June 7, 2020

Film-film yang Ditonton Ketika #DiRumahAja (Bagian 2)


Tepat dua bulan yang lalu, saya nulis review singkat tiga film yang saya tonton ketika di rumah aja. Hari ini saya mau nulis lagi tentang topik itu. Bedanya dengan bagian satu, bagian dua ini film yang saya tonton lebih banyak. Lebih dari tiga. Urutan nulisnya sesuai dengan urutan nonton. Selamat membaca!

Sonic the Hedgehog (2020)

Saya punya semacam ambisi untuk nonton film baru yang merupakan film versi lebih modern dari suatu film lama. Contohnya ya 'Sonic the Hedgehog' ini, dulu juga pernah nonton 'Pokemon Detective Pikachu'. Walaupun bisa jadi ceritanya beda dengan cerita aslinya, tapi film-film live action ini bikin saya penasaran.

Saya nggak pernah nonton film ataupun serial Sonic sebelumnya. Main game Sonic pun juga nggak pernah. Tapi saya suka dengan film live actionnya.

Cerita berawal dari Sonic yang diasuh oleh seekor burung hantu raksasa yang bisa bicara. Sonic diburu oleh sebuah suku, sang burung hantu menyuruhnya untuk pergi ke dunia lain yang aman. Sementara burung hantu raksasa itu menahan semua serangan yang ditujukan kepada Sonic.

Sonic pindah ke Bumi yang lebih aman untuknya daripada tempat sebelumnya. Kepindahannya ini menggunakan cincin ajaib yang diberikan oleh burung hantu raksasa. Sonic dibekali banyak sekali cincin agar dapat terus berpindah ke tempat yang lebih aman.

Di Bumi, Sonic tinggal di Green Hills. Selama itu dia tidak menampakkan diri di depan manusia sama sekali. Dia selalu bersembunyi dari manusia-manusia di sekitarnya. Sampai suatu hari dia lelah dengan kesendiriannya dan melepaskan energi yang membuat listrik di seluruh Green Hills padam. Hal itu secara tidak sengaja mempertemukannya dengan orang genius yang errr...kejam dan gila, bernama Dr. Robotnik (diperankan oleh Jim Carrey, nggak heran jadi komedik banget filmnya).

Sonic harus mempertahankan diri agar tidak tertangkap dan dijadikan bahan penelitian oleh Dr. Robotnik. Perjuangannya ini dibantu oleh teman manusianya yang bernama Tom Wachowski (istrinya bernama Maddie Wachowski, seorang dokter hewan). Bersama dengan Tom, Sonic menghabiskan sisa waktunya di Bumi dengan melakukan berbagai hal di bucket list yang dia buat sendiri. Bucket list ini membuat Tom trenyuh.

Dilihat dari endingnya, film ini pasti punya sekuel tapi entah kapan rilisnya mengingat keadaan dunia yang seperti sekarang ini. Kalau ada sekuelnya saya pasti nonton sih hehehe. Seru kayaknya.

[UPDATE 29 APRIL 2022]
Sonic The Hedgehog 2 (2022)
The sequel is not that impressive, I don't think I'd watch the third movie. Adegan-adegan yang dibuat supaya lucu menurut saya kebanyakan, beberapa nggak bikin ketawa malah.

Inti cerita dari film kedua ini adalah Dr. Robotnic kembali ke Bumi setelah dilemparkan oleh Sonic ke planet Jamur. Dia bisa kembali karena cincin suku Ekidna mendarat di planet tersebut, lalu muncullah Knuckles yang juga mencari Sonic. Knuckles ini seekor landak merah dengan kekuatan pukulan yang luar biasa.

Dr. Robotnik mengajaknya bekerja sama untuk menangkap Sonic. Knuckles mencari Sonic karena sakit hati ayahnya tidak kembali ketika mencari Sonic di film pertama. Selain itu, Knuckles juga ingin mendapatkan batu zamrud yang petanya dipegang Sonic. Batu zamrud tersebut bisa mengubah gagasan menjadi kenyataan dan bisa sangat berbahaya kalau sampai jatuh ke tangan orang jahat.

