January 4, 2022

Scheduled Post


Fitur postingan yang bisa dijadwal terbitnya ini bener-bener berguna buat saya. Soalnya di bulan September tahun kemarin, ide di kepala rasanya membludak banget. Kalau nggak dikeluarin dalam bentuk tulisan rasanya nggak lega. Hasilnya hampir semua postingan di Oktober sampai Desember 2021 adalah scheduled post hehehe. Waktu saya ngasih tahu sodara tentang hal ini dia bilang, "Wah gila niat banget." πŸ™‚ 

Menjadwal postingan memang sudah lama saya inginkan, pingin tahu rasanya gimana. Ternyata ya enak juga walaupun di antara enak itu ada sepet-sepetnya. Blog jadi nggak pernah sepi postingan. Saya punya dua blog, tiap blog saya usahakan per bulan harus ada tulisan baru walaupun hanya satu. Terus ya ternyata bulan Oktober sampai Desember yang notabene akhir tahun, saya suibuk luar biasa. Akhir tahun malah kerja kayak kuda. Untungnya postingan sudah terjadwal, jadi mikir tentang blog bisa dikesampingkan dulu. 

Akhir November dan awal Desember kemarin bisa dibilang saya kecapekan kerja. Secara fisik memang sakit, tapi saya ngerasanya sakit fisiknya itu karena kondisi mental yang kurang baik juga. Wah gila sih waktu itu rasanya pikiran nggak bisa nggak mikir buruk, mau cerita ke orangtua juga nggak tahu harus mulai dari mana, hasilnya...tentu saja drama. πŸ™‚ 

Waktu itu saya bener-bener ngerasa nggak beres secara psikis. Kayak udah mentok rasanya nggak bisa mengambil sisi baik dari apa pun. Saya kan di blog ini beberapa kali pernah nulis "If you can't be grateful no matter how hard you tried, please go to meet a professional". And I did that, saya ke psikolog akhirnya biar urusan nggak berlarut-larut. 

Alhamdulillah setelah pulang konsultasi dari psikolog, kondisi mental saya membaik perlahan-lahan. Kalau kata psikolognya, pikiran saya waktu itu kayak cangkir yang penuh dan harus dikosongin lagi. 

Emang dasarnya para psikolog ini punya ilmu ya, jadi bisa bantu pasien yang nggak tahu mau mulai cerita dari mana. Di sesi konsultasi itu saya bisa cerita banyak banget hal-hal yang selama ini saya pendam sendiri, mulai dari insecurity, anxiety, sampai overthinking terhadap beberapa hal. Saya juga diajari bagaimana untuk relaksasi, live at the moment, dan cara menyalurkan emosi biar nggak dipendam sendiri. Saya nggak ngerasa di-judge, nggak ngerasa disuruh-suruh, dan nggak dibanding-bandingin sama orang lain. I got the emotional validation. ❤

Ternyata baca-baca tips dari psikolog dan psikiater di internet maupun buku, dengan bertemu langsung dengan psikolog, rasanya beda. Ini berdasarkan pengalaman saya ya, bukan berarti membaca artikel tentang kesehatan jiwa atau membaca buku self-help itu salah dan nggak membantu. Emang kemarin saya udah mentok aja makanya merasa harus ke tenaga profesional. 

Pulang dari psikolog, saya nulis di buku semua hal yang saya alami dan dapatkan selama konsultasi biar nggak lupa. Biar bisa dibaca kembali juga kapan-kapan.

I feel like every penny I spent to go to the professional was worth it. It's not a big expense for me, masih terjangkau ternyata. Saya perginya dulu ke rumah sakit jiwa. Menurut informasi di sana, pakai BPJS juga bisa. Tapi saya nggak pakai BPJS waktu itu karena merasa kondisi sudah ninuninu, khawatir kalau prosedurnya agak lamaan malah makin drama lol.

