July 22, 2022

#JanexLiaRC: Buku Ini Dibeli di Tahun 2014 dan Baru Selesai Dibaca di Tahun 2022


Seperti yang sudah tertulis di judul postingan, buku berjudul 'Buku Pintar Sains dalam Alquran' ini saya beli pada tanggal 13 September 2014 dan baru selesai dibaca tanggal 20 Juli 2022. Hampir 8 tahun dianggurin. 😅 Sebenarnya ya nggak dianggurin banget sih, tahun 2016 pernah coba baca tapi baru dapat beberapa halaman langsung berhenti. 😅😅😅
 
Bersyukur banget bisa baca buku ini sampai selesai di tahun ketika saya sudah banyak terpapar bacaan dan tontonan tentang ilmu pengetahuan. Sudah banyak baca ensiklopedia National Geographic dan nonton video-video dari channel edukasi seperti Kok Bisa, jadi nggak bingung ketika membaca 'Buku Pintar Sains dalam Alquran'. Hal ini karena penjelasan di dalamnya selaras dengan pengetahuan yang sudah saya dapatkan.

Buku ini memiliki ketebalan 895 halaman dan dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian pertama tentang manusia dan bagian kedua tentang alam semesta. Bagian pertama berisi tiga bab yang masing-masing babnya membahas tentang ilmu kesehatan, hubungan antara medis dengan ibadah, dan ilmu embriologi. Sementara bagian kedua terdiri dari sepuluh bab yang masing-masing babnya membahas tentang astronomi, matahari, bulan, bumi, air, lautan, hewan, tumbuh-tumbuhan, sains, dan makanan.
 
Tentunya, tidak semua ayat Alquran dibahas di dalam buku ini (tidak mungkin membahas 6.236 ayat hanya dengan satu buku yang tebalnya tidak sampai 900 halaman). Ayat-ayat yang dibahas adalah yang berkaitan dengan bab-bab yang sudah dikelompokkan oleh penulis. Ketika membaca buku ini saya mendapatkan kesan seperti membaca tafsir dan akhirnya paham mengapa Alquran disebut sebagai mukjizat.
 
Sejak pertama kali turun pada kurang lebih 1.400 tahun yang lalu, Alquran tidak menyebut diri sebagai kitab ilmiah. Alquran adalah kitab petunjuk. Allah menurunkannya untuk menjelaskan kepada manusia hal-hal yang tidak bisa dimengerti oleh akal manusia secara mandiri, seperti esensi iman, ritual-ritual ibadah, serta landasan-landasan etis dan hukum yang berguna untuk mengatur interaksi sosial di antara sesama manusia. Alquran juga berbicara tentang alam semesta, yang meliputi bumi dan langit, unsur-unsurnya yang beraneka ragam, para penghuninya, serta fenomena-fenomena di dalamnya. Selain itu, Alquran memuat isi tentang hal-hal gaib seperti kebangkitan kembali pada hari berkumpulnya manusia di Padang Mahsyar, proses hisab, timbangan, berjalan melewati jembatan tipis, surga, dan neraka.
 
Alquran, sebagaimana dikatakan oleh Sayyidina Ali, memiliki ayat-ayat yang belum bisa ditafsirkan. Nabi Muhammad tidak menjelaskan sebagian besar ayat-ayat Alquran yang terkait dengan alam semesta. Mungkin ini adalah ijtihad beliau sendiri atau memang arahan dari Allah. Jika beliau menjelaskannya secara singkat, pasti generasi yang akan datang sesudah beliau akan mengingkarinya. Atau jika beliau menjelaskannya secara terperinci, pasti orang-orang di sekeliling beliau akan mengingkarinya. Maka ayat-ayat itu pun dibiarkan agar dijawab oleh dunia dan ilmu pengetahuan yang terus berkembang. Allah menginginkan agar proses pencarian pengetahuan dilakukan melalui pengamatan, penelitian deduktif, dan percobaan yang bisa dilakukan sepanjang zaman karena keterbatasan indra manusia dan karakter dasar ilmu pengetahuan yang bersifat akumulatif. Dengan semakin majunya sains, semakin banyak ditemukan fakta-fakta ilmiah yang mendukung deskripsi sederhana yang ada di dalam Alquran.
 