Sonic jadi tahu bahwa peta yang dibawanya ke Bumi adalah peta menuju batu zamrud tersebut. Dr. Robotnik pun pada akhirnya juga mengincar batu tersebut.

Namun, perjalanan Sonic menggagalkan upaya Knuckles dan Dr. Robotnik tidak berjalan mulus. Dia sempat ditangkap oleh satgas pembasmi alien. Satgas ini salah satu anggotanya adalah calon suami dari saudara istrinya Tom (pengasuh Sonic di Bumi). Banyak adegan action yang dilakukan di pesta pernikahan mereka. Nikahnya di Hawaii btw.

Karena fokusnya adalah Sonic dan Dr. Robotnic, maka adegan di Hawaii tsb hanya sekilas. Perang kemudian berlanjut di Green Hills. Dr. Robotnic berhasil mendapatkan batu zamrud dan menjadi sangat powerful. Hampir saja dia bisa menghabisi Sonic dan keluarga Wachowski. Untung saja batu zamrudnya bisa dia rebut dari Dr. Robotnic dengan bantuan Knuckles dan Tails (rubah berekor dua yang bisa terbang dan menggandakan diri, dia pergi ke Bumi karena kekuatan Sonic di film pertama menembus satelitnya, dia jenius btw). Sonic akhirnya bisa mewujudkan bucket list-nya yang terakhir, yaitu mempunyai kawan.

Waktu nonton Sonic bisa membereskan rumah yang kayak kapal pecah in no time dengan kecepatannya, saya jadi ingin punya kekuatan kayak Sonic juga hahaha. Lalu ada cincin kemana saja-nya yang sepertinya juga enak banget kalau punya benda kayak gitu, bisa traveling keliling dunia tanpa keluar uang untuk visa, akomodasi, dan transportasi. 🤩


Contagion (2011)

Film tentang suatu penyakit baru yang disebabkan oleh virus. Penyakit baru ini mematikan dan menjadi wabah global. Mirip dengan Covid-19 dari mulai gejala, cara penyebaran, dan asalnya. Tindakan pemerintah dan teori konspirasi yang ada di film ini juga terlalu mirip dengan apa yang terjadi belakangan ini.

Saya sebelumnya nonton film 'The Flu' buatan Korea Selatan yang dikemas dengan sedikit komedi, nonton 'Contagion' jadi agak mikir karena film ini film serius. Bukan berarti sampai yang susah banget dimengerti ya, nggak gitu. Film ini dimulai dari Day 2, harus ditonton sampai habis karena Day 1 ditaruh paling belakang. Day 1 adalah awal di mana semua terjadi.

Setelah nonton film ini saya jadi mikir, emang ya manusia tuh walaupun membangun peradaban dan teknologi segini canggihnya, tetap aja merupakan bagian dari ekosistem. Tetap aja spesies Homo sapiens yang...termasuk di Kingdom Animalia. Kalau melakukan suatu tindakan yang berlebihan ke alam, ya alam akan menyembuhkan dirinya sendiri dengan cara yang nggak bisa diduga oleh manusia.


Ada Apa Dengan Cinta? 2 (2016)

Akhirnya nonton jugaaa HAHAHAHAHA. Waktu itu kayaknya saya iseng cari video-video Nicsap di Youtube. Video-video interview gitu dan nemu yang pas AADC 2 sama Disas. Kok gemes HEHEHEHEHE.

Tapi yang sekuel ini lebih singkat ya rentang waktunya, singkat tapi ya lama juga. Maksudnya hampir seluruh bagian di film ini dilakukan di satu hari yang sama, yaitu ketika Cinta bertemu kembali dengan Rangga di Yogyakarta.

Geng Cinta sudah berusia di atas 30 tahun dan sudah menikah (dan pernah menikah) kecuali Cinta. Maura punya anak tiga, suaminya namanya Chris yang diperankan oleh Christian Sugiono. Maura kan Titi Kamal, jadi ya ampun sungguh ambilnya dari realita sekali tokohnya. Milly dan Mamet jadi pasangan suami istri, Milly lagi hamil muda dan tetep jadi yang paling menghibur dengan kepolosannya. Sedangkan Karmen, gileee badannya bagus banget mana tinggi (Cinta jadi kelihatan mungil di sampingnya), pernah menikah dan pernah jadi pecandu narkoba karena kehidupan pernikahannya yang nggak baik-baik saja.