Akhir kata salam sehat fisik dan mental! Don't push yourself too hard, set your boundaries *ngaca* Stay happy and healthy. Bye and see you on my next post!


P.S.
I start to exercise diligently again, it also helps a lot to reduce the stressπŸ’ƒπŸƒ‍♀️


*

13 comments :

  1. Endahhhh, peluk jauhhh! Ikut senang rasanya kamu bisa pergi ke profesional untuk menangani kesehatan mentalmu. Jadi keinget postingan IG Kak Icha, yang mahal (dan sulit) itu sebetulnya meningkatkan kualitas hidup: ngegym, medical checkup dan salah satunya ya ke psikolog/terapis ini. Aku pun sebetulnya sempet ngajakin suami untuk konseling pernikahan juga, bukan berarti kami bermasalah, tapi justru pengen jadi pasangan dan orangtua yang lebih baik lagi, dan sepertinya butuh seseorang yang di atas kita untuk membantu.

    Gimana pun seneng banget baca postingan ini! Semoga sekarang udah jauh lebih baik lagi, yaa. Ayok bobo kalau bisa! Met tahun baru, Endahhh! πŸ₯³πŸ€—

    ReplyDelete
    Replies
    1. *PELUK BALIK CI JANE* <3 <3 <3 Makasih <3 Huhu iya hal-hal medis kalau nggak pake asuransi sungguh sangat mihilsss :( semoga kita selalu dianugerahi kesehatan sekeluarga <3

      Bener Ci, ke konsultan kayak gitu nggak harus ada masalah. Walaupun dalam keadaan baik-baik aja, tapi kalau dirasa perlu dapat insight dari orang yang punya ilmunya juga nggak apa-apa untuk upgrade diri kan jatuhnya.

      Hihi makasih Ci Jane sayang <3 jadwal tidurku sekarang jadi teratur lagi habis sakit haha, blessing in disguise wkwk. Happy New Year too <3

      Delete
  2. Turut senang Mba Endah bacanya.
    Di Indonesia sendiri banyak yang kurang mawas sama kesehatan mental mereka. Padahal kondisi mental sama pentingnya sama kondisi fisik. Bahkan Mental menurut saya yang paling penting.

    Jadi ingat, si Bayu pernah bilang kalau Ikan Koi itu ikan yang mudah stress. Jadi, gimana caranya sebagai keeper mesti bisa nebak kondisi mental si Koi. Karena kalau mereka sudah stress. Dia jadi mudah terserang penyakit.

    Begitupun kita..

    Terimakasih Mba Endah buat tulisannya. And yes saya setuju soal dont push yourself too hard. And seek help kakau dirasa memang membutuhkan.
    Semoga kita selalu sehat secara fisik dan batin. Amin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ikan koi yang ibaratnya cuma berenang sama makan aja bisa stress. Gimana manusia ya Ton yg tiap hari punya kesibukan segudangg.. 🀣

      Delete
    2. Iya mas Toni, soalnya sakit mental itu secara fisik nggak begitu kelihatan juga. Orang yang sakit mentalnya kadang masih bisa menutupi juga kan kalau lagi berhadapan dengan orang lain. Jadi ya gitu kadang masih suka diremehin huhu.

      Hooo iya bener, hewan-hewan juga aslinya bisa stres, manusia juga aslinya masuk ke kingdom hewan kan secara sistem klasifikasi wkwkwkwk. Jadi nggak heran deh ini ikannya mas Bayu bisa stres juga walaupun tiap hari kerjaannya berenang. xD Mas Bay plis your reply makes me laugh. xD

      Sama-sama mas Toni, makasih juga udah baca dan komen. Aamiin aamiin.

