May 24, 2019

Aladdin (2019): I Regret I Hated This Movie at First

Postingan ini sudah pasti mengandung spoiler.

Sejak foto-foto live action 'Aladdin' berseliweran di timeline Desember tahun lalu, saya udah pesimis duluan. Udah protes duluan. Kenapa Aladdin bajunya rapet? Kenapa kostum Jasmine kayak film Bollywood? Kenapa Genie nggak biru? Wow Jafarnya ganteng! (yang ini nggak termasuk protes sih hehe). Kecewa terlalu dini karena membandingkannya dengan live action 'Beauty and the Beast' yang kostum para pemerannya dan latar tempatnya plek ketiplek dengan film animasinya. Lihat Aladdin kok meragukan?

Kayak gitu dulu. Sekarang? PINGIN NONTON LAGI!!

Baru excited dengan live action ini sekitar satu minggu yang lalu setelah iseng-iseng nonton trailernya satu-satu di channel Youtube Walt Disney Studio. Sampai nangis loh hahahaha. Dasarnya emang bucin banget sama Disney Princess, dikasih yang bikin merinding sedikit ya langsung banjir air mata. Apalagi yang pas trailer Jasmine dan Aladdin naik karpet terbang terus nyanyi 'A Whole New World' HUHUHUHU. Langsung ingin sujud syukur dengan suara Jasmine yang sangat manis dan pas membawakan lagu itu. Persis rasanya kayak pas dengerin Lea Salonga nyanyi ngisi suara Jasmine di versi animasi.


Mohon maaf hamba agak nggak sreg sama 'A Whole New World' yang dibawain Zayn ft. Zhavia Ward. Bagus sih tapi kurang magical hehe. Suara Zhavia kalau di kuping saya rasanya agak nggak pas buat soundtrack ini. Versi Peabo Bryson ft. Regina Belle masih yang terbaik. Suara mereka berdua bikin saya jatuh cinta dengan lagu 'A Whole New World' dari sejak bertahun-tahun lalu.

Anyway versi live action 'Aladdin' gimana nih?

GENIE WARNANYA BIRU!!!
Ini harga mati ya jadi nggak bisa ditawar. Dulu saya nyinyir karena Genienya kok kayak manusia biasa?? Nggak biru?? Ternyata Disney menyimpan hal ini sebagai kejutan menjelang tanggal rilis.


Agrabah dan pemukiman di sekitarnya jadi lebih hidup
Suka banget dengan penataan pemukiman di sekitar Agrabah. Lebih ramai dan lebih berwarna dibanding versi animasinya. Interaksi Aladdin dengan penduduk lainnya pun lebih banyak.

Agrabah sendiri juga nggak sesepi versi animasinya. Suasana Agrabah jadi kelihatan lebih ramai, lebih hidup, dan lebih kelihatan seperti istana kerajaan untuk menjalankan pemerintahan. Hal ini karena penghuni Agrabah lebih banyak nggak hanya Sultan, Jasmine, Rajah (harimau peliharaan Jasmine), Jafar, dan Iago. Ada banyak sekali pasukan dan pelayan kerajaan. Ornamen dan perabotnya juga menambah semarak, nggak polosan kayak versi animasinya. I really love live action version of Agrabah.

Letak lokasi Agrabah dan pemukiman ini pun berbeda. Kalau di versi animasi, letaknya di tengah-tengah gurun pasir. Sedangkan di live action letaknya di gurun pasir dan berbatasan dengan lautan. Jadi ada pantainya di kejauhan.


Ada tokoh-tokoh baru yang nggak ada di versi animasinya
  1. Karakter Will Smith sebagai pelaut sekaligus pencerita di awal film beserta kedua anaknya yang masih kecil, ada istrinya juga. Will Smith di sini pengganti bapak-bapak pencerita di versi animasi.
  2. Dalia, seorang pelayan putri raja. Dia udah soulmate banget dengan Jasmine.
  3. Prince Anders dari negeri seberang yang melamar Jasmine namun ditolak karena Jasmine merasa dia kurang pintar.
  4. Hakim, penjaga kerajaan yang paling dipercaya oleh Sultan.


Alur cerita
Garis besar ceritanya sama dengan versi animasinya, namun dengan beberapa improvisasi agar live action ini menarik dan make sense di mata penonton. Ini opsional sih tapi saran saya mending nonton versi animasinya dulu biar lebih greget. Saya gitu soalnya hehe. Jadi sepanjang nonton bisa bedain apa-apa saja yang diubah dan bisa lebih menikmati filmnya.


Iago dan Sultan
Iago alias burung beo peliharaan Jafar, nggak secerewet dan sekocak di versi animasi. Pembawaan Iago lebih serius di versi live action. Kalau pembawaan Abu masih sebelas dua belas dengan versi animasinya.

Sultan digambarkan lebih bijaksana di versi live action. Kalau di versi animasi kan lucu gitu beliau, perawakannya pendek dan gembul juga kan. Di live action Sultan perawakannya lebih tinggi dari Jasmine dan kebabah-babahan sekali.


Three most anticipted scenes
Waktu nonton versi animasi Aladdin dua hari yang lalu, saya udah penasaran banget bakal seperti apa tiga scene berikut:
  1. Aladdin masuk ke gua kepala singa raksasa untuk mengambil lampu ajaib.
  2. Parade Aladdin dan Genie sewaktu Aladdin jadi Prince Ali dari negeri Ababwa.
  3. Jafar jadi penyihir hebat sedunia.