Nonton mereka berempat rasanya kayak nyimak kakak sendiri yang memberi pelajaran hidup secara implisit gitu HEHEHEHEHEHE. Oh iya Alya ceritanya sudah meninggal katena kecelakaan mobil. Persabahatan mereka ini luar biasa eratnya, dari mulai remaja SMA sampai dewasa tiga puluh tahunan.

Mengenai Cinta sendiri, dia sudah tunangan dengan seorang pebisnis sukes bernama Trian. Mereka berdua ini minatnya nggak sama, Cinta lebih ke seni sedangkan Trian ke bisnis. Trian nggak ngerti tentang seni. Yang ngerti tentang seni dan jalan pikirannya sama kayak Cinta kan Rangga.

Film ini tuh kayak emang menegaskan suatu pepatah yang mengatakan "kalau jodoh takkan ke mana". Mereka bertemu di Yogyakarta. Udah kepisah berbelas-belas tahun tapi yang namanya jodoh ya ketemu lagi pada akhirnya. Film ini menjelaskan kenapa Rangga memutuskan Cinta. Apa yang terjadi selama mereka terpisah jarak, diceritakan di sekuel ini. Saya baper nontonnya HAHAHAHAHAHA. Baper karena Nicsap ganteng banget sama baper karena...kesetiaan Rangga lol.

Dua scene yang nyantol di ingatan saya: (1) ketika Cinta menampar pipi Rangga, dan (2) Cinta lari-lari sama Rangga mengejar matahari terbit. Yang pertama itu awalnya saya mikir "ih kok awkward banget", tapi emang ya dibuat seperti itu karena Cinta ceritanya nggak pernah nampar cowok sebelumnya. Yang kedua, jika ada yang bertanya kok Cinta kuat lari-lari di bukit padahal malam sebelumnya nggak tidur sama sekali? Jawabannya adalah...karena ada kekuatan yang bernama kekuatan bucin wkwkwk. Kalau nggak pernah jadi bucin emang gabisa relate kayaknya. Kalian harus jadi bucin dulu kalau mau relate. Kekuatan bucin benar adanya, walaupun badan rasanya remuk redam tapi demi orang yang dibucin wah...nggak ada apa-apanya rasa itu. Adanya ya semangat terus wakakakak.


Newness (2017)

Nicholas Hoult jadi aktor utama film ini. Filmnya sendiri termasuk yang 18+ lah ya karena banyak adegan seksnya. Meskipun begitu, bukan melulu enaena yang jadi fokus utama. Film ini ada jalan ceritanya.

Ceritanya ada dua orang laki-laki dan perempuan yang bertemu karena dating application. Dua orang ini bernama Martin dan Gabi. Mereka berusia late 20s dan tidak saling mengenal sebelumnya. Martin seorang farmacist sedangkan Gabi seorang asisten physical therapist. Gabi berasal dari Spanyol yang pindah ke Amerika Serikat untuk kuliah dan bekerja.

Cara Martin dan Gabi saling kenal satu sama lain ini menurut saya manis sekali cara ngobrol dan pendekatannya. Nggak yang jijik nggilani gitu walaupun mereka niatnya DTS alias down to sex. Sebuah gaya hidup yang lazim di barat sepertinya. Mereka berdua tinggal bersama setelah mengungkapkan perasaan masing-masing.

Mereka menjalani open relationship, artinya mereka bebas kencan dengan siapa saja asal jujur satu sama lain. Jadi Martin dan Gabi ini pacaran, tapi mereka nggak membatasi dengan siapa pacarnya berkencan. Awalnya baik-baik saja sampai akhirnya salah satu dari mereka merasa tidak cocok dengan tipe hubungan seperti ini, tapi nggak ngomong jujur dari awal. Komunikasi itu penting di suatu hubungan, tapi kok ya susah juga ternyata menerapkannya.