      Delete
  3. Aku malah nggk pernah pakai fitur Scheduled post ini Mba Endah.. wkwk soalnya begitu tulisan jadi hawanya kepengen pencet tombol Post.. !! Hahah πŸ˜„

    Mba Endah aku bangga pada dirimu. πŸ€—πŸ€—πŸ€—!! Bisa sadar kalau kondisi mental diri sedang tidak baik2 saja dan Memutuskan untuk cari pertolongan dengan pergi ke Ahlinya itu sebuah kemajuan sih. Soalnya benar kata Toni kalau masyarakat kita masih punya stigma kalau yg ke psikolog tuh hanya yg ODGJ saja.

    Padahal kalau kondisi mental tidak tertangani dengan baik malah jadinya Stress dan pergi ke arah2 yg negatif seperti Minum alkohol berlebihan, rokok berlebihan dengan dalih biar stressnya hilang πŸ™ˆ. Padahal hal2 yg kaya gitu kan efeknya hanya bersifat sementara dan merusak tubuh juga kan..

    Dengan pergi ke ahlinya kita bisa meniti kembali. Mengatasi masalah sampai ke akar2nya kan..

    Semangatt buat kitaaa πŸ˜πŸ˜ŠπŸ€—

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahahaha itu aku duluuuu xD gatel banget tangan kalau nggak di-post ya. xD

      Makasih mas Bay~~~ iya bahkan ortuku pun aslinya agak kaget waktu aku bilang aku mau ke rumah sakit jiwa xD tapi berhubung anaknya kemarin udah kayak gawat darurat jadinya ditemenin ke sananya. :D

      Bener bangeeettt, sedih kalau ada orang yang depresi terus larinya ke minum-minum atau ngedrugs huhu semoga mereka bisa dapat pertolongan.

      Cannot disagree with you, semangat!!!

      Delete
  4. Pengen scheduled post, tapi baru sadar kalau gada postingan yg siap publish...huufft --"
    Eehm, tapi aku masih rajin update blog aku. Cobalah mampir, ada artikel baru kok. *malah promosi...hahahaha

    Endah, keadaanmu sekarang gimana...? Semoga kamu baik-baik saja yaa. Semoga masa penyembuhan juga bisa berjalan lancar. Sangat setuju dengan live at the moment. Nikmati apa yang sedang dilakukan. Kalau lelah, kamu boleh istirahat dulu kok.πŸ˜…

    Semangaat yaa endah πŸ˜„πŸ˜„

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahahaha gapapa mas Vay. Heyyy aku rajin mampir tau ke blog Anda, cuman emang kadang-kadang jadi silent reader. xD

      Udah makin membaik kok, aamiin aamiin makasih. Hahahaha iya bener, problemku adalah overthinking, udah aku kurang-kurangin sekarang, dan istirahat kalau udah mulai capek jiwa raga. xD

      Yuhuuu mas Vay juga semangat~~~

      Delete
  5. Wahh ikut seneng ya mbak Endah.

    Aku juga kadang bikin schedule post mbak, terutama saat draft lagi ramai, kalau ga di bikinin schedulenya bisa2 itu draft malah cuma tenggelam dan ga di publish, kan sayang banget ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih mba Meta❤ iya beneeerrr hahahaha, sama ini sih emang tangan suka gatel pingin schedule atau publish kalau draft ada isinyaπŸ˜†

      Delete
  6. Mba Endah, hugggggsssss 😍🧑

    Didoakan semoga sekarang mba Endah sudah better dari sebelumnya 😁 By the way, saya kayaknya jarang hampir ke nggak pernah pakai schedule post seingat saya. Kalau drafting sih sering, cuma saat post langsung publish gitu saja, nggak dijadwalkan kapan πŸ˜‚

    Mungkin karena itu random banget blog saya, kadang sehari bisa berentet banyak new posts terus habis itu nggak menulis beberapa harian 🀭 Wk. Eniho, happy new year, mba πŸ₯³

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Kak Enooo doanya, peluk balikπŸ₯°

      Hahahaha kalau Kak Eno emang luar biasa produktif, tulisannya juga enak dibaca, update rentetan pasti banyak yang baca😍 yuhuuu Kak Eno juga happy new year🀩

      Delete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top