Sebenarnya tahun ini target membaca buku saya hanya tinggal dua buku saja. Semuanya non-fiksi. Tapi sampai tulisan ini terbit, kedua buku tersebut belum ada satu pun yang selesai dibaca. Mood membaca sedang jeblok sejeblok-jebloknya sejak bulan Agustus kemarin.
Alih-alih membaca dua buku non-fiksi tadi, saya malah membeli beberapa buku baru. WKWKWKWKWKWK. Tolong bilang ini adalah penyakit book worm yang umum dan banyak yang mengalaminya. π€£
Buku-buku baru yang saya beli semuanya adalah buku anak-anak. Mulai dari majalah Bobo edisi 50 tahun, My Rainbow Days yang sedang diskon karya Diana Rikasari, buku tentang perbedaan yang ditulis oleh Annisa Steviani, sampai majalah Bobo edisi dongeng dan cerpen.
Waktu kecil dulu saya suka membaca majalah Bobo yang ada di rumah saudara. Karena tidak langganan dan majalah Bobo di rumah saudara hanya itu-itu saja, saya tidak pernah hapal silsilah keluarga Bobo. Baru setelah membeli majalah Bobo edisi 50 tahun inilah saya jadi tahu pohon keluarga Bobo lengkap dengan nama-nama tokoh lainnya.
Sebagian besar cerita bergambar dan komik yang ada di majalah Bobo edisi 50 tahun sangat menyenangkan untuk diikuti. Banyak pesan baik yang bisa diambil. Dialog-dialognya mudah diikuti baik oleh anak kecil maupun orang dewasa. Karena cergam dan komiknya diambil yang terbaik dari seluruh edisi majalah Bobo, saya jadi tahu bagaimana perkembangan bentuk gambarnya. Dari mulai yang manual sampai digital.
Walaupun seperti itu, ada juga cergam atau komik yang tidak sampai berlanjut hingga era digital. Salah satunya komik Pak Janggut. Gaya menggambar komik tersebut menjadi yang paling saya favoritkan. Tema ceritanya juga semi fantasi dan dikemas dengan menarik. Sebenarnya saya ingin komik Pak Janggut ditampilkan lebih banyak di majalah Bobo edisi 50 tahun ini untuk menggantikan beberapa judul lain yang menurut saya ceritanya kosong dan terlalu khayal, hehehe.
Selain cergam dan komik, majalah Bobo edisi 50 tahun juga merilis versi Cerpen dan Dongeng. Sampul versi ini sangat cantik dengan warna pink dihiasi dengan bunga-bunga emas di sampingnya. Ditampilkan pula seorang anak yang sedang bersama dengan neneknya di tengah-tengah sampul.
Ada dua puluh empat dongeng dan dua puluh tujuh cerpen di dalamnya. Saya sangat menikmati sekali membaca semua dongeng dan cerpen tersebut. Setiap cerita paling banyak terdiri dari dua halaman. Setiap halaman dilengkapi dengan gambar untuk mendukung imajinasi pembaca. Bahasa dan pilihan kata yang dipakai sangat mudah dipahami. Ceritanya dituturkan dengan jelas dan tidak berbelit-belit sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh penulis mudah ditangkap.
π°π°π°
My Rainbow Days karya Diana Rikasari ada tiga seri. Seri pertama pelajaran tentang Be Kind, seri kedua bertema It's Okay to Cry, dan seri ketiga mengajarkan tentang Beauty is Around Us. Ketiga buku ini full color dengan kertas yang tebal jadi tidak mudah sobek atau terlipat jika dibuka oleh balita dan anak-anak.
#1 Be Kind |
#2 It's Okay to Cry |
#3 Beauty is Around Us |
Cerita dalam buku ini disampaikan dalam bahasa Inggris yang singkat, padat, dan jelas. Kalau pernah membaca buku seri 88 Love Life atau blog Diana Rikasari, kamu bisa punya gambaran tentang gaya menulisnya. Tulisan-tulisan tersebut dilengkapi dengan ilustrasi dua tokoh bernama Shahmeer dan Daria (anak-anak Diana Rikasari) dan digambar oleh Wastana Haikal.