Menurut saya film ini tuh realistis gitu kalau dilihat dari beberapa bagiannya. Kayak pekerjaan dan umur Martin dan Gabi misalnya, di umur segitu ya memang begitu pekerjaannya. Nanti ada kakek-kakek kaya raya, nah ya gitu emang kayanya pas tua. Ya ada sih pengecualian kalau dari mbah buyut udah miliader ya beda cerita. Ini membahas yang secara umum saja. Kemudian perbedaan pola pikir tentang cinta di generasi milenial dan boomers. Ini sih yang bikin gregetan sama salah satu tokohnya. Kayak yang...hello you already have a loyal partner but you want more than that, you want an open relationship which is you are still naive to be able to accept the consequences.


Enemy (2013)

Ini film psychological thriller yang bikin mikir dan hah hoh sama endingnya. Tapi saya cukup menikmatinya kok, tumben hahahaha. Selama dan setelah nonton film ini otak saya terus mikir dan menebak apa arti yang sebenarnya ingin disampaikan oleh pembuat filmnya.

Seru sih saya jadi bikin beberapa skenario gitu di dalam kepala. Cuman ya karena nggak cari tau lebih lanjut tentang si pembuat film, ya sudah saya berhenti dan cukup puas dengan skenario-skenario yang sudah saya bayangkan sendiri. Oh, sama ditambah dengan membaca satu penjelasan dari website Vulture. Film ini open interpretation sih kalau buat saya sendiri ya, terserah penonton mau menginterpretasikannya seperti apa.

Filmnya tentang apa sih? Yaitu tentang seorang dosen sejarah bernama Adam Bell yang memiliki rutinitas membosankan. Pacarnya cantik bernama Mary. Adam ini orangnya kayak nerdy gitu. Suatu hari dia nonton satu film dan menemukan aktor figuran yang wajah dan posturnya sama persis dengan dirinya.

Setelah dia cari-cari nama aktor itu adalah Anthony Claire. Anthony punya seorang istri yang sedang hamil besar bernama Hellen Claire. Berbeda dengan Adam, Anthony ini orangnya lebih easy going dan keren. Nggak kikuk kayak Adam. Adam memutuskan untuk bertemu dengan Anthony dan masalah demi masalah pun mulai terjadi. Tonton sendiri deh film ini, lumayan oke buat olahraga otak.


Bangkok Traffic Love Story (2009)

Nonton film ini karena mengira bang Sunny Suwanmethanon yang cakepnya cakep banget itu jadi tokoh utamanya. Tapi ternyata dia cuma jadi tokoh utama sinetron Thailand yang sering ditonton oleh ibunya si tokoh utama asli film ini hahahaha kampret. Walaupun begitu saya nggak nyesel sih karena filmnya menghibur.

Ceritanya ada seorang perempuan berusia 30 tahun bernama Li. Dia ini merasa kesepian setelah sahabat karibnya menikah. Damn I know how it feels lmao. Li ini nggak yang ngebet pingin nikah juga, dia hanya ingin punya significant other untuk berbagi kisah hidup. Suka sih nontonnya karena ya nggak menggambarkan perempuan desperate kebelet nikah karena teman-temannya udah nikah. Cukup realistis.

Penggambaran latar belakang keluarga Li juga sangat manusiawi. Bukan yang miskin banget, tapi juga bukan yang kaya banget. Masih dekat dengan kehidupan sebagian besar orang.

Li terpesona dengan seorang laki-laki tampan yang dia temui ketika mengalami kecelakaan mobil. Tenang saja, bukan yang berdarah-darah serem kok, film ini genrenya romantic comedy. Banyak komedinya hahaha. Komedi khas Thailand yang recehnya recehan banget huhuhu tidak menolong sekali ini penjelasannya. Kalau kalian sering nonton film Thailand yang komedik gitu, ngerti kan maksudnya? Kalau nggak ngerti ya tonton langsung aja film ini.

Li berusaha untuk selalu bertemu dengan laki-laki pujaan hatinya itu (nama orang ini Loong). Sampai akhirnya ada seorang temannya yang bernama Plern yang niatnya membantu Li untuk lebih dekat dengan Loong malah kelihatan ingin menikung. Plern ini imut dan cantik banget.

