry tidak bisa menyembunyikan perasaan jijiknya kepada Pettigrew yang sudah berubah menjadi manusia di Shrieking Shack setelah mendengar kejadian yang sesungguhnya, begitu pula Ron dan Hermione. Namun Harry melarang Sirius membunuh Pettigrew, Harry ingin menyerahkan Pettigrew ke Azkaban dan membersihkan nama Sirius.

Sayangnya di tengah perjalanan menuju kastil Hogwarts, Lupin berubah menjadi manusia serigala, dia lupa meminum ramuan buatan Snape. Sirius segera bertransformasi menjadi Grim untuk menenangkan Lupin (yang mengakibatkan dirinya terluka parah) dan menyuruh Harry, Ron, dan Hermione lari menjauh. Memanfaatkan kesempatan, Pettigrew bertransformasi menjadi tikus dan melarikan diri dari ikatannya di badan Ron.

Ron yang kakinya patah karena tersangkut akar Dedalu Perkasa sewaktu diseret Sirius, tidak bisa melakukan banyak hal. Harry dan Hermione sibuk menjaga Snape yang sedang pingsan agar bisa tetap berdiri. Snape juga ikut ke Shrieking Shack tapi tongkatnya dilucuti terlalu kuat oleh Harry dan Hermione sehingga pingsan. Mereka melakukan itu karena Snape yang dendam terhadap Sirius ingin menyerangnya. Di masa muda mereka sebagai siswa Hogwarts, Sirius pernah mengerjai Snape.

Seratus Dementor datang dan mengelilingi Sirius yang sudah menjadi manusia di tepi danau Hogwarts. Sirius sudah lemah tak berdaya, para Dementor itu menunduk akan melakukan kecupan. Harry dan Hermione mendatangi Sirius, Hermione pingsan sementara Harry melawan para Dementor dengan mantra Patronus tapi tidak berhasil. Patronus adalah sejenis kekuatan positif, proyeksi hal-hal yang menjadi makanan Dementor (harapan, kebahagiaan, keinginan bertahan hidup) tetapi dia tak bisa merasakan keputusasaan seperti yang dirasakan manusia, maka Dementor tidak bisa menyakitinya.

Harry lelah dan tak berdaya. Tiba-tiba dari sisi lain danau, Harry melihat Patronus berbentuk rusa jantan berlari dan mengusir semua Dementor. Samar-samar Harry melihat sosok manusia dari kejauhan, sosok pemilik Patronus rusa jantan. Harry menduga itu adalah ayahnya, namun Harry akhirnya pingsan kelelahan.

Snape yang sudah sadar membawa Harry, Ron, dan Hermione ke rumah sakit Madam Pomfrey. Sementara Sirius dibawanya ke menara Hogwarts untuk diserahkan kembali ke Azkaban. Dumbledore masuk ke rumah sakit dan mengatakan kepada Harry dan Hermione agar memanfaatkan "waktu" untuk menyelamatkan lebih dari satu nyawa di satu malam.

Hermione segera mengajak Harry untuk kembali tiga jam sebelum masuk rumah sakit, kembali ke waktu di saat mereka berada di pondok Hagrid. Hermione memutar jam pasir di kalungnya tiga kali dan kembalilah mereka ke tiga jam lalu. Syarat menggunakan jam pasir pembalik waktu ini adalah mereka tidak boleh kelihatan oleh diri mereka sendiri.

Kalau sampai kelihatan akan terjadi hal yang mengerikan, yaitu diserang karena disangka buatan ilmu hitam. Banyak penyihir yang menghancurkan masa lalu dan masa depan mereka karena terlihat oleh dirinya sendiri.

Harry dan Hermione segera pergi ke pondok Hagrid, bersembunyi di belakang pohon ek besar menunggu saat yang tepat untuk melepaskan Buckbeak (hippogrif milik Hagrid yang akan dieksekusi mati karena telah menyerang Draco Malfoy, padahal Draco yang salah karena menghina Buckbeak sebagai hewan jelek, hippogrif adalah hewan setinggi dua meter yang berkepala elang dan bertubuh singa yang mudah tersinggung). Buckbeak berhasil mereka lepaskan dan selamat dari eksekusi mati. Mereka membawa Buckbeak masuk ke dalam hutan dan melihat kejadian Lupin bertransformasi menjadi manusia serigala. 

Mereka menunggu saat yang tepat, lebih tepatnya Harry menunggu saat-saat ayahnya muncul. Namun ayahnya tidak muncul juga sampai di waktu Sirius, dirinya, dan Hermione dikelilingi seratus Dementor. Akhirnya Harry berlari mengucapkan mantra Patronus dari sisi danau untuk mengusir para Dementor. Harry tercengang karena menyadari bukan ayahnya yang menciptakan Patronus, melainkan dirinya sendiri. Hermione segera mengajak Harry menaiki Buckbeak untuk menyelamatkan Sirius di menara Hogwarts. Mereka berhasil meloloskan Sirius dan kembali lagi ke rumah sakit Madam Pomfrey.

Sebelum terbang bersama Buckbeak, Sirius memberitahu Harry kalau dia walinya. Sirius juga memberitahu Harry bahwa dirinyalah yang membelikan Harry Firebolt, sapu terbang tercanggih yang digunakan Harry mengalahkan Ravenclaw dan Slytherin di pertandingan Quidditch dan membawa pulang piala kemenangan untuk tim Griffyndor.