Kenapa tiga scene itu? Karena:
  1. Di versi animasi dinding guanya berlapis emas terus meleleh jadi lava waktu Abu menyentuh batu permata. Penasaran bakal seperti apa penggambaran di versi live action. Hasilnya setelah nonton ya saya puas, nggak 100% identik karena jadi lebih natural.
  2. Di paradenya Genie nyanyi lagu 'Prince Ali' dan ada banyak orang serta seserahan yang dibawa Aladdin untuk memikat hati Jasmine, saya penasaran gimana visualisasi nyatanya. Walaupun Genie nggak banyak berubah bentuk, saya juga puas banget dengan scene Prince Ali ini. Aladdin kikuknya oke waktu jadi pangeran. He did his best to look like a prince. Lucu banget huhu dia karakternya introvert dan malu-malu gitu kan.
  3. Di versi animasi, Jafar jadi ular raksasa. Sebelumnya Jasmine pura-pura terpikat ke dia. Di versi live action nggak dibikin kayak gitu. Nggak ada scene Jasmine mencium bibir Jafar di depan mata Aladdin. Pun nggak ada scene Jafar jadi ular raksasa. Terlalu nyeremin mungkin.


Latar belakang keluarga Jasmine dan Aladdin
Di live action dijelaskan sedikit-sedikit tentang ibu Jasmine dan orang tua Aladdin kemana dan bagaimana. Penjelasan ini nggak ada di versi animasinya. Versi animasi kan sampai tiga film ya, Jasmine dan Aladdin baru nikah di sekuel ketiga. Sedangkan di versi live action, Jasmine dan Aladdin langsung menikah di akhir film. Good job!


JASMINE CANTIK BANGET PARAH NGGAK NGERTI LAGI T_____T
Udah cantik, cerdas, berani melawan patriarki. Nggak salah dia jadi anak Sultan. Kostum-kostumnya lebih banyak di versi live action. Paling favorit tentu saja kostum hijau yang mirip dengan kostum di versi animasinya. Bedanya di pernak-pernik hiasan dan luas kainnya hahaha.


Soundtracks
Sebagian besar masih sama dengan versi animasi, seperti lagu 'Arabian Nights', 'Friend Like Me', 'Prince Ali', dan 'A Whole New World' pastinya (yang bikin saya ikutan nyanyi tanpa suara waktu scene dengan lagu ini tayang). Ada juga lagu-lagu tambahan, misalnya lagu 'Speechless' yang dinyanyikan Jasmine waktu dia sebel banget dengan patriarki yang membatasi geraknya. Kayaknya lagu ini jadi pengganti dialog ikonik Jasmine yang 'I'm not a present to be won!'.


Ada nggak yang nggak disuka dari film ini?
ADA! Hahahaha. Remeh sih tapi saya harus bilang. Yang menurut saya kurang dapet feelnya tuh pas Aladdin nanya ke Jasmine 'Do you trust me?' untuk pertama kalinya. Menurut saya scene ini KECEPETAN KELUARNYA HHHHHHH. Jadi nggak bikin saya deg-degan. Tunggu dulu kek biar kalian berdua dikejar-kejar penjaga kerajaan dulu, biar agak genting gitu.


Nangis nggak di bioskop?
Alhamdulillah enggak HAHAHAHAHA. Senengnya aja ini yang tumpah-tumpah habis nonton jadinya senyum-senyum sendiri sepanjang jalan pulang. Untung pakai masker jadi nggak kelihatan kayak orang gila.


Film ini bikin saya sebahagia itu. Bahagia sampai-sampai saya nggak terlalu terganggu dengan orang tua yang bawa bayi ke bioskop, orang di sebelah kiri yang ngobrol dengan suara keras, dan beberapa kali nada dering handphone orang di sebelah kanan.

Nggak terlalu terganggu bukan berarti nggak terganggu sama sekali lho ya. 

Mohon lah kesadarannya udah sama-sama dewasa, kalau lagi nonton film di bioskop itu:
  1. Jangan bawa bayi kasian dia nanti kena suara keras dan dinginnya AC, terus kalau ngeringik itu tbh rada ganggu konsentrasi. Tidak menerima protes balik yang berbunyi 'elu belum ngerasain punya anak sih!'.
  2. Kalau ngobrol mbok ya bisik-bisik aja gidu mb mz. It is not cool at all bicara kenceng waktu film lagi diputar.
  3. HAPENYA DIMUTE DULU DONG TOLONG CUMA DUA JAM DOANG LHO BOR NGGAK LAMA OKE SIP SIP SIP? -_____-


Kok nggak negur langsung? Negur langsung bikin rugi dua kali. Pertama, rugi nggak didengerin. Kedua, rugi melewatkan film selama proses menegur. Baiknya XXI menayangkan aturan nonton kayak Cinemaxx sebelum film diputar deh, soalnya nih dengan melihat fakta di lapangan masih banyak orang jaman sekarang yang belum paham aturan nonton di bioskop.

Yhaaa.


Undur diri dulu ah, udah mulai nyinyir ini tidak baik kalau diteruskan.

Sekian dan kapan terima THR?


*

2 comments :

  1. Protes ah, mbak belum ngerasain sih gimana rasanya punya anak tapi pengin nonton bioskop juga, ga mau gantian sama suami karena ya saya punya pasangan ngapain nonton sendirian, emangnya saya jomblo *disambut lampunya genie* 😂😂😂

    Btw adegan nyanyi-nya suara aktornya sendiri kan yaa bukan suara Zayn dan Zhavia? Wkwkwk btw Endah coba dengerin A Whole New World versi Gamaliel dan Isyana deh, itu Disney vibe nya lebih kerasa daripada versi Z&Z wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. KAK EYA SINI AKU SAMBIT!!
      Iya aktornya sendiri kak, nggak didubbing suara Z&Z thank God hahaha, baik akan kudengarkan versi gamaliel dan isyana~~

      Delete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top