January 6, 2017

[Books] Quick Review The Naked Traveler 1-4


Dulu saya kira 'The Naked Traveler (TNT)' adalah buku karya seorang bule, laki-laki, yang gemar traveling pake celana kolor dan bertelanjang dada. Lambat laun saya baru ngeh kalau ternyata penulisnya adalah wanita Indonesia bernama Trinity. #kemaneaje

Dulu waktu masih berstatus mahasiswa saya belum berani beli buku seri TNT karena takut bokek nggak cocok sama isinya. Sebagai percobaan saya beranikan beli buku 'The Naked Traveler Anthology', kumpulan tulisan Trinity dan beberapa traveler lain. Eh ternyata asik juga dibaca. Akhirnya ketagihan dan membeli buku TNT 1-4, TNT Anthology Horror, TNT Round the World 1-2, dan yang paling baru TNT 7.

Sekarang saya mau sedikit mereview TNT 1-4. Di tulisan sebelum-sebelumnya, saya pernah mereview 'TNT Anthology Horror'. Bagi yang mau baca silakan klik disini.

HIGHLIGHT

The Naked Traveler 1
Banyak menceritakan tentang pengalaman Trinity di pesawat terbang, bandara, dan kesialan selama traveling di beberapa negara. Ada juga dua cerita seram di dalam buku pertama ini. Sebagian besar cerita nggak spesifik dilakukan di satu negara, seringnya campur-campur dari berbagai negara.

The Naked Traveler 2
Buku kedua lebih spesifik menceritakan pengalaman traveling Trinity ke beberapa negara seperti Palau, Filipina, Vietnam, Turki, tanah air tercinta (Indonesia), dan Uni Emirat Arab. Bagi yang suka cerita tentang Dubai, buku kedua ini cocok untuk dibaca. Nggak ada cerita seram di buku kedua ini tapi..........ada cerita tentang distrik lampu merah dan strip club! Hmmm...penasaran nggak sama kedua tempat itu? Hahaha.

The Naked Traveler 3
Cerita pertama di buku ketiga ini langsung bikin bulu kuduk berdiri. Lalu ada satu bab khusus yang membahas cerita jorok dari beberapa negara, jorok dalam artian kotor atau jijay. Kemudian ada cerita traveling Trinity di negara Israel, Jepang, India, Singapura (wisata adrenalin), Mesir, Nepal, Timor Timur, Australia (wisata ke suku Aborigin), Cina, dan Korea Selatan! Cerita dari dalam negeri ada nggak? Ada dong, yaitu Jakarta dan Wakatobi (btw saya baru tau kalau Wakatobi ini ternyata singkatan dari beberapa pulau). Ada juga tips untuk pergi ke luar negeri secara GRATIS! Terus juga ada bahasan Trinity tentang cowok-cowok lintas perbatasan.

The Naked Traveler 4
Siapa yang masih kuliah dan pingin tetap eksis jalan-jalan? Trinity bagi-bagi tips untuk kalian di buku keempat ini. Secara garis besar, buku ini menceritakan tentang pengalaman Trinity berwisata ke Afrika dan Raja Ampat Papua. Ada juga cerita tentang, ehem, ladyboys. Terus tentang tempat wisata di Yordania dan Israel. Favorit saya adalah cerita yang berjudul "Huru-Hara ke Bandara", bacanya sampe ikut ngos-ngosan.


QUOTES
1. Ke mana pun saya pergi dan apa pun yang terjadi di negara kita, saya akan tetap menganggap Indonesia adalah yang terbaik.
2. Traveling tidak selalu enak dan nyaman. Suatu tempat tidak selalu indah dan bagus. Seperti kata pepatah: it's not the destination but the journey.
3. Worrying gets you nowhere [!!!]
4. Cerita perjalanan itu lebih heroik untuk diceritakan kepada anak-cucu, keponakan, atau siapa pun. Saat ini kita bukan pejuang perang, bukan atlet pemenang medali emas olimpiade, bukan pemimpin perusahaan besar, bukan siapa-siapa. Dengan menjelajah Indonesia dan dunia, paling tidak kita semua punya sesuatu untuk diceritakan. Bayangkan kalau kita bukan siapa-siapa dan tidak pernah kemana-mana, nanti kita mau cerita apa, coba?