Konflik di film ini datang silih berganti, satu selesai, terbit satunya lagi. Nontonnya berasa naik roller coaster tapi putarannya bisa sampai dua kali lebih lama dari normalnya. Ketawa, sedih, seneng, terharu, dan patah hati semua bisa dirasakan ketika nonton. Porsi masing-masing emosi itu keluarnya bisa pas selama nonton.


Gie (2005)
Film tentang biografi Soe Hok Gie, seorang aktivis orde lama dan orde baru yang banyak menyuarakan kritik terhadap pemerintahan pada masa itu. Gie (diperankan oleh Nicholas Saputra) menganggap pemerintahan di zaman itu tidak sesuai dengan idealisme "politik yang tidak berpihak pada golongan, ras, dan agama tertentu". Gie sudah terlatih kritis sejak usia remaja. Dia banyak membaca buku dan menuliskan pendapatnya di sebuah buku catatan.

Di film ini juga disajikan bumbu percintaan Gie ketika duduk di bangku kuliah Fakultas Sastra UI. Gie orangnya cerdas tapi terkesan kaku dalam hal cinta. Sampai teman-temannya menyewa perempuan untuk membuat Gie agak sedikit rileks. Nyatanya ya gagal juga hahaha. Gie tidak suka cara teman-temannya itu. Gie punya perasaan terhadap rekannya yang bernama Ira. Mereka berdua sama-sama aktivis dan pecinta alam, ya saling mengerti lah jalan pikiran masing-masing. Hanya saja Ira ini sepertinya nggak mau pacaran, cukup saling suka saja tapi ya kamu jangan pacaran dengan perempuan lain, gitu kesannya.

Suatu hari ada seorang mahasiswi cantik bernama Sinta yang datang di kehidupan Gie. Ayah Sinta menyukai tulisan Gie. Sinta dan Gie berpacaran tapi ya gitu mereka ini beda jalan pikiran. Sinta bukan Ira yang seorang aktivis dan pecinta alam. Dia nggak ngerti apa yang ada di pikiran Gie. Gie ini orangnya sangat peduli dengan isu-isu pemerintahan, kalau kencan yang ada di pikirannya ya urusan mengkritisi pemerintahan. Ngobrolnya jadi agak nggak nyambung.

Satu kutipan menarik dari film ini yang diucapkan oleh Gie: "salah satu filsuf Yunani pernah mengatakan keberuntungan adalah tidak pernah dilahirkan, kemudian mati muda, sial adalah mereka yang mati di usia tua". Frontal memang, bahkan salah satu rekannya yang bekerja di sebuah media cetak mengatakan kalau Gie terlalu keras mengkritik orang. Tapi yang namanya Gie, dia tidak ambil pusing dengan perkataan orang lain. Gie ini idealisme sangat kuat, dia mempunyai prinsip "lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan".


Jakarta (2000)
Ini bukan film buatan sineas Indonesia, tapi punya Korea Selatan. Seumur-umur saya nggak pernah tau Korea punya film yang judulnya 'Jakarta'. Thanks to DAY6 YoungK lol. YoungK di salah satu interview di majalah atau radio saya lupa, dia menyatakan kalau 'Jakarta' ini jadi film favoritnya.

Filmnya tentang apa? Film ini tentang beberapa orang yang berusaha mencuri uang sebesar 3 juta dolar. Genrenya thriller, crime, dan comedy. Banyak komedinya hahaha, Im Changjung jadi salah satu aktor yang bermain di dalamnya.

Jadi di sebuah bank investasi ada sebuah kejadian perampokan brankas. Wakil Direktur banknya memergoki pencuri ini, dia segera menyeret pencuri itu dan mengatakan ingin membawanya sendiri ke kantor polisi. Wakil Direktur ini adalah anak dari pemilik bank tersebut. Dia juga ngehe sih, emang niatnya juga mencuri uang 3 juta dolar itu untuk kepentingannya.

Intinya Wakil Direktur, para pencuri, polisi, dan seorang karyawan bank ini saling berkaitan satu sama lain. Orang licik bertemu dengan orang licik, tinggal menunggu saja siapa yang lebih licik dan siapa yang jadi korban sungguhan hahaha. Awal nonton tuh kayak...hah ini mau dibawa ke mana sih jalan ceritanya. Lama kelamaan, kulit bawang akan terkupas lapis demi lapis. Oh iya, syuting filmnya nggak di Jakarta. Tonton sampai habis kenapa film ini bisa sampai diberi judul Jakarta.


