April 11, 2021

Mengedit Foto Makanan dengan Snapseed

Jumat malam tanggal 2 April lalu saya ikut satu kelas online dengan judul "Ngedit Foto Makanan dengan Snapseed". Sebagai pengguna aplikasi edit foto Snapseed, saya sangat tertarik dengan kelas ini. Apalagi waktu penyelenggaraannya bukan di jam kerja tapi masih di hari kerja (weekdays). Karena kalau weekend maunya rebahan aja. /g

Snapseed langsung membuat saya jatuh cinta beberapa tahun lalu ketika direkomendasikan oleh blogger panutan, Diana Rikasari. Fitur yang ada di dalamnya sudah mengakomodasi apa yang saya inginkan, nggak ribet, dan nggak perlu pasang aplikasi lain. Dulu pernah mencoba aplikasi lain, sebut saja vsco dan satu lagi saya lupa namanya, tapi buat saya keduanya terlalu ribet jadi ogah ngulik lebih dalam.

Sebenarnya aplikasi Snapseed juga nggak saya ulik-ulik lebih dalam sampai ke akar-akarnya, hanya memanfaatkan beberapa tools saja yang mudah, hehe. Itu pun sudah cukup sebenarnya, tapi kan yang namanya manusia ingin dapat yang lebih ya. Akhirnya ketika ada kelas online yang prakteknya live video begini, ya nggak saya sia-siakan. Sering sih dapat tutorial di Twitter tapi nggak sreg dengan cara penyampaiannya (alasan, bilang aja males baca thread).

Pemateri dari kelas ini adalah Om Ibe alias Indriyatno Banyumurti, admin akun instagram @kuliner_bgr dan @banyumurti. Foto-foto yang beliau hasilkan dengan modal kamera handphone dan aplikasi Snapseed menurut saya bagus. Cocok dan masuk ke selera saya lah intinya.

So, here is what I got from him~


Tujuan ngefoto makanan
Sebelum lebih jauh ngomongin edit foto makanan, tentukan dulu tujuan ngefoto makanan itu apa. Apakah untuk jualan, bikin orang lain ngiler, berbagi informasi, atau lainnya? Karena kalau hanya untuk bikin orang lain ngiler, foto indomie goreng ala kadarnya alias cekrek-cekrek upload juga bisa bikin orang lain ngiler. Apalagi upload-nya di Twitter pas malam hari pas para pengguna Twitter gabut dan gampang lapar mata wkwk.


Persiapkan kamera
  • Kenali seluruh fitur kamera yang ada.
  • Bersihkan lensa kamera sebelum mengambil foto sebuah objek (cara cepat membersihkan lensa kamera yaitu dilap dengan bagian dalam kaos).
  • Cobalah ambil foto dengan berbagai sudut dan mode.


Pastikan cahaya cukup
  • Natural light dari matahari adalah pencahayaan paling bagus dengan golden hour yaitu pukul 6-8 pagi dan 3-5 sore.
  • Pakai reflector jika perlu (contoh: sterofoam dan kertas karton putih), tujuannya supaya sisi bagian lainnya nggak gelap karena bayangan.


Peralatan dan properti pendukung
  • Tangan yang stabil dan nggak goyang (kalau gampang tremor bisa pakai tripod);
  • Cahaya cukup biar nggak blur;
  • Pakai alas foto (bisa beli di toko-toko online);
  • Tambahkan aksesoris lainnya yang sesuai (seperti tanaman kecil, sendok, garpu, teko, jahe, dll);
  • Siapkan objek foto sebaik mungkin. Objek sulit dalam hal foto makanan adalah makanan berkuah karena isinya terendam. Bisa disiasati dengan mengganjal isi makanan berkuah tersebut agar menonjol ke luar. Contoh benda yang bisa dipakai untuk mengganjal: kentang rebus atau mangkuk kecil yang bersih karena habis motret makanannya kan dimakan).


Pakai feeling
Ketika memotret makanan pakailah feeling/perasaan/hati, bayangkan dirimu sendiri sebagai orang yang akan menikmati hasil fotomu itu.


Praktek ala Om Ibe
  • Mengaktifkan grid untuk melihat komposisi objek di kamera.
  • Set rasio kamera (untuk instagram post rasionya 1:1 atau 5:4, sedangkan untuk instagram story rasionya 9:16).
  • Fitur live focus di kamera handphone Samsung bisa untuk menghasilkan foto dengan efek bokeh. Efek bokehnya lebih kuat dibanding fitur kameranya yang biasa.
  • Ngefotonya dalam jarak dekat, karena untuk foto makanan lebih baik agak sedikit close up.
  • Cari sudut foto yang nggak ada pantulan lampu pencahayaan.
  • Kelasnya memang di malam hari, tapi sedapat mungkin ngefoto makanannya jangan di malam hari.
  • Ngefoto makanannya bisa pakai foreground, jadi ada objek di depan makanannya tapi objeknya blur aja. Tergantung rasa sih kalau ini.