Dari membaca ketiga buku ini saya jadi paham dasar dari berbuat baik, bagaimana berempati dengan cara yang sederhana, apa yang bisa dilakukan setelah menangis, dan pentingnya bermain di luar ruangan. Yes, sering kali sebagai orang dewasa, saya melihat suatu hal terlalu berbelit-belit. Dengan membaca buku ini, saya kembali diingatkan bahwa terkadang melihat dunia itu perlu dari kacamata anak-anak yang sederhana supaya tidak stres.
πππ
Buku Berbeda Itu Tak Apa karya Annisa Steviani sangat bagus untuk dibaca bersama anak-anak agar mengenal perbedaan sejak dini. Untuk orang dewasa juga perlu banget sih tbh karena kadang orang dewasa juga suka lupa bahwa manusia itu beragam. Mau ditunjukin buku yang rumit kan nggak ada waktu ya, jadi mending baca buku anak-anak seperti Berbeda Itu Tak Apa.
Narasi yang ada di buku ini disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti, isinya memuat keberagaman manusia dari berbagai aspek seperti bentuk fisik dan keyakinan, dilengkapi dengan ilustrasi imut, dan pesan bahwa berbeda itu tak apa disampaikan berulang-ulang agar pembacanya benar-benar paham. Saya awalnya memberikan buku ini sebagai kado untuk keponakan yang masih balita, lama-lama kok pingin juga punya bukunya sendiri, hehehe.
πΆπΌπΆ
Membaca buku anak-anak itu menyenangkan sekali. Rasanya bisa cepat selesai dan kalau ingin membaca ulang pun tidak memakan waktu lama. Bisa dibilang menjadi hiburan setelah beberapa tahun terakhir bacaannya panjang dan kebanyakan serius melulu. π
*
Dua bulan ini juga mengalami mood baca yang jelek. Ga ada buku yang dibaca. Hingga akhirnya pada akhir november memaksa untuk mulai baca buku lagi. Yaa mulai terbiasa membaca beberapa halaman tiap harinya. Kalau jarang baca bakal merasa kekurangan asupan informasi dan cerita.
ReplyDeleteDulu aku kalau baca bobo juga nebeng di tetangga. Yaa bacanya ga rutin. Tapi selalu seneng kalau lihat tumpukan majalah bobo milik temanku. Tanpa disadari bobo memang jadi teman bertumbuh sebagian besar anak di indonesia.
Ulasan yang bagus endah :D
Apakah rata-rata orang-orang ini pada menurun mood bacanya di akhir tahun? xD Iyaaa, in general kalau kurang baca kayak rasanya kurang dapat informasi, dan emang yaaa kayak ada yang kurang aja, wkwkwkwk.
DeleteBetuuul, sampai ada tuh pernah aku lihat seorang pengguna Twitter yang pakai nama Bibi Titi Teliti. Blogger juga. Dan aku baru ngeh namanya dari mana setelah baca Bobo edisi 50th. xD
Thank you mas Vay sudah baca dan komen~~~
IH CAKEP DEH BLOGNYA ENDAH BANYAK PINKU PINKU ππ
ReplyDeleteEndah beli yaa Bobo yang spesial dongeng dan cerpen, aku naksir banget sama covernya dah, kayak buku-buku dongeng klasik gituu π₯°π₯° Ini tuh berarti isinya kumpulan cerpen dan dongeng yang pernah dimuat di majalah Bobo yaa?
Selalu suka liat cover buku anak-anak, warna-warni dan gambarnya gemes-gemes π₯Ίπ₯Ίπ₯Ί
Makasih Kak Eyaaaπ₯°π₯°π₯° akhirnya aku memutuskan beli theme biar blognya beda dengan tahun-tahun sebelumnya. xD Eh, jadi dapat ide nih buat nulis tentang beli theme, hahahaha.
