Novel Emerald Star ditulis oleh Jacqueline Wilson, diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, dengan jumlah halaman 496. Novel ini adalah kelanjutan kisah hidup dari Hetty Feather atau Sapphire Battersea. Gaya ilustrasi sampul dan gambar di tiap babnya tidak berbeda dengan di novel Sapphire Battersea karena ilustratornya sama, yaitu Nick Sharratt.
Setelah membaca novel ini sampai habis dan memperhatikan ilustasi tokoh dan pemandangan yang ada di cover-nya, terasa sekali bahwa semua cerita di dalamnya terpampang nyata. Di bagian bawah sampul, tertulis "Kisah terakhir dalam Trilogi Hetty Feather", berarti aku tinggal membaca buku pertamanya yang berjudul Hetty Feahter. Dua buku sekuelnya sudah dibaca, malah buku pertamanya belum. 😅
Di bagian blurb juga tidak terdapat paragraf yang menceritakan garis besar isi novelnya. Yang ada adalah ilustrasi beserta dengan kalimat-kalimat singkat yang menggambarkan karakter dan hidup Hetty. Ada satu siluet dengan deskripsi "Sosok misterius dari masa lalu" yang tidak aku kenali. Aku awalnya mengira dia adalah sosok yang ada di novel Sapphire Battersea, tetapi ternyata tokoh tersebut diceritakan di buku pertamanya.
Anyway, latar waktu novel Emerald Star adalah tahun 1800-an. Tempat pertama yang dikunjungi Hetty setelah beranjak dari kelompok sirkusnya dulu adalah desa Monksby. Di sana dia mencari keberadaan ayahnya. Seiring dengan berjalannya cerita aku jadi paham kenapa Hetty mencari akhir yang bahagia (di sampulnya tertulis seperti itu).
Aku suka sikap Hetty dalam menghadapi ketidakadilan dalam hidupnya. Dia misuh-misuh tapi juga keep going menjalani hidup, percaya diri, berani, dan melakukan hal-hal yang dia sukai dan kuasai. Puas sekali ketika membaca keberanian Hetty dalam menghadapi orang dewasa yang ditakuti anak-anak di sekelilingnya. Hetty Feather adalah anak pemberani dan paham keunggulannya ada di bidang apa. 👏👏👏
*

tebal banget mbak, itu kalau gk ikut yang Sapphire Battersea masih aman gk untuk paham alurnya, saya jarang banget baca buku setebal ini gk kebayang berapa lama khatamnya
ReplyDelete