Awal Desember dibuka dengan...sakit. Di masa pandemi seperti ini saya agak parno kalau mau berobat ke klinik yang biasa saya datangi, karena pasti bertemu dengan banyak orang...yang juga sakit. Lagi pula waktu itu kondisi nggak memungkinkan saya untuk duduk dan berdiri lama, maunya rebahan terus. :)
Kemudian saya ingat pernah nonton video Korea Reomit yang mempromosikan aplikasi berobat online yang bernama Halodoc. Langsung lah cus download aplikasi Halodoc di Play Store, buat akun, isi keterangan diri (nama, tanggal lahir, tinggi dan berat badan), dan konsultasi dengan dokter.
Dokternya ada dokter umum dan spesialis. Waktu itu saya milihnya dokter umum. Dokternya bisa saya pilih sendiri, ada keterangan jumlah tahun dan persentase juga di profil dokter-dokternya. Asumsi saya waktu itu, jumlah tahun adalah lama pengalaman menjadi dokter sedangkan persentase adalah peluang tersambung dengan pasien (cmiiw). Iya, setelah milih dokter kita nggak otomatis tersambung langsung tapi harus menunggu dokternya merespons. Ada keterangannya kalau dokter sedang sibuk. Kalau dokternya merespons permintaan kita maka akan muncul kotak dialog chat dan dokternya yang menyapa duluan.
Biaya konsultasi dengan dokter di Halodoc juga bisa kita pilih sendiri. Ada banyak dokter yang tidak mengenakan biaya konsultasi. Oh iya ada juga dokter yang bisa dihubungi dengan membuat perjanjian terlebih dahulu. Karena nggak mencoba fitur ini jadi nggak bisa kasih komentar.
Konsultasinya persis seperti kalau ke dokter di klinik. Bedanya (selain tidak diperiksa dengan stetoskop dan cek tensi tentu saja) di Halodoc akan ada arsip dalam bentuk tulisan. Jadi diagnosis, saran, dan nama obat yang direkomendasikan oleh dokter akan tercatat di dalam aplikasi dan bisa kita akses sendiri di kemudian hari.
Resep obat yang diberikan oleh dokter bisa langsung dibeli saat itu juga melalui aplikasi. Halodoc bekerja sama dengan Gojek dalam hal ini. Harga obatnya sudah tertera dan kalau punya voucher bisa dipakai juga, siapa tau harga obatnya akan semakin murah kan. Aplikasi Halodoc akan mencarikan apotek terdekat dengan lokasi kita, jadi nggak usah khawatir dengan jarak tempuh mamas Gojeknya.
Bayar obat dan biaya antarnya waktu itu saya pakai Gopay biar nggak ribet. Ada waktu perkiraan obat sampai di tangan kita. Waktu itu paling lama 30 menit dan nggak sampai batas waktu eh obatnya sudah datang huhu luv!
Tips: pasang lokasi kita seakurat mungkin untuk kemudahan bersama (tinggal geser-geser aja di maps supaya titiknya pas).
Setelah selesai semua, saya kemudian baru kepo dengan dokter yang tadi saya beri keluhan. Ternyata dokternya praktek di Jakarta. Wow! Canggih sekali aplikasi ini karena jasa dokter tidak terbatas domisili.
Hari ini saya sudah sembuh btw dan berniat nyari tutorial video menggunakan aplikasi Halodoc dari channel Youtube resminya guna dipasang di postingan ini. Nggak nemu yang sreg sih tapi justru nemu video yang lebih menarik yaitu wawancara founder sekaligus CEO Halodoc di Mata Najwa dan Najwa Shihab praktek langsung mencoba aplikasi tersebut di studionya. Bisa dicek di: Part 1 dan Part 2.
Halodoc punya lebih banyak lagi layanan yang ditawarkan seperti video call dengan dokter dan cek lab yang petugasnya datang ke tempat tinggal pasien (tergantung kebutuhan kita yang mana). Ada yang pernah mencoba fitur-fitur tersebut? Kalau ada, ayo cerita bareng-bareng.
Terakhir, Halodoc bisa dihubungkan dengan asuransi kesehatan yang dipunya pasien. Namun sampai hari ini belum bisa dihubungkan dengan BPJS. Jenis-jenis asuransi yang bekerja sama dengan Halodoc bisa dilihat langsung di aplikasinya.
Semoga postingan ini bermanfaat. Sampai jumpa di postingan selanjutnya. Jaga kesehatan ya!