DeleteIyaaa aku beli Kaaak, biar punya koleksi bacaan masa kecil yang walaupun pas kecil bacanya cuma satu dua edisi aja. xD Ternyata bagus-bagus isinya. Setuju dengan Kak Eya, sampul yang edisi dongeng dan cerpen ini cakep bangettt. Pas gitu warna dan gambarnya. <3 Iya, cerita dan dongengnya pernah dimuat di majalah Bobo yang pernah terbit. Ada keterangannya di masing-masing cerita dan dongengnya.
Betuuul, lucu-lucu dan jadi tertarik untuk baca. >.<
Ayo Kak Endah tulis tentang beli blog theme XD
ReplyDeleteMembaca buku anak juga jadi jalan ninjaku saat butuh baca yang ringan. Kadang malah dapet semacam "reminder" dan self reflection dari membaca buku anak π€£. Suka juga lihat ilustrasi yang manis-manis, bikin hati jadi hangat π₯Ί
Hahahaha tunggu ya, Liii. π
DeleteBetul, reminder kalau jangan membuat hidup ini jadi makin rumit, coba sekali-sekali memandang dunia dengan mata anak-anak. π Beneeerr, ilustrasinya lucu-lucuuu. π₯°
membaca buku anak-anak yang ringan ceritanya itu menyenangkan ya mba. Hehe.
ReplyDeleteUntuk majalah bobo jadi inget masa kecil, ga ketinggalan edisi terbarunya. Ceritanya lucu dan keren sirat makna (baru ngeh setelah dibaca berkali-kali sih. hihi)
Sekarang setelah ada PO edisi terbatas, ketinggalan dong untuk beli. Huhuhu. Padahal cover majalahnya itu iconic banget, meskipun banyak majalah ataupun koran yang stop produksi ataupun dibatasi produksinya, tetp majalah bobo pasti tinggi peminat.
Iya mba Dian, kepala berada enteng. Betul, kalau pas anak-anak dulu baca cerpen Bobo kayak larut ke ceritanya bukan ke makna dibaliknya apa. Baru pas gede begini kepikiran amanat ceritanya apa karena kayak pertanyaan di pelajaran Bahasa Indonesia. π
DeleteMungkin karena fans Bobo selain anak-anak juga orang dewasa yang masa kanak-kanaknya baca Bobo kali ya. Jadi tetap tinggi peminat. Iya kemarin temenku nyari majalah Bobo ini juga udah nggak terlalu mudah.
Waah samaan kita mbak, saya juga udah beli dua buku bobo edisi 50 tahun itu. Sebagai anak yang nggak dapet privilege di masa lalu buat langganan majalah bobo dan cuma bisa minjem punya temen. Bisa beli edisi nostalgia kali ini rasanya menyenangkan sekali.
ReplyDeleteSaya kalau lagi jenuh sama novel juga suka baca buku anak sih.. biar fresh liat cerita yang simpel dan ilustrasi yang cakep-cakep
Hahahahahaha bener mas Edot. Alhamdulillah ni redaksinya baik banget bikin edisi 50th yang merupakan kumpulan cerita terbaik dari seluruh edisi yang ada. Jadi kita bisa menikmati cerita-cerita yang terlewat. π
DeleteBetul, simpel dan lucu-lucu adalah hiburan di dunia yang complicated ini, wkwkwkwk.
Agak nyesel ga beli bobo edisi spesial itu. Waktu baru muncul Krn sedang sibuk Ama sesuatu, jadi takutnya ga bakal kebaca. Skr aja jadi nyesel π₯΄. Coba mau cari di market place semoga msh ada.
ReplyDeleteBuku anak2 memang menarik kok. Kdg baca ulang itu, bikin aku ingat zaman dulu saat masih sering baca dan rutin dibeliin papa. Skr pun buku anak ada banyak di rumahku, Krn aku rutin beli buat anak2. Walo terkadang aku juga yg baca ulang π
Masih ada kayaknya mba Fan, tapi nggak sebanyak pas preorder dulu yang jual. Hahaha lebih simpel ya kalo buku anak-anak, ilustrasinya juga lucu-lucu, dan kalau dibaca ulang nggak makan waktu banyak. <3
Delete