Menyampaikan informasi yang sudah saya peroleh dari dakwah Habib Husein Ja'far Al-Hadar, mempelajari Alquran sebaiknya tidak melalui terjemahan bahasa Indonesia karena ada keterbatasan kosakata bahasa Indonesia dalam menerjemahkan kata-kata dari bahasa Arab. Hal ini saya jumpai dalam buku ini, contohnya terjemahan dari kata kawakib dan an-najm adalah sama-sama menggunakan kata bintang. Jika ditafsirkan oleh para mufasir, kata kawakib dan an-najm akan memiliki deskripsi yang berbeda. Inilah keunikan Alquran, setiap huruf di dalamnya memiliki makna yang khas.

Ketika saya menemui informasi ilmu pengetahuan dari 'Buku Pintar Sains dalam Alquran' dan belum pernah saya ketahui sebelumnya, rasanya seperti ingin segera mencari informasi tersebut dari sumber seperti NASA atau jurnal-jurnal ilmiah terbaru. Hal ini karena, walaupun buku yang saya punya merupakan cetakan ketiga di tahun 2014, tetapi sumber-sumber paling baru di dalam buku ini adalah tahun 2006. Saya juga jadi membayangkan, kalau misalnya saya membaca buku ini beberapa tahun yang lalu sebelum otak-udah-jadi, istilahnya, mungkin saya akan memprotes keras alih-alih punya solusi untuk mencari sendiri hasil penelitian terbaru. 😆


*

10 comments :

  1. wow amazed sama jumlah halamannya, tebel banget yak
    aku pernah gini juga, nganggurin buku lama dan pas mau lanjut baca lagi, kan udah agak agak lupa ceritanya, jadi mulai lagi dari awal
    udah lama banget aku ga baca buku dengan genre keagamaan kayak gini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba Ainun, tebel banget. Kayaknya ini buku paling tebel tahun ini yang aku baca. Samaaa, aku juga kalau lupa awalannya apa jadinya baca dari awal lagi bukunya wkwkwkwk. Hehehe, aku juga baru tahun ini baca-baca buku keagamaan setelah vakum bertahun-tahun.

      Delete
  2. Judul postingannya kayak judul artikel di L*ne Today, Kak 🤣. Lucuuu 🤣. Jumlah halamannya banyak banget!! Kak Endah kuat banget bacanya ✋🏻😭

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwkwk click bait ya Liii. Tbh bacanya mayan lancar jadi bisa cepet 10 harian selesai. Di bagian akhir sih agak nguat-nguatin bacanya, HAHAHAHA.

      Delete
  3. Wah samaan nih, saya juga ada buku yang dibeli tahun kapan, selesai dibaca baru tahun ini 😄

    Tapi kalo buku ini beneran ngeri halamannya, lebih ngeri lagi akhirnya seleesai dibaca ... 😁👏👏

    Tapi hikmahnya setelah selesai dibaca sekarang, lumagan ya udah ada banyak referensi bacaan sebelumnya jadi nggak kaget sama isinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha tos dulu kita, Mas Edot~~~ Lega banget selesai baca buku ini, wkwkwk. Betul, bersyukur banget nyelesein baca di tahun ini, tahun di mana ilmu pengetahuan bisa mudah banget didapat di YouTube melalui channel berkualitas.

      Delete
  4. Berarti tidak salah lama menyimpan buku, meskipun sudah dibeli beberapa tahun yang lalu. Salah satunya sprti yg disebutkan, menyiapkan pikiran utk menerima segala informasi.

    Bahasanya mudah dipahami kah...?bukunya tebal juga yaa tapi menghubungkan alquran dan ilmu pengetahuan itu jadi sangat menarik. Bukan utk mengetahui siapa yg lebih hebat, tapi lebih untuk saling melengkapi informasi yang ada. Tulisan bagus :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, nggak kebayang aku dulu tahun 2016 maksa baca. Yang ada malah bingung kalau bahas alam semesta. xD

      Mudah banget, aku malah kaget bacanya kok cepet amat ya ini??? gitu pas baca, wkwk. Bener, untuk saling mengisi informasi. Lagi pula di buku ini juga ditulis bahwa sains dan Alquran itu tidak bertentangan. Thank you for your comment, mas Vay~

      Delete
  5. Haloooo Mba endaaahhh.. ebuseett itu halamannya mba 🤣🤣 selalu tersepona kalau tahu tipe bacaan mba endah.. wkwk 🤣🤣 kerenn sikk... 😊😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha tebel banget ya halamannya. Waktu baca buku ini aku keinget ke buku Harry Potter 5 yang sampe seribuan halamannya. xD Wkwkwk thank you mas Bay for stopping by~

      Delete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top