June 18, 2024

Tentang Hai, Miiko! Vol. 36


Saya hari ini mau bahas tentang komik Hai, Miiko! volume 36 yang berisi tujuh cerita. Perlu dua kali baca bagi saya untuk bisa menikmati cerita-cerita yang ada di volume 36. Dulu waktu pertama kali baca rasanya seperti tidak ada cerita yang nyangkut di ingatan. Setelah membaca untuk kedua kalinya ternyata cerita-ceritanya menarik juga.

Cerita pertama berjudul Hai, Yukina!, menceritakan seorang teman Miiko yang bernama Yukina. Yukina ini jago main basket tapi jutek kalau ada temannya yang nggak bisa mencetak skor pertandingan. Teman yang dia jutekin itu adalah Miiko. Saya suka dengan sikap Miiko yang berani melawan ketika dilempar handuk oleh Yukina.

Yang namanya Miiko pasti marahnya nggak bertahan lama. Setelah mengetahui penyebab Yukina jutek, dia mendekati Yukina supaya bisa belajar agar bisa menjadi sejago Yukina. Dengan kerendahan hati Miiko dan kesadaran diri Yukina maka klub basket anak kelas satu bisa rukun kembali.

Cerita kedua berjudul Hai, Semua!!, menceritakan kesendirian Miiko di antara pasangan-pasangan Yukko-Kenta, Mamoru-Yuka, dan Miho-Yoshiki, wkwkwkwk. Aslinya sih dia bisa pergi bermain dengan Mari-chan, tapi karena Mari-chan ada kegiatan di klub komik akhirnya dia sendirian.

Miiko kemudian jalan-jalan dan bertemu dengan Tappei yang sedang sendirian latihan basket di taman. Yaudah deh akhirnya main basket dengan Tappei dan beli es setelahnya. Rambut Tappei di sini terlihat lebih panjang daripada sebelum-sebelumnya. Dulu waktu Ono sensei nge-spill rambut Tappei saya agak gimana gitu, ya seneng ya enggak ya seneng ya enggak. Soalnya pada waktu itu kayak bukan Tappei kalau rambutnya panjangan, hehe. Ternyata ya bagus-bagus aja. Masih tetap ada ciri khas rambut Tappei yang berdiri.

Cerita ketiga berjudul Musim Gugur Klub Peneliti Komik, menceritakan tentang kegundahan Mari-chan yang karyanya mendapat kritik pedas dari kakak kelas tiga (namanya Kak Shingyoji). Saya paling menyukai cerita ini karena Mari-chan tidak takut untuk menunjukkan kelebihannya di hadapan Kak Shingyoji.

Kak Shingyoji ini gambarnya sangat-sangat bagus. Dia mengkritik komik Mari-chan, katanya ceritanya terlalu klise. Cerita-cerita komik Mari-chan memang cerita anak-anak seumurannya, hasil dari pengamatan Mari-chan terhadap Miiko-Tappei dan juga teman-temannya yang lain. Sebenarnya Mari-chan sudah mengetahui letak kelemahan Kak Shingyoji, tapi dia terlihat tidak percaya diri menunjukkannya. Lalu datang lah Miiko yang ternyata mempunyai pendapat yang sama dengan Mari-chan.

Kak Shingyoji ini karyanya lebih ke ilustrasi, bukan komik empat kolom. Maka dari itu ketika Mari-chan bertemu dengannya, Mari-chan langsung berkata ingin melihat komik empat kolom buatan Kak Shingyoji yang gambarnya sangat bagus itu. Hahahaha saya ikut puas banget rasanya dengan Mari-chan. Memang orang yang suka mengkritik pedas itu sekali-kali harus dikritik pedas juga supaya introspeksi diri.

Di cerita ketiga ini juga ada satu dialog yang diucapkan oleh Mari-chan yang membuat Miiko sebal. Mari-chan berkata bahwa enak menjadi Miiko karena tidak mempunyai beban hidup. I was like...gurlll dia punya masalah lho di klub basketnya. WKWKWKWKWKWK. Ini juga jadi pengingat diri sih bahwa kalau ada orang yang haha hihi tuh bukan berarti dia nggak punya masalah. Bisa jadi dia haha hihi karena itu adalah caranya untuk menguatkan dirinya menghadapi masalah.

Next, cerita keempat berjudul Miiko Dessparadate!?, menceritakan tentang Miiko yang diajak Yoshida untuk mengunjungi kafe kue yang sedang ada event makan kue sepuasnya. Sebelumnya Miiko tidak bisa pergi karena harganya mahal, beruntungnya ada Yoshida yang mendapatkan dua tiket gratis dari mamanya. Akhirnya mereka pergi berdua di hari Minggu.

Cerita kelima berjudul Tappei Marah?, adalah lanjutan dari cerita keempat. Kejadian Miiko makan berdua dengan Yoshida di kafe kue menyebar di kelasnya karena ada teman sekelasnya yang juga ke kafe tersebut di hari Minggu. Tappei yang mendengar cerita itu tiba-tiba keluar kelas dan melakukan banyak pelanggaran ketika bermain basket. Emosi gaes ceritanya.

Tahaaan, tahan gausah julid.

YA KAN LO BUKAN PACARNYA KENAPA MARAH DAH???