*
Thank you infonya Kak Endah ๐ค
ReplyDeleteBoleh banget dicoba nih, kayaknya lebih bagus kinerja app dan dokternya hahaha. Aku pernah coba app lain tapi nggak seperti ini (nggak ada catatan kesehatan kita) jadi hasil konsultasi sama dokternya kayak baca jawaban dari google doang ๐ disarankan obat juga nggak. Malah disuruh datang langsung ke klinik~ begimana deh wkwk
Sama-sama Lia, waduh kok kayak meragukan gitu kalau jawabannya seperti dari google๐ญ lhah...tujuan kita pakai aplikasi online kan biar nggak datang ke klinik ya๐ kalau emang butuh banget aja baru disaranin ke klinik biasanya.
DeleteKamu bucinnya Mas Hansol yaa, Ndah? wkwkwk eh tapi aku inget sih itu video dia yang pas lagi meet and greet ke Malang bukan sih?
ReplyDeleteBtw, maacih untuk infonya! Aku sendiri udah beberapa kali pake layanan konsul Halodoc. Buat suami pernah, buat Josh pernah, buat aku sendiri juga pernah wkwkw tapi dua kali beli obat rekomendasi dokter, entah mengapa jarak apoteknya nggak pernah ada yang dekat dari rumah. Sekali malah pernah ada yang beli obatnya di Ciawi Puncak sana ๐ฑ aku sampai nanya Mas Gojeknya, "mas ini serius masnya ngambil obat ke ciawi? saya di kota lho, nggak kejauhan kah?" mas nya bilang gapapa karena ya gak bisa di-cancel juga kan. Mana waktu itu udah malem pulak. Begitu masnya dateng ke rumah, aku kasih tips lebihan aja deh buat ganti ongkos bensin dia. Kasian banget, suer deh ๐
Dulu iya, sekarang nggak terlalu๐คฃ oh iya bener Ci kayaknya yang pas dia ke Malang deh yang sakit apa gitu iya wow ingatan Ci Jane ๐๐๐
DeleteHah bisa jauh gitu ya :( apa karena di apoteknya yang ada obatnya itu yang jauh atau memang yang buka 24 jam tinggal yang jauh :((( wkwkwk untung ya masnya dapat cust yang baik hati dan tidak sombong๐ iya bener Ci ga bisa dicancel kalau gojek halodoc ini. Makasih juga sudah cerita pengalamannya di sini❤
Endah abis sakit apaaa?
ReplyDeleteAku sejak pandemi juga jadi selalu pakai Halodoc buat beli obat rutin (maklum anak penyakitan wkwk) soalnya apotek juga biasanya ada sekalian klinik kaan, rada khawatir kalau ke sana langsung wkwk.
Tapi belum pernah pakai buat periksa atau konsultasi siih, ini tulisan Endah sungguh informatif sekali jadi kayaknya kalau suatu hari butuh berobat bisa langsung pakai Halodoc aja deh, ga usah ke klinik.
Btw kayaknya apotek yang dipilih juga berdasarkan ketersediaan obat ga sih? Soalnya aku pernah dapet dari apotek yang cukup jauh setelah nanya ke apoteknya kayaknya karena obatku di apotek biasanya lagi kosong jadi diarahkan ke apotek lain.
Udah aku DM ya๐๐๐
DeleteWkwkwkwk KAK๐๐๐ semoga kita sehat selalu, kalau sakit ya sakitnya bukan sakit yang parah huhu sedih kalau lagi sakit๐ฅบ aku pas install itu juga baru tau kalau appnya bisa dibuat beli obat aja tanpa periksa๐
Yohooo bener kak kalau misal nggak memungkinkan me klinik, halodoc ini sangat membantu sekali.
Nah itu dia kayaknya gitu, tergantung ketersediaan obat dan jam buka apotek sepertinya. Kan ada tuh yang nggak 24 jam.
Sekarang kamu udah baikan kan?
ReplyDeleteTapi pastinya udah, soalnya kamu udah update blog. Huehehehe ๐๐๐
Aku udah tahu apps ini sih, cuman nggak pernah tahu reviewnya. Beruntung banget kamu update dan ngereviewinnya, sekalian main ke sini sekalian dapat info kece.
Pas kamu cerita bagian dokternya dari Jakarta, aku langsung takjub. Keren banget nih aplikasi, cuman lewat gawai bisa diperiksain dokter dari Jakarta.
Wkwkwkwk udah baikan alhamdulillah hohoho.
DeleteYuhuuu saling berbagi kita. Iya aku kira dulu sebelum nyoba appnya itu dokternya dapat sesuai domisili, ternyata enggak. <3