April 7, 2025

Review Novel 'Home Sweet Loan' by Almira Bastari


Novel Home Sweet Loan ditulis oleh Almira Bastari, diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, dan versi yang saya baca adalah cetakan keempat September 2023. Jumlah halamannya ada 312 halaman. Begitu ada teman kantor yang punya buku, saya langsung gas pinjam karena novel ini rame banget pada masanya. Bahkan sampai dibuat film. Saya sendiri sudah baca novelnya dan nonton filmnya setelah membaca.

Novel Home Sweet Loan berkisah tentang empat orang yang sudah berteman sejak SMA dan bekerja di satu perusahaan yang sama. Mereka adalah Kaluna, Tanish, Miya, dan Danan. Meski bekerja di satu tempat yang sama, mereka ini beda nasib. Satu kesamaan yang mereka punya pada saat itu (selain tempat bekerja) adalah sama-sama mencari rumah idaman.

Tokoh utama novel Home Sweet Loan adalah Kaluna, seorang pegawai bagian umum yang gajinya tidak pernah menyentuh dua digit. Kaluna bekerja sampingan sebagai model bibir. Dia berusaha keras menabung agar bisa membeli rumah demi keluar dari rumah orang tuanya yang umpek-umpekan dengan keluarga dua kakaknya. Ya, ada tiga kepala keluarga yang hidup satu atap di dalam rumah tersebut.

Seolah tidak cukup dengan masalah yang ada di pekerjaan dan rumahnya, Kaluna masih harus berhadapan dengan pacar dan keluarga pacarnya yang ingin pesta pernikahan yang mewah. Dibandingkan dengan filmnya, penggambaran kehidupan asmara Kaluna lebih detail dan lebih membuat geregetan di novelnya.

Teman-teman Kaluna yang notabene memiliki penghasilan lebih baik daripada dirinya juga tidak lepas dari masalah hidup masing-masing. Tanish adalah seorang wanita karier yang menjalani long distance marriage dengan suaminya. Tanish sudah memiliki seorang putri dan mereka tinggal satu rumah dengan mertua Tanish. Tanish ingin mencari rumah yang dekat MRT sekaligus yang bisa menampung mertuanya. Tanish ini celetukannya suka bener, menohok, dan bikin ngakak kalau sedang memberi saran kepada Kaluna atau berkomentar tentang Miya dan Danan. Kalau di filmnya agak kurang muncul sih karakternya yang seperti ini. Tanish di filmnya lebih kalem.

Miya mempunyai ambisi menjadi selebgram terkenal. Dia ingin mencari apartemen estetik untuk diunggah ke sosial media demi gengsinya agar bisa menikah dengan pria kaya. Sedangkan Danan (satu-satunya laki-laki di pertemanan mereka) adalah anak tunggal dari sebuah keluarga kaya. Danan ingin berhenti hura-hura dan memiliki aset hunian supaya bisa pensiun dengan tenang.

Saya hanya memerlukan waktu dua hari untuk menamatkan membaca novel Home Sweet Loan karena sangat page turner. Bahasa yang digunakan penulis dalam menceritakan alur ceritanya tidak berbelit-belit. Bab dalam novel ini banyak tetapi hanya dalam jumlah halaman yang sedikit-sedikit, jadi bacanya nggak terasa panjang dan melelahkan.

Saya suka banget dengan cara penulisnya dalam menggambarkan interaksi Kaluna dan Danan. Gemes gitu kesannya karena saya sudah bisa menangkap sinyal-sinyal kalau Danan itu suka Kaluna. Ibaratnya seperti ciye-ciyein temen dari jarak jauh😂 Kalian yang sudah baca novel Home Sweet Loan gitu juga nggak ke Danan dan Kaluna?😆

Meskipun begitu, novel ini bukan tentang cinta-cintaan indah semata. Malah yang banyak tuh cinta-cintaan yang bikin geregetan alias Kaluna dan pacarnya yang red flag itu. Nggak hanya pacarnya yang red flag, mama pacarnya juga terkesan merendahkan Kaluna sekali. Wah gila beban Kaluna tuh banyak banget ya Allah. Sehat-sehat para generasi pencari nafkah di Indonesia💪

Yang saya rasakan ketika membaca novel Home Sweet Loan itu terasa berat di pundak karena seperti berbagi beban dengan Kaluna. Kesusahan hidupnya seolah bisa dirasakan oleh pembaca yang kurang lebih memiliki keadaan yang sama dengan Kaluna di beberapa hal (tidak harus semua hal) atau sekadar berempati dengannya. Konflik yang ada di dalam novel ini bisa jadi pernah dirasakan oleh pembacanya, atau pernah disaksikan di sekitar mereka. Hal ini menjadi faktor yang membuat novel Home Sweet Loan sangat page turner untuk saya karena tema yang diceritakan tidak asing.

Oh iya, kalau kamu sudah membaca novel Home Sweet Loan sebelum nonton filmnya, pasti bisa menemukan beberapa perbedaan di antara keduanya. Bagi saya sendiri, filmnya lebih dibuat emosional dan sedikit lebih ngenes daripada novelnya. Kalau menurut kamu gimana?


*

2 comments :

  1. Aku nonton filmnya dulu, baru deh tertarik baca novelnya. Menurutku novelnya lebih dramatis, apalagi part Mas Hansa dan keluarganya yang toxic bangettt. Cinta-cintaan Kaluna dan Danan juga lebih 'manis' di novelnya.

    Kedua versi berhasil bikin aku nangis, terutama filmnya sih, apalagi pas scene mereka pindah rumah dan backsound-nya lagu Nadin - Mendarah :')

    ReplyDelete
  2. aku tim baca novelnya dulu dan nonton filmnya kemudian. meski ada beberapa part yang beda, tapi keduanya sama-sama buagus. setuju dengan Kak Endah, filmnya lebih emosional! tiap lihat Kaluna di film tuh kelihatan banget beban beratnya sampai aku ikutan ngerasa capek 😭.
    btw, derby romeo di film ini manis banget! apalagi pas momen mandangin Kaluna, aduhaiiiiii, tatapannya itu!! yang ditatap siapa, yang gemes siapa 🙈 *ternyata sampai umur segini masih tetap kepincut sama derby WKWK dari jaman Petualangan Sherina 1

    ReplyDelete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.