Fitur Snapseed yang sering dipakai Om Ibe
  • Tune image: ambiance, highlight, brightness.
  • Crop, untuk memotong foto sesuai rasio yang diinginkan.
  • Healing, untuk menghapus bagian-bagian yang berantakan.
  • Selective, untuk meningkatkan brightness dan saturation sisi-sisi tertentu.
  • Lens blur, untuk efek bokeh.
  • Vignette, untuk kecerahan dalam dan kecerahan luar.
  • HDR scape, untuk mempertajam gambar tapi kadang merusak gambar (utak atik aja fitur di dalamnya sesuai feeling). HDR scape ini benar-benar tergantung makenya karena alas foto yang putih bisa kelihatan kotor.


Menjadikan foto sebagian berwarna dan sebagian hitam putih
  1. Pilih tools
  2. Pilih black and white
  3. Pilih tanda centang (ini artinya oke)
  4. Pilih tanda undo di pojok kanan atas
  5. Pilih view edits
  6. Pilih black and white dan tap tanda edit kuas
  7. Poles bagian yang ingin dihitamputihkan dan zoom in untuk bagian perbatasan agar rapi memolesnya
Kalau bingung langsung aja praktek di aplikasinya.


Tips
  • Gunakan fitur double exposure di Snapseed untuk menambah gambar dalam satu foto yang sedang diedit.
  • Kirim fotomu sebagai document atau file di aplikasi chat agar resolusinya tidak turun, jangan kirim sebagai picture.
Tips ini keluar karena ada pertanyaan-pertanyaan dari peserta.


Pertanyaan-pertanyaan (dari saya, hehe)
  • Om untuk ngedit ini berarti kembali lagi juga harus pakai feeling (seperti kalau motret tadi) dan sering-sering latihan ya? Betul.
  • Om kalau ngedit foto, kecerahan hapenya diset seberapa? Apa senyamannya mata aja? Iya senyamannya mata, tapi kadang pasang agak tinggi biar detailnya jelas.


Lainnya
Informasi lebih lanjut tentang kelas-kelas lainnya dan hal-hal seputar kegiatan @internetsehat.id, kunjungi: s.id/ictwatch

Seneng banget ikut acara ini karena pertanyaan saya terjawab hahaha. Dapat ilmu juga dari orang yang lebih berpengalaman. Oh iya Om Ibe sendiri ngasih disclaimer kalau kelas ini bukan kelas fotografi tapi kelas ngedit foto, biar peserta yang ikut nggak salah paham.

Sebagai penutup, terlampir foto-foto makanan yang saya ambil sebelum ikut kelas ini. Biar ada arsipnya karena instagram tempat foto-foto ini diunggah dulu udah saya hapus.

Kimbab beef (September 2013)

Nasi goreng kimchi (Mei 2014)

Patbingsu (November 2014)

Bungeoppang (Desember 2014)

Bola-bola cokelat (Juni 2015)

Jjajangmyeon (Juni 2015)

Pizza personal dan minuman Blue Ocean, tau kan ini beli di mana😂 (Juli 2015)

Dakgalbi (Oktober 2015)

Tteokpokki (Oktober 2015)

Bento (Juni 2016)

Sundubu jjigae (Oktober 2016)

Durian patbingsu (Oktober 2016)

Durian patbingsu (Oktober 2016)

Nasi Briyani (November 2016)

Strawberry pancake (November 2016)

Kimbab beef (Maret 2017)

Pizza (April 2017)

Garlic bread dan spaghetti (April 2017)

Bibimbab dengan telur matang (Oktober 2017)

Bulgogi dan peach ice cream (Oktober 2017)

Bibimbab dengan telur mentah (Maret 2018)

Garlic bread dengan metode foreground bunga (Mei 2018)

Spaghetti dan lasagna (Mei 2018)

Pizza (Mei 2018)

Lupa namanya huhu, lemah dalam mengingat nama masakan Jepang (Mei 2018)

Chocolate cake (Juli 2018)

Ini juga lupa namanya kue apa😭 (Juli 2018)

Ramen yang cuma sesendok (Juli 2018)

Sushi mateng tuh namanya apa ya? (Juli 2018)

Sushi mateng tuh namanya apa ya? (2) (Juli 2018)

Ayam bumbu lada hitam kalo nggak salah, ngefotonya malam-malam di restoran yang pencahayaannya nggak begitu terang (Juli 2019)

Onion ring (Juli 2019)

Kue tiramisu (Juli 2019)

Nasi goreng (Juli 2019)

Nasi kare (Juli 2019)

Thai tea (Oktober 2019)

Padthai (Oktober 2019)

Mango ice cream (Oktober 2019)

Nasi goreng green thai curry~~~ blur beb~~~ (Oktober 2019)

Buah dan sereal (Oktober 2019)

Kelapa muda (Oktober 2019)

Minuman panas rasa vanila (Januari 2020)

Chocolate and brownies (Januari 2020)


Walaupun foto-fotonya biasa aja, nggak ada watermark, dan bisa di-save dengan mudah, mohon untuk tidak mengambil tanpa seizin yang punya foto, yaitu saya sendiri. Kalau teman-teman sesama blogger saya yakin nggak akan ngambil foto dari sini karena foto-fotonya lebih bagus. Yang saya khawatirkan adalah tangan-tangan random yang suka usil ambil foto, mau itu bagus atau enggak, kemudian diaku-aku sebagai miliknya. :(

Sekian untuk hari ini. Semoga membantu dan sampai jumpa di postingan selanjutnya~~

Happy weekend!


