February 26, 2018

Liked Tweets #1: Traveling, Health, Family, and Ray

cr: mohammad_hassan on Pixabay.com

Jumat kemarin saya nggak sengaja lihat angka twit-twit yang pernah saya like dan kaget dong angkanya 400 lebih. Isinya kebanyakan artikel yang judulnya menarik menurut saya, dikumpulin di 'Likes' untuk dibaca kalau lagi senggang. Nyatanya ya nggak dibaca-baca sampai Jumat kemarin hahaha.

Dalam rangka merampingkan angka liked tweets (yang buat saya pribadi penting karena saya nggak suka 'Likes' kebanyakan soalnya nanti twit yang beneran penting banget pasti kekubur), saya mulai baca satu per satu twit yang pernah saya like itu. Supaya isi artikel nggak menguap, maka saya tulis ulang di blog ini hehehe.

Topiknya campur-campur seperti yang ada di judul postingan ini. Cus~~~


Traveling Masa Kini menurut Trinity

Trinity adalah travel writer perempuan dari Indonesia. Buku-bukunya pernah saya review di postingan-postingan ini:

Menurut Trinity, traveling masa kini yang dilakoni sebagian besar generasi milenial bertujuan utama untuk mengisi feed media sosial. Apa-apa demi feed sehingga munculah istilah FoMO (Fear of Missing Out), takut ketinggalan tren dan dicap nggak gaul. Baju pun sering bawa banyak biar kalau difoto nggak itu-itu aja yang dipakai. Selain itu mereka suka sibuk dengan gawai masing-masing, entah itu update status di sosial media atau foto-foto di tempat wisata. Kesannya kayak nggak bisa menikmati esensi traveling itu sendiri. Mereka juga kurang bersosialisasi dengan warga lokal karena hampir semua hal yang berkaitan dengan jalan-jalan bisa ditemukan di internet. Nggak hanya di Indonesia, di Inggris pun begitu kata Trinity.

"Saya, bagian dari Generasi X, tidak anti-generasi milenial dan caranya traveling. Seperti mereka, saya juga googling untuk melacak restoran, memanfaatkan peta digital untuk menjangkau suatu tempat, bahkan kadang menikmati upah dari aktivitas komersial di media sosial. Namun saya tidak mengumbar ambisi untuk berfoto, tidak punya tongsis, dan tetap travel light. Saya lebih menikmati pemandangan indah dari mata saya, bukan melalui layar ponsel atau viewfinder kamera. Saya tetap seorang turis yang pakai baju itu-itu saja, karena saya memang bukan foto model media sosial. Mungkin ini semua karena saya sebenarnya mengidap PoMO (Pleasure of Missing Out)." - Trinity -

Sebagai salah satu generasi milenial, saya tertohok hahaha. Kalau dipikir-pikir bener juga. Dulu waktu masih kecil dan belum kenal (serta belum ada) media sosial seperti sekarang, saya bisa enjoy banget nyebur laut atau menikmati permainan yang ada di tempat wisata. Sekarang kalau mau nyebur laut mikir-mikir hape mau ditaruh dimana, ditaruh di mobil nanti nggak bisa foto-foto, dititipin yang lain ya mereka juga pingin nyebur laut. Sungguh dilema. Tapi kalau untuk mempercantik feed, saya udah nggak sih alhamdulillah. Thanks to algoritma instagram yang geje saya jadi males update instagram. Ditulis di blog aja udah paling bener. Cek di sini ya tentang tulisan-tulisan liburan saya. *promosi*



7 Cara Bikin Sel Tubuh Lebih Happy
1. Target setinggi langit, harapan tetap realistis
Punya impian tinggi maka harus kerja keras untuk meraihnya. Jangan kecewa kalau gagal, jadikan pelajaran!

2. Tidur di malam hari 7 jam, TIAP HARI
Kualitas dan kuantitas tidur di malam hari berperan besar bikin kita sehat (dan juga slim!). Tidur kurang dari 7 jam meningkatkan resiko penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan berbagai penyakit lainnya (termasuk yang paling umum seperti flu *BENER BANGET INI!!!*) sampai beberapa kali lipat.

3. Lebih bisa kelola stres
Stres merupakan pemicu berkembangnya sel kanker (dimana semua orang punya ini!) dalam tubuh kita.

4. Lebih banyak makan buah dan sayur segar

5. Lebih sering berolahraga
Bukan hanya tubuh lebih bugar, olahraga untuk meningkatkan metabolisme juga berfungsi membakar lemak.
*ini nih yang mandek hahaha padahal saya punya #BodyGoals Lisa lol muluk-muluk banget*

6. Lebih banyak luangkan waktu untuk hal-hal yang positif
Gali passion, lakukan hobi, wujudkan mimpi! Semuanya butuh energi dan waktu yang bikin kamu nggak akan sempat melakukan kegiatan nggak penting semacam nyinyirin orang di media sosial.

