December 7, 2016

[Malaysia Part 5] Jalan-Jalan Sampai Gempor

Foto salah seorang teman SMA saya yang dulu dia bulan madu ke Batu Caves, Malaysia bikin saya iri berat. Bukan bulan madunya, tapi ke Batu Caves-nya. :p

Pemandangan bukit kapur dan patung tinggi besar berwarna kuning emas menggoda keinginan untuk berkunjung. Belum lagi burung-burung dara yang terbang di sekeliling pengunjung, hmmm...mirip di Eropa nggak sih? Nggak tau hehehe belum pernah ke Eropa hehehe.

Batu Caves adalah kompleks kuil yang berada di serangkaian gua kapur. Gua terbesar dan menjadi unggulan yang ada di kompleks itu adalah Cathedral Cave, masuknya gratis. Untuk mencapainya harus mendaki 272 anak tangga. Cuapek sih tapi coba balik badan sebentar begitu sampai atas, pemandangan cantik berupa gedung-gedung tinggi dan jalan layang nun jauh disana tersaji di depan mata. :) Patung berwarna kuning yang tinggi dan besar di kawasan Batu Caves adalah patung Dewa Murugan setinggi 42,7 meter. Ini adalah patung Hindu terbesar kedua setelah Kailashnath Mahadev yang berada di Nepal (nyontek informasi dari buku 'ASEAN Escape' karya Hendra Fu).
Bisa naik kereta dari stasiun Kuala Lumpur untuk menuju ke Batu Caves, lama perjalanan sekitar 30 menit. Harga persis tiket keretanya saya lupa soalnya beli kolektif bertiga, emmm...sekitar 2-3 RM per orang sepertinya. Turunnya ya di stasiun Batu Caves, stasiun terakhir. Nggak perlu naik kendaraan apa-apa lagi setelah dari stasiun, cukup jalan kaki aja nggak sampai 10 menit sudah sampai.


Gilak sih saya kagum banget sama transportasi publik di Kuala Lumpur, kereta terutama. Dari pusat kota ke pinggiran bisa dicapai dengan naik kereta. Keretanya nyaman pun ada gerbong khusus perempuan (mereka menyebutnya koc wanita). Terus keretanya tersedia rata-rata tiap 5-7 menit. Petunjuk arah di dalam stasiun terbaca jelas. Selain di loket, tiket juga bisa dibeli di vending machine.

Suasana di dalam koc wanita

Nggak heran kalau kendaraan pribadi di jalan nggak begitu banyak dan banyak warga yang jalan kaki kemana-mana. Trotoarnya lebar dan nyaman. Warbyasah!

Dua orang pekerja kantoran berjalan kaki setelah pulang kerja, saya temui secara random di jalan

Kalau di Malang transportasi publiknya kayak di Kuala Lumpur begini saya mau deh kemana-mana naik kereta dan jalan kaki tiap hari. Mayan siapa tau lama-lama bohay kayak SISTAR karena kebanyakan jalan kaki.

Suasana di stasiun KLCC di malam hari

Ehem balik lagi ke topik Batu Caves. Saat saya berkunjung kesana, Batu Caves sedang direnovasi. O__________O

Patung Dewa Murugan yang sedang direnovasi :(

Untuk persiapan festival di bulan Januari-Februari sepertinya. Nggak hanya Batu Caves sih yang lagi berbenah bulan November lalu, Masjid Jamek dan Sultan Abdul Samad Building juga masih direnovasi di beberapa bagian.

Salah satu sudut Sultan Abdul Samad Building

Agak mengganggu dan mengurangi keindahan tapi show must go on.

Sudah jauh-jauh ke Batu Caves ya harus naik tangga kuil dong. Awalnya keder karena curam amat tangganya. Kemudian melihat sekeliling ada banyak bule-bule kakek-nenek pada seger buger naik tangga kok ya malu ini masih muda malah cemen takut tangga curam. -__________-

Dengan ngos-ngosan dan penuh perjuangan, begitu sampai atas tampilannya seperti ini:

TARAAAAA! Traveling memang nggak selamanya berkutat dengan hal yang indah-indah :)

Malam harinya berkunjung ke Petronas Twin Tower. Untuk menuju kesana bisa naik kereta di stasiun Pasar Seni dan turun di stasiun KLCC. Harga tiket keretanya kurang dari 1 RM per orang. Nggak perlu naik kendaraan apa-apa lagi setelah sampai di KLCC, cukup jalan kaki sekitar 5 menit dan Petronas Twin Tower pun sudah bisa dinikmati.


Petronas Twin Tower masing-masing terdiri dari 88 lantai dengan tinggi 452 meter. Menara kembar ini terhubung dengan sky bridge di lantai 41 dan 42. Pengunjung bisa naik untuk melihat panorama Kuala Lumpur dengan membayar tiket sebesar 80 RM per orang.

Paling bagus dikunjungi malam hari, kalau siang hari biasa aja.

(Baca juga: [Malaysia Part 3] Tentang Hotel Geo , [Malaysia Part 4] Jatuh Cinta dengan Nasi Briyani?)

Malam itu saya serakah pingin sekalian ke KL Tower. Rambu di dekat Petronas Twin Tower menunjukkan arah menuju KL Tower, cuma tanda panah lurus aja nggak ada perkiraan jaraknya. Yaudah jalan kaki aja kayaknya deket, pikir saya malam itu. Ternyata..........jauh banget..........anjir. Sampai mandi keringat. Sampai kaki gempor. Tapi seneng karena di luar negeri! HAHAHAHA. Karena nggak masuk dan hanya mengambil foto KL Tower dari bawah, nggak banyak informasi yang saya dapat tentang tempat wisata ini.

KL Tower di malam hari

Masih ada kegemporan lainnya, yaitu.....kegemporan cari oleh-oleh.

to be continued...

6 comments :

  1. Jadi dibatu cave, yang menjadi nilai adalah perjalanan mendaki tangga yang curam ya mbak..

    ReplyDelete
  2. Kalau ke Malaysia aku pasti nyobain Indian foodnya..suka banget ...

    ReplyDelete
  3. Oh Waktu itu belum dicat pelangi tangga batu caves nya ya mba 😄. Aku 2x kesana. Pas tangganya masih polos, dan pas tangganya udah jadi pelangi 😂😂.

    Pas masih polos memang paling berkesan, karena aku naik ke atas sambil gendong bayi setahun 🤣🤣.luar biasa puyeng hahahah. Tapi rugi kalo ga naik kan. At least udh tau ada apa di atas 😁

    KL tower pun sampe Skr aku ga pernah naik. Hanya liat dr jauh. Sayang sih sebenernya, Krn di dalam harusnya bagus, kayak Berlin tower yg aku pernah naikin. Kapan2 deh , Mao naik KL tower juga. Eh tapi cek dulu bisa utk publik kayak Berlin tower atau ga 😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. Beluuum, pas kemarin ke KL lagi tangganya udah warna-warni dan patungnya udah jadi. :") Memang mantap kalau mba Fanny tuh!

      Ya ampuuun, buibu tangguh ya Anda, bawa diri sendiri aja berat ini pake gendong bayi. *tepuk tangan* Betulll, sekalian olahraga juga itu naik tangga segitu tingginya.

      Dulu sih buka untuk umum mba KL Tower-nya, gatau kalau sekarang. Ya semoga nanti pas mba Fanny ke sana bisa naik biar bisa baca ceritanya juga. ;)

      Delete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top