August 1, 2019

The Lion King (2019): Kayak Nonton Dubbing SPONTAN Uhuy?


Berbeda dengan nonton film live action 'Beauty and the Beast' dan 'Aladdin' dulu yang memang saya niatkan dari jauh-jauh hari, nonton film live action 'The Lion King' dua minggu lalu saya bener-bener berangkat tanpa ekspektasi apa-apa sama sekali. Hal ini karena dulu pas nonton animasinya saya ngantuk dan bosen.

Alasan utama keluar rumah dan nonton 'The Lion King' ke bioskop adalah nemenin sodara saya ke sebuah event ulang tahun salah satu member SVT. Acaranya jadi satu mall, venue acara ulang tahunnya dan bioskopnya. Salah satu member ini kebetulan adalah tikungan sodara saya, jadi dia bela-belain dateng. Masalahnya dia katanya awkward kalau datang sendiri, jadi akhirnya nyeret saya buat nemenin.

Nah saya karena b aja sama salah satu member ini, ya nggak bela-belain banget dateng hahahaha. Terus saya kepikiran buat yaudah sekalian nonton 'The Lion King' aja mumpung tanggalnya juga pas. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui.

Beberapa kesan yang saya dapat tentang film live action 'The Lion King':

  1. BAGUS BANGET YA ALLAH KAYAK NONTON NATIONAL GEOGRAPHIC HUHUHU. Bayi hewannya lucu-lucu banget astagaaa. Real semuanya sampai bulu-bulu dan helai rambut-rambutnya.
  2. Jalan ceritanya persis kayak versi kartunnya. Sejauh ini yang jalan cerita dan visualisasi film live action hampir semua mirip sama versi animasinya adalah 'Beauty and the Beast' dan 'The Lion King' ini.
  3. Susah bedain para singa betinanya. Mana Nala, mana Sarabi, dan mana singa-singa betina lainnya. But it's not a big deal for me, yang penting bisa bedain Mufasa, Scar, dan Simba.
  4. Tempat tinggal Scar dan tempat para hyenanya masih lebih terang di live action, penggambarannya nggak semencekam di film animasinya. Terus hyenanya ini agak beda, ketiga hyena yang menjadi sorotan semuanya jantan kalau di versi animasi, sedangkan di live action hyena pemimpinnya jadi betina dan yang dua hyena jantan itu kalau nggak salah yang satunya namanya nggak pernah disebut.
  5. Scar tentu saja tetap jadi villain yang saya nggak suka. Sifat tercela kayaknya ada di dia semua mulai dari manipulatif, tukang bohong, dengki, licik, membunuh saudaranya sendiri, mencla-mencle, mementingkan dirinya sendiri tapi pakai dalih untuk kepentingan umum, sampai dengan meracuni pikiran keponakannya sendiri yang masih kecil. Gila sih Simba dari kecil hidupnya udah insecure dan cemas terus huhuhu. Merasa bersalah sepanjang hidupnya karena sama Scar di-sounding kalau dia yang membunuh sang ayah yaitu Mufasa. T_____T
  6. Saya sekuat tenaga nahan nangis waktu scene Mufasa ngasih petuah ke Simba tentang para pemimpin dan bintang-bintang di langit malam (soalnya tau Mufasa bakal dibunuh HUHUHU), dan scene Simba yang bingung waktu ayahnya sudah nggak bernyawa. Kesalahan besar nggak bawa tisu, bawa tisunya malah pas nonton 'Toy Story 4' yang nggak ada nangis sama sekali. -_____-
  7. Karena film ini ceritanya singa adalah raja di kingdom animalia, raja dalam artian pemimpin yang mengayomi semua hewan di wilayah kekuasaannya, maka dalam otak sudah saya setel untuk tidak boleh merasa aneh kalau singanya nggak makan hewan herbivora seperti babi hutan, meerkat, rusa, jerapah, zebra, dkk yang jelas-jelas ada di hadapannya wkwkwk. Sibuk sounding di dalam kepala sendiri kalau singa bisa bertahan hidup dengan makan larva serangga. Kalau film kartun sih oke ya serah mau dibikin singanya makan apa, tapi kalau live action dengan perwujudan hewan asli itu harus mikir-tidak-logis-tapi-musti-dilogis-logisin yang rada ekstra hahaha.
  8. Timon and Pumbaa are my favorite in this movie. Mereka berdua banyak memberikan pelajaran hidup di dalam dialog-dialognya yang humoris. Salah satu prinsip hidup andalan mereka tidak lain dan tidak bukan yaitu...HAKUNA MATATA! Apakah arti dari hakuna matata? Artinya no worries. Jalani hidup tanpa banyak khawatir.
  9. Soundtrack yang paling saya nikmati di film ini ada dua. Pertama, muncul di awal film yang bunyinya "nyaaaaa muhemnyaaa diwadadabi diwabaaaa" (please check for correct spelling on google), dan kedua yang liriknya ada "the lion sleeps tonight~". Beyonce ngisi soundtrack juga tapi saya lupa judulnya apa.
  10. Sekalian ngomongin Beyonce deh. Ada satu artikel atau utas twitter kapan hari yang saya baca menyatakan kalau Beyonce nggak cocok jadi pengisi suara karena nada bicaranya terlalu datar untuk semua intonasi dialog Nala. Well...tbh imo I didn't think about it at all because I enjoyed this movie so much.
  11. Banyak juga yang mereview kalau wajah para hewan di film live action nggak ekspresif, cenderung datar aja entah itu lagi marah, takut, atau senang. Well...again I didn't think about it at all. Saya kayaknya sangat terpukau dengan visualisasi live action jadi nggak mikir sampai situ hahaha.
  12. Terakhir, untuk menjawab judul postingan ini: apakah kayak nonton dubbing video hewan di acara SPONTAN jaman dulu? Tidak buat saya. Video dubbing SPONTAN kan lawak dan ngaco ya hahaha om Komeng is the best, kalau 'The Lion King' ini nggak gitu.


Berminat nonton live action 'The Lion King'?


*

2 comments :

  1. Timon and Pumbaa di kartun udah jadi terfavoritku (masih ada bonekanya di rumah ibu wkwk), penasaran pengin lihat di live action sebenernya, tapi belum jadi aja wkwkwk..

    Btw lagu yang dinyanyiin Beyonce judulnya Spirit, lagi sering banget diputer di radio haha.. Kayaknya Beyonce jadi pengisi suaranya Nala ini cukup banyak kontranya yaa.. Sempat baca juga ada yang komen "plese dont make Lion King all about Beyonce" Wkwkwk ya ga mungkin lah suka aneh aja orang :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mereka lawak banget tapi obrolannya banyak petuahnya hahaha, ya ampun kak eya sungguh jiwa disneynya jauh di ataskušŸ˜­ tonton lah kak, bagus banget visualisasinya
      HOOO IYA JUDUL LAGUNYA SPIRIT!!! Hahahahaha Disney kan pola film live actionnya selalu make orang yang terkenal satu-dua, biar banyak yang nonton juga kan #StrategiMarketing

      Delete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top