7. Lebih mampu kenali dan pahami diri sendiri
Apakah diri kita sekarang ini merupakan gabungan dari seluruh potensi terbaik kita sendiri? Atau hanya cangkang berisi harapan dan keinginan orang-orang di sekitar kita? #SebuahRenungan



Pekerjaan Rumah Tangga
Pekerjaan di dalam rumah sebaiknya tidak mengenal gender. Nggak semuanya ditangani sama ibu (capek woy), bagi-bagi pekerjaan dengan ayah akan sangat membantu. Ibu bahagia, ayah bahagia, keluarga bahagia.

Menurut saya yang belum berumah tangga nih, bagi-bagi pekerjaan dengan tidak mengenal gender tuh bermanfaat lho. Contoh kecilnya cewek jadi nggak terlalu bergantung ke suaminya kalau misalnya mau ganti bohlam yang mati. Sebaliknya, cowok akan tetap bisa masak dan makan kalau misalnya istrinya sakit atau dinas di luar kota.

Dari hasil sebuah survey, beberapa calon suami milenial mengharapkan istrinya bekerja supaya tidak bergantung sepenuhnya kepada suami. Jika ada hal-hal yang nggak diinginkan terjadi, istri bisa survive. Masih ada juga yang ingin istrinya menjadi ibu rumah tangga supaya kelak ketika punya anak, sang anak bisa mendapat perhatian orangtua sepenuhnya. Sah-sah aja milih yang mana asalkan hidup bahagia.



Sengatan Ikan Pari
Ikan pari sejatinya merupakan hewan yang tergolong jinak dan hanya akan menyerang untuk mempertahankan diri dari ancaman. Racun ikan pari tidak berakibat fatal, hanya menyebabkan nyeri. Tentu saja ceritanya lain jika disabet pari dan mengenai organ dalam.

Mekanisme sengat berduri pada pari berada di tengah-tengah ekor atau dekat pangkal ekor, sekitar 2/3 di sepanjang ekor. Panjangnya sekitar 20 cm dan terbungkus oleh selaput berisi kelenjar racun. Ketika menyengat, duri pari akan menembus selubung racun sehingga membikin rasa nyeri pada luka.

Ekor berduri ini sangat tajam dan bisa menembus tulang. Mekanisme sabetannya serupa panah yang diluncurkan ke tubuh. Ekornya juga sangat fleksibel, bisa menekuk hampir segala arah dalam sepersekian detik, sehingga bisa menimbulkan luka serius.

Racun pada selubung duri pari mengandung enzim dan serotonin. Serotonin menyebabkan otot polos berkontraksi parah dan membikin sensasi nyeri luar biasa. Jika tidak langsung mendapat penanganan, ia akan terus menyebabkan rasa sakit dan kerusakan jaringan lebih parah. Sementara itu, enzim-enzim menyebabkan kematian jaringan.

Kenapa pertolongan pertama tersengat pari adalah merendam luka sengatan? Karena Enzim-enzim pada racun pari merupakan molekul protein yang bisa dipecah dengan cara dipanaskan.

Berapa suhu air hangat yang direkomendasikan untuk merendam luka sengatan pari? 42-45 derajat Celsius.

Perlu direndam berapa lama? Selama 30-90 menit atau hingga rasa sakitnya berkurang. Tentu setelahnya perlu ke dokter, karena bisa saja diperlukan antibiotik, bahkan operasi kecil-besar, jika ada bagian tubuh yang terluka akibat sengatan.

Tips agar terhindar dari sengatan pari: seret kaki saat berada di air untuk menakut-nakuti dan tidak menginjak pari. Kalau ketemu pari pas berenang ya mending menjauh aja jangan dekat-dekat.

Sebagai orang yang suka laut dan suatu saat pingin nyoba snorkling dan diving di laut saya lega deh habis baca ini, fiuhhh~



Semoga seri 'Liked Tweet' ini bisa berlanjut wkwkwkwk. Sampai jumpa di lain kesempatan!


*

2 comments :

  1. ((Thanks to algoritma instagram yang geje saya jadi males update instagram)) ini sama banget hahaha.. Wah Endah, aku jadi teringat di liked tweets-ku juga banyak yang belum dibaca hahaha. Bagus juga artikel yang di liked tweet disatuin di satu postingan gini, biar lebih tersalurkan infonya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kak eya kita banyak samanya❤❤ hahaha mari mulai membaca liked tweets yang sudah dianggurin💪 iya habis baca terus ditulis gini bikin infonya nyantol lebih lama di ingatan😆

      Delete

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top