June 14, 2017

Forbidden Indonesian Words in Malaysia

Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu memang kurang lebih sama. Walaupun begitu ada beberapa kata dalam Bahasa Indonesia yang berbeda arti dan nggak boleh sembarangan diucapkan ketika berada di negara yang menggunakan Bahasa Melayu.

Waktu akan ke Malaysia bulan November tahun lalu, saya nggak kepikiran sama hal ini sama sekali. Baru kepikiran beberapa bulan setelahnya karena membaca buku 'The Naked Traveler'. Di dalam buku tersebut, ada tiga kata yang diwanti-wanti sama mbak Trinity untuk nggak diucapkan ketika berada di Malaysia. Salah satunya kata "gampang". Mbak T nggak menyebutkan artinya di dalam buku, suruh googling sendiri artinya apa.

Penasaran akhirnya saya googling dan nemu tulisan mbak Dwinda (penulis buku Jalan-Jalan ala Muslimah) yang ini. Ternyata "gampang" dalam bahasa Melayu artinya "anak di luar nikah".



Berikut beberapa kata dalam bahasa Indonesia yang sebaiknya dihindari mengatakannya ketika kita sedang berada di negara yang menggunakan bahasa Melayu (sumber dari blog mbak Dwinda):

1. Akua
Akua dalam bahasa Melayu artinya waria. Kalau mau minum Aqua di Malaysia, sebaiknya sebut air minum atau air mineral.

2. Butuh
Butuh dalam bahasa Melayu artinya "anunya" cowok. Sebaiknya gunakan kata "perlu" untuk mengganti kata "butuh"

3. Pantat
Pantat dalam bahasa Melayu artinya genital cewek.

4. Buntut
Buntut dalam bahasa Melayu artinya pantat. Gunakan kata "ekor" untuk mensubstitusi kata "buntut".

5. Main
Main dalam bahasa Melayu artinya having sex.

Membahayakan ya perbedaannya. Jadi ingat waktu saya ngobrol sama seorang cowok Malaysia. Saya berkata ke dia, "Ayo kapan-kapan main ke Indonesia", menurut saya waktu itu ya biasa saja. "Main" ya artinya "berkunjung", lha kok ternyata beda. Pantesan dia sempat bengong setelah saya ngomong begitu. HAHAHAHAHA.


*

No comments :

Post a Comment

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top