May 12, 2017

My Opinion about 'Alice through the Looking Glass'

[This post contains spoiler]

'Alice through the Looking Glass' adalah lanjutan dari 'Alice in Wonderland' live action. Menyinggung sedikit tentang 'Alice in Wonderland' live action, saya sudah baca bukunya dan nonton film versi animasi Walt Disney beberapa waktu lalu. Ternyata 'Alice in Wonderland' live action ini BEDA dengan versi buku dan versi film animasinya.

Di buku dan film animasi, Alice masih anak-anak banget dan kasus dengan Red Queen hanyalah masalah pencurian kue tart. Sementara di live action, Alice ini akan dijodohkan dengan seorang pangeran yang errr...nggak pinter tapi banyak tingkah, dan kasus dengan Red Queen adalah perebutan kekuasaan untuk mengembalikan kejayaan White Queen (adik Red Queen). Red Queen ini, seperti namanya, semuanya serba merah-merah sementara adiknya serba putih-putih. Bawang Merah Bawang Putih abis.


Versi buku dan film animasi 'Alice in Wonderland' tetap juara. Sedangkan versi live action-nya aneh. Udah itu aja.

Tapiii 'Alice through the Looking Glass' live action bagus dong. Belum baca bukunya sih emang hahaha. Bisa jadi nanti opini saya beda setelah baca. Untuk sekarang ini 'Alice through the Looking Glass' live action saya katakan bagus, karena apa? Karena:

1. Efek editnya nggak semedok 'Alice in Wonderland' live action
Beda tahun rilis, beda efek edit. Bisa jadi. 'Alice through the Looking Glass' masih berlokasi di Wonderland. Peralihan dari dunia nyata ke Wonderland di sekuel ini nggak terlalu njomplang. Wonderland lebih berwarna dan nggak suram, wajar karena yang berkuasa adalah White Queen.

2. Tentang perjalanan lintas waktu yang nggak membingungkan
Saya biasanya pusing kalau nonton film tentang time traveling, 'Harry Potter and the Prisoner of Azkaban' contohnya. Karena mengubah masa lalu saya jadi bingung. Di film ini, Alice nggak bisa mengubah masa lalu.

3. Alice is a badass
Udah keliatan dari film pertama sih kalau dia rebel. Nggak mau dijodohin sama pangeran yang nggak dia suka dan lebih milih untuk berbisnis dan berpetualang ke Cina di bawah naungan perusahaan milik..........ayah pangeran tadi lol.
Alice makin menunjukkan taringnya di film kedua. Dia jadi kapten kapal 'Wonder' milik ayahnya yang sudah meninggal. Anak buahnya cowok-cowok semua. Jadi ingat Elizabeth Swan di 'Pirates of the Caribbean'.
Terus pas datang ke jamuan bangsawan, Alice pake gaun ala Cina bukan ballgown ala Eropa. She totally was being herself, nggak peduli olokan dari lingkungan sekitar.

4. Konflik emosional Alice dan ibunya
Ini bikin gengges di awal. Ibu Alice nggak suka anaknya jadi kapten karena itu bukan pekerjaan wanita. Alice could make a decent start in life. Time was against Alice and Alice were being careless with it. Alice couldn't just made things however she wanted them to be. Every woman must face that. -_____- intinya disuruh kawin. Bukan kawinnya sih yang salah, pola pikir ibunya aja yang nggak sejalan dengan kemauan Alice.
But a mother is a mother. Everything she do is for her children. Alice could do whatever Alice chose. Bersama Alice, sang ibu mendirikan perusahaan Kingsleigh and Kingsleigh yang bergerak di bidang pelayaran dan perkapalan. Mother's love never ends. :')

4. Masa lalu Red Queen dan White Queen terungkap
Red Queen bernama asli Racie sedangkan adiknya bernama Mirana. Racie diperankan oleh Helena Bonham Carter (yang jadi Bellatrix Lestrange) (hidupku tak pernah jauh dari Harry Potter), Mirana diperankan oleh Anne Hathaway. Racie ini sebenernya kasihan, dia aslinya baik tapi karena suatu hal yang dilakukan adiknya di masa lalu, dia jadi jahat.


Quotes from 'Alice through the Looking Glass' movie:
You cannot change the past. Though I dare say, you might learn something from it.
 - Time -

I used to think time was a thief. Stealing everything I loved. But I see now that you give before you take. And everyday is a gift. Every hour, every minute, every second.
- Alice -

Very important thing, a family. You only get the one.
- Mad Hatter -

I may not be able to change the past, but I can learn from it.
- Alice -

Well kalau memang berminat nonton 'Alice through the Looking Glass' memang harus nonton 'Alice in Wonderland' dulu sih biar nggak blank banget sama jalan ceritanya. Bear that efek-editan-yang-medok in 'Alice in Wonderland' lol.

Happy watching!



*

[UPDATE November 16, 2020]

Saya kemarin baru aja tamat baca buku 'Alice through the Looking Glass and and What She Found There' dan sampai pada kesimpulan bahwa saya lebih suka versi filmnya daripada bukunya. Bukunya masih tentang mimpi tapi kalau menurut saya kurang seru hehehe.

Seperti buku dan film live action 'Alice in Wonderland', antara versi buku dan film live action 'Alice through the Looking Glass' juga terdapat beberapa perbedaan seperti tidak adanya tokoh Time di buku, tidak ada konflik keluarga Mad Hatter, dan tidak ada konflik saudara kandung Red Queen dan White Queen.

Cerita di versi buku memang lebih jelas mendeskripsikan tempat-tempat mana saja yang dilewati oleh Alice sepanjang mimpinya, dibandingkan dengan buku pertama, tetapi sensasi petualangannya lebih "datar" dibanding buku pertamanya. 

Bahasa di buku kedua petualangan Alice di alam mimpinya ini mungkin bisa diinterpretasikan ke kehidupan sehari-hari buat yang suka kulik-kulik bahasa metafora dan quirky.

Puisi di akhir bukunya bagus banget btw. Saya paling suka sama kalimat paling akhirnya yang berbunyi: "Life, what is it but a dream?"

Dream di sini kalau buat saya bisa berarti dua hal: mimpi dan impian. Hidup ini kayak mimpi, karena hanya sementara dan sebentar. Hidup ini adalah impian dan penuh impian yang membuat pelakunya semangat untuk hidup terus karena ada impian-impian yang ingin dicapai.


*

2 comments :

  1. Samaa banget semua pendapatnya dengan diriku mengenai film ini dan alice in wonderland..

    ReplyDelete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top