*

18 comments :

  1. Kak Endah, thank you so much for sharing ilmu bagus seperti ini 😍
    Btw, tanpa di-edit juga foto-foto Kak Endah udah bagus dan menggiurkan 🤤 wkwk kelihatan makin ke sini makin jago foto 🤭

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama Li🌸🌸🌸 wkwkwk maaci, syukurlah kalau perkembangannya kelihatan, kamera hpnya juga makin bagus bisa fokus😂😂😂

      Delete
  2. Wuaaa aku lemah deh liat foto2 makanan gini. Apalagi sushi dan cemilan manis2 kaya cake n es krim 😍😍

    Btw, aku jd pengen nyoba pake snapseed jg nih. Sama kaya mba endah, aku sblmnya pake vsco krn bnyak yg rekomen. Tp ntah kenapa aku ga terlalu bs makenya, jd aja brasa ribet. Akhirnya aku cuma mengandalkan instagram atau aplikas lngsng di galeri foto samsung buat edit brightness.. Makasi buat tips2 nya ya Mbaa..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bentuk makanan manis sama sushi sering cantik-cantik ya mba Thessa, jadi sebelum makan wajib difoto dulu🙈

      Iya coba aja, lebih simpel dibanding yang lain kalau Snapseed. Sama-sama mba Thessa🌸

      Delete
  3. Menurutku snapseed lebih bersahabat dibanding vsco atau lightroom, paling mudah dimengerti wkwk.

    Endah keliatan foto-foto makanannya makin ke sini makij cakeeepp

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener Kak, paling sederhana juga kalo menurutku. Huhuhu maaci Kak Eya🌸🌸❤

      Delete
  4. Mba Endah kenapa saya baca ini pas siang2. Wkwkkw 😨😛🙊 auto nelen2 ludah. Sengaja ya?? Wkwkw 🤣🤣🤣

    Aku tau snapseed ini yah dari instagram.. dan sepertinya bagus. Pengen nyoba, siapa tahu foto2 yg sering aku ambil jadi naik derajatnya *sedikit.. wkwk 😅

    Makasih ya buat sharingnya walaupun bikin perut keroncongan. 😃😃

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha postingan ini memang untuk mengujimu anak muda😜 sabar mas Bay beberapa menit lagi buka😁

      Coba aja siapa tau cocok👌

      Wkwkwkwk sama-sama mas Bayu maaci udah mampir ke sini juga.

      Delete
  5. Hooooo, ngeditnya pake snapseed ya? Aku baru tau wkakaka sekarang aku makenya lightroom, karena motonya bukan makanan wkwkw

    Btw, makasi banget loh ini fotonya banyak sekali makanan sehingga aku hendak membatal tapi buka puasa sebentar lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya pakai Snapseed, ngedit foto selain makanan juga aku pakai Snapseed sih hehehe. Lightroom kayaknya aku pernah make, tapi lebih mantep ke Snapseed😁

      Wkwk sama-sama, sabaaarrr sebentar lagi buka🌸

      Delete
    2. wahahaha bisa dicoba nih pake snapseed :D makasih yak :D

      wkwkw sudah puasa lgi nih :p

      Delete
    3. Sama-sama~ HAHAHAHAHAHA ke sininya pas jam-jam puasa xD

      Delete
    4. Iyaaaaa e, mba. Soale kan ngabuburit, meski godaannya berat sekali poto-poto makanan melimpah wkwkw :D

      Delete
    5. 🤣🤣🤣 yang penting kuat iman💪😆

      Delete
  6. aku juga sering pakai snapseed. aplikasinya sederhana, tapi sangat bagus. Editing sederhanan bisa pakai aplikasi..hehhee
    btw untuk fotografi makanan emang menarik sih, butuh jiwa seni untuk mendapatkan komposisi yang sangat bagus..hehheeh

    makasih untuk sharingnya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh mas Vay juga pakai Snapseed??? Wah tos dulu! Sejauh ini emang Snapseed paling enak dipakainya karena ya itu tadi, sederhana tapi udah bagus banget.

      Iyaaa, terus tricky juga kalau komposisinya nggak pas suka nggak mengundang selera hasilnya xD apalagi kalau nggak sering latihan motret makanan...buyar *curhat*

      Yohooo sama-sama mas Vay, maaci udah baca.

      Delete
  7. Snapseed bagus untuk benerin perspektif. Kalau malas photoshopan praktis pakai snapseed. Selain lightroom dkk ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget mba Phebie, sebagai orang yang kagok make Photoshop, aku bersyukur banget ada Snapseed.

      Delete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top