Miss Americana (2020)

Film documentary dari Taylor Swift!!! If you are a Swifties, kamu wajib nonton film ini. Atau kalau kamu benci sama Taylor, tonton juga film ini. Lebih baik nonton dari orangnya langsung kan daripada nonton gosip yang beredar tentang mba cantik satu ini?

Di film ini terkuak semua perjalanan karir Taylor mulai dari ketika dia berusia 13 tahun sampai merilis album 'Lover' kemarin. Perjuangan dia dari Nashville sebagai penyanyi country hingga ke New York menjadi penyayi pop.

Cukup lengkap menampilkan berbagai rintangan yang dihadapi Taylor Swift sepanjang karirnya. Mulai dari Kanye West yang menyela pidato penghargaannya ketika Taylor berhasil menyabet gelar MV terbaik, sampai dengan pandangan politik yang dianut oleh pemilik tiga kucing lucu ini. Btw Taylor Swift sangat menaruh perhatian terhadap isu kesetaraan gender.

Dari film ini kerasa banget pendewasaan yang dialami oleh Taylor sepanjang karir bermusiknya. Mulai dari remaja yang suka membuat lirik tentang cinta dan patah hati, selebritis yang dihujat karena sering gonta-ganti pacar kayak ganti kereta, sampai akhirnya memutuskan untuk membuat hubungan asmaranya lebih privat.

Kedekatan dengan orangtua, terutama sang ibu, juga ditampilkan di film dokumentasi ini. Semua perasaan Taylor mulai dari bahagia sungguhan, harus terlihat selalu bahagia because you are a good girl, sedih, frustrasi, stres dengan pekerjaan dan tekanan dari media maupun haters, pelecehan seksual yang pernah dialami Taylor sampai ke persidangan, semua digambarkan dengan jelas di film ini.

Satu yang nggak ditampilkan, konflik Taylor dengan Katy Perry. Saya nggak tau pasti tentang kesepakatan yang mereka sepakati, mungkin saja mereka sudah damai sedamai-damainya dan memutuskan untuk tidak akan membicarakan konflik ini sama sekali, I don't know. Yasudah kalau mbanya gamau bahas ya saya gamau bahas lebih lanjut juga.

Yang jelas setelah nonton film ini saya makin ngefans sama mba Tay Tay (sempet nangis di scene yang ada fans bisa sampai foto bareng sama Taylor😭). Saya jadi tau (paling tidak dari yang dia tampilkan) kenapa dulu kurus banget tapi sekarang jadi lebih sehat, tentang insecurities sebagai perempuan (entah itu bentuk fisik ataupun usia karir bermusik). Kenapa dia memutuskan untuk merombak semua akun media sosialnya. Jadi lebih relate seiring dengan perkembangan waktu. SWIFTIES LOVE YOU TAYLOR! 💗


Cukup sekian untuk hari ini. Sampai jumpa di postingan selanjutnya!


*

2 comments :

  1. Sukak nih kalau kamu udah nge-review film-film gini 😆

    Dari semua judul di atas aku penasaran dengan Miss Americana nih. Meski bukan Swifties tapi aku suka nonton dokumentari orang-orang ternama, cerita perjalanan mereka yang membawa mereka sampai hari ini. Pasti fans yang nonton ini sampai mewek-mewek yaa *i know dat feeling hahaha*

    Kalo Sonic, aku dulu main lho gamesnya HAHAHA *penting dibahas* tapi nggak tertarik nonton karena setelah nonton yang Pikachu kok kurang suka huhu ):

    Thank youu, Endahhh! ❤

    ReplyDelete
    Replies
    1. Uwuwu maaci ci Jane🥰 LANGSUNG AJA TONTON MISS AMERICANA!! Aku mewek dong sudah jelas hahahaha. Wkwk anak PS nih pasti pernah main Sonic, yang Pikachu emang b aja tapi kalau yang Sonic menurutku lebih bagus. Yuhuuu makasih kembali🥰🥰

      Delete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top