REVIEW
Gaya bahasa yang dipakai Trinity untuk bercerita di dalam buku-bukunya cenderung santai, menghibur, dan kocak. Nggak hanya menulis tentang cerita liburannya saja, Trinity juga banyak menulis tentang pengetahuan-pengetahuan seputar negara yang disinggahinya. Dari buku kedua, misalnya, akhirnya saya tau kenapa sapi dianggap suci oleh umat Hindu.

Dari segi foto-foto perjalanan, di buku pertama bisa dibilang kurang. Kebanyakan memakai gambar ilustrasi padahal bisa lebih menarik lagi jika fotonya yang lebih banyak. Seiring dengan meningkatnya nomor buku, foto-foto perjalanan menjadi lebih banyak. Foto-foto perjalanan di buku 1-4 semuanya masih hitam-putih.

Dulu saya selalu terkagum-kagum dengan bule-bule dari negara maju yang masih berusia 18-23 tahun tapi sudah keliling dunia. Setelah membaca buku-buku TNT, paradigma saya terhadap para bule negara maju tadi berubah total. Mereka jadi B aja, hahaha. Jadi punya pikiran "ah wajar kan paspornya paspor US (misalkan), gampang lah kemana-mana nggak ribet visa" lol.

Yup Trinity berhasil mengunjungi banyak negara di dunia dengan paspor Indonesia dengan segala keterbatasan cakupan negara bebas visa. Inspiratif banget kan.

Tamat baca keempat buku, saya putuskan bahwa buku ketiga adalah yang paling seru. Tapi bukan berarti tiga buku lainnya nggak menarik lho.


*

4 comments :

  1. Mbak Ndah, saya belum baca ini buku ...sudah sering dengar dari anak-anak traveler. Jadi penasaran...
    Tapi emang benar..traveling itu nggak selalu mengenakkan..seramnya juga sering terjadi. Waktu saya trip ama teman di Belgia juga dibuntuti komplotan rampok...ah seram banget lah waktu itu...di Paris atm saya raib...

    ReplyDelete
    Replies
    1. wih di negara maju juga masih ada tindak kriminal ya kak :(

      Delete
  2. "kalau kita bukan siapa-siapa dan tidak pernah kemana-mana, nanti kita mau cerita apa, coba?" busetttt dah ini nancep banget sampai ulu hati hahahahaha

    Sebagai seorang yang bukan traveler namun suka jalan-jalan, I agree traveling itu bisa membuka mata kita lebih lebar tentang dunia. Kalau afa kesempatan bisa mengunjungi negara/provinsi di tanah air, aku nggak bakal menyia-nyiakan kesempatan untuk menyicip tempat tersebut. Harus bisa ada yang diceritakan ke anak cucu nanti pokoknya 🤭

    Btw, aku ke sini karena abis nonton filmnya di Netflix bulan lalu, Ndahh. Terus pengen baca bukunya di iPusnas karena katanya cerita perjalanannya lebih detil. So thank youuuu Endah untuk review singkatnya 😘

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kaget ada komen Ci Jane di postingan lama😂 Hooo sama-sama, makasih udah menjelajah ke sini juga Ci. Benerrr di bukunya lebih detail, filmnya cuma secuil aja. Filmnya lebih ke buku yang kedua kalau nggak salah inget.

      Dengan traveling kita jadi tahu kalau dunia ini isinya macam-macam juga nggak sih Ci, jadinya nggak kaget sama perbedaan. Setuju aku juga pingin menjelajah nusantara kalau waktu (dan dana) mengizinkan. Masih banyak banget bagian negara ini yang perlu dieksplor. Wkwkwkwk quote satu itu emang nonjok banget dan bikin mikir...wah iya juga. 😂

      Delete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top