Hermione berencana mengembalikan jam pasir pembalik waktunya kepada Profesor McGonnagal, dia tak tahan lagi dengan kegiatan mebolak-balikkan waktu untuk mengikuti pelajaran di waktu yang bersamaan, dia melepaskan pelajaran Telaah Muggle dan Ramalan (pelajaran ini tidak masuk akal menurut Hermione). Harry dan Ron akhirnya tahu rahasia Hermione yang tahun ini mengambil begitu banyak pelajaran.

Di ruang makan, datanglah seekor burung hantu kecil yang membawa sebuah surat untuk Harry. Surat itu sepertinya terlalu besar untuk tubuh mungilnya. Harry membukanya dan mendapati isinya dari Sirius. Sirius menulis bahwa dia sudah bersembunyi di tempat yang aman bersama Buckbeak, dia melampirkan surat keterangan Harry dapat pergi ke Hogsmeade atas izin dirinya sebagai wali Harry, dan dia memberikan burung hantu kecil itu kepada Ron sebagai ganti Scabbers.

Harry sedikit kecewa karena dia belum bisa tinggal bersama Sirius dan harus kembali ke keluarga Dursley musim panas ini. Namun Harry masih tetap bahagia karena akhirnya dia bisa ke Hogsmeade secara legal, tidak harus mengikuti peta perampok menyusuri lorong rahasia dan sembunyi di bawah Jubah Gaib.


Harry Potter dan Piala Api
Bunga-bunga dengan nama yang indah di buku keempat: Elderflower dan Honeysuckle

Quote-quote favorit:
  1. "'Jangan pernah malu,' begitu kata ayahku, 'akan selalu ada yang tak suka padamu, tapi mereka tak berharga untuk dipedulikan.'" - Rubeus Hagrid - (hal. 548)
  2. "Keingintahuan bukan dosa, tetapi kita harus berhati-hati dengan keingintahuan kita." - Albus Dumbledore - (hal. 719)
  3. Seperti kata Hagrid, apa yang akan terjadi, pasti terjadi... dan dia harus menghadapinya - Harry Potter and the Goblet of Fire - (hal. 882)


Harry Potter dan Orde Phoenix
Selama empat tahun pertama sekolah di Hogwarts disebut OWL (OWL atau Ordinary Wizarding Level - Level Sihir Umum). Pada tahun pertama setiap murid mengambil mata pelajaran dasar, lalu pada tahun kedua mereka boleh menambah mata pelajaran pilihan sesuai minat masing-masing. Pada akhir tahun kelima mereka menjalani ujian untuk setiap mata pelajaran. Setiap pelajaran bernilai satu OWL. Jika seorang anak mengambil 8 mata pelajaran dan lulus semuanya berarti dia mendapat 8 OWL. Ini jelas lebih baik daripada anak yang cuma memperoleh 5 OWL. Nilai-nilai dalam OWL: O - Outstanding (istimewa), E - Exceed Expectation (di luar dugaan), A - Acceptable (cukup), P - Poor (parah), D - Dreadful (mengerikan), T - Troll (Troll ini makhluk bodoh, mengerti kan maksudnya kalau kamu mendapat nilai T?).

Setelah OWL, ujian berikutnya adalah NEWT (NEWT atau Nastily Exhausting Wizarding Tests - Ujian Sihir yang Luar Biasa Melelahkan). Pada tahun keenam dan ketujuh, setiap murid hanya mengikuti pelajaran pilihan, tidak ada pelajaran dasar. Di akhir tahun ketujuh mereka mengikuti ujian NEWT.

Quote favorit:
  1. "Hanya karena luas emosimu cuma selebar sendok teh, tak berarti orang lain juga demikian." - Hermione - (hal. 636)
  2. "Anak muda tidak bisa tahu bagaimana orang tua berpikir dan merasa. Tetapi orang tua salah kalau mereka melupakan bagaimana rasanya jadi orang muda." - Professor Dumbledore - (hal. 1140)
Nama tanaman yang terdengar indah di buku kelima: Dafodill dan dandelion.


Harry Potter dan Pangeran Berdarah Campuran
The main highlight of this book:
  1. A horcrux is an object in which a person has concealed part of their soul. How it works? One splits one's soul and hides part of it in an object. By doing so, you're protected, should you be attacked and your body destroyed. Protected? That part of your soul that is hidden lives on. In other words, you cannot die. How does one split his soul? Murder. Killing rips the soul apart. It is a violation against nature.
  2. Aragog died.
  3. Dumbledore died.


Sinopsis buku ketujuh mana? Nggak sempat nulis, dulu habis baca keburu males duluan soalnya ribet ceritanya nggak sesederhana buku-buku sebelumnya hehehe. Buku keempat aja juga nggak saya tulis sinopsisnya karena banyak banget kejadian-kejadian yang nggak bisa saya tulis dengan bahasa yang mudah dan singkat. Sedangkan di buku kelima saya nulisnya cuma soal tentang ujian karena itu yang paling menarik dan ingin saya ingat-ingat terus. Btw saya ketawa baca-baca quote favorit dari buku keempat dan kelima hahaha.


*

No comments :

Post a Comment

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top