Di tanggal 26 September 2022 lalu, saya nonton sebuah video yang berjudul [FESTIVAL LITERASI] Etiket di Dunia Kerja Agar Tetap Slay bersama Vindy Lee". Kalau nggak salah ingat, saya dapat linknya dari retweet-an Vindy Lee sendiri di Twitter.
Bagi yang belum familiar, Vindy Lee adalah seorang chef, penulis buku, dan influencer etika yang terkenal dengan jargon "Slay~"-nya. Nah, di postingan ini saya mau nulis materi yang disampaikan oleh Vindy Lee di acara tersebut.
Etika bisnis ala Vindy Lee yang pertama adalah berpakaian rapi, sopan, dan formal. Chef Vindy mengetahui bahwa ada beberapa kantor yang tidak mensyaratkan pakaian formal tapi Chef Vindy memilih untuk tetap berpakaian formal jika itu berhubungan dengan bisnis.
Etika bisnis yang kedua adalah jangan bergosip. Bergosip adalah membicarakan hal-hal yang belum tentu benar mengenai seseorang. Jika kita menjadi korban gosip maka saran dari Chef Vindy adalah confront secara baik-baik dan anggunly orang yang menggosipkan kita. Tegur orangnya dengan elegan. Jika kita sudah bertindak seperti itu tapi tidak mempan, kita bisa meminta bantuan kepada atasan untuk menegur orang tersebut. Yang paling penting kita harus be kind to everyone, tidak usah ikut-ikutan menggosipkan orang lain.
Etika bisnis ketiga adalah be professional and leave your emotions at the door alias jangan mudah tersinggung. Jika ada coworker yang bertindak tidak sopan kepada kita, saran dari Vindy Lee adalah just finish your job professionally, don't put emotions to them, jaga jarak socially dengan teman yang brings you down, dan trust your guts dalam berteman.
Ketika ada orang yang tidak sopan dengan kita, seperti misalnya dia duduk seenaknya dan tidak mendengarkan ucapan kita atau perilaku lain yang tidak menunjukkan rasa saling menghormati sebagai sesama coworkers, maka kita tidak usah tersulut emosi atau galau memikirkan apa ada yang salah dengan kita. No, jangan, kata Chef Vindy. Karena it's not about you, it's about their bad attitude (kalimat ini adalah versi positif dari the world does not revolve around you).
Begitu pula ketika atasan kita toxic, saran dari Chef Vindy adalah don't take it personally, don't reactive, and count to ten if you want to get angry. Calm your emotions by take 10 minutes walking for example. Pokoknya kerja itu harus relax agar problem solving dengan atasan bisa berjalan dengan lancar.
Jika ada masalah dengan rekan kerja maka sebisa mungkin usahakan untuk talk in private, do not emotional, be kind, and say what you wanna say. Hal ini supaya masalah bisa diselesaikan dengan baik. You can't change someone's characters, it is what it is.
Biasanya beberapa kantor suka ada yang mengadakan pesta. Ketika kita ada di sebuah pesta, hindari obrolan tentang politik, berita-berita negatif, gaji, atau hubungan personal seseorang (karena hal-hal tersebut adalah topik sensitif). Sebaiknya main aman saja dengan soft conversation seperti membahas tentang hobi, makanan, atau film.
Saya sudah mempraktekkan beberapa materi Chef Vindy tersebut di tempat kerja and it works, khususnya yang "leave your emotions at the door". Materi tersebut berguna sekali karena sehari-hari saya berhadapan dengan orang yang mudah panik dan moody. Sekarang saya sudah nggak sestres dulu dalam bekerja. Alhamdulillah banget pokoknya.
Kalau kamu ingin mempraktekkan materi-materi tersebut juga, sesuaikan dengan kondisi masing-masing ya. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di postingan selanjutnya!.
*
etiket di dunia kerja supaya tetep slay, judulnya aja udah menarik ini
ReplyDeleteya kadang kita kalau udah urusan kerjaan malah ga bisa slay, ada aja saat saat hectic.
aku setuju sama semua point-pointnya, di tempat kerja juga bisa melatih emosional kita saat berhadapan dengan orang lain, secara nggak langsung kita juga tau karakter seseorang di lingkungan kerja
Betul, udah lupa dengan slay kalau telanjur hectic mba Ainun. 🤣 Dengan ditulis di blog kayak gini, biar bisa dibaca lagi as a reminder agar tetap slaaay walau hanya sekian persen. 😆 Betul, di tempat kerja tuh beneran beda banget, nggak kayak di sekolah atau kampus. Jadi pengelolaan emosinya juga harus beda. 💆♀️
Deletepengen bisnis tapi blm berani mulainya
ReplyDeleteUmmm seems like you read just the title...
DeleteDunia kerja dengan segala drama dan permasalahannya..wkwkk
ReplyDeleteKerja bener dikira cari muka, melakukan kesalahan pas kerja dikira ga bisa dan ga becus. Jadi pendiam dikira sombong...sungguh serba salah...wkwkwkk
Kalau gosip kayaknya jadi bagian yang tidak terpisahkan dalam dunia kerja di indonesia..wkwkwk
💯💯💯🤣🤣🤣🙂🙃🙂🙃 that's why salah satu prinsipnya adalah leave your emotions at the door, biar gak mati muda di kantor wkwkwkwk😩
DeleteIya HAHAHAHA kenapa ya kok selalu ada bahan untuk bergosip🤣
Karena banyak dari pekerja sering menyediakan waktu dan kesempatan untuk bergosip 🤣🤣
DeleteHAHAHAHAHA nangis baca alasannya. T_____T
DeleteSamaa, aku tuh kalo udh urusan kantor ga bisa banget kalo harus pake baju santai. Rasanya gimanaaa gitu. Keliatan ga profesional. Apalagi kalo sampe ketemu klien kan. Jadi dulu walopun aku udhbga harus ketemu nasabah, tapi ttp aku lebih suka berpakaian rapi formal mba. Lebih percaya diri aja kalo begitu.
ReplyDeleteKalo soal gosip, dari dulu aku memang menghindari itu. Bukannya napa2, tapi takut malah hubungan kerja jadi ga enakan ntr. Mendingan ga usah ikut dengerin deh. Banyaaak yg begitu. Rata2 gosipin bos. Tapi aku milih ga usah tau urusan begitu. Mungkin itu juga yg bikin aku malah jadi tempat curhat anak2 kantor Krn mereka tau aku bukan tukang gosipin masalah orang 🤣
Dan lebih terasa vibes kerjanya ya mba Fan kalo pake pakaian resmi. Pernah pas jamannya WFH dulu aku pake pakaian rumah, ya Allah pinginnya rebahan mulu. xD
DeleteBetul mba, kalau bisa sekuat tenaga gausah ikutan ngegosip. Aku beberapa kali masih kecolongin sih, huhu. Tapi yaudah aku minimalisir aja pelan-pelan. Sip banget nih mba Fanny jadi orang kepercayaan orang-orang yang curhat.