WKWKWKWKWKWK EMOSIII, beneran deh Tappei ini mendingan cepetan ngomong perasaannya seperti apa ke Miiko. Atau Miiko aja sekalian yang ambil inisiatif mengatakan duluan ke Tappei seperti Haruna ke Yoshida. Kasihan Yoshida tauuu, dia itu udah melakukan berbagai usaha untuk mendapatkan Miiko tapi Miiko dan Tappei tetep tunggu-tungguan siapa yang bisa menebak isi hati satu sama lain duluan.

Zzzzzz...

Padahal ya mama Miiko dan mama Tappei tuh kayak udah merestui gitu lho kalau anak-anaknya ada hubungan khusus. Kurang apa coba. Ya lo kurang sabar aja nungguin timeline-nya Bu Ono. 😌😌😌

Oke siap!

Cerita keenam berjudul Valentine Miho dan Yoshiki, menceritakan tentang Miho yang sedang insecure. Iya, anak secantik Miho juga bisa insecure. Dia itu takut menyatakan perasaannya duluan karena pernah ditolak Tappei. Dia takut ditolak lagi. Makanya selama ini Miho hanya menunggu anak lain menyatakan perasaannya duluan ke dia, tapi ending-nya nggak ada yang membuat dia senang.

Suatu hari ketika berbelanja dengan sang ibu, Miho mendapatkan ide untuk mencarikan Yoshiki cokelat kesukaannya. Namun, harga cokelat almond kesukaan Yoshiki ternyata mahal-mahal. Miho lalu mendapatkan ide lain yang Yoshiki sangat bahagia ketika menerimanya. Sumpah sih ini kapal Miho-Yoshiki semakin mantap berlayar!

Cerita ketujuh berjudul Miiko dari Keluarga Yamada!, sepertinya diceritakan ulang secara singkat untuk pembaca baru. Setelah perkenalan singkat keluarga Yamada, cerita berlanjut ke Miiko dan Mari-chan yang berkunjung ke rumah Yukko. Yukko ceritanya membuatkan pizza untuk adik-adiknya. Resep pizza Yukko ada di halaman akhir komik.

Di cerita ketujuh ini ada pertanyaan yang sama yang saya pertanyakan juga bahkan sampai sekarang. Kenapa mamah-mamah suka marahin anaknya seolah-olah anaknya nggak memikirkan tentang belajar? Padahal saat anaknya leyeh-leyeh tuh dia juga sambil mikir lho tentang pekerjaan rumah dan pekerjaan domestik yang harus dia kerjakan. Yaaa emang harusnya nggak usah dipikir sih tapi dikerjakan biar selesai, hahahaha. Apakah ini jawaban dari misteri tersebut? 🤣

Komik Hai, Miiko! volume 36 ini bonusnya buku catatan kecil. Lucu deh warnanya fuchsia.


Oh iya, di edisi ini juga ada guru-guru tampan di SMP Miiko yang ditampilkan. Biasanya kalau pas SD kan hanya Pak Guru Onishi aja yang sering muncul. Lalu di komik ini juga ada ekspresi baru Miiko yang ditampilkan. Seingat saya di komik-komik sebelumnya belum pernah dia berekspresi seperti ini:



Bener nggak itu ekspresi baru? Atau saya yang terlewat sesuatu?


*

4 comments :

  1. Mba endah, aku kok jd pengen mulai baca Miiko 😄😄. Dah lamaaaa banget ga baca komik bagus. Padahal dulu rutin beli komik2 serial cantik, serial misteri dari eleksmedia.

    Miiko aku tahu komiknya tp blm pernah baca. Dan baca sinopsisnya ini, ada kisah cinta2 monyet anak SMP, aku jujur agak ketawa. Soalnya ilustrasi Miiko nya kocak, kayak anak2 😅.

    Ga kebayang ada naksir2an 🤭😄

    Tapi bukan nya ga bagus yaaa. Aku percaya komik ini bagus kok. semua temenku juga bilang gitu. Mungkin krn aku dulu keseringan baca pansy, candy2, topeng kaca yg mana gambar ilustrasinya memang lebih ramping 🤭

    Ntr ah mau mulai Miiko. Tapi ini ada eBook nya ga sih? Udh lumayan banyak juga serialnya 🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mba Fannyyy gas lah baca komik Hai, Miiko! Lucu banget isinya kocak dan ringan gitu ceritanya gemezzz anak SMP. >.<

      Iyaa gaya gambarnya itu lucu bulet-bulet dan pendek juga, imut pokoknya hahahaha *promosi*

      Gak ada setauku mba Fan, Hai, Miiko! cuma ada komik fisik aja. Serialnya udah nyampe 36 ini di Indonesia. Kalo mba Fanny mau bisa mulai dari volume 34 karena ada sejarah Miiko dari 30 tahun yang lalu, ada juga rujukan volume-volume sebelumnya yang memuat momen-momen penting Miiko dkk pas mereka masih SD.

      Nah, kalau udah tertarik lebih dalam, bisa tuh mba Fanny koleksi dari mulai volume 1. Terus ada juga yang edisi khusus Miiko Zaman Edo, ada juga yang Miiko pas masih TK. Masing-masing cuma satu edisi aja.

      Delete
  2. dan sampe sekarang aku belum beli komik Miko dari zamannya si Lia review, aku lupa edisi yang keberapa. Waktu ke Gramed malah galau, karena ada buku lain juga yang menarik, akhirnya malah beli buku yang lain

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahahaha mungkin mba Ainun masih belum sreg dengan komik Miiko, coba beli yang edisi zaman Edo aja mba. Cuma satu volume, siapa tau cocok